• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif untuk menggambarkan dan menganalisis Efektivitas Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP3) Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Aceh Jaya dan Kota Sabang Provinsi Aceh. Seperti yang di ungkapkan Sugiyono (2009) bahwa penelitian deskriptif kualitatif berusaha mendiskripsikan dan mengintepretasikan kondisi dan hubungan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat yang sedang terjadi, atau kecendrungan yang sedang berkembang. Selain itu juga penelitan ini juga dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden untuk mendapatkan tanggapan tentang pemberdayaan yang dilakukan namun tidak dilakukan pengujian. Hasilnya akan disajikan dalam bentuk tabulasi sederhana dan digunakan untuk melihat frekuensi dalam bentuk presentase data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian efektivitas program PSP3 ini mengambil lokasi di 7 Gampong pada Kecamatan Krueng Sabe Kabupaten Aceh Jaya dan 6 Gampong di Kecamatan Sukajaya Kota Sabang Provinsi Aceh, alasan pengambilan lokasi ini adalah dikarenakan wilayah tersebut merupakan sasaran program Pemuda Sarajana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP3) Angkatan XXIV Tahun 2014 sampai dengan 2016 di Provinsi Aceh. Aceh Jaya sendiri merupakan

wilayah perdesaan yang memiliki dukungan sumber daya alam yang melimpah, dan memiliki persoalan kemiskinan yang belum dapat teratasi begutu juga Kota Sabang merupakan wilayah kepulauan yang masih menyimpan kemiskinan di perdesaan. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2018.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian langsung dilapangan berupa observasi dan kuesioner berisi pernyataan dan berwujud angka untuk dicari presentase dari setiap indikator atau pernyataan dan wawancara semi struktur yang dilakukan kepada informan terhadap efektivitas Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP3). Sedangkan data sekunder berupa referensi tetulis seperti dokumen, buku-buku lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengupulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi:

1. Data primer, yang diperoleh melalui serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada responden melalui kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai indikator efektivitas program PSP3 dalam hal ini yang menjadi sempel terpilih adalah masyarakat, yang terlibat didalam proses pemberdayaan oleh PSP3 dimana masing-masing desa sebanyak 5 orang. Selain itu dilakukan teknik wawancara yang dilakukan kepada informan, yaitu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh, dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Jaya dan Kota Sabang, tim Asistensi Kementerian Pemuda dan Olahraga dan

Keuchik Gampong/Kepala Desa, perangkat desa, masyarakat dan instansi terkait yang mendukung dalam penelitian ini. Penentuan informan dalam penelitian ini berdasarkan atas petimbangan bahwa informan mengetahui dan memiliki pemahaman terhadap pemberdayaan oleh PSP3 di Provinsi Aceh.

2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari pedoman umum pelaksanaan PSP3, pedoman juknis PSP3, laporan-laporan bulanan kegiatan, laporan dana rintisan dan laporan akhir peserta PSP3.

Jika mengacu pada teknik pengambilan sampel pada penelitian ini disebut responden/informan, maka lebih tepatnya menggunakan purposive sampling kerena informan yang di tetapkan adalah informan yang sesuai dengan suatu katagori penelitian (unit analisis) oleh karna itu langkah yang ditentukan dalam pengambilan sample (Santori dalam Kaelan, 2012). Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan atau tujuan tertentu. Pertimbangan atau tujuan tertentu ini misalnya orang, informan atau responden tersebut dianggap paling mengetahui dan menguasai tentang apa yang akan diungkap dalam penelitian. Misalnya orang tersebut sebagai pimpinan daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama atau tokoh budaya, sehingga memudahkan peneliti untuk menjelajahi objek yang diteliti (Sugiyono, 2009).

Untuk responden penelitian ini akan di ambil 5 (lima) orang responden untuk 13 (tiga belas) gampong dari 2 (dua) kecamatan yang terlibat dalam pemberdayaan oleh PSP3 di Kabupaten Aceh Jaya dan Kota Sabang yang berjumlah 65 (enam puluh lima) orang. Secara rinci distribusi sampel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Distribusi Sampel Penelitian

No Kelompok Sampel Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Perangkat Gampong 29 15 44

2 Tokoh Pemuda 11 4 15

3 Tokoh Masyarkat 3 3 6

Total 65

Sumber: Hasil Pengolahan Data Peneliti

3.5. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab permasalah dipergunakan analisis data kualitatif adalah analisis yang berbasis pada kerja pengelompokan simbol-simbol selain angka.

