Tangible Aspect
METODE PENELITIAN
A.Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat menunjukkan hal penting dalam suatu penelitian sebab di tempat penelitian inilah diperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal yang diperlukan sehubungan dengan kepentingan penelitian. Lokasi penelitian dilaksanakan di J.CO Donnuts & Coffe yang terletak di pusat perbelanjaan Solo Square Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal sampai penulisan laporan penelitian yang dimulai dari bulan Desember 2010 sampai dengan Juli 2011.
B.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Suharsimi Arikunto (2006) mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2006: 55)
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari , kemudian ditarik kesimpulannya”. Dari dua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini merupakan populasi infinit atau populasi yang tidak diketahui jumlah populasinya secara pasti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang melakukan pembelian di J.CO Donnuts & Coffe Solo Square Surakarta.
commit to user
39
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2006:56) menjelaskan bahwa ” Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Sedangakan Suharsimi Arikunto (2006) memberi pengertian bahwa sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih atas dasar kemewakilannya. Jadi dapat disimpulkan sampel adalah sebagian atau populasi yang diteliti. Dalam pengambilan sampel penelitian harus berhati-hati dan memenuhi aturan pemilihan sampel.
Menentukan besarnya sampel adalah salah satu masalah penyelidikan yang pelik, karena sulit merumuskan keriteria bagi sifat representatif dan kewajaran yang ditentukan sebagai syarat sampel. Sifat representatif penting sebagai syarat sampel sebab data atau kesimpulan diperoleh dari sampel yang terbatas itu dipakai sebagai dasar untuk meramalkan sesuatu didalam populasi dan merupakan kesimpulan penelitian.
Populasi pada penelitian ini jumlahnya tidak terbatas. Menentukan jumlah sampel minimum pada populasi yang tidak terbatas dapat menggunakan rumus, seperti yang diutarakan (Supramono dan Haryanto, 2003: 62) sebagai berikut:
Keterangan:
n = jumlah sampel
Z = nilai standar normal yang besarnya tergantung , bila = 0,01 → Z = 1,96
p = estimasi proporsi populasi q = 1 – p
d = penyimpangan yang ditolelir sebesar 10%
untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5 dengan = 0,01.
Dengan demikian, jumlah sampel (n) yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:
commit to user
Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan dibulatkan menjadi 100 orang sampel. (Supramono dan Haryanto, 2003).
3. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik pengambilan sampel jenis random sampling / probability sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi (Sugiyono, 2006). Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan
untuk bisa dipilih menjadi sampel.
Pada penelitian ini elemen populasinya tidak diketahui/ tidak terhingga (~) dan yang akan dijadikan sampel adalah 100, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan
untuk bisa dijadikan sampel. Metode yang digunakan adalah metode Accidental Sampling yang merupakan “Teknik
pengambilan berdasarkan kebetulan, yaitu para pelanggan yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti pada saat dilakukan penelitian di lokasi penelitian”.
(Sugiyono, 2006: 60).
Sedangkan cara pengambilan data adalah dengan memberikan angket yang berupa kuesioner kepada responden yang pada saat dilaksanakan penelitian, berada pada lokasi penelitian.
C.Teknik Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-tepatnya untuk memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu instrumen. Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang obyektif karena data merupakan suatu hal yang sangat
commit to user
41
mendasar yang akan menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti teknik pengumpulan datanya maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.
1. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Sebelum menginjak pada bagaimana peneliti memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian, peneliti harus menentukan jenis data terlebih dahulu. Dalam setiap penelitian, jenis data yang dibutuhkan sangat tergantung pada tujuan penelitiannya.
Menurut Duwi Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kualitatif yang dikuantitatifkan.
b. Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2002) mengatakan bahwa sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Penelitian tidak mungkin diselenggarakan di sembarang tempat, melainkan di tempat yang sudah ditentukan.
Menurut Sugiyono (2009: 137) mengatakan bahwa “Data primer adalah data yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumentasi”. Data primer dalam
penelitian ini diperoleh langsung dari konsumen selaku responden melalui daftar pertanyaan yang berupa angket, untuk memperoleh data mengenai loyalitas konsumen atas tangible aspect yang ditampilkan oleh J.CO Donnuts & Coffe Solo Square. Data sekunder diperoleh dari J.CO Donnuts & Coffe Solo Square berupa dokumen-dokumen mengenai J.CO Donnuts & Coffe.
commit to user
Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Definisi operasional, simbol dan skala pengukuran dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
2. Identifikasi Variabel
a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tangible aspect yang diterapkan manajemen J.CO Donnuts & Coffe Surakarta dengan sub variabel sebagai berikut:
1) Lokasi toko
a) Definisi Operasional:
Lokasi toko yang dimaksud adalah tempat di mana jasa tersebut ditawarkan atau dengan kata lain kondisi fisik dimana jasa dipasarkan oleh J.CO Donnuts & Coffe Surakarta.
b) Simbol dan Skala Pengukuran:
Simbol yang digunakan untuk variabel lokasi toko adalah X1. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert. 2) Desain fasilitas
a) Definisi Operasional:
Yaitu tatanan desain yang diterapkan oleh menejemen untuk memberi kenyamanan pada konsumennya meliputi peralatan dan perabotan toko yang disediakan bagi konsumen, serta penampilan visual toko.
b) Simbol dan Skala Pengukuran:
Simbol yang digunakan untuk variabel desain fasilitas adalah X2. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.
3) Penampilan Karyawan a) Definisi Operasional:
Yaitu penampilan seragam serta sikap karyawan (pramuniaga) yang bekerja dan berinteraksi langsung oleh konsumen.
commit to user
43
b) Simbol dan Skala Pengukuran:
Simbol yang digunakan untuk variabel penampilan karyawan adalah X3. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.
4) Produk yang dijual a) Definisi Operasional:
Adalah kualitas produk makanan dan minuman yang dijual. b) Simbol dan Skala Pengukuran:
Simbol yang digunakan untuk variabel produk yang dijual adalah X4. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah loyalitas konsumen yang dibentuk pelanggan J.CO Donnuts & Coffe Surakarta pada tahun 2011. 1) Definisi operasional:
Loyalitas konsumen merupakan perilaku konsumen yang terwujud dalam keinginan untuk membeli ulang dan keinginan untuk merekomendasikan pada orang lain karena ia merasa puas akan konsumsinya.
2) Simbol dan skala pengukuran
Simbol yang digunakan untuk variabel prestasi belajar adalah Y. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.
Tabel 2. Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala
Pengukuran Lokasi toko
(X1)
a. Akses, artinya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi.
b. Visibility, artinya lokasi yang dapat
dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
c. Traffic (lalu lintas), arus lalu lintas
menuju lokasi toko.
d. Lingkungan, maksudnya daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
Likert
commit to user
(X2) dan arsitektur, seperti penempatan
perabotan dan perlengkapan dalam ruangan
b. Perlengkapan perabotan, artinya segala macam perabotan pendukung yang disediakan perusahaan meliputi meja, kursi, peralatan makan yang disediakan. c. Pesan-pesan yang disampaikan secara
grafis, meliputi pemilihan warna, pencahayaan
Penampilan Karyawan (X3)
a. Seragam
Warna seragam serta kerapihan dan kebersihan.
b. Sikap badan
Sikap badan yang menunjukkan semangat, tidak terlihat malas-malasan
Likert
Produk yang dijual (X4)
a. Kinerja produk, meliputi rasa produk, baik makanan maupun minuman yang disajikan
b. Kesesuaian, artinya harga yang ditawarkan sesuai dengan rasa, porsi. c. Aesthetic, artinya bentuk produk yang
ditawarkan
Likert
Loyalitas konsumen (Y)
a. Pembelian ulang.
Artinya konsumen melakukan
pembelian untuk yang kedua atau lebih, dan ini dilakukan secara kontinyu pada J.CO Donnuts & Coffe.
b. Merekomendasikan.
Artinya konsumen yang bersangkutan bersedia merekomendasikan kepada orang lain untuk melakukan pembelian di J.CO Donnuts & Coffe
Likert
Sumber: Nasuition (2004), Garvin (1987), Tandjung (2004) disesuaikan oleh penulis untuk penelitian ini.
3. Metode Pengumpulan Data
Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai metode atau teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner.
a. Pengertian Angket atau Kuesioner
Menurut Sugiyono (2009: 142) mengatakan bahwa “Kuesioner
commit to user
45
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya”. Sedangkan menurut Rosady Ruslan (2008: 23) berpendapat bahwa “Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan metode survei yang
menggunakan pertanyaan kepada subyek penelitian secara tertulis”. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
b. Macam-macam Angket atau Kuesioner
Kuesioner atau angket dapat dibedakan atas jenis tergantung dari sudut pandangnya, menurut Suharsimi Arikunto (2006) angket dibedakan atas: 1) Dipandang dari cara menjawab
a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
b) Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
2) Dipandang dari jawaban yang diberikan
a) Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya.
b) Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang responden.
3) Dipandang dari bentuknya
a) Kuesioner pilihan ganda sama dengan kuesioner tertutup. b) Kuesioner lisan sama dengan kuesioner terbuka.
c) Check list () yaitu sebuah daftar dan responden tinggal membutuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.
d) Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti
oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.
Dalam penelitian ini, kuesioner yang peneliti gunakan yaitu kuesioner bentuk langsung tertutup dengan model rating scale. Sedangkan skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut
Sugiyono (2009: 92) mengatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk
commit to user
fenomena sosial”. Menurut Sugiyono (2009) jawaban setiap instrumen yang menggunakan data likert mempunyai gradasi penilaian sebagai berikut:
1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Ragu-ragu 4. Tidak setuju 5. Sangat tidak setuju
Dalam penyusunan angket ini alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut menpunyai arti ganda dan dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi Arikunto (2002: 214) yang menyatakan bahwa
Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif, karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa paling aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya
hanya empat saja. Alternatif “Sangat Setuju” dan “Setuju” ada di posisi kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain yaitu “Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju” di sisi kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapat
kita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga
dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah “Tidak
Setuju.
Berdasarkan pendapat di atas maka setiap instrument mempunyai empat alternatif jawaban. Pengukuran tangible aspect yang diciptakan dan pengukuran loyalitas konsumen digunakan model skala likert dengan operasional pengukurannya sebagai berikut:
SS : Sangat setuju bobot 4.
S : Setuju bobot 3.
TS :Tidak setuju bobot 2.
STS : Sangat tidak setuju bobot 1.
c. Syarat-syarat Penulisan Kuesioner yang Baik
Menurut Yulius Slamet (2006) syarat-syarat penulisan kuesioner yang baik yaitu:
commit to user
47
1) Beri judul penelitian pada sampul kuesioner. 2) Tunjukkan surat keterangan dan surat ijin.
3) Singkirkan pertanyaan yang peka yang tidak perlu.
4) Buatlah kesan bahwa responden itu adalah “orang penting”.
5) Peneliti bermaksud memperoleh kenyataan.
6) Jawaban yang diinginkan peneliti adalah apa yang dirasakan responden dan pendapat responden.
7) Berikan penjelasan dan contoh atau memperdalam maksud pertanyaan. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) mengatakan bahwa
“Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yang penting yaitu valid dan
reliabel”. Untuk lebih jelasnya akan peneliti jabarkan sebagai berikut:
a) Validitas
Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:144) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunujukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instumen”
Untuk menguji validitas konstruk dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ { ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi suatu butir N = Cacah objek
X = Skor butir
commit to user
Dari perhitungan rxy yang diperoleh dikonsultasikan dengan rtabel. Apabila rxy > rtabel pada taraf signifikansi 5%, maka angket tersebut valid. b) Reliabilitas
Suharsimi Arikunto (2006: 154) menyatakan “Reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik”. Angket dikatakan reliabel jika dapat memberikan
hasil relatif sama pada saat dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang tetap. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha sebagai berikut:
[ ] [ ∑ ]
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan
∑ = Jumlah varian butir
= Varian total (Suharsimi Arikunto, 2006).
Dari hasil r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r tabel. Apabila r11 > rtabel pada taraf signifikan 5%, maka angket tersebut realibel. Dapat juga dengan melihat nilai Cronbach Alpha. Menurut Duwi Priyatno (2010: 98) “Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik”.
d. Kisi-kisi Angket
Konsep yang sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan, disusun terlebih dahulu sebelum menyusun angket. Konsep tersebut dituangkan dalam bentuk kisi-kisi. Konsep penyusunannya adalah perencanaan realisasi produk, proses yang terkait dengan pelanggan, desain dan pengembangan, pembelian, produksi dan penyediaan jasa, serta pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran dijabarkan menjadi beberapa indikator. Indikator
commit to user
49
adalah tanda atau gejala yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Masing-masing indikator selanjutnya dijadikan sebagai item-item instrumen.
Tabel 3. Kisi-kisi Angket
Variabel Indikator No Item Skala
Pengukuran Lokasi toko
(X1)
a. Akses, artinya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi.
b. Visibility, artinya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
c. Traffic (lalu lintas), arus
lalu lintas menuju lokasi toko.
d. Lingkungan, maksudnya daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. 1,2,3,4,5, 6,7,8,9 (Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju) Desain fasilitas (X2) a. Perencanaan ruangan, artinya interior dan arsitektur, seperti
penempatan perabotan dan perlengkapan dalam ruangan
b. Perlengkapan perabotan, artinya segala macam perabotan pendukung yang disediakan perusahaan meliputi meja, kursi, peralatan makan yang disediakan.
c. Pesan-pesan yang
disampaikan secara grafis, meliputi pemilihan warna, pencahayaan 10,11,12, 13,14,15, 16,17 (Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju) Penampilan Karyawan (X3) a. Seragam
Warna seragam serta kerapihan dan kebersihan. b. Sikap badan
Sikap badan yang menunjukkan semangat, tidak terlihat malas-malasan
18,19,20, 21,22,23 (Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju)
commit to user
dijual (X4) rasa produk, baik makanan maupun minuman yang disajikan
b. Kesesuaian, artinya harga yang ditawarkan sesuai dengan rasa, porsi. c. Aesthetic, artinya bentuk
produk yang ditawarkan
27,28,29, 30,31,32 Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju) Loyalitas konsumen (Y) a. Pembelian ulang. Artinya konsumen melakukan
pembelian untuk yang kedua atau lebih, dan ini dilakukan secara kontinyu pada J.CO Donnuts & Coffe.
b. Merekomendasikan. Artinya konsumen yang bersangkutan bersedia merekomendasikan kepada orang lain untuk melakukan pembelian di J.CO Donnuts & Coffe 33,34,35, 36,37,38, 39 (Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju)
Sumber: Nasuition (2004), Garvin (1987), Tandjung (2004) disesuaikan oleh penulis untuk penelitian ini.
e. Uji Coba Angket
Perlu diadakan uji coba item (try out) sebelum angket disebarkan kepada responden yang sebenarnya, sehingga dapat diketahui tingkat validitas dan reliabilitas dari angket tersebut. Uji coba angket ini dilakukan terhadap konsumen J.CO Donnuts & Coffe Surakarta dengan jumlah 30 responden.
1) Hasil uji validitas
Tabel 4. Hasil uji validitas No. Item rhitung rtabel (n;30, 5%) Keterangan 1 0,624881 0,361 Valid 2 0,471736 0,361 Valid 3 0,544074 0,361 Valid 4 0,676562 0,361 Valid 5 0,339156 0,361 Tidak Valid 6 0,49994 0,361 Valid
commit to user 51 7 0,526693 0,361 Valid 8 0,782871 0,361 Valid 9 0,596151 0,361 Valid 10 0,621277 0,361 Valid 11 0,554275 0,361 Valid 12 0,467558 0,361 Valid 13 0,484065 0,361 Valid 14 0,596148 0,361 Valid 15 0,742877 0,361 Valid 16 0,614631 0,361 Valid 17 0,476975 0,361 Valid 18 0,712411 0,361 Valid 19 0,795224 0,361 Valid 20 0,676171 0,361 Valid 21 0,698808 0,361 Valid 22 0,47804 0,361 Valid 23 0,537835 0,361 Valid 24 0,473376 0,361 Valid 25 0,8124839 0,361 Valid 26 0,778566 0,361 Valid 27 0,667563 0,361 Valid 28 0,387028 0,361 Valid 29 0,812484 0,361 Valid 30 0,778566 0,361 Valid 31 0,427055 0,361 Valid 32 0,555963 0,361 Valid 33 0,555963 0,361 Valid 34 0,522215 0,361 Valid 35 0,72754 0,361 Valid 36 0,816406 0,361 Valid 37 0,487866 0,361 Valid 38 0,784982 0,361 Valid 39 0,784982 0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Berdasarkan data hasil try out di atas diketahui dari 39 item instrumen pernyataan yang digunakan, terdapat 1 nomor yang tidak valid yaitu item nomor 5. Suatu item instrumen dikatakan valid jika nilai korelasinya adalah positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel (0,361 untuk N=30).
Maka untuk penelitian ini instrumen no 5 dapat tidak digunakan. Sehingga untuk penelitian ini jumlah instrumen item menjadi 38 yang digunakan.
commit to user
2) Hasil uji reliabilitas
Tabel 5. Hasil uji reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
X1 0,750 Reliabel
X2 0,705 Reliabel
X3 0,739 Reliabel
X4 0,825 Reliabel
Y 0,762 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Berdasarkan output di atas bisa dilihat bahwa nilai Cronbach’s
Alpha semua variabel adalah lebih besar dari 0,7. Jadi bisa disimpulkan bahwa semua variabel adalah reliabel.
D.Rancangan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui pengaruh tangible aspect yang terdiri dari 4 elemen berupa lokasi, desain fasilitas, penampilan karyawan, dan produk yang dijual pada J.CO Donnuts & Coffe Solo Square terhadap loyalitas konsumen J.CO Donnuts & Coffe Solo Square tahun 2011, maka rancangan penelitian disusun sebagai berikut :
Atribut tangible aspect pada J.CO Donnuts & Coffe Solo Square adalah atribut X merupakan bentuk-bentuk fisik yang diciptakan oleh perusahaan dan atribut Y merupakan loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen yaitu konsumen yang menjadi pelanggan yang melakukan pembelian ulang pada perusahaan tersebut, serta untuk tetap manjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Loyalitas adalah bukti konsumen yang selalu menjadi pelanggan, yang memiliki kekuatan dan sikap positif terhadap perusahaan itu. Dimensi tangible aspect terdiri dari 4 elemen yaitu : lokasi (X1) yaitu tempat gedung berdiri, desain fasilitas (X2) yaitu tatanan desain yang disediakan oleh manajemen untuk senantiasa memberi kenyamanan pada konsumennya, Penampilan Karyawan (X3) yaitu penampialn seragam dan sikap karyawan yang bekerja dan berinteraksi langsung oleh konsumen, produk yang dijual (X4) yaitu kualitas makanan dan minuman yang dihidangkan oleh perusahaan untuk konsumennya. Setiap konsumen dari perusahaan jasa sangat
commit to user
53
dipengaruhi oleh hasil suatu produk baik berupa barang fisik (tangible) dan bentuk-bentuk jasa/layanan perusahaan jasa, dapat dikatakan mulai tamu masuk sampai tamu pulang mereka akan memperhatikan semua yang ada dalam perusahaan itu, sehingga dalam hal ini perlu digunakan untuk meningkatkan loyalitas konsumen.
E.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik karena data yang diambil peneliti merupakan data kualitatif yang dikuantitatifkan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi
linear berganda. Suharsimi Arikunto (2006: 295) menyatakan ”Regresi berganda
(multiple regression) adalah suatu peluasan dari teknik regresi apabila terdapat
lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel
terikat”. Sehingga regresi ganda merupakan analisis tentang hubungan antara satu
dependent variable dengan dua atau lebih independent variable.
Ada pun beberapa persyaratan yang harus diuji kebenarannya sebelum melakukan analisis data sebagai berikut:
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Autokorelasi
Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson) dengan rumus sebagai berikut:
∑
∑
Keterangan:
d = Nilai Durbin – Watson
∑ = Jumlah kuadrat sisa (Damodar Gujarati, 2006).
Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada 3, yaitu: 1) Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.
commit to user
2) Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.
3) Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
b. Multikolinearitas
Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi.