• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Spesifikasi Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah dan tujuan penelitian ini, maka spesifikasi atau tipe penelitian preskriptif analitik133, karena melalui penelitian ini ditujukan

untuk mendapatkan saran-saran mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tertentu.134

Dalam penelitian preskriprif135 ini, analisis data tidak keluar dari lingkup permasalahan, dan berdasarkan teori atau konsep yang bersifat umum diaplikasikan untuk menjelaskan tentang seperangkat data, atau menunjukkan komparasi atau hubungan seperangkat data dengan seperangkat data yang lain.

Berkenaan dengan penelitian ini, maka akan dianalisis keterkaitan pemilihan umum dengan keterwakilan politik masyarakat pada DPRD-DPRD di Provinsi Sumatera Utara, sehingga diperoleh petunjuk-petimjuk atau masukanmasukan serta saran-saran untuk mewujudkan hubungan yang lebih erat antara konsituen dengan para wakilnya yang duduk di DPRD, khususnya dalam mengaplikasikan berbagai fungsi yang melekat pada DPRD sebagai wakil rakyat.

Hal ini sejalan dengan pandangan M. Solly Lubis136 yang menyebutkan bahwa untuk penelitian preskriptif-analitik, terdapat hal yang sifatnya prob1ematik yang memerlukan pemecahan masalah secara preskriptif, sehingga untuk sementara

133

M. Solly Lubis, Filsafat llmu …, op.cit., hlm. 77.

134

Soerjono Soekanto, op.cit., hlm. 10.

135

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2001), hlm. 38-39.

136

didahului dengan hipotesa, yang kemudian diverifikasi kebenarannya melalui penelitian.

2. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penyusunan disertasi ini adalah metode penelitian yuridis normatif (legal research)137 dan yuridis sosiologis (sosio

legal research).138 Penelitian hukum normatif digunakan, karena data-data yang

diteliti berupa data sekunder atau bahan pustaka hukum, yang mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier yang berkaitan dengan produk hukum bidang politik, seperti pemilihan umum, lembaga perwakilan rakyat di Indonesia. Sementara penelitian hukum sosiologis atau empiris digunakan untuk memperoleh data-data primer melalui penelitian lapangan, seperti data kegiatan DPRD hasil Pemilu 1999 maupun hasil Pemilu 2004, wawancara, angket berkaitan dengan tingkat partisipasi masyarakat dan keterwakilan politik masyarakat pada DPRD-DPRD di Provinsi Sumatera Utara. Demikian juga data-data tentang pelaksanaan fungsi DPRD baik di bidang pembuatan peraturan daerah maupun bidang pengawasan, sehingga diperoleh berbagai input untuk dijadikan output dalam menyusun berbagai produk hukum bidang politik.

137

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Satu Tinjauan Singkat, (Jakarta: C.V. Rajawali, 1985), hlm. 15.

138

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta : Rajawali Pers, 2001), hlm. 43.

3. Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel.

a. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada Provinsi Sumatera Utara, yang saat ini terdiri dari 25 daerah kabupaten/kota. Untuk menentukan lokasi penelitian ditetapkan beberapa daerah, yaitu : Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Mandailing Natal, dan Kabupaten Langkat, khususnya pada DPRD masing-masing Kabupaten dan Kota, serta DPRD Provinsi Sumatera Utara.

Ditetapkannya 5 (lima) lokasi penelitian tersebut diatas adalah berdasarkan tingkat pluralisme dan homogenitas masyarakat daerahnya dalam berbagai aspek sosial, yang sangat berpengaruh terhadap budaya politik dan budaya hukum anggota DPRD dalam merefleksikan kedudukannya sebagai wakil rakyat.

b. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan kabupaten dan kota pada Provinsi Sumatera Utara, yang terdiri atas 25 kabupaten/kota. Memperhatikan besarnya jumlah populasi tersebut, maka dipilih sebagai sampel, yang meliputi 2 (dua) Kota, yaitu Kota Medan dan Kota Tebing Tinggi, dan 3 (tiga) Kabupaten : Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Deli Serdang, dan Kabupaten Langkat, serta. Sedangkan informan139, yang dijadikan sumber informasi pengumpulan data, dipilih baik dari anggota DPRD dan mantan anggota DPRD, beberapa LSM, Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat DPRD. Selain itu, untuk memperoleh data primer juga digunakan beberapa responden, yang diambil dari beberapa anggota

139

DPRD maupun mantan anggota DPRD, beberapa LSM maupun kelompok- kelompok masyarakat berdasarkan profesi, yang terdapat pada Provinsi Sumatera Utara, atau secara spesifik pada masing-masing kabupaten/kota yang dijadikan sampel penelitian, yang dipilih secara purposive/judmental sampling140, yaitu : l. Anggota dan mantan anggota DPRD dari sampel penelitian, sebanyak 20 (dua

puluh) orang pada DPRD Provinsi Sumatera Utara, dan masing-masing sebanyak 10 orang dari DPRD kabupaten/kota.

2. Kelompok masyarakat, meliputi : PNS, Petani/nelayan, profesi/jasa, pekerja, pengusaha masing-masing sebanyak 15 orang.

3. LSM, sebanyak 20 (dua puluh) LSM dari sampel penelitian.

4. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, dan studi dokumen. Kuesioner ini disusun dengan menggunakan sistem tertutup dan semi terbuka. Sistem tertutup dilakukan agar memudahkan responden untuk memberikan jawaban dengan memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Semi terbuka digunakan untuk mengetahui pandangan responden tentang hal-hal di luar yang telah ditentukan jawabannya di dalam kuesioner itu. Melalui wawancara dan kuesioner ini akan diperoleh data primer.

140

Ibid., hlm. 91. Dalam hubungan ini disebutkan bahwa Purposive Sampling adalah

merupakan jenis non-probability sampling, dimana sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan subjektip dari penelitian, jadi dalam hal ini peneliti menentukan sendiri responden mana yang dianggap dapat mewakili populasi.

Studi dokumen untuk memperoleh data sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan hukum dan politik, dengan memperhatikan beberapa karakteristik, yaitu mempunyai relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan, akurasi datanya serta aktualitas masalahnya.

5. Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data.

Untuk memperoleh data yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, dilaksanakan dua tahap penelitiaan, yaitu: a) Penelitian kepustakaan, dan b) Penelitian lapangan. Kegiatan penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data yang diperoleh dapat berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, maupun bahan hukum tertier. Berdasarkan penelitian hukum normatif dan hukum sosiologis diperoleh data sekunder yang merupakan bahan kajian dalam penelitian ini.

Berdasarkan semua bahan-bahan yang telah diperoleh tersebut, untuk selanjutnya dilakukan penelitian dengan pendekatan multy entry yang bersifat sosiologis, dimulai dari langkah awal, yaitu melakukan inventarisasi peraturan perundang-undangan di bidang politik, khususnya yang berkaitan dengan pemilihan umum serta peraturan-peraturan lainnya yang dinilai mempunyai keterkaitan atau hubungan.

Penelitian lapangan yang dilakukan pada pokoknya adalah dalam rangka memperoleh data primer yang mendukung data sekunder. Dari data primer, dapat diketahui pengaruh Pemilihan umum terhadap keterwakilan politik masyarakat pada DPRD, misalnya melalui pelaksanaan fungsi-fungsi DPRD, guna memperoleh

masukan arah kebijakan atau pengaturan sistem pemilihan umum yang representatif pada masa yang akan datang.

6. Analisis Data

Untuk menganalisis data digunakan pendekatan kualitatif, yaitu menganalisis data secara mendalam dan holistic, untuk kemudian dilakukan penafsiran. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kepustakaan dan wawancara dengan Sekretariat DPRD beserta beberapa mantan anggota DPRD maupun anggota DPRD, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara maupun Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara dan lain-lain yang dipandang kompeten, seperti LSM.

Secara Umum pengambilan data dari pokok bahasan diawali dengan pengecekan data, apakah data yang dikumpulkan lewat kuesioner sudah lengkap diisi oleh responden, atau catatan dari hasil wawancara telah disesuaikan dengan kebutuhan data penelitian, pengecekan dan inventarisasi buku-buku, peraturan perundang- undangan dan laporan hasil penelitian lainnya untuk mendukung studi dokumen.

Di samping itu, dalam penelitian ini disajikan data kuantitatif sebagai penunjang berupa statistik, seperti Hasil Pemilihan Umum 1999 dan Pemilihan Umum 2004, jumlah anggota DPRD serta pelaksanaan fungsi DPRD sesuai dengan hak-hak yang melekat padanya.

Berdasarkan analisis terhadap pokok bahasan tersebut di atas, maka dapat dilakukan penafsiran dengan metode interprestasi yang dikenal dalam ilmu hukum dan

dilakukan penawaran kebijakan (policy) pembentukan hukum secara futuristic. Hasil dari interpretasi yuridis ini, diharapkan dapat menjawab segala permasalahan hukum yang diajukan dalam disertasi ini secara holistik.

G. Asumsi

Untuk memberi arah pengkajian dalam mencapai tujuan penelitian ini, maka disusun asumsi berdasarkan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bahwa sistem rekrutmen keanggotaan DPRD dalam sistem pemilihan umum di Indonesia pada tahun 1999 dan 2004 didasarkan pada sistem pemilihan proporsional murni, dengan stelsel daftar tertutup melalui pemilihan tanda gambar bukan calon, serta dengan stelsel daftar terbuka yang dilakukan dengan memilih tanda gambar maupun calon yang disertai pilihan tanda gambar.

2. Bahwa sistem Pemilihan Umum yang didasarkan pada sistem proporsional melahirkan anggota DPRD yang lebih cenderung mewakili partai daripada mewakili rakyat (konsituennya).

3. Bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh anggota DPRD dalam melaksanakan fungsinya, baik secara eksternal, seperti regulasi peraturan perundang-undangan bidang politik maupun secara internal berupa tata tertib DPRD dan kapabilitas serta kualitas anggota DPRD.

4. Bahwa untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya adalah melalui : perubahan sistem pemilihan umum dan produk hukum pendukungnya, peningkatan kualitas calon anggota lembaga perwakilan rakyat

dalam persyaratan calon, serta melakukan pelatihan dan kursus-kursus terhadap anggota lembaga parwakilan rakyat.

Dokumen terkait