• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III............................................................................................................................... 32

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu metode yang dipakai guna memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan penelitian (Sugiyono, 2016:2). Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu apakah ada pengaruh antara current ratio dan return on equity terhadap return saham serta untuk menindak lanjuti penelitian-penelitian terdahulu.

Maka metode yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Metode kuantitatif biasanya digunakan apabila ingin mengetahui pengaruh treatment tertentu terhadap yang Iain dan juga bermaksud untuk menguji hipotesis penelitian. Penelitian dengen motode ini biasanya akan dianalisis menggunakan statistik untuk menguji hipotesis (Sugiyono, 2016:23). Pada penelian ini, peneliti melakukan dengan pendekatan analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan data yang digunakan tanpa mengambil kesimpulan yang bisa digunakan untuk umum (Sugiyono, 2016:147). Penelitan ini juga melakukan analisis verifikatif untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang telah ditentukan (Tualeka, 2019:5). Jadi penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data yang berbentuk angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik yang bertujuan untuk memberikan gambaran data dan menguji benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:38), berpendapat bahwa segala sesuatu yang berbentuk apapun yang ditentukan oleh seorang peneliti untuk dikaji agar informasi dapat diperoleh, disebut dengan variabel penelitian.

sehingga didapatkan sebuah informasi disebut dengan variabel penelitian. Berikut adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang terpengaruh karena adanya variabel independen (Sugiyono, (2026:39). Variabel dependen pada penelitian ini adalah return saham.

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan variabel dependen (Sugiyono, 2026:39).

Pada penelitian ini current ratio dan return on equity dijadikan sebagai variabel independen.

3.2.1 Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah kesimpulan yang didapatkan dari pendapat beberapa ahli mengenai definisi masing-masing variabel penelitian secara konsep (teori), adapun diantaranya:

1. Current Ratio

Rasio lancar ini digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam menggunakan aset lancar untuk membayar utang lancarnya.

2. Retun on Equity

Rasio ini digunakan untuk mengetahui seluruh utang suatu perusahaan dengan ekuitasnya.

3. Return Saham

Return saham ialah hasil atau imbal balik yang akan diterima pemegang saham atas investasi saham yang sudah dilakukannya

3.2.2 Definisi Operasional

Menurut Sutiyo dan Sodik (2015:16), pada definisi operasional bertujuan menunjukan bagaimana cara mengukur variabel.

1. Current Ratio

Menurut Samryn (2016:366) berpendapat, Current ratio adalah rasio yang menunjukan kesanggupan perusahaan dalam menggunakan aset lancarnya untuk membayar utang lancarnya.

Adapun cara perhitungannya adalah sebagai berikut:

Current Ratio = π΄π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘ŽπΏπ‘Žπ‘›π‘π‘Žπ‘Ÿ

πΎπ‘’π‘€π‘Žπ‘—π‘–π‘π‘Žπ‘› π½π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜

Sumber: Samryn (2016:366) 2. Return on Equity

Menurut Kasmir (2015:204) berpendapat, Return on Equity merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam penggunaan modal sendiri dalam memperoleh laba setelah pajak. Adapun cara perhitungannya adalah sebagai berikut:

Sumber: Kasmir (2015:2014) Return on equity = laba setelah pajak Ekuitas

3. Return Saham

Menurut Marantika (2015: 53) berpendapat, Return saham merupakan imbal hasil yang diperolah dari kegiatan berinvestasi, bisa berupa yield dan capital gains (loss). Adapun cara penghiungannya adalah sebagai berikut:

Rit= return saham = Pit – (Pit-1) (Pit- 1)

3.2.3 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2016: 102) berpendapat, instrumen penelitian merupakan alat yang dipergunakan untuk menilai variabel yang diamati. Berikut adalah tabel dari instrumen penelitian:

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel

Menurut Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:70) berpendapat bahwa, populasi merupakan seluruh elemen-elemen atau unit-unit yang akan digunakan dalam penelitian. Perusahaan subsektor perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2014-2019 menjadi populasi pada penelitian ini. Adapun populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1

