• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan rumusan masalah diatas,maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. untuk mengetahui,menganalisis ,mendeskripsikan pengaruh Current Ratio Terhadap Return Saham pada perusahaan sub sector minyak dan gas bumi yang terdaftar di bursa efek indonesia 2017-2020

2. untuk mengetahui,menganalisis ,mendeskripsikan pengaruh Return On Equity Terhadap Return Saham pada perusahaan sub sector minyak dan gas bumi yang terdaftar di bursa efek indonesia 2017-2020

3. untuk mengetahui,menganalisis ,mendeskripsikan pengaruh Current Ratio Dan Return On Equity Terhadap Return Saham pada perusahaan sub sector minyak dan gas bumi yang terdaftar di bursa efek indonesia 2017-2020 1.6. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. bagi akademik untuk dijadikan referensi atau tambahan ilmu pengetahuan dan untuk mengembangkan ilmu yang berkaitan dengan return saham .Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi untuk melakukan penelitian mengenai return saham.

2. Bagi investor Untuk memberikan pengetahuan mengenai rasio keuangan yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi dengan mengetahui rasio likuiditas dan rasio solvabilitas sebagai bahan pertimbangan melakukan investasi agar dapat memperoleh return yang optimal.

3. Bagi emiten Untuk menjadi bahan referensi perusahaan dalam evaluasi dan memberi masukan akan pentingnya pengelolaan kinerja keuangan perusahaan dengan baik yang diukur dari rasio keuangan. karena, dengan mengelola kinerja

keuangan perusahaan dapat menarik minat investor untuk menanamkan dananya di perusahaan tersebut.

1.7. Tempat dan Waktu penelitian

Tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah perusahaan sub sektor minyak dan gas bumi yang terdaftar di BEI periode 2017-2020.

Table 1.1 Kegiatan Penelitian Nama

Kegiatan

Agustus 2021

September 2021

Oktober 2021

November 2021

Desember 2021

Januari 2022 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Keterangan :

= Rencan

= Realisasi =

17 BAB II

KAJIAN PUSTAKA ,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Sinyal (SignaIingTheory)

DaIam menjelaskan hubungan antara kinerja keuangan dengan return saham, teori yang dipergunakan mengacu pada teori sinyaI (SignaIling Theory) yaitu teori yang mendeskripsikan mengenai tindakan yang diIakukan manajemen perusahaan dalam memberi petunjuk kepada para investor terkait perspektif manejemen akan prospek perusahaan dimasa depan (Brigham & Houston, 2014: 184).

Teori tersebut juga menggambarkan bagaimana cara memperoleh informasi yang asimetris, yakni dimana investor dan pihak manajemen memiliki informasi yang searah tetang prospek perusahaan kedepannya. Akan tetapi pada realisasinya, manajemen perusahaan memiliki kelengkapan informasi lebih Iuas dibandingkan investor. Maka upaya yang dapat dilakukan guna mengurangi asimetris informasi ini adaIah dengan memberikan sinyal pada investor (pihak Iuar). Bagi pihak Iuar perusahaan khususnya investor, informasi yang diberikan pihak manajemen perusahaan yang dapat dijadikan signal yaitu laporan tahunan. Informasi yang dikeluarkan pada laporan tahunan memuat informasi akuntansi yakni informasi yang berhubungan dengan laporan keuanagan serta informasi non-akutansi yakni yang tidak memiliki keterkaitan dengn laporan keuanagan. Diharapkan dengan pemberian sinyal terkait kinerja keuangan tersebut dapat mendorong investor daIam berinvestasi di perusahan yang bersangkutan dengan mempergunakan laporan keuanagan sebagai pertimbangan (Ramadhana et al., 2018).

2.1.2 Investasi

Menurut Tandelilin (2017:2)

“Investasi ialah bentuk kesepakatan terhadap sejumlah dana yang dijalankan saat ini, untuk mendapatkan keuntungan dimasa mendatang.”