Simbol itu berupa kata, prasa, atau kalimat yang menunjukkan beberapa katagori.

Input maupun output anaisis data kualitatif berupa simbol, dimana outputnya disebut deskripsi verbal. Miles dan Huberman (1994) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menurus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion deawing/verification.

Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah kedua diperoleh dari penyebaran kuesioner, untuk memperjelas dan mempermudah hasil data yang diperoleh dilakukan tabulasi sederhana untuk mencari presentasenya (Anas dalam Charles, 2013). Dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

P : Presentase

F : Frekuensi yang dicari presentasnya (Jumlah Responden) N : Jumlah Frekuensi

100% : Bilangan Standarisasi

Penggunaan teknik analisis ini digunakan untuk mengukur presentase data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner tentang indikator efektivitas program PSP3 terhadap pemberdayaan masyarakat yang ditetapkan dan disampaikan kepada informan.

Tabel 3.2 Tabel Jawaban Terhadap Pertanyaan

Kriteria Score Kriteria Jumlah Responden (f) Presentase %

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat tidak Setuju 1

Total 65 orang 100%

Untuk mengukur kualitas data maka data yang telah dikumpulkan berdasarkan persepsi responden dikuantitatifkan agar dapat dilakukan uji statistik.

Oleh karna itu dilakukan uji reliabilitas untuk menunjuk adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu reliabilitas konsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya (Sarwono Jonatan, 2006). Sementara validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variable yang di ukur memang benar-benar variable yang hendak diteliti oleh peneliti. (Zulganef dalam Charles, 2013).

Penelitian memerlukan data yang betul valid dan realibe, untuk itu dilakukan uji validitas digunakan tiori Sugiono (2008), syarat yang digunakan adalah person correlation lebih besar dari r kritis 0,3, jika kurang dari 0,3 maka poin pertanyan atau instrumen yang r-korelasinya kurang dari 0,3 akan dianggap

gugur atau tidak terpakai. Sedangkan menurut Sekaran dalam Erlina, (2011) akan di ukur tingkat seberapa besar suatu pengukur dapat mengukur dengan stabil dan konsisten. Suatu instrumen dianggap realibel apabila instrumen tersebut dapat dipercaya sebagai alat ukur data. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunkaan rumus croanbach’s alpha. (Purwanto, 2007). Dimana kriteria dari nilai croanbach’s alpha adalah jika alpha lebih kecil dari 0,6 maka dikatakan penelitian buruk, jika sekitar 0,7 maka dapat dikatakan penelitian dapat diterima. Jika sama dengan atau lebih besar dari 0,8 maka dapat dikatakan penelitian baik.

Atau kritera uji reliabilitas menurut Gozali (2005) adalah jika Alpha lebih besar dari 0,6 (alpha>0,6) maka dapat dikatakan reable, dan jika alpha lebih kecil dari 0,6 (alpha,0,6) maka dapat dikatakan tidak reliable.

3.6. Defenisi Operasional Variabel

Secara operasional variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk menjelaskan makna variable penelitian. Variable harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara suatu variable dengan lainnya dan mengukurnya. Tanpa operasional variable, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variabel yang bersifat konseptual (Muhamad Mulyadi, 2012). Definisi variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas adalah seberapa jauh capaian hasil yang telah dihasilkan baik secara waktu, kualitas dalam organisasi maupun kegiatan yang telah dilakukan, yang mana target tersebut telah ditetapkan pada awal perumusan pembentukan organisasi atau program.

2. Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan adalah program Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dalam pembangunan masyarakat perdesaan dengan mengakselerasi pembangunan perdesaan melalui peran kepeloporan pemuda dalam berbagai aktivitas masyarakat di perdesaan.

3. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk melakukan kesejahteraan terhadap masyarakat yang mengalami permasalahan baik secara ekonomi, sosial, pendidikan maupun politik dengan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia melalui partisipasi masyarakat yang menjadi pusat pemberdayaan.

BAB IV

Dokumen terkait