3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Peran dan kontribusi sub sektor perkebunan sangat besar dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu sub sektor perkebunan yang terus berkembang di Indonesia baik secara luas areal maupun volume produksi, sumbangan terhadap PDB dan nilai ekspor, penyerapan tenaga kerja, serta terhadap ketahanan pangan dan lingkungan. Hal ini merupakan nilai strategis yang harus dikelola dengan baik sehingga akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia. Nilai strategis sub sektor perkebunan akan optimal bila dilakukan pengelolaan manajemen yang efektif dan efisien. Salah satu bentuk pengelolaan manajemen yang dapat diterapkan adalah MRP. MRP dapat mengatur aliran barang dari pemasok ke pelanggan dengan baik yang akan meningkatkan kinerja perusahan sehingga tercapai keunggulan bersaing perusahaan.
PTPN VIII Gunung Mas adalah salah satu perusahaan perkebunan di Indonesia yang menghasilkan komoditas teh. PTPN VIII Gunung Mas selama ini menunjukkan perkembangan yang terus meningkat dan sangat berkontribusi terhadap perkebunan teh Indonesia. Oleh karena itu, PTPN VIII Gunung Mas harus terus meningkatkan keunggulan bersaingnya. Keunggulan bersaing dapat dicapai apabila perusahaan memiliki kinerja yang baik. Kinerja perusahaan akan baik apabila ditunjang oleh pengelolaan perusahaan yang baik pula. Pengelolaan perusahaan mencakup kegiatan dalam rantai pasokan. Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan identifikasi struktur rantai pasokan dengan memperhatikan dua hal utama yaitu, strategi hubungan dengan pemasok dan strategi hubungan dengan pelanggan. Strategi manajemen pemasok dan pelanggan akan mempengaruhi strategi manajemen rantai pasokan. MRP perusahaan yang efektif dan efisien akan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga secara tidak langsung dapat
meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Kerangka pemikiran penelitian digambarkan pada Gambar 8.
Tidak Ya
Gambar 8. Kerangka Pemikiran Peran dan kontibusi sub sektor perkebunan
terhadap perekonomian Indonesia :
- Perkembangan hasil produksi dan luas areal
- Sumbangan terhadap PDB
- Sumbangan terhadap ekspor non migas - Penyerapan tenaga kerja
- Ketahanan pangan dan lingkungan
Nilai Strategis
Sistem Manajemen
Identifikasi struktur rantai pasokan PTPN VIII Gunung Mas
Strategi manajemen pemasok
Strategi hubungan dengan pelanggan
Strategi Manajemen Rantai Pasokan PTPN VIII Gunung Mas
Keunggulan Bersaing Peningkatan Kinerja Perusahaan
3.2. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian disajikan pada gambar 9 berikut ini : Pra Penelitian Pengumpulan dan Pengolahan Data Analisis Data
Gambar 9. Tahapan Penelitian Identifikasi Minat Penelitian
Gagasan-gagasan Penentuan Topik Penelitian
Studi Pustaka dan Diskusi
Pemilihan Objek Penelitian
Perumusan Masalah :
1. Bagaimana model rantai pasokan di PTPN VIII Gunung Mas?
2. Bagaimana hubungan MRP terhadap kinerja perusahaan PTPN VIII Gunung Mas? 3. Bentuk solusi yang dapat diterapkan dengan pendekatan MRP pada PTPN VIII Gunung
Mas?
Tujuan Penelitian : 1. Mengkaji model rantai pasokan di PTPN VIII Gunung Mas.
2. Mengkaji hubungan MRP terhadap kinerja perusahaan PTPN VIII Gunung Mas. 3. Memberikan solusi dengan pendekatan MRP pada PTPN VIII Gunung Mas.
Rancangan Pengumpulan Data:
Identifikasi Kebutuhan Data, Metode Pengumpulan Data, dan Pemilihan Teknik Analisis
Studi Pendahuluan
Penyusunan Desain Riset, Hipotesis dan Kuesioner
Uji Reliabilitas Uji Validitas Pengumpulan Data Lapangan :
- Observasi dan Wawancara - Pengisian Kuesioner
Pengolahan Data - Tabulasi data dan informasi - Identifikasi model rantai pasokan - Pengolahan data dan informasi
- Analisis rantai pasokan Analisis deskriptif
- Analisis MRP terhadap kinerja perusahaan Structural Equation Modeling(SEM)
3.3. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung di PTPN VIII Gunung Mas dengan cara observasi atau pengamatan, wawancara, dan pengisian kuesioner. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, internet, BPS, jurnal, dan dokumen-dokumen perusahaan.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Observasi, yaitu pengamatan langsung obyek penelitian dengan tujuan
untuk memahami kondisi rantai pasokan yang sebenarnya.
2. Wawancara yang dilakukan kepada pihak manajemen perusahaan yang terkait dengan topik penelitian.
3. Kuesioner berisi daftar pernyataan yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait dengan topik penelitian. Kuesioner dibagi menjadi dua jenis, yaitu kuesioner untuk mengetahui model rantai pasokan perusahaan dan kuesioner untuk mengetahui pengaruh manajemen rantai pasokan terhadap kinerja perusahaan.
Penelitian dimulai dengan melakukan identifikasi struktur rantai pasokan perusahaan, dengan melihat dua strategi utama yaitu strategi manajemen pemasok dan strategi hubungan pelanggan. Kuesioner untuk mengidentifikasi struktur rantai pasokan PTPN VIII Gunung Mas dapat dilihat pada Lampiran 1. Penelitian dilanjutkan dengan melihat kedua faktor tersebut dalam mempengaruhi strategi manajemen rantai pasokan perusahaan. Tahap terakhir adalah melihat pengaruh dari strategi manajemen rantai pasokan perusahaan terhadap kinerja perusahaan. Kuesioner untuk melihat pengaruh MRP terhadap kinerja perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 2. Kebutuhan , jenis, metode dan sumber data dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kebutuhan, jenis, metode dan sumber data
Kebutuhan data Jenis data Metode Sumber data
Perkembangan sub sektor perkebunan di indonesia
Sekunder Studi literatur Internet, BPS 1.Gambaran umum perusahaan
2.Kondisi dan operasional perusahaan, terdiri dari :
a. Jumlah pekerja
b.Sistem manajemen bahan baku c. Proses produksi dan hasilnya d.Pangsa pasar Primer, Sekunder Wawancara, studi pustaka Manajemen perusahaan, dokumen perusahaan
Identifikasi rantai pasokan PTPN VIII Gunung Mas, terdiri dari:
a. Pemasok b.Produksi c. Distribusi d.Konsumen Primer Observasi, wawancara, dan kuesioner PTPN VIII Gunung Mas
Kuesioner hubungan MRP dengan kinerja, terdiri dari:
a. Strategi manajemen pemasok b.Strategi hubungan pelanggan c. Strategi MRP
d.Kinerja perusahaan
Primer Kuesioner Manajemen perusahaan, staf dan pekerja.
3.4. Variabel Penelitian
Variabel yang diamati untuk mengukur strategi manajemen pemasok yang digunakan mengacu pada Winser (2003). Pada penelitian ini penulis membatasi variabel endogen dan variabel eksogen yang digunakan sebagai berikut:
a. Variabel endogen disini adalah variabel Strategi Manajemen Rantai Pasokan ( 1) dan kinerja perusahaan ( 2).
1. Strategi manajemen rantai pasokan ( 1) terdiri dari indikator-indikator : Y1 = Meningkatkan integrasi antar aktivitas rantai pasokan
Y2 = Mengurangi waktu rantai pasokan
Y3 = Menciptakan tingkat kepercayaan yang tinggi dalam rantai pasokan
Y4 = Menetapkan frekuensi kontak yang tinggi antar anggota rantai pasokan
Y6 = Melibatkan semua anggota rantai pasokan dalam perencanaan pemasaran
2. Kinerja Perusahaan ( 2) terdiri dari indikator-indikator sebagai berikut : Y7 = Pangsa pasar
Y8 = Tingkat keuntungan Y9 = Daya saing
Y10 = Kualitas produk Y11 = Kepuasan pelanggan
b. Variabel eksogen disini adalah elemen-elemen rantai pasokan (ξ) yang terdiri dari :
1. Strategi manajemen pemasok ( ξ1 ) dengan variabel indikator : X1 = Kualitas, kuantitas dan harga bahan baku
X2 = Ketepatan pengiriman
X3 = Respon cepat terhadap permintaan darurat X4 = Fleksibel terhadap perubahan permintaan
2. Strategi hubungan pelanggan ( ξ2 ), dengan variabel indikator :
X5 = mampu memenuhi kebutuhan pelanggan Perusahaan tepat waktu X6 = Perusahaan fleksibel terhadap perubahan kebutuhan pelanggan X7 = Menetapkan faktor kunci kepuasan pelanggan
X8 = Menetapkan prosedur tertentuterhadap pengaduan pelanggan Variabel eksogen dan variabel endogen dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Variabel-variabel penelitian dan indicator dalam kuesioner Variabel
Laten
Variabel indikator Keterangan Nomor di kuesioner Strategi Manajemen Pemasok ( ξ1) (Variabel Laten Bebas)
1. Kualitas, kuantitas, dan harga bahan baku 2. Ketepatan pengiriman
3. Respon cepat terhadap permintaan darurat 4. Fleksibel terhadap perubahan permintaan
XI X2 X3 X4 1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9 10, 11, 12 13, 14, 15, 16 strategi hubungan dengan pelanggan ( ξ2 ) (Variabel Laten Bebas)
1. Perusahaan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan tepat waktu
2. Perusahaan fleksibel terhadap perubahan kebutuhan pelanggan
3. Menetapkan faktor kunci kepuasan pelanggan
4. Menetapkan prosedur tertentu terhadap pengaduan pelanggan X5 X6 X7 X8 1, 2, 3, 4, 5, 6 7, 8, 9, 10 11, 12 13, 14, 15, 16 strategi manajemen rantai pasokan ( 1) (Variabel Laten Terikat)
1. Meningkatkan integrasi antar aktivitas rantai pasokan
2. Mengurangi waktu rantai pasokan
3. Menciptakan tingkat kepercayaan yang tinggi antar anggota rantai pasokan
4. Menetapkan frekuensi kontak yang tinggi antar anggota rantai pasokan
5. Menciptakan sistem informasi dan komunikasi yang tepat
6. Melibatkan semua anggota rantai pasokan dalam perencanaan pemasaran
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 1, 2, 3 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 11, 12 13, 14, 15 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22 23, 24, 25, 26, 27 28, 29, 30 kinerja perusahaan ( 2 ) (Variabel Laten Terikat) 1. Pangsa pasar 2. Tingkat keuntungan 3. Daya saing 4. Kualitas produk 5. Kepuasan pelanggan Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 1, 2, 3, 4, 5 6, 7 8, 9 10, 11 12, 13, 14
3.5. Metode Penarikan Contoh
Contoh merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi. Ukuran contoh memegang peranan penting dalam estimasi dan interpretasi hasil dalam SEM. Hair et al. dalam Ferdinand (2002) menyarankan ukuran contoh minimum adalah sebanyak lima observasi untuk setiap estimated parameter. Ukuran contoh yang sesuai adalah antara 100-200. Pemilihan contoh dilakukan secara sengaja (purposive). Responden yang diambil adalah karyawan tetap yang bekerja di bagian produksi atau pengolahan, teknik, dan afdeling yang berjumlah 545 orang. Pemilihan responden ini dikarenakan pihak-pihak tersebut yang mengetahui sistem rantai pasokan di PTPN VIII Gunung Mas.
Menurut Umar (2003), penentuan jumlah contoh yang diambil untuk penelitian ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus Slovin :
n = N / (1+ N e2)………...(4) Dimana :
n = Jumlah responden N = Jumlah populasi
e = Tingkat kesalahan yang diinginkan
Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian TUK PTPN VIII Gunung Mas, jumlah karyawan tetap bagian pengolahan, teknik dan afdeling adalah 545, maka contoh yang diambil dalam penelitian adalah 100 dengan perhitungan sebagai berikut :
n = N / (1+ N e2)
= 545 / (1 + 545 (0,09)2) = 100,65
= 100
Penelitian didukung oleh 100 responden yang meliputi karyawan bagian pengolahan (39 orang), bagian teknik (21 orang), dan bagian afdeling (40 orang). Bagian pengolahan dan tekink terdiri dari semua karyawan tetap yang ada pada bagian tersebut, dikarenakan para responden inilah yang lebih mengetahui proses rantai pasokan perusahaan. Bagian afdeling merupakan responden terbesar disesuaikan dengan jumlah
karyawan tetapnya yang paling banyak diantara tiga bagian perusahaan yang digunakan pada penelitian ini.
3.6. Perumusan Hipotesa
Hipotesa yang disusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : Logistik inbound (ke perusahaan) berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan
H2 : Logistik outbond (dari perusahaan) berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
H3 : Strategi manajemen pemasok berpengaruh positif terhadap strategi MRP
H4 : Strategi hubungan pelanggan berpengaruh positif terhadap strategi MRP
H5 : Strategi MRP berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
Uji hipotesis dalam SEM langsung dapat dilihat dari fit indeks model hasil estimasi. Hipotesis yang diuji adalah :
H0: Σ = Σ(θ) lawan H1: Σ≠Σ(θ)
dengan Σ adalah matriks input, sedangkan Σ(θ) adalah matriks hasil dugaan. Hipotesis H0 menyatakan bahwa matriks dugaan dari model SEM mampu mereprentasikan data dengan baik, sedangkan H1 sebaliknya.
3.7. Pengolahan dan analisis data
3.7.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner dibuat untuk memperoleh data primer mengenai topik penelitian, yaitu untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden mengenai kinerja perusahaan dan MRP. Dalam pembuatan kuesioner perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya di ukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk/faktor laten yang umum. Maksudnya adalah
bagaimana hal yang spesifik dapat menjelaskan sesuatu hal yang umum (Ferdinand, 2002).
Uji validitas dapat dilakukan melalui beberapa tahap pengujian validitas alat ukur, yaitu : mengidentifikasi secara operasional konsep yang akan diukur, melakukan uji coba pengukuran pada sejumlah responden, mempersiapkan tabel tabulasi jawaban, dan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment, yaitu :
r hitung = n
(∑
XY) (
−∑
X)( )∑
Y ...(5)[
n∑
X2−(∑
X2)] [
n∑
Y2−( )∑
Y 2]
Keterangan :
r hitung = Nilai koefisien Pearson n = Jumlah responden X = Skor pertanyaan Y = Skor total
Uji reliabilitas digunakan dengan menggunakan rumus alpha cronbach, yaitu :
r total = 2
( )
rn ...(6) 1+ rnKeterangan :
r total = angka reliabilitas keseluruhan pertanyaan rn = angka korelasi
Pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan Microsoft Excel dan SPSS versi 11.5.
Pengujian validitas dan reliabilitas juga dapat langsung dilakukan dari SEM. Kevalidan peubah indikator dalam mengukur variabel laten dinilai dengan menguji apakah semua loading-nya nyata, yaitu memiliki nilai t lebih dari t-hitung (1,96 pada tingkat signifikasi 5 persen). Konsistensi variabel indikator dalam mengukur variabel laten dapat dilihat dari nilai construct reliability dan variance
extracted. Nilai construct reliability lebih besar dari 0,7 dan variance extracted lebih besar dari 0,5 menunjukan kekonsistenan variabel indikator.
Rumus construct reliability adalah sebagai berikut :
Construct Reliability = (∑ Standardized Loading)² ...(7) (∑ Standardized Loading)² + (∑ Measurement Error)
Rumus variance extracted adalah sebagai berikut :
Variance Extracted = ( ∑ Standardized Loading²) ...(8) (∑ Standardized Loading²) + (∑ Measurement Error)
3.7.2. Structural Equation Modeling
Metode SEM digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat (kausal) yang rumit, dimana di dalammya terdapat variabel laten dan variabel indikator. SEM menggambarkan keterkaitan hubungan linear secara simultan variabel-variabel pengamatan, yang sekaligus melibatkan variabel laten yang tidak dapat diukur secara langsung. Analisa data dengan menggunakan metode SEM ini untuk menjelaskan pengaruh penerapan manajemen rantai pasokan terhadap kinerja perusahaan yang tercermin dari pangsa pasar, tingkat keuntungan, daya saing, kualitas produk, dan kepuasan pelanggan. Analisa data menggunakan metode SEM dan diproses dengan menggunakan software LISREL 8.72 (Linear Structural Relationship). Diagram lintas kerangka hubungan MRP terhadap kinerja perusahaan disajikan pada Gambar 10. Langkah-langkah SEM dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan model berbasis konsep dan teori
Pada tahap ini dilakukan telaah teori yang mendalam tentang pengaruh MRP terhadap kinerja perusahaan. Pada tahap ini juga ditentukan variabel laten dan variabel indikator berdasarkan teori
2. Mengkonstruksi Diagram Path
Pada tahap ini variabel laten dan variabel indikator dibentuk dalam diagram path dengan tujuan untuk lebih memahami bentuk hubungan antar variabel.
3. Konversi Diagram path ke model struktural
Setelah diagtam path dibentuk, langkah selanjutnya adalah mengkonversi diagram tersebut ke model struktural. Pada tahap ini mulai digambarkan lebih jelas model struktural dan model pengukuran.
4. Memilih Matriks Input
Pada tahap ini matriks input dipilih dan dimasukkan ke kedalam perhitungan.
5. Estimasi awal model dan evaluasi Goodnes of Fit
Pada tahap ini matriks input diolah dan hasil estimasi dilihat nilai goodness of fit-nya.
6. Estimasi dengan indikator pembanding
Setelah dilakukan estimasi awal dan diketahui bahwa nilai goodness of fit model sesuai dan model diterima, langkah selanjutnya adalah mengestimasi model dengan menggunakan indikator pembanding. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kontribusi variabel yang tidak terdeteksi pada estimasi sebelumnya.
7. Interpretasi Model
Langkah terakhir adalah menginterpretasikan hasil estimasi, yaitu melihat pengaruh variabel indikator terhadap variabel laten, dan variabel laten yang satu terhadap variabel laten yang lain.
ξ
11 2
ξ
2Gambar 10. Diagram Lintas Kerangka Hubungan Manajemen Rantai Pasokan terhadap
terhadap Kinerja Perusahaan
Kualitas, kuantitas dan harga bahan baku (x1)
Ketepatan pengiriman (x2)
Respon cepat terhadap permintaan darurat, (x3)
Fleksibel terhadap perubahan permintaan (x4)
Perusahaan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan tepat waktu (x5)
Perusahaan fleksibel terhadap perubahan kebutuhan pelanggan (x6)
Menetapkan faktor kunci kepuasan pelanggan (x7)
Menetapkan prosedur tertentu terhadap pengaduan pelanggan (x8) Strategi manajemen pemasok Strategi hubungan pelanggan Strategi MRP
Meningkatkan integrasi antar aktivitas rantai pasokan (Y1)
Mengurangi waktu rantai pasokan (Y2)
Menciptakan tingkat kepercayaan yang tinggi dalam rantai pasokan (Y3)
Menetapkan frekuensi kontak yang tinggi antar anggota rantai pasokan (Y4)
Menciptakan sistem informasi dan komunikasi yang tepat (Y5)
Melibatkan semua anggota rantai pasokan dalam perencaraan pemasaran (Y6) Kinerja Perusahaan Pangsa pasar (Y7) Tingkat Keuntungan (Y8) Daya Saing (Y9) Kualitas Produk (Y10) Kepuasan Pelanggan (Y11)