“ Investasi sebagai kegiatan dengan maksud memperoleh keuntungan di masa mendatang dengan cara memanfaatkan aset yang di miliki pada saat ini.” Abi (2016:11)

“investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya yang lainnya yang dilakukan saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan dating”. Tandelilin (2010:5)

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dibuat kesimpulan bahwasannya investasi ialah aktivitas pemanfaatan aset yang dimiliki pada masa sekarang untuk memperoleh keuntungan ataupun manfaatnya dimasa mendatang.

2.1.3 Pasar Modal

(Khaerul Umam & Herry S, 2016)

Pasar modal mempunyai peran dan manfaat penting dalam perekonomian suatu negara karena menciptakan fassilitas bagi keperluan industry atau investor dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal. Banyak industry dan perusahaan yang menggunakan institusi ini sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya .

Husnan (2015) pemilik modal menanamkan dananya pada sekuritas adalah untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang maksimal pada resiko tertentu atau memperoleh hasil tertentu dengan resiko minimum Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dibuat kesimpulan bahwasanya pasar modal ialah suatu tempat dengan aktivitas didalamnya ialah memperjual belikan surat-surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan ataupun lembaga lainnya .

2.1.4 Saham

2.1.4.1 Pengertian Saham saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas.

Menurut Tandelilin (2010:32)

“Saham adaIah surat berharga yang menjadi bukti kepemiIikan perusahaan yang bertujan untuk menambah modal perusahaan yang menjualnya”.

Manan (2017:93):

Kesimpulan dari definisi-definisi para ahli diatas, bahwa saham merupakan suatu surat berharga yang dapat dijadikan sebagai bukti kepemiIikan atas suatu perusahaan yang dimiliki oleh investor.

2.1.4.2 Harga saham

Darmaji dan Fakhrudin (2012:102):

“Harga saham adalah harga yang sedang berlangsung dalam kurun waktu tertentu. Harga bisa saja berubah setiap saat, hal itu dapat terjadi karena adanya hubungan permintaan dan penawaran dari saham itu sendiri”.

Sedangkan menurut Soemitra (2018:127):

“Harga saham adalah suatu harga yang terjadi karena penawaran dan permintaan pasar yang diakibatkan dari beberapa faktor, baik dari faktor makro (inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar) dan juga kondisi non ekomoni (faktor sosial, politik, dan faktor lainnya)”.

Kesimpulan dari definisi-definisi para ahli diatas, bahwa harga saham merupakan suatu harga yang sedang berlangsung di bursa, yang setiap saat dapat berubah-ubah kerena beberapa faktor diantranya adanya hubungan permintaan dan penawaran dari saham.

2.1.5 Return Saham

2.1.5.1 Pengertian Return Saham Farkhan dan Ika, 2012)

“Menyatakan bahwa return saham adalah suatu jumlah yang dinyatakan sebagai suatu persentase dan diperoleh atas investasi saham biasa perusahaan untuk suatu masa tertentu”.

Fahmi (2016:274),

“mendefinisikan bahwa Return adalah keuntungan yang diperoleh investor dari hasil kebijkan investasi yang dilakukannya”.

Berdasarkan penjelasan diatas return saham suatu jumlah keuntungan yang diperoleh atas investasi saham untuk masa tertentu.

2.1.5.2 jenis jenis return saham Menurut Jogiyanto (2013: 235),

return saham dibedakan menjadi dua yaitu: return realisasi dan return ekspektasi.

a. Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return ini penting dalam mengukur kinerja

perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan resiko di masa yang akan datang.

b. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti. Semakin besar return yang diharapkan akan diperoleh dari investasi semakin besar pula resikonya.

Return saham sangat bergantung pada perubahan harga saham, dan harga saham sering mengalami perubahan disetiap waktunya. Maka untuk mengetahui return yang akan diperoleh dimasa mendatang merupakan hal yang sulit. Return saham hanya bisa diperkirakan melalui pengistimasian dari return yang telah terjadi (realized return). Menurut Marantika (2015:62) realized return dapat dihitung menggunakan rumus sebagi berikut:

R it = Return Saham = 𝑃𝑡− 𝑃𝑡 –1 𝑃𝑡−1

Keterangan:

Rit = Return saham i pada periode t Pit

= Harga saham i pada periode t

Pit - 1 = Harga saham i pada periode t-1 2.1.6 Laporan Keuangan

2.1.6.1 pengertian laporan keuangan Menurut Kasmir (2013:7)

“Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan oleh berbagai pihak yang mempunyai

kepentingan

(stakeholders) diluar perusahaan, seperti pemilik perusahaan, pemerintah, kreditur, dan pihak-pihak lainnya.

