• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang sering digunakan dalam penelitian linguistik terapan. Wibowo (2011: 43) menyatakan pendekatan deskriptif kualitatif adalah penggambaran secara kualitatif fakta, data atau objek material yang bukan berupa rangkaian angka, melainkan berupa ungkapan bahasa atau wacana apapun itu bentuknya melalui interpretasi yang tepat dan sistematis.

Data penelitian ini juga disebut dengan document analysis/content analysis. Bungin (2007: 187) menyebutkan, content analysis adalah suatu teknik

penelitian lanjutan dan ilmu penerjemahan.

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1Pendekatan Penelitian

Pendekatan deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang sering digunakan dalam penelitian linguistik terapan. Wibowo (2011: 43) menyatakan pendekatan deskriptif kualitatif adalah penggambaran secara kualitatif fakta, data atau objek material yang bukan berupa rangkaian angka, melainkan berupa ungkapan bahasa atau wacana apapun itu bentuknya melalui interpretasi yang tepat dan sistematis.

Data penelitian ini juga disebut dengan document analysis/content analysis. Bungin (2007: 187) menyebutkan, content analysis adalah suatu teknik

yang sistematik untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan. Analisis isi kualitatif ini merujuk pada metode analisis yang integratif dan lebih secara konseptual bertujuan menemukan, mengidentifikasikan, mengolah dan menganalisis dokumen untuk memahami makna, signifikansi dan relevansinya.

Data penelitian disajikan dalam bentuk penelitian terpancang (embeded research), yaitu penelitian kualitatif yang sudah menentukan fokus penelitian yang akan dikaji berdasarkan tujuan dan minat penelitiannya. Namun dalam hal ini, peneliti tetap tidak melepaskan fokusnya dari sifatnya yang holistik sehingga bagian-bagian yang diteliti tetap diusahakan pada posisi yang saling berkaitan dengan bagian-bagian dari konteks secara keseluruhan guna menemukan makna yang lengkap (HB. Sutopo, 2002: 41-42).

3.2Sumber Data

Sumber data yang menjadi unit analisis pada penelitian ini adalah teks yang berjudul Consistent in Loosening Tangled Thread in Sibolangit (bahasa sumber) dan Bersiteguh Mengurai Benang Kusut di Sibolangit (bahasa sasaran) sebagai data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dan diperoleh melalui studi kepustakaan, yakni dalam teks Consistent in Loosening Tangled Thread in Sibolangit terdiri dari 161 kalimat dengan 3.527 kata Bahasa Inggris di dalamnya; dan teks Bersiteguh Mengurai Benang Kusut di Sibolangit dalam Bahasa Indonesia yang terdiri dari 161 kalimat dengan 3.158 kata di dalamnya. Teks yang menjadi sumber data dalam penelitian ini merupakan salah satu teks

yang terdapat dalam buku kompilasi berjudul From the Ocean to the Mountain: Observing the Paths, Appraising the Promises (bahasa sumber) atau Dari Laut ke Gunung: Meninjau Jejak, Menakar Ikrar (bahasa sasaran). Adapun informasi tentang buku ini adalah sebagai berikut:

a. Penulis : Beni Antono dan Agus Mochammad b. Penerjemah : Ning Suprapti

c. Penerbit : Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia

d. Tahun : 2006 e. Cetakan : I (Pertama) f. Halaman : 144 halaman

3.2.1 Data

Data dalam penelitian ini adalah berupa kata, frasa, klausa dan kalimat yang terdapat pada sumber data (Bsu dan Bsa), dengan tujuan agar strategi penerjemahan dalam teks terkait dapat menyentuh keseluruhan elemen baik kata, frasa, klausa maupun kalimat.