Daftar populasi penelitian No Kode Perusahaan

1. APEX PT Apexindo Pratama Duta Tbk 2. ARTI Pt Ratu Prabu Energy Tbk

3. BIPI Pt Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk 4. ELSA Pt Elnusa Tbk

5. ENRG Pt Energy Mega Persada Tbk 6. ESSA Pt Surya Esa Perkasa

7. MEDC Ppt Medco Energy Internasional Tbk 8. PKPK Pt Perdana Karya Perkasa Tbk 9. RUIS Pt Radiant Utama Interinsco Tbk 10. SURE Pt Super Energy Tbk

11. MITI PT Mitra Investindo Tdb 12. MTFN Pt Capitalinc Investment Tbk 13. WOWS Pt Ginting Jaya Energy Tbk Sumber: www.idx.com (data diolah peneliti,2021)

Penelitian ini hanya akan meneliti sebagian dari sebagian dari populasi yaitu sampel. Sampel dapat mendeskripsikan keadaan atau ciri populasi dimana kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Lupiyoadi dan Ikhsan, 2015:70).

Teknik purposive sampling digunakan sebagai teknik untk pengambilan sampel pada penelitian kali ini. Dimana pengambilan sampel berdasarkan pada tujuan penelitian dan keputusan penarikan sampel begantung pada pengumpulan data. Peneliti memilih untuk teknik ini karena tidak semua sampel memiliki keriteria sesuai dengan

yang telah peneliti tentukan. Adapun pertimbangan atau kriteria yang ditetapkan adalah sebagi berikut:

Gambar 3.2

Prosedur pemilihan sampel peneliti

No Kriteria Jumlah

1. Perusahaan sub sektor

pertambangan minyak dan gas bumi yang terdaftar di BEI periode 2017- 2020

13

2. Perusahaan yang tidak

mempulikasikan laporan keuanganya secara lengkap di BEI selama 2017- 2020

(2 )

3. Perusahaan subsektor minyak dan gas bumi yang mengalami delisting selama periode penelitian.

4. ELSA Pt Elnusa Tbk

Sumber : diolah peneliti,2021 3.3.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitif dimana datanya berupa angka-angka. Sumber data penelitian dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan sub sektor pertambangan periode 2017-2019 yang dapat diunduh melalui website Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Yulianto at al.

(2018:37), data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain dan biasanya dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan suatu penelitian saja.

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik observasi non pastisipan, dimana peneliti tidak terlibat langsung dalam hal yang diteliti melainkan hanya sebagai pengamat independen saja .(Sugiyono, 2016:145). Dengan menggunakan studi kepustakaan, yakni melakukan telaah pustaka dan mengkaji berbagai literatur pustaka yang berupa jurnal-jurnal ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Selain itu peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi, yakni melakukan pengumpulan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia.

3.4 Uji Keabsahan Data

3.4.1 Uji Asumsi Klasik

Dalam melakukan analisis regresi ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi agar data dianggap valid jika digunakan untuk memprediksi suatu masalah. Pada penelitian ini digunakan pengujuan asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji auto korelasi, dan uji heteroskedastisitas.

3.4.1.1 Uji Normalitas

Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:134-135) berpendapat, Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah penyebaran data terdistribusi normal atau tidak. Pada uji normalitas terdapat uji Klomogorof-Smirnov yang dapat digunakan untuk pengujian. Pada uji Klomogorof-Smirnov, jika nilai Sign > 0,05 maka data yang diteliti dianggap berdistribusi normal.

3.4.1.2 Uji Multikolinearitas

Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:141) berpendapat, uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya (hubungan) yang antar variabel bebas yang digunakan dalam pembentukan model regresi linear. Jika model regresi tidak menunjukan gejala multikolinearitas maka model regresi tersebut dikatakan baik, dan dapat ditentutan dengan nilai variance correlation factor (VIF) dan nilai toleransi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance mendekati 1 berarti model regresi tidak memiliki gejala multikolinearitas.

