• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini bercorak penelitian pustaka (library research).

Alasannya, obyek penelitian ini adalah teks al-Qur‟an yang merupakan membentuk kajian pustaka. Oleh sebab itu, penelitian ini masuk dalam jenis penelitian kualitatif. Jika dilihat dari hasil yang ingin dicapai yaitu merumuskan konsep pendidikan spiritual dan pembentukan karakter dalam perspektif al-Qur‟an, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat exploratory (menjelajah) dan explanatory (menerangkan). Yaitu penelitian yang didahului dengan penjajakan dan penjelajahan materi yang menjadi fokus kajian bersifat terbuka atau deskriptif, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dan penerangan unsur-unsur terkait dengan objek kajian.

Sehingga dengan metode ini diharapkan dapat memberikan hasil lebih luas.18

18Penelitian kualitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu, kelompok maupun sumber lain yang ada kaitannya dengan permasalahan. Atau dalam istilah lain penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Lihat Anselm L. Strauss & Juliet M.

Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2001), hal. 114.

Karena objek penelitian ini berkaitan dengan pendidikan spiritual dan pembentukan pendidikan karakter dalam perspektif al-Qur‟an, maka dalam operasionalnya peneliti didukung dengan mengunakan metode penelitian analisis deskriptif. Dalam teknisnya penulis mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensistematiskan data-data dan bukti-bukti dari riset kepustakaan, selanjutnya melakukan kritik eksternal dan kritik internal.19

Kemudian menemukan makna-makna yang terkandung dibalik munculnya sebuah teks, guna menegakkan bangunan keilmuan dan kesimpulan yang kuat.

a. Pemilihan Data yang Objektif dalam Penelitian

1. Menentukan masalah utama yang menjadi objek penelitian, yaitu kajian-kajian “Pendidikan Spiritual dalam Pembentukan Karakter Siswa Perspektif Al-Qur’an.

2. Mengumpulkan beberapa ayat yang berhubungan dengan “Pendidikan Spiritual dalam Pembentukan Pendidikan Karakter siswa Perspektif Al-Qur’an” dan dibutuhkan lebih lanjut, mencari hadis yang bersangkutan dalam beberapa kitab-kitab al-Tis’ah, baik dengan mengunakan beberapa buku secara langsung maupun dengan mengunakan jaringan internet.

3. Mengungkapkan penafsiran ayat-ayat tentang “Pendidikan Spiritual dalam Pembentukan Karakter Siswa Perspektif Al-Qur’an” dari berbagai tafsir secara refresentatif.

4. Mendapatkan penafsiran holistik tentang ayat “Pendidikan Spiritual dalam Pembentukan Karakter Siswa Perspektif Al-Qur’an” yang memiliki keterkaitan dengan pendidikan karakter, kemudian menarik kesimpulan sebagai jawaban atas pertayaan dari perumusan masalah yang ditetapkan.

5. Perumusan masalah, yang dimaksud dengan masalah disini adalah merupakan sifat pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana, dan tentang obyek yang diteliti.

6. Penyusunan hipotesis, adalah suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan dan jawaban-jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan dengan kata lain, hipotesis yang sifatnya dugaan dan didukung oleh pengetahuan atau pengalaman yang ada.

7. Pengujian hipotesis, yaitu berbagai usaha pengumpulan beberapa data-data yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan beberapa fakta yang ada, dan data-data yang mendukung hipotesis dan beberapa fakta-fakta yang diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mata sendiri, melalui telescop, serta bisa melalui uji coba atau eksperimen.

8. Menentukan masalah utama yang menjadi objek penelitian, yaitu pendidikan spiritual berbasis al-Qur‟an yang dianalisa melalui al-Qur‟an.

19Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam. Diterjemahan oleh Muhtar Lubis: Kritik eksternal menanyakan apakah dokumen itu otentik atau tidak dan apakah data tersebut akurat atau relevan. Sedangkan kritik internal melakukan pengujian motif, berat sebelah atau tidak, dan sebagainya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), cet. Ke. 16, hal. 174-179.

9. Mengumpulkan beberapa ayat-ayat yang berhubungan dengan pendidikan spiritual dengan mengunakan empat kitab tafsir dan beberapa hadis, yaitu:

metode tafsir tematik,20tafsir tabwib Ayy Qur‟an Karim min al-Nahiyah al-Maudhu‟iyah,21tafsir Mu‟jam Alfaz al-Qur‟an al-Karim,22dan tafsir al-Mu‟jam al-Mufahras li Alfaz al-Qur‟an al-Karim.23Dan mencari hadis yang bersangkutan dalam kutubus Tyittah baik dengan mengunakan buku secara lansung atau dengan mengunakan fasilitas CD Room, Mausaa’h al-Hadis al-Syarif, edisi kedua.

10. Mengungkapkan penafsiran ayat-ayat tentang pendidikan spiritual dari berbagai tafsir secara representatif.

11. Melengkapi kajian dengan seputar pendidikan spiritual dalam perspektif tradisi ilmiyah dan rasional.

12. Mendapatkan penafsiran pendidikan spiritual tentang ayat-ayat yang memiliki keterkaitan pendidikan spiritual dan pendidikan karakter, kemudian menarik kesimpulan sebagai jawaban atas pertayaan dari rumusan permasalahan yang ditetapkan.

13. Penarikan kesimpulan, ini adalah didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta yang ada (data) untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak.

b. Data dan Sumber Data

Tinjauan sumber data penulis yang digunakan dalam penelitian ini, adalah al-Qur‟an dan hadis, studi kepustakaan yakni mengumpulkan data-data dengan cara mempelajari, mendalami, memahami, mengutip teori-teori dan model-model aspek dari sejumlah literatur baik, bukuk-buku, jurnal, koran, majalah, makalah-makalah yang sifatnya mendukung ataupun disertasi, karya tulis yang relevan dan ilmiah dengan topik judul yang mendukung di dalam penelitian.

Sumber data primer adalah ayat-ayat al-Qur‟an yang memiliki kesamaan tema pendidikan spiritual. Ayat-ayat tersebut ditafsirkan dengan merujuk pada kitab-kitab tafsir al-Qur‟an dari latar belakang masa mazhab dan coraknya yang berbeda. Sementara untuk redaksi hadis penulis mengutamakan mengutipnya dari kutub al-tis‟ah hadis dan hasil ijtihad.

Untuk kata gori data sekundernya dan penelitian terdahulu yang relevan,

20Abuddin Nata, Mengatakan; bahwa pendidikan karakter adalah sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, Metodologi Studi Islam, (Jakarta:

Raj Grafindo Persada, 2000), cet. Ke 5, hal. 85.

21Ahmad Ibrahum Mahna, Tabwid Ayy Qur’an Karim min Nahiyah Al-Maudhu’iyah, (Cairo: Dar al-Sya‟ab, t.th.).

22Ibrahim Madkur, Mu’jam Alfaz Al-Qur’an Al-Karim, (Cairo: Majmak al-Lughah al-Arabiyah al-Idarah al-Amma li al-Mu‟jamat wa Ihya‟ al-Turath, 1988), hal. 321.

23Muhammad Fuad Abdul Baqi, Mu’jam al-Mufahras li Alfaz Qur’an Al-Karim: Dijelaskan oleh Abdul Ghoni Fasa: Sebagai usaha yang identik dengan ajaran agama, pendidikan karakter dalam Islam memiliki keunikan dan perbedaan dengan pendidikan, (Cairo: Dar Al-Hadith, 1989), hal. 137.

yaitu terdiri dari buku-buku pendidikan spiritual yang ilmiah dan buku-buku pendidikan karakter, dalam pandangan Barat dan Timur.

Disertasi ini dipilih beberapa kitab tafsir sebagai representator dari beberapa kita-kitab tafsir diantaranya: tafsir Sya‟rawi karangan Syekh Muhammad Mutawali,24tafsir Ibn Katsir karangan Abdullah bin Ishaq Alu Syekh,25tafsir jalalain karangan Imam Jalaludin al-Mahalli dan Imam Jalaudin Asyuyuti,26 tafsir al-Qurtubi karangan Syekh Imam Qurtubi, tafsir al-Munir karangan Wahbah Zuhaili,27 tafsir al-Misbah karangan Muhammad Quraish Shihab,28

tafsir Azhar karangan Buya Hamka,29dan kitab ta‟lim Muta‟alim karangan Imam Zarnuji,30.untuk rujukan kitab hadis, penulis mengunakan kitab hadis al-Tis‟ah yaitu, Imam Bukhari,31Imam Tirmidi,32Imam Nasa‟i,33Imam Abu Dawud, Imam Ibn Majah, Imam Ahmad, dan selain mengunakan literatur hadis penulis mengunakan fasilitas CD Room yang sifatnya mendukung dengan topik.

24Syekh Muhammad Mutawali Sya‟rawi Mutawali sya‟rawi, Tafsir Sya’rawi (Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi, 2005), cet. Ke 2.

25Jalalain karangan Jalaluddin As-Syuyuti, Tafsir Jalalain, (Bandung: Penerbit Sinar Baru al-Gasindo, 2004), cet. Ke 4.

26Wahbah Zuhaili, Terj, Amad Saihuni. Agama memiliki kesaksian iman, komunitas dan kode etik. Seseorang bisa saja mengikuti agama tertentu, namun memiliki spiritualitas. Orang-orang dapat menganut agama yang sama, namun belum tentu mereka memiliki jalan atau tingkat spiritualitas yang sama, dan spiritualitas adalah hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta, tergantung dengan kepercayaan yang dianut oleh individu. Menurut Burkhard spiritualitas meliputi aspek-aspek tertentu: (1) berhubungan ketidak pastian dalam kehidupan, (2) menemukan beberapa arti tujuan hidup, (3) menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri, Tafsir Munir atau Al-Qur’an Al-Karim, Bunyatuh al-Tasyriyah wa Khashaisbuh al Hadariyyah, (Surabaya:

Risalah Gusti, 1996), hal. 786.

27Imam Qurtubi, Tafsir al-Qurtubi, Tarbiyatul Islamiyah fi Risalatul Nabawiyah, (Jakarta: Pustaka Azkiyah, 2004), hal. 34.

28Abdul Malik Abdul Karim Amrullah Hamka, Tafsir Azhar, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 2000).

29Al-Zarnuji, Ta’alim Muta’alim Tariq at-Taalun. Aly Asad, (Kudus: Thoha Putra, 1998), hal, 34.

30Abi Abdillah Muhammad Ibn Ismail, Sholeh Bukhari, (Riyat: Bait Al-adkar al-Dauliyah, 1419 H/ 1998 M), hal. 321.

31Muhammad Isa Al-Tirmidhi, Sunan At-Tirmidhi, (Bairut: Dar Ibn Hamas, 1422 H/2002 M).

32Abd. Rahman Ahmad Ibn Shuaib Ibn „Ali Ibn Sannan bin Dinar al-Nasa‟i, Sunan An-Nasa’i, (Bairut: Dar Ibn Hazm, 1420 H/1999).

Abi Al-Husain Muslim Ibn Al-hajjaj Nasaiburi, Sahih Muslim, (Bairut: Dar al-Fikr, 1414 H/ 1993 M).

33Abi Daud Sulaiman Ibn Ash‟asth Al-Sajastani, Sunan Abi Daud, (Bairut: Dar Al- Fikr, 1421 H/ 2001 M).

c. Teknik Input dan Analisis Data

Data-data yang diinput kemudian dibaca secara saksama dan kritis yang bersifat deskriptif dan analitis, yakni berusaha untuk mengungkap dan memecahankan masalah dengan menggambarkan pemahaman seputar teks untuk mendapatkan ide yang berguna bagi penulis. Strategi pengolahan data dilakukan dengan dua cara,34 yakni: Pertama, pemetaan dan kategorisasi data.

Data atau informasi yang telah dikumpulkan terlebih dahulu dipetakan, dan pada akhirnya menghasilkan pengelompokkan yang sesuai dengan perbab yang telah dirancang. Kedua, data atau informasi yang telah dikategorisasi dianalisa untuk mendapatkan pemahaman teks dan konteksnya dengan menggunakan metode analisis guna mengidentifikasi hubungan antara unsur-unsur data yang ada. Dalam menganalisis data, akan menggunakan metode sintetik analitik.35Untuk operasionalnya dalam kasus al-Qur‟an dapat berkaca pada cara yang digunakan Kuntowijoyo dalam mengkaji al-Qur‟an dengan memposisikan Al-Qur‟an pada dua bagian. Bagian pertama berisi konsep-konsep, dan bagian kedua berisi kisah-kisah sejarah.36

Dalam bagian pertama yang berisi konsep-konsep, dapat dipahami dari istilah-istilah al-Qur‟an yang memuat pengertian-pengertian normatif yang khusus, doktrin etik dan aturan-aturan legal yang bersifat konprehensif mengenai nilai-nilai ajaran Islam yang diangkat dari konsep-konsep yang telah dikenal oleh masyarakat Arab pada waktu al-Qur‟an ditrurunkan, atau istilah yang baru dibentuk dalam rangka memperkenalkan etika spritual.

Seperti istilah konsep tentang Allah, malaikat, akhirat. Di samping itu ada juga konsep yang konkret yang menyoroti fenomena yang dapat diamati (observable), seperti konsep fuqara’, du’afa’, mustad’afin (kelas tertindas), zalimun, aghniya’, mustakbirun, mufsidun dan lain sebagainya.

Istilah-isitlah konsep tersebut memiliki makna, bukan saja karena keunikannya secara semantik, tetapi juga karena kaitannya dengan matriks struktur normatif dan etik tertentu yang melalui pesan-pesan al-Qur‟an difahami. Dalam kaitan ini, konsep-konsep al-Qur‟an bertujuan untuk memberikan gambaran seutuhnya, kususnya tentang Islam, dan lebih jauh lagi tentang pandangan dunia.

34Ahmad Shalabi, Kaifa Taktub Bah}than au-Risalatan, (Kairo, Maktabah al-Nahdah al-Misriyah,1997), cet. Ke 26, hal. 102..

35Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Qur’an Kajian atas Tafsir Al-Misbah, (Bandung: Disertasi doktor, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), hal. 40.

36Kuntowijoyo, Islam sebagai Ilmu Pengetahuan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), hal. 12.

Dokumen terkait