• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tangible Aspect

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Tangible Aspect Terhadap Loyalitas Konsumen J.CO Donuts & Coffee Solo Square Surakarta Tahun 2011” ini menggunakan empat variabel bebas dan satu variabel terikat. Empat variabel bebas tersebut yaitu lokasi, desain fasilitas, penampilan karyawan, produk yang dijual. Satu variabel terikatnya adalah loyalitas konsumen. Berdasarkan data induk penelitian penyebaran angket kepada konsumen yang menjadi pelanggan J.CO Donuts & Coffe Solo Square maka deskripsi data variabel lokasi (X1), variabel desain fasilitas (X2), variabel penampilan karyawan (X3), variabel produk yang dijual (X4), dan variabel loyalitas konsumen (Y), diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 6. Deskripsi Data Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation Lokasi (X1) 100 14 32 22.96 3.300 Desain fasilitas (X2) 100 14 30 22.49 2.894 Penampilan karyawan (X3) 100 12 26 19.31 3.093

Produk yang dijual (X4) 100 16 34 25.23 3.452

Loyalitas konsumen (Y) 100 9 23 16.97 2.439

Valid N (listwise) 100

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Deskripsi data di atas menunjukkan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang pelanggan dari seluruh populasi pelanggan yang sedang melakukan pembelian pembelian di J.CO Donuts & Coffe Solo Square pada 9 Juni sampai dengan 18 Juni 2011. Berdasarkan deskripsi data di atas dapat diketahui skor variabel lokasi diperoleh skor minimum 14, skor maksimum 32,

commit to user

61

rata-rata 22,96 dan standar deviasi 3,3. Variabel desain fasilitas diperoleh skor minimum 14, skor maksimum 30, rata-rata 22,49 dan standar deviasi 2,894. Variabel penampilan karyawan diperoleh skor minimum 12, skor maksimum 26, rata-rata 19,31 dan standar deviasi 3,093. Variabel produk yang dijual diperoleh skor minimum 16, skor maksimum 34, rata-rata 25,23 dan standar deviasi 3,452. Variabel loyalitas konsumen diperoleh nilai rata-rata minimum 9, nilai rata-rata maksimum 23, rata-rata keseluruhan nilai 15,97 dan standar deviasi 2,439.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas bisa dilihat dalam gambar berikut:

Sumber: data primer yang diolah (2011)

commit to user

Gambar di atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation

Factor (VIF), dimana menurut Hair et al dalam Duwi Priyatno (2009) variabel

dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10.

Tabel 7. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Lokai (X1) .539 1.857 Desain fasilitas (X2) .605 1.652 Penampilan karyawan (X3) .550 1.820

Produk yang dijual (X4)

.567 1.764

a. Dependent Variable: Loyalitas

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa nilai

tolerance keempat variabel bebas lebih dari 0,1 dan mendekati 1. Sedangkan nilai

VIF berada di sekitar angka 1. Maka, dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah multikolinearitas.

commit to user

63

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Hasil pengujian heteroskedastisistas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Gambar 5. ScatterplotRegression Standardized Residual

Berdasarkan gambar di atas, terlihat titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah variabel pengganggu dari masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini bisa dilihat dalam tabel berikut:

commit to user

Tabel 8. Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .772a .596 .579 1.582 1.991

a. Predictors: (Constant), Produk yang dijual, Desain fasilitas, Penampilan karyawan, Lokasi

b. Dependent Variable: Loyalitas

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka D-W sebesar 1,991. Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1,897 < 2), dengan demikian model regresi terbebas dari masalah autokorelasi.

commit to user

65

5. Uji Linearitas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Hasil uji linearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Lokasi (X1) dengan Loyalitas Konsumen (Y)

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Gambar 6. Plot Lokasi (X1) dengan Loyalita Konsumen (Y)

Berdasarkan plot antara variabel lokasi (X1) dengan variebel loyalitas konsumen (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas.