3.4.1.3 Uji Autokorelasi

Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:144) berpendapat, Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi (hubungan antara satu sama lain) antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan pengganggu periode t-1. Pengujian ini hanya dilakukan pada data data berbentuk time series. Jika model regresi tidak mengalami

gejala autokorelasi maka model tegresi tersebut bisa dikatakan baik dan untuk mengetahuinya digunakan uji Durbin-Watson. Dengan kriteria sebagai berikut:

a) Terdapat autokorelasi positif, Jika d<dl.

b) Terdapat autokorelasi negatif, Jika d>(4-dl).

c) Tidak terdapat autokorelasi, jika du<d<(4-dl).

d) Tidak dapat disimpulkan, Jika du<d<du atau (4-du).

3.4.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dari model regresi yang diteliti. Jika terbebas dari gejala heteroskedastisitas (homoskedastisitas), maka model regresi dikatakan baik. Dasar penentuan pada uji ini dapat dilihat dari pola gambar scatterplot, jika titik-titik data menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu maka model regresi terbebas dari gejala heteroskedastisitas (Ghozali, 2018:137).

3.5 Teknik Analisis Data 3.5.1 Analisis Deskriptif

Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:84), Tujuan analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang akan diteliti untuk melihat karakteristik dari data tersebut. Analisis ini menghasilkan gambaran meliputi nilai minumum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi (ukuran penyebaran) dari variabel yang ditiliti.

3.5.2 Analisis Verifikatif

Penelitian verifikatif merupakan metode yang menguji kebenaran dari hipotesis yang telah ditentukan (Tualeka, 2019:5). Hasil yang diperoleh dari pembuktian hipotesis tersebut akan menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima. Dalam penelitian ini analisis verifikatif yaitu menggunakan analisis regresi berganda terkait pengaruh variabel Current Ratio dan Return On Equity terhadap Return Saham.

3.5.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:157) berpendapat, tujuan dasar Analisis regresi linier berganda untuk menghitung dan mendeteksi pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Sebuah persamaan regresi adalah sebuah formula yang menggambarkan hubungan antar variabel penelitian. Adapun persamaan regresi diformulasikan sebagai berikut:

Y= Ξ± + β₁ X1 + Ξ²β‚‚ X2 + ... + e

Keterangan :

Y : return saham X1 : current ratio X2 : return on equity Ξ‘ : konstanta

Ξ²β‚‚ X2 : koefisien regresi

e : factor pengganggu diluar model 3.5.2.2 Koefisien Determinasi

Sujarweni (2015:164) berpendapat, koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar presentase perubahan

variabel dependen yang disebabkan oleh variabel independen. Semakin tinggi presentasenya maka semakin besar pula variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependennya, begitu pun sebaliknya.

Dalam penelitian ini koefisien determinasi untuk mengetahui presentase pengaruh variabel current rasio dan rerurn on equity terhadap return saham.

3.6 Pengujian Hipotesis 3.6.1 Uji Parsial (Uji t)

Menurut Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:153) bependapat bahwa, uji parsial bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh secara terpisah antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini peneliti menguji pengaruh masing-masing variabel independen yang terdiri atas current ratio dan return on equity terhadap return saham.

Penulisan hipotesis pada uji ini adalah sebagai berikut:

Hipotesis 1

Ho1 : Tidak terdapat pengaruh antara current ratio terhadap return saham.

Ha1 : Terdapat pengaruh antara current ratio terhadap return saham.

Hipotesis 2

Ho2 : Tidak terdapat pengaruh antara return on equity terhadap return saham.

Ha2 : Terdapat pengar uh antara return on equity terhadap return saham.

Pada uji ini pengujian t test dan perbandingan nilai signifikansi digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dengan kriteria, sebagai berikut:

a. Ho diterima dan Ha ditolak jika, thitung < ttabel atau sign > 0,05.

Berarti variabel independen tidak memberi pengaruh terhadap variabel dependennya.

b. Ho ditolak dan Ha diterima jika, thitung > ttabel atau sign < 0,05.

Berarti variabel independen memberi pengaruh terhadap variabel dependennya.

Menurut Sugiyono (2015:240), berikut ini yang dapat menggambaarkan daerah penerimaan serta penolakan :

3.6.2 Uji Simultan (Uji f)

Menurut Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:169) berpendapat bahwa, Uji simultan dilakukan untuk melihat secara keseluruhan (bersama sama) apakah variabeI independen berpengaruh terhadap variebel dependen.