Menurut Rahmaniar dan Soegijanto (2016:107):

“Menyatakan Laporan keuangan adalah penggambaran posisi dan kondisi emiten pada periode tertentu, yang bisa dipergunakan sebagai alat untuk berkomunikasi

Berdasarkan penjelasan diatas, laporan keuangan menggambarkan posisi dan kondisi emite dari proses akuntansi pada periode tertentu yang dapat digunakan oleh berbagai pihak yang mempunyai kepentingan

2.1.6.2 Kinerja Keuangan Menurut (Fahmi, 2014),

“Kinerja keuangan dapat didefinisikan sebagai hasil kerja para manajer dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan perusahaan “.

Menurut Sawir (2012),

“ Mengemukakan pendapat bahwa kinerja keuangan adalah kondisi yang menunjukkan suatu keadaan keuangan sebuah perusahaan berdasarkan atas standar, sasaran dan juga criteria yang sudah ditetapkan”.

Berdasarkan penjelasan diatas,bahwa kinerja keuangan menunjukan suatu keadaan keuangan sebuah perusahaan sebagai hasil kerja para menejer dalam melaksanakan tugas .

2.1.7 Rasio Keuangan

2.1.7.1 Pengertian Rasio Keuangan Menurut Samryn (2016:363),

“Berpendapat bahwa Rasio keuangan merupakan cara yang yang digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan kesehatan keuangan dari perusahaan”.

Menurut Kasmir (2015:104):

Rasio keuangan merupakan perbandingan dua komponen dari laporan keuangan untuk melihat kondisi keuangan suatu perusahaan serta menilai kinerja manajemen dalam periode tertentu.

Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwasannya rasio keuangan ialah perhitungan yang dijalankan dengan cara membandingan beberapa pos dalam laporan keuangan untuk kemudian hasilnya ditujukan untuk menilai keadaan keuangan sebuah perusahaan.

2.1.7.2 Jenis Jenis Rasio Keuangan Menurut Diana (2014:54),

Rasio keuangan terbagi menjadi beberapa jenis ada empat kelompok rasio keuangan diantaranya adalah:

a. Rasio Likuiditas, untuk menilai kinerja emiten dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya.

b. Rasio profitabilitas, untuk menilai kinerja emiten dalam memperoleh laba setelah pajak dengan nilai penjualan, aset dan modal sendiri dalam suatu periode tertentu.

c. Rasio aktivitas, untuk menilai seberapa efektif perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya.

d. Rasio Leverage, untuk menilai sejauh mana kinerja perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban jangka panjang.

2.1.7.3 Rasio Likuiditas Menurut Kasmir (2012: 129),

“Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan sutu perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.

Untuk mengukur kemampuan likuiditas perusahaan dalam penelitian ini menggunakan Current Ratio”.

(Sudana, 2011) sebagai berikut:

Current Ratio (CR) atau Rasio L ancar Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Semakin besar rasio ini berarti semakin likuid perusahaan

Menurut Samryn (2016:366), besarnya current ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Current Ratio = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Kewajiban jangka pendek 2.1.7.4 Rasio Profitabilitas

(Suartini & Sulistiyo, 2017: 110).

Rasio profitabiIitas merupakan rasio penting dalam laporan keuangan. Rasio ini dipergunakan untuk mengukur kemampuan suatu entitas dalam mandapatkan laba dari kegiatan operasionaI perusahaanya (Kasmir, 2019: 196).

Adapun menurut Mamduh dalam (Nawawi et al., 2018) rasio profitabilitas merupakan rasio yang dimaksudkan guna meIihat kemapuan perusahaan daIam mendapatkan profit pada tingkat penjuaIan, aset, modal tertentu

Return on Equity Mendefinisikan bahwa Return on Equity merupakan rasio yang menunjukan kemampuan

perusahaan dalam penggunaan modal sendiri dalam memperoleh laba setelah pajak.

ROE dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Sumber: Kasmir (2015:2014)

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang menjadi suatu titik acuan atau landasan berfikir. Untuk itu, penelitian terdahulu menjadi salah satu dasar utama mengapa penelitian ini dilakukan.

Adapun penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai sumber referensi adalah.

Return on equity = laba bersih Ekuitas pemegangsaham

Table 2.1

no Nama dan judul penelitian Hasil peneliti Persamaan Perbedaan 1 Basaria Christina Marito dan

Andam Dewi Sjarif (2020) The Impact of Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Assets, Dividend Yield, and Market Capitalization on Stock Return (Evidence from Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2016-2018 e-ISSN

Table 2.1 (lanjuta)

(2020) Effect of Debt to Equity Ratio and Return positif terhadap return saham.

saham (studi kasus pada Stock Return (Evidence

from Listed

Manufacturing

Companies in Indonesia Stock Exchange ISSN:

2356 – 2536

Secara parsial CR, DER, dividend yield, dan kapitalisasi pasar tidak berpengaruh terhadap return saham. Secara simultan seluruh variabel berpengaruh terhadap return saham.

Variabel X: CR

9. Christian at al (2021) positif sedangkan ROE tidak berpengaruh

10. Hartoko dan Sailawati (2020) Faktor-Faktor Yang

2.3 kerangka pemikiran

2.3.1 Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham

Current ratio adalah rasio yang menunjukan kesanggupan perusahaan dalam menggunakan aset lancarnya untuk membayar utang lancarnya (Samryn, 2016:366). Semakin besar nilai current ratio, itu artinya perusahaan berada dalam kondisi yang aman dan stabil perusahaan dalam membayar utang lancar dengan aset lancarnya semakin baik. Perusahaan yang memiliki tingkat current ratio yang baik akan menarik minat investor untuk berinvestasi diperusahaan tersebut. Dengan demikian, current ratio memiliki berpengaruh terhadap return saham.

Didukung oleh Akhmadi dan Firmansyah (2016), Apriadi (2016), serta Prihantini (2009) menyimpulkan bahwa CR berpengaruh signifikan terhadap return saham

2.3.2 Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap return saham

ROE merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam penggunaan modal sendiri dalam memperoleh laba setelah pajak (Kasmir, 2015:204). Semakin tinggi nilai ROE maka semakin baik, sebab tingkat pengembalian yang akan diperoleh investor pun semakin besar. Dengan begitu bisa dikatakan bahwa ROE bergerak searah atau berpengaruh positif terhadap return saham.

Didukung oleh Hidayat (2017), Hanani (2011), Widodo (2007), dan Mahardika (2017) menyimpulkan bahwa ROE berpengaruh dan signifikan terhadap return saham.

2.3.3 Pengaruh Current Ratio dan Return on Equity terhadap Return Saham Berdasarkan kerangka konseptual sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa,

secara simultan Current Ratio dan ROE memiliki pengaruh terhadap return saham. Didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Santoso at al. (2020) yang menyatakan bahwa secara simultan variabel current ratio dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap return saham dan Sinaga at al.

(2020) yang juga menyatakan bahwa yang menyatakan bahwa secara simultan variabel current ratio dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Gambar 2.1 Paradigma penelitian

2.3 Hipotesis Peneliti

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya maka, dibuatlah hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1: Current ratio berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sub sektor pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

H2: Return on Equity berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sub sektor pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

H3: Current ratio dan Return on Equity berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sub sektor pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

Rasio likuiditas (x1) Current ratio

Return saham (y)

Rasio solvabilitas (x2) Return on equity

H1

H2 H3

32 BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu metode yang dipakai guna memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan penelitian (Sugiyono, 2016:2). Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu apakah ada pengaruh antara current ratio dan return on equity terhadap return saham serta untuk menindak lanjuti penelitian-penelitian terdahulu.

Maka metode yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Metode kuantitatif biasanya digunakan apabila ingin mengetahui pengaruh treatment tertentu terhadap yang Iain dan juga bermaksud untuk menguji hipotesis penelitian. Penelitian dengen motode ini biasanya akan dianalisis menggunakan statistik untuk menguji hipotesis (Sugiyono, 2016:23). Pada penelian ini, peneliti melakukan dengan pendekatan analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan data yang digunakan tanpa mengambil kesimpulan yang bisa digunakan untuk umum (Sugiyono, 2016:147). Penelitan ini juga melakukan analisis verifikatif untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang telah ditentukan (Tualeka, 2019:5). Jadi penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data yang berbentuk angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik yang bertujuan untuk memberikan gambaran data dan menguji benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:38), berpendapat bahwa segala sesuatu yang berbentuk apapun yang ditentukan oleh seorang peneliti untuk dikaji agar informasi dapat diperoleh, disebut dengan variabel penelitian.

sehingga didapatkan sebuah informasi disebut dengan variabel penelitian. Berikut adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang terpengaruh karena adanya variabel independen (Sugiyono, (2026:39). Variabel dependen pada penelitian ini adalah return saham.

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan variabel dependen (Sugiyono, 2026:39).

Pada penelitian ini current ratio dan return on equity dijadikan sebagai variabel independen.

3.2.1 Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah kesimpulan yang didapatkan dari pendapat beberapa ahli mengenai definisi masing-masing variabel penelitian secara konsep (teori), adapun diantaranya:

1. Current Ratio

Rasio lancar ini digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam menggunakan aset lancar untuk membayar utang lancarnya.

2. Retun on Equity

Rasio ini digunakan untuk mengetahui seluruh utang suatu perusahaan dengan ekuitasnya.

3. Return Saham

Return saham ialah hasil atau imbal balik yang akan diterima pemegang saham atas investasi saham yang sudah dilakukannya

3.2.2 Definisi Operasional

Menurut Sutiyo dan Sodik (2015:16), pada definisi operasional bertujuan menunjukan bagaimana cara mengukur variabel.

1. Current Ratio

Menurut Samryn (2016:366) berpendapat, Current ratio adalah rasio yang menunjukan kesanggupan perusahaan dalam menggunakan aset lancarnya untuk membayar utang lancarnya.

Adapun cara perhitungannya adalah sebagai berikut:

Current Ratio = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘

Sumber: Samryn (2016:366) 2. Return on Equity

Menurut Kasmir (2015:204) berpendapat, Return on Equity merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam penggunaan modal sendiri dalam memperoleh laba setelah pajak. Adapun cara perhitungannya adalah sebagai berikut:

Sumber: Kasmir (2015:2014) Return on equity = laba setelah pajak Ekuitas

3. Return Saham

Menurut Marantika (2015: 53) berpendapat, Return saham merupakan imbal hasil yang diperolah dari kegiatan berinvestasi, bisa berupa yield dan capital gains (loss). Adapun cara penghiungannya adalah sebagai berikut:

Rit= return saham = Pit – (Pit-1) (Pit- 1)

3.2.3 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2016: 102) berpendapat, instrumen penelitian merupakan alat yang dipergunakan untuk menilai variabel yang diamati. Berikut adalah tabel dari instrumen penelitian:

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel

Menurut Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:70) berpendapat bahwa, populasi merupakan seluruh elemen-elemen atau unit-unit yang akan digunakan dalam penelitian. Perusahaan subsektor perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2014-2019 menjadi populasi pada penelitian ini. Adapun populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1

Daftar populasi penelitian No Kode Perusahaan

1. APEX PT Apexindo Pratama Duta Tbk 2. ARTI Pt Ratu Prabu Energy Tbk

3. BIPI Pt Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk 4. ELSA Pt Elnusa Tbk

5. ENRG Pt Energy Mega Persada Tbk 6. ESSA Pt Surya Esa Perkasa

7. MEDC Ppt Medco Energy Internasional Tbk 8. PKPK Pt Perdana Karya Perkasa Tbk 9. RUIS Pt Radiant Utama Interinsco Tbk 10. SURE Pt Super Energy Tbk

11. MITI PT Mitra Investindo Tdb 12. MTFN Pt Capitalinc Investment Tbk 13. WOWS Pt Ginting Jaya Energy Tbk Sumber: www.idx.com (data diolah peneliti,2021)

Penelitian ini hanya akan meneliti sebagian dari sebagian dari populasi yaitu sampel. Sampel dapat mendeskripsikan keadaan atau ciri populasi dimana kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Lupiyoadi dan Ikhsan, 2015:70).

Teknik purposive sampling digunakan sebagai teknik untk pengambilan sampel pada penelitian kali ini. Dimana pengambilan sampel berdasarkan pada tujuan penelitian dan keputusan penarikan sampel begantung pada pengumpulan data. Peneliti memilih untuk teknik ini karena tidak semua sampel memiliki keriteria sesuai dengan

yang telah peneliti tentukan. Adapun pertimbangan atau kriteria yang ditetapkan adalah sebagi berikut:

Gambar 3.2

Prosedur pemilihan sampel peneliti

No Kriteria Jumlah

1. Perusahaan sub sektor

pertambangan minyak dan gas bumi yang terdaftar di BEI periode 2017- 2020

13

2. Perusahaan yang tidak

mempulikasikan laporan keuanganya secara lengkap di BEI selama 2017- 2020

(2 )

3. Perusahaan subsektor minyak dan gas bumi yang mengalami delisting selama periode penelitian.

4. ELSA Pt Elnusa Tbk

Sumber : diolah peneliti,2021 3.3.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitif dimana datanya berupa angka-angka. Sumber data penelitian dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan sub sektor pertambangan periode 2017-2019 yang dapat diunduh melalui website Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Yulianto at al.

(2018:37), data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain dan biasanya dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan suatu penelitian saja.

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik observasi non pastisipan, dimana peneliti tidak terlibat langsung dalam hal yang diteliti melainkan hanya sebagai pengamat independen saja .(Sugiyono, 2016:145). Dengan menggunakan studi kepustakaan, yakni melakukan telaah pustaka dan mengkaji berbagai literatur pustaka yang berupa jurnal-jurnal ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Selain itu peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi, yakni melakukan pengumpulan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia.

3.4 Uji Keabsahan Data

3.4.1 Uji Asumsi Klasik

Dalam melakukan analisis regresi ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi agar data dianggap valid jika digunakan untuk memprediksi suatu masalah. Pada penelitian ini digunakan pengujuan asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji auto korelasi, dan uji heteroskedastisitas.

3.4.1.1 Uji Normalitas

Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:134-135) berpendapat, Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah penyebaran data terdistribusi normal atau tidak. Pada uji normalitas terdapat uji Klomogorof-Smirnov yang dapat digunakan untuk pengujian. Pada uji Klomogorof-Smirnov, jika nilai Sign > 0,05 maka data yang diteliti dianggap berdistribusi normal.

3.4.1.2 Uji Multikolinearitas

Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:141) berpendapat, uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya (hubungan) yang antar variabel bebas yang digunakan dalam pembentukan model regresi linear. Jika model regresi tidak menunjukan gejala multikolinearitas maka model regresi tersebut dikatakan baik, dan dapat ditentutan dengan nilai variance correlation factor (VIF) dan nilai toleransi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance mendekati 1 berarti model regresi tidak memiliki gejala multikolinearitas.

3.4.1.3 Uji Autokorelasi

Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:144) berpendapat, Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi (hubungan antara satu sama lain) antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan pengganggu periode t-1. Pengujian ini hanya dilakukan pada data data berbentuk time series. Jika model regresi tidak mengalami

gejala autokorelasi maka model tegresi tersebut bisa dikatakan baik dan untuk mengetahuinya digunakan uji Durbin-Watson. Dengan kriteria

gejala autokorelasi maka model tegresi tersebut bisa dikatakan baik dan untuk mengetahuinya digunakan uji Durbin-Watson. Dengan kriteria

Dokumen terkait