commit to user

b. Desain Fasilitas (X2) dengan Loyalitas Konsumen (Y)

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Gambar 7. Plot Desain Fasilitas (X2) dengan Loyalitas Konsumen (Y)

Berdasarkan plot antara variabel proses yang terkait dengan desain fasilitas (X2) dengan variebel loyalitas konsumen (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas.

commit to user

67

c. Penampilan Karyawan (X3) dengan Loyalitas Konsumen (Y)

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Gambar 8. Plot Penampilan Karyawan (X3) dengan Loyalitas Konsumen (Y)

Berdasarkan plot antara variabel penampilan karyawan (X3) dengan variebel loyalitas konsumen (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas.

commit to user

d. Produk yang Dijual (X4) dengan Loyalitas Konsumen (Y)

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Gambar 9. Plot Produk yang Dijual (X4) dengan Loyalitas Konsumen (Y)

Berdasarkan plot antara variabel produk yang dijual (X4) dengan variebel loyalitas konsumen (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas.

commit to user

69

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis.

1. Analisis Regresi Ganda

Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut:

Tabel 9. Koefisien Regresi

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .297 1.433 .207 .836 Lokasi .183 .066 .247 2.780 .007 Desain fasilitas .241 .071 .285 3.407 .001 Penampilan karyawan .158 .069 .200 2.273 .025 Produk yang dijual .160 .061 .226 2.609 .011

a. Dependent Variable: Loyalitas

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel coefficients di atas, maka persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = 0,297 + 0,183 X1 + 0,241 X2 + 0,158 X3 + 0,160 X4 Keterangan Y : Loyalitas Konsumen X1 : Lokasi X2 : Desain Fasilitas X3 : Penampilan Karyawan

commit to user

X4 : Produk yang Dijual

Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Konstanta / intersep sebesar 0,297 secara matematis menyatakan bahwa jika nilai variabel bebas X1, X2, X3, dan X4 nol maka nilai Y adalah 0,297.

b. Koefisien regresi variabel lokasi (X1) sebesar 0,183 artinya lokasi toko mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel loyalitas konsumen. Sedangkan koefisien 0,183 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel lokasi dengan memperhatikan akses, lingkungan sekitar toko yang baik dan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan loyalitas konsumen sebesar 0,183 berupa pembelian ulang dan merekomendasikan.

c. Koefisien regresi variabel proses yang terkait dengan desain fasilitas (X2) sebesar 0,241 artinya desain fasilitas mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel loyalitas konsumen. Sedangkan koefisien 0,241 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel desain fasilitas dengan meperhatikan perencanaan ruangan, perlengkapan perabotan, dan pesan-pesan grafis, dan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan loyalitas konsumen sebesar 0,241 unit berupa pembelian ulang dan merekomendasikan. d. Koefisien regresi variabel penampilan karyawan (X3) sebesar 0,158 artinya variabel penampilan karyawan mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel loyalitas konsumen. Sedangkan koefisien 0,158 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel penampilan karyawan dengan memberikan pengarahan karyawan khususnya pramuniaga tentang penampilan dan sikap saat melayani konsumen yang baik, dan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan loyalitas konsumen sebesar 0,158 unit berupa pembelian ulang dan merekomendasikan.

e. Koefisien regresi variabel produk (X4) sebesar 0,16 artinya variabel produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel loyalitas konsumen. Sedangkan koefisien 0,16 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel produk dengan memperhatikan kinerja produk berupa rasa, kesesuaian harga, dan pemberian pilihan varian produk, dan asumsi variabel bebas lain konstan akan

commit to user

71

menyebabkan kenaikan loyalitas konsumen sebesar 0,16 unit berupa pembelian ulang dan merekomendasikan.

2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

a. Hipotesis

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tangible aspect secara bersama-sama terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square.