Maka dalam penelitian ini, akan diuji secara bersama-sama antara variabel independen yaitu current ratio dan return on equity terhadap return saham sebagai variabeI dependen. Penulisan hipotesis yang digunakan dalam uji f dijelaskan sebagai berikut :

Ho3 : Tidak terdapat pengaruh antara current ratio dan return on equity terhadap return saham.

Ha3 : Terdapat pengaruh antara current ratio dan return on equity terhadap return saham.

Untuk mengetahui hasil dari uji ini yaitu dengan cara membandingan nilai Fhitung dengan Ftabel atau dapat dilihat dari nilai signifikasinya, adapun ketentuannya ialah sebagai berikut:

a. Ho diterima dan Ha ditolak jika, nilai Fhitung < nilai Ftabel atau nilai sign > 0,05. Itu artinya secara simultan variabel independen tidak memberi pengaruh terhadap variabel dependennya.

b. Ho ditolak d an Ha diterima jika, nilai Fhitung > nilai Ftabel atau nilai sign < 0,05. Itu artinya Itu artinya secara simultan variabel independen memberi pengaruh terhadap variabel dependennya.

45 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Propil Perusahaan

Perusahaan pertambangan di indonesia (indstri sumber daya alam /penghasil bahan baku )yang merupakan perusahaan public (emiten atau perusahaan terbuka )kategori perusahaan industry penghasil bahan baku ,yang berada di sektor pertambangan ( mine sector ) sub sektor pertambangan mnyak dan gas bumi ( migas) dibursa efek indonesia (BEI) .

sector pertambangan sub sector pertambangan minyak dan gas bumi ialah termasuk sektor penting bagi negara Indonesia, Minyak dan gas bumi (migas) merupakan sumber daya alam strategis dan memiliki peran penting dalam pembangunan nasional. Kebutuhan migas diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduk. Oleh karena itu, kegiatan usaha migas harus dikelola sebaik-baiknya agar dapat memenuhi jaminan pasokan saat ini maupun masa depan. penyumbang

PDB sub industri pengolahan migas senilai Rp 724,05 triliun (17,34%) dengantercatat lifting migas tahun 2020 sebesar 1.689 bopd dengan rincian lifting minyak sebesar 706,2 bopd dan lifting (salur) gas sebesar 5.502 juta standar kubik per hari (mmscfd) atau 99,3% dari target APBN-P, yakni 5.556 mmscfd.

4.2 Hasil Penelitian

IMB SPSS Statistics 23 digunakan sebagai alat dalam pengolahan data pada penelitian ini, dimana diperoleh hasil sebagai berikut.

Table 4.1

Nilai Perusahaan Sub Sektor Minyak Dan Gas Bumi Pada Periode (2017- 2020)

Table 4.2 Data lanjutan

Dapat dilihat table 4.1 dan table 4.2 diatas dengan Jumlah sempel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 10 perusahaan dimana selama 4 periode dari (2017-2020) dilihat dari return saham perusahaan yang memiliki nilai paling kecil pada perusahaan RUIS tahun 2019 dengan nilai 1,04 dan niai terbesar return saham berada ditahun 2018 oleh perusahaan ENRG senilai 88,00. Carrent Ratio yang memiliki nilai terkecil perusahaan SURE pada tahun 2018 dengan nilai 0,04 dan nilai terbesarnya ada pada perusahaan PKPK pada tahun 2020 dengan nilai 39,21. Return On Equity yang memiliki nilai terkecil ada pada perusahaan ENRG tahun 2018 dengan nilai -10,07 dan dengan nilai terbesar yang di miliki oleh perusahaan RUIS pada tahun 2020 dengan nilai 24,16.

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis ini bertujuan guna mengetahui gambaran umum data yang diteliti meliputi nilai minimun, maksimum, mean, dan standar deviasi. Berikut hasil pengujiannya:

Table 4.3

Analisis Statistik Deskriptif

Sumber : olahan peneliti 2021

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dijelaskan, diantaranya;

1. Return Saham

Berdasarkan tabel statistik 4.3 terlihat bahwa nilai minimum return saham yaitu 1,04 dan nilai maksimum sebesar 88,00 dengan nilai rata-rata 34,6992 pada standar deviasi 28,10650.

2. Current Ratio

Berdasarkan tabel statistik 4.3 terlihat bahwa nilai minimum pada current ratio yaitu 0,04 dan nilai maksimum sebesar 39,21 dengan nilai rata-rata 2,9450 pada standar deviasi 6,26093.

3. Return On Equity

Berdasarkan tabel statistik 4.3 terlihat bahwa nilai minimum pada return on equity yaitu -10,07 dan nilai maksimum sebesar 24,16 dengan

nilai rata-rata 2,3655 pada standar deviasi 6,67924.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas

Pengujian dilakukan guna mengetahui apakah data yang digunakan pada penelitian ini berdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Klomogorof-Smirnov yaitu apabila nial Asymp. Sig (2-tailed) bernilai di atas 0,05 maka berdistribusi normal. Berikut hasil pengujiannya:

Table 4.4 Uji normalitas

Sumber: olahan peneliti 2021

Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh, nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,221 dimana 0,221> 0,05. Sehingga, peneliti menyimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Pengujian ini dilakukan guna mengetahui adakah (hubungan) antar variabel bebas dalam model regresi. Hal ini dengan melihat angka tolerance mendekati 1 dan nilai VIF < 10 berarti model regresi tidak terjadi multikolinearitas. Berikut hasil dari pengujiannya:

Table 4.5 Uji Multikolinieritas

Sumber : olahan peneliti 2021

Berdasarkan tabel 4.5 hasilnya menunjukan angka VIF kurang dari 10 (1.001<10) dan angka tolerance mendekati 1 (0,999), maka peneliti menyimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan pengganggu periode t-1 pada masing-masing able ve. Uji DurbinWatson (DW) merupakan salah satu caranya berikut kriterianya:

1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

2. Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.

3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi able ve. ’ Hasil pengujian autokorelasi yang dibantu menggunakan sistem SPSS ditabulasikan dalam able, yaitu

Table 4.6 Uji Autokorelasi

Sumber : olahan peneliti 2021

Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan angka Durbin-Watson sebesar 1,151. Nilai tersebut menunjukan bahwa nilai D-W berada diantara -2 sampai -2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dari model regresi yang diteliti. Dasar penentuannya apabila dengan melihat scatterplot, jika titik-titik data menyebar secara acak di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu maka model regresi terbebas dari heteroskedastisitas (Ghozali,2018:137). Berikut hasil pengujiannya:

Table 4.7

Uji Heteroskedastisitas

Sumber :olahan peneliti 2021

Pada hasil pengujian terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak baik dibawah dan diatas 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk membentuk pola yang jelas, maka peneliti menyimpulkan model regresi terbebas dari heteroskedastisitas.

4.2.3 Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh Current Ratio dan Return On Equity terhadap Return Saham.

4.2.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini dilakukan guna mengukur seberapa besar pengaruh antara dua variabel atau lebih dan membuat perkiraan nilai Y atas X.

Berikut hasil pengujiannya:

Table 4.8

Analisis Linear Berganda

Sumber : diolah peneliti 2021

Berdasarkan persamaan regresi diatas, terlihat bahwa nilai konstanta (a) bernilai positif yaitu 36,678. Itu artinya, apabila current ratio dan return on equity bernilai nol maka return saham akan bernilai 36,678.

Koefisien regresi untuk current ratio bernilai positif yaitu 0,578.

Artinya, jika current ratio mengalami kenaikan 1 maka return saham akan mengalami kenaikan sebesar 0,578 dan begitupun sebaliknya.

Koefisien regresi untuk variabel return on equity bernilai negatif yaitu -1,557. Jika return on equity mengalami penurunan 1 maka return saham akan mengalami penurunan sebesar -1,557 dan begitupun sebaliknya.

