• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Strategi MRP terhadap kinerja Perusahaan

PTPN VIII Gunung Mas dipimpin oleh seorang Administratur yang bertanggung jawab kepada Dewan Direksi . Sistem yang

4.5.2. Pengaruh Strategi MRP terhadap kinerja Perusahaan

Pengaruh strategi MRP terhadap kinerja perusahaan dapat dilihat pada Gambar 21.

Gambar 21. Estimasi Strategi MRP terhadap Kinerja Perusahaan Gambar 21 memperlihatkan strategi manajemen rantai pasokan mempengaruhi kinerja perusahaan dengan nilai = 0.84 yang berarti strategi manajemen rantai pasokan secara signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan. Hasil analisa t-value juga memperlihatkan besarnya besarnya koefisien konstruk ( atau beta) yang menunjukkan nyata atau tidaknya pengaruh variabel laten terikat yang satu terhadap variabel laten terikat yang lain. Semakin besar t-value, maka makin besar pengaruhnya. Strategi manajemen rantai pasokan memiliki nilai t-value 5.61. Strategi MRP yang tepat

akan meningkatkan kinerja di setiap elemen rantai pasokan sehingga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Kinerja setiap elemen rantai pasokan yang optimal membuat perusahaan dapat menyediakan dan menyalurkan produknya sesuai dengan harapan, keinginan, dan kebutuhan pelanggan. Terpenuhinya kebutuhan pelanggan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan akan meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga meningkatkan keunggulan bersaing . Variabel indikator Strategi MRP dan kinerja perusahaan akan

dijelaskan sebagai berikut : a.Strategi MRP (η1)

Variabel indikator yang memiliki nilai loading factor tertinggi terhadap strategi MRP yaitu melibatkan semua anggota rantai pasokan dalam perencanaan pemasaran (Y6) dengan nilai λ = 1.46, menetapkan frekuensi kontak yang tinggi antar anggota rantai pasokan (Y4) dengan λ = 1.25, mengurangi waktu rantai pasokan (Y2) dengan λ=1.24, menciptakan tingkat kepercayaan yang tinggi dalam rantai pasokan (Y3) dengan λ=1.20, meningkatkan integrasi antar aktivitas rantai pasokan (Y1) dengan λ = 1.00, dan menciptakan sistem informasi dan komunikasi yang tepat (Y5) dengan λ=0.68.

Variabel melibatkan semua anggota rantai pasokan dalam perencanaan pemasaran (Y6) mempengaruhi strategi MRP perusahaan dengan nilai λ = 1.46. Perencanaan pemasaran yang melibatkan semua anggota rantai pasokan akan menyebabkan setiap anggota perusahaan mengetahui dengan jelas apa tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing. Tugas yang jelas bagi setiap anggota rantai pasokan akan mengakibatkan mereka menjalankan tugas dengan baik sehingga kinerja yang dicapai perusahaan lebih baik. Selama ini perencanaan pemasaran dilakukan oleh kantor pusat. PTPN VIII Gunung Mas tidak dilibatkan secara langsung dalam perencanaan pemasaran. PTPN VIII Gunung Mas hanya menjalankan program pemasaran yang telah ditetapkan oleh kantor

pusat. Koordinasi dilakukan oleh bagian pemasaran kantor pusat ke pabrik pengolahan PTPN VIII Gunung Mas. Pabrik pengolahan kemudian melakukan koordinasi dengan pemasok teh dan distributor perusahaan. Perencanaan pemasaran yang melibatkan setiap anggota rantai pasokan perusahaan akan menyebabkan setiap anggota mengetahui siapa pasar yang menjadi sasaran perusahaan, berapa luas pangsa pasar dari pasar sasaran perusahaan, serta peramalan permintaan baik dalam hal jumlah permintaan dan waktu yang butuhkan untuk menangani permintaan tersebut. Perencanaan pemasaran yang melibatkan setiap anggota rantai pasokan akan membuat pemasok teh mengetahui berapa jumlah dan kapan pucuk teh harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan produksi. Pabrik mengetahui berapa jumlah produk yang harus diproduksi untuk memenuhi pesanan pelanggan dengan tepat waktu, dan distributor perusahaan mengetahui berapa, kapan, dan kemana produk tersebut harus diantarkan. Oleh karena itu, perencanaan pemasaran yang melibatkan setiap anggota rantai pasokan sangat penting untuk strategi manajemen rantai pasokan perusahaan.

Variabel menetapkan frekuensi kontak yang tinggi antar anggota rantai pasokan (Y4) menempati urutan ke dua dalam mempengaruhi strategi MRP perusahaan. Variabel indikator ini memiliki nilai λ = 1.25. Frekuensi kontak antara PTPN VIII Gunung Mas dengan kantor pusat dilakukan dua kali dalam seminggu yaitu hari Senin dan Kamis. Frekuensi kontak ini bersifat fleksibel, yaitu apabila terjadi hal mendesak pertemuan dapat dilakukan diluar jadwal yang telah ditetapkan. Frekuensi kontak antar anggota rantai pasokan di PTPN VIII Gunung Mas yaitu pemasok teh, pabrik pengolahan, dan distributor perusahaan dilakukan setiap hari. Frekuensi kontak antara distributor perusahaan dengan perusahaan jasa distributor independen dilakukan sesuai kebutuhan pengiriman produk. Kontak dengan

perusahaan jasa distributor independen lebih sering dilakukan dengan pemasaran kantor pusat. Sedangkan kontak pelanggan dilakukan dengan kantor pemasaran pusat baik secara langsung ke kantor pusat maupun ke kantor pemasaran bersama di Jakarta. Frekuensi kontak antar anggota rantai pasokan seharusnya lebih ditingkatkan sehingga informasi, komunikasi, dan koordinasi akan lebih baik. Frekuensi kontak yang tinggi mulai dari pemasok teh, pabrik pengolahan, distributor perusahaan, perusahaan jasa distributor independen, dan pelanggan akan membuat rantai pasokan perusahaan berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

Variabel mengurangi waktu rantai pasokan (Y2) menempati urutan ke tiga dalam pengaruhnya terhadap strategi MRP perusahaan dengan λ=1.24. Koordinasi yang tepat antar setiap anggota rantai pasokan akan mengurangi waktu yang dibutuhkan setiap anggota rantai pasokan. SPA dari kantor pusat yang diterima PTPN VIII Gunung Mas langsung disampaikan ke pabrik pengolahan. Pabrik pengolahaan kemudian berkoordinasi dengan pemasok teh untuk menyediakan bahan baku bagi proses pengolahan. Produk yang telah siap kemudian diantarkan distributor perusahaan baik ke pelanggan lokal maupun ke perusahaan jasa distributor independen. Koordinasi yang tepat antar setiap anggota rantai pasokan membuat setiap anggota rantai pasokan dapat menjalankan tugasnya dengan efektif, yang pada akhirnya mengurangi waktu rantai pasokan.

Variabel menciptakan tingkat kepercayaan yang tinggi dalam rantai pasokan (Y3) menempati urutan ke empat dalam mempengaruhi strategi MRP perusahaan dengan λ = 1.20. Kepercayaan maksudnya yaitu kepercayaan bahwa setiap anggota rantai pasokan mampu menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik dan tepat waktu. Manajemen rantai pasokan sebuah perusahaan akan berjalan dengan optimal apabila setiap anggota dalam rantai pasokan tersebut memiliki kepercayaan yang tinggi

terhadap kemampuan satu sama lain. Pabrik pengolahan harus memiliki kepercayaan bahwa pemasok teh dapat menyediakan pucuk teh tepat waktu untuk diproduksi. Distributor perusahaan harus percaya bahwa pabrik pengolahan akan menyelesaikan produksi secara tepat waktu sehingga distributor perusahaan dapat mengantarkan pesanan pelanggan tepat waktu, baik untuk pelanggan lokal maupun ke perusahaan jasa distributor independen untuk kemudian disampaikan ke pelanggan luar negeri.

Variabel meningkatkan integrasi antar aktivitas rantai pasokan (Y1) dengan λ = 1.00 memiliki urutan ke lima dalam mempengaruhi strategi MRP perusahaan. Aktivitas dari setiap anggota rantai pasokan mulai dari pemasok teh, pabrik pengolahan, distributor perusahaan, perusahaan jasa distributor independen, dan pelanggan perlu diintegrasikan lebih baik lagi. Integrasi yang dimaksud yaitu setiap anggota rantai pasokan harus merupakan satu kesatuan. Artinya setiap anggota rantai pasokan harus mengetahui tugasnya masing-masing dan bekerjasama dengan baik sehingga rantai pasokan perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien. Integrasi antar setiap anggota rantai pasokan harus didukung dengan sistem informasi dan komunikasi yang baik dan tepat.

Variabel menciptakan sistem informasi dan komunikasi yang tepat (Y5) memiliki pengaruh yang paling kecil terhadap strategi MRP perusahaan dengan λ = 0.68. Informasi disampaikan ke setiap bagian baik melalui surat atau kontak langsung. Sistem informasi dan komunikasi di PTPN VIII Gunung Mas selama ini berjalan secara vertikal dan horizontal. Sistem vertikal berlangsung dari atasan ke bawahan dan sebaliknya, sedangkan sistem horizontal terjadi dalam satu bagian atau jabatan. Sistem informasi dan komunikasi perusahaan sebaiknya lebih ditingkatkan. Setiap anggota rantai pasokan sebaiknya memiliki sistem pengelolaan informasi dan komunikasi sendiri. Informasi dari satu anggota

rantai pasokan langsung dapat disampaikan ke anggota rantai pasokan lain, sehingga setiap anggota mengetahui dengan cepat dan jelas setiap informasi mengenai pengelolaan rantai pasokan perusahaan. Informasi dan komunikasi dapat dilakukan melalui langsung atau melalui media seperti surat, telepon, dan media online seperti website perusahaan.

b. Kinerja Perusahaan (η2)

Hasil estimasi pengaruh MRP terhadap kinerja perusahaan memperlihatkan bahwa strategi manajemen pemasok berpengaruh positif dan tidak nyata terhadap strategi MRP, strategi hubungan pelanggan berpengaruh positif dan nyata terhadap strategi MRP, dan strategi MRP berpengaruh positif dan nyata terhadap kinerja perusahaan.

Manajemen rantai pasokan yang efektif dan efisien sangat mempengaruhi kinerja perusahaan dalam hal kepuasan pelanggan (Y11). Hal ini dapat dilihat dari λ yang paling tinggi yang dimiliki kepuasan pelanggan yaitu sebesar 1.65. Manajemen rantai pasokan yang efektif dan efisien menyebabkan pengelolaan rantai pasokan mulai dari pemasok sampai ke pelanggan berjalan dengan baik. Pemasok teh yang menyediakan pucuk teh dengan tepat waktu, berkualitas, dan dalam jumlah yang sesuai akan menyebabkan proses pengolahan berlangsung tepat waktu dan menghasilkan produk berkualitas. Pesanan pelanggan yang sampai tepat waktu, produk berkualitas, dan pelayanan yang baik akan membuat pelanggan merasa puas. Kepuasan pelanggan akan menciptakan loyalitas pelanggan yang berarti keuntungan perusahaan dalam jangka panjang.

Manajemen rantai pasokan yang efektif dan efisien mempengaruhi kinerja perusahaan dalam hal kualitas produk (Y10) dengan λ = 1.42. PTPN VIII Gunung Mas sangat memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan. Penggunaan pucuk teh yang berkualitas dan pengolahan yang tepat akan menghasilkan produk

berkualitas. Pengawasan kualitas dilakukan di setiap proses pengolahan mulai dari penerimaan pucuk teh, pembeberan dan pelayuan, penggilingan dan fermentasi, pengeringan, sortasi dan pengepakan. Selain itu, pengawasan kualitas produk juga dilakukan oleh kantor pusat. Produk setiap hasil produksi dibawa ke kantor pusat setiap hari Senin dan Kamis. Hal ini dimaksudkan agar kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas perusahaan dan standar internasional. Oleh karena itu, manajemen rantai pasokan perusahaan yang efektif dan efisien akan mempengaruhi kinerja perusahaan dalam hal kualitas produk yang dihasilkan.

Manajemen rantai pasokan yang efektif dan efisien mempengaruhi kinerja perusahaan dalam hal pangsa pasar (Y7) dengan λ = 1.00. PTPN VIII Gunung Mas adalah salah satu unit pengelolaan perkebunan teh yang berada di bawah PTPN VIII, yang selama ini adalah merupakan perusahaan perkebunan yang memiliki pangsa pasar paling besar di Indonesia dan sangat berpengaruh di pangsa pasar internasional. Pelanggan perusahaan selama ini meliputi lokal (10 %) dan luar negeri (90 %).

Manajemen rantai pasokan yang efektif dan efisien mempengaruhi kinerja perusahaan dalam hal daya saing (Y9) dengan λ = 0.85. Keunggulan bersaing menurut Porter dalam Siagian (2005) meliputi diferensiasi produk, kepeloporan biaya, dan respon yang cepat. PTPN VIII Gunung Mas bagian dari PTPN VIII yang merupakan produsen teh hitam terbesar di Indonesia. Hal ini dilihat dari jumlah perkebunannya yang luas dan volume produksi yang tinggi. Jumlah produksi yang tinggi menyebabkan perusahaan sangat mampu bersaing di industrinya dengan menyediakan produk yang berkualitas, harga yang bersaing, serta ketepatan pengiriman dan kenyamanan pelayanan bagi para pelanggannya.

Manajemen rantai pasokan yang efektif dan efisien mempengaruhi kinerja perusahaan dalam hal tingkat keuntungan (Y8) dengan λ = 0.84. Harga produk teh sangat tergantung dari jumlah pasokan dan serapan pasar. Kinerja perusahaan yang baik akan menghasilkan produk yang lebih banyak dan biaya produksi yang lebih murah. Akan tetapi, produk yang banyak akan menyebabkan penawaran semakin banyak, yang apabila tidak diikuti peningkatan serapan pasar (permintaan) akan menyebabkan harga turun sehingga keuntungan perusahaan akan tetap.