3.3Pengolahan Data

Langkah-langkah kerja mengolah data pada penelitian ini merujuk pada metode pengolahan data yang digunakan oleh Pantas (2011: 52) sebagai berikut:

a. Penyuntingan

langkah awal, penyuntingan diperlukan dalam rangka pemahaman komprehensif bagi peneliti atas teks proyek sebagai data.

b. Identifikasi

1) Identifikasi kata, frasa, dan atau klausa produk terjemahan melalui berbagai strategi penerjemahan secara berurutan pada keseluruhan teks.

Proses identifikasi tersebut akan terlihat dengan rinci dan jelas pada bagian pembahasan yaitu melaui tampilan penerjemahan teks dengan analisis strategi penerjemahannya.

a. Tabulasi

Kegiatan dalam pentabulasian adalah dengan menyusun dan menghitung data hasil identifikasi, yang selanjutnya akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan kemudian diadakan penghitungan dalam persentase (%). Untuk mempermudah pengidentifikasian maka tabel diformat dalam 3 (tiga kolom). Kolom pertama adalah kolom bahasa sumber (bahasa Inggris), kolom kedua sebagai kolom nomor urut frasa atau klausa baik bahasa sumber maupun bahasa sasaran untuk analisis s t r a t e g i penerjemahan dan kolom ketiga berisikan bahasa sasaran. Keseluruhan data dalam teks Bersiteguh Mengurai Benang Kusut di Sibolangit akan ditampilkan kedalam tabel tersebut, yang kemudian ditempatkan sebagai lampiran. Hasil analisis strategi penerjemahan akan ditampilkan pada tabel distribusi frekuensi yakni membuat uraian dari suatu hasil penelitian dan menyajikan hasil penelitian tersebut dalam bentuk yang baik, yakni bentuk stastistik popular yang sederhana

sehingga kita dapat lebih mudah mendapat gambaran tentang situasi hasil penelitian. (Djarwanto, 1982).

3.4Langkah Mengukur Tingkat Keterbacaan Teks

Petunjuk penggunaan Grafik Fry sesuai dengan yang dikemukakan oleh Harjasujana dan Yeti (1996: 116-120) adalah sebagai berikut:

a. Langkah pertama: Memilih penggalan yang representatif dari wacana yang hendak diukur tingkat keterbacaannya dengan mengambil 100 buah kata. Yang dimaksudkan dengan kata adalah sekelompok lambang yang di kiri dan kanannya berpembatas. Dengan demikian Budi, IKIP, 2000 masing-masing dianggap kata.

b. Langkah kedua: Menghitung jumlah kalimat dari seratus buah kata hingga persepuluhan terdekat. Maksudnya, jika kata yang ke-100 (teks sampel) tidak jatuh diujung kalimat, perhitungan kalimat tidak selalu utuh, melainkan akan ada sisa. Sisanya itu tentu berupa sejumlah kata yang merupakan bagian dari deretan kata-kata yang membentuk kalimat. Karena keharusan pengambilan sampel teks berpatokan pada angka 100, maka sisa kata yang termasuk hitungan keseratus itu diperhitungkan dalam bentuk desimal (persepuluhan). c. Langkah ketiga: Menghitung jumlah suku kata dari teks sampel hingga kata

ke-100.

d. Langkah keempat: Menggunakan Grafik Fry untuk menganalisis teks bahasa Indonesia ditambah satu langkah, yakni mengalikan hasil peghitungan suku kata dengan angka 0,6 (Harjasujana, 1996/1997:123).

e. Langkah kelima: Plotkan angka-angka itu ke dalam Grafik Fry. Kolom tegak lurus menunjukkan jumlah suku kata per seratus kata dan baris mendatar menunjukkan jumlah kalimat per seratus kata.

3.5Jadwal dan Waktu Penelitian

Proses pengerjaan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Jadwal dan Waktu Penelitian

No KEGIATAN BULAN

Jan Feb Mar Ap Mei Jun Jul Ags 1 Mencari Masalah x 2 Menetapkan judul x 3 Konsultasi/bimbingan x 4 Kolokium x 5 Mengolah data x x x x 6 Konsultasi/bimbingan x x x x BAB IV

Dokumen terkait