4.2.3.2 Koefisien Determinasi

koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar presentase perubahan variabel dependen akibat dari variabel independen. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1, berikut adalah hasil pengujian yang dibantu oleh sistem SPSS:

table 4.9

Koefisien Determinasi

Sumber: olahan peneliti 2022

Berdasarkan table di atas diketahui nilaii R square sebesar 0,150 yang berarti hal ini mengandung arti bahwa variable x1 dan x2 secara simultan terhadap variable y adalah 15%

4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh antar variabel independen (current ratio dan return on equity) secara terpisah terhadap variabel dependennya (return saham). Dengan bantuan SPSS, diperoleh hasil pengujian sebagai berikut:

Table 4.10 Uji Persial (Uji t)

Sumber: olahan peneliti 2022

a. Pengaruh Current Ratio Terhadap Return Saham

pada table 4.10 terihat bahwa current ratio memiliki nilai signifikansi 0,401 dan nilai t hitung sebesar 0,850 Dikarenakan nilai signifikansi yang diperoleh (0,401 > 0,05) dan nilai t hitung (0,850 <

2,026). Maka bisa disimpulkan bahwa ho diterima dan ha ditolak yang berarti current ratio tidak berpengaruh terhadap return saham. Berikut gambar kurvanya:

Gambar 4.1

-2,026 0,850 2,026 b. Pengaruh Return On Equity Terhadap Return Saham

pada table 4. 10 terlihat bahwa return on equity memiliki nilai signifikansi 0,020 dan nilai t hitung sebesar -2,439 dikarenakan niai signifikansi yang di peroleh (0,020 >0,05) dan nilai t hitung (-2,439 > 3,24).

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

Maka dapat disimpulkan bahwa ha diterima dan ho ditolak yang berarti return on equity berpengaruh terhadap return saham. Berikut gambar kurvanya:

Gambar 4.2

-3,25 -2,439 3,25 4.2.4.2 Uji Simultan (Uji f)

Uji simultan dilakukan untuk melihat secara keseluruhan (bersama-sama) apakah variabeI independen berpengaruh terhadap variebel dependen. Berikut hasil pengujiannya:

Table 4.11 Uji Simultan (Uji f)

Sumber :olahan peneliti 2022

Berdasarkan tabel 4.11 diatas terlihat nilai f-hitung sebesar 3,267 dan nilai signifikansi 0,049. Dengan nilai signifikansi 5% dan derajat kebebasan df1 = 2 dan df2 = 37maka f tabel (2;37)= 3,25. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa nilai f hitung > f tabel (3,267 > 3,25) dan

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

nilai signifikansi < 0,05 (0,049 < 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ho ditolak dan ha diterima artinya current ratio dan return on equity secara simultan berpengaruh terhadap return saham. Berikut gambar kurvanya.

Gambar 4. 3

3,25 3,267

4.3 Pembahasan Penelitian

4.3.1 Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham

Dari pengujian yang telah dilakukan, terbukti bahwa current ratio tidak berpengaruh terhadap return saham. Itu artinya tinggi rendahnya current ratio tidak mempengaruhi besar kecilnya return saham pada perusahaan tersebut. Hal ini sesuai dengan pergerakan kurva current ratio dan return saham selama periode 2017-2020 dimana naik turunnya current ratio tidak mempengaruhi naik turunnya return saham.

Apabila nilai rasio ini rendah maka perusahaan dianggap memiliki kekurangan modal dalam menutupi utang lancar. Namun jika terlalu tinggi belum tentu menunjukan bahwa entitas dalam kondisi yang baik, bisa jadi kas pada perusahaan tersebut tidak digunakan sebaik mungkin.

Maka dari itu, investor tidak menjadikan current ratio sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan investasi. Sehingga hal ini tidak berdampak pada return sahamnya. Ada faktor lain yang lebih

Ho diterima

Daerah ho ditolakk

diperhatikan oleh investor sebelum menentukan kegiatan investasi seperti rasio profitabilitas. Terbukti dalam penelitian ini, return on equity berpengaruh terhadap return saham.

Kemungkinan yang menyebabkan para investor tidak menjadikan current ratio sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan investasi, karena untuk beberapa perusahaan pada sub sektor migas memiliki nilai aktiva lancar yang lebih tinggi dibandingkan utang lancarnya.

Namun ini tidak sejalan dengan penelitian Hartoko dan Sailawati

Namun ini tidak sejalan dengan penelitian Hartoko dan Sailawati

Dokumen terkait