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tangible aspect secara bersama-sama terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square.

b. Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05

c. Nilai Probabilitas

Tabel 10. ANOVA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 351.149 4 87.787 35.076 .000a

Residual 237.761 95 2.503

Total 588.910 99

a. Predictors: (Constant), Produk yang dijual, Desain fasilitas, Penampilan karyawan, Lokasi b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel ANOVA di atas bisa dilihat bahwa nilai probabilitas dalam kolom Sig. adalah 0,000, dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05. Maka bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tangible aspect yang terdiri dari lokasi (X1), desain fasilitas (X2), penampilan karyawan (X3), produk yang

commit to user

dijual (X4) secara bersama-sama terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square (Y).

3. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.

a. Hipotesis

Ho: tidak ada pengaruh antara variabel bebas (tangible aspect) secara parsial terhadap variabel terikat (loyalitas konsumen).

Ha : ada pengaruh antara variabel bebas (tangible aspect) secara parsial terhadap variabel terikat (loyalitas konsumen).

b. Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05

c. Nilai Probabilitas Tabel 11. Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .297 1.433 .207 .836 Lokasi .183 .066 .247 2.780 .007 Desain fasilitas .241 .071 .285 3.407 .001 Penampilan karyawan .158 .069 .200 2.273 .025

Produk yang dijual .160 .061 .226 2.609 .011

a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel coefficients di atas bisa dilihat bahwa:

1) Nilai probabilitas lokasi (X1) adalah 0,007. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel lokasi (X1) terhadap variabel loyalitas konsumen (Y).

commit to user

73

2) Nilai probabilitas proses yang terkait dengan pelanggan (X2) adalah 0,001. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel desain fasilitas (X2 ) terhadap variabel loyalitas konsumen (Y).

3) Nilai probabilitas penampilan karyawan (X3) adalah 0,025. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel penampilan karyawan (X3) terhadap variabel loyalitas konsumen (Y).

4) Nilai probabilitas pembelian (X4) adalah 0,011. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel produk yang dijual (X4) terhadap variabel loyalitas konsumen (Y).

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi terletak pada tabel model summary b dan untuk analisis regresi tertulis Adjusted R Square. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R

Square) sebesar 0,579, sehingga dapat diartikan bahwa 0,579 loyalitas

dipengaruhi oleh lokasi, desain fasilitas, penampilan karyawan, dan produk yang dijual. Sedangkan sisanya sebesar 42,1% (100%-57,9%) dipengaruhi faktor lain selain faktor yang diteliti dalam penelitian ini.

D.Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Penafsiran Pengujian Hipotesis

Berdasarkan analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan garis regresi Y = 0,297 + 0,183 X1 + 0,241 X2 + 0,158 X3 + 0,160 X4. Persamaan garis tersebut berfungsi sebagai pedoman untuk melakukan prediksi terhadap perubahan variabel dependen yaitu loyalitas konsumen yang dipengaruhi variabel independen yaitu lokasi, desain fasilitas, penampilan karyawan, dan produk yang dijual. Nilai koefisien regresi positif diartikan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen, peningkatan variabel independen akan meningkatkan variabel dependen dan begitu sebaliknya. Untuk menguji

commit to user

persamaan garis tersebut digunakan uji F dan uji t sebagai alat prediksi. Berdasarkan perhitungan diperoleh:

a. Pengaruh Tangible Aspect Secara Simultan Terhadap Loyalitas Konsumen

Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji F, nilai probabilitas pada kolom sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel tangible aspect yang terdiri dari lokasi toko, desain fasilitas, penampilan karyawan, dan produk yang dijual berpengaruh terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square. Bentuk pengaruh dari tangible

aspect dapat digambarkan dengan persamaan regresi yang diperoleh nilai

koefisien regresi yang bertanda positif, hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh tangible aspect terhadap loyalitas konsumen pada J.CO Donuts & Coffe adalah pengaruh positif. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa jika variabel tangible aspect ditingkatkan satu unit, maka akan diikuti dengan meningkatnya loyalitas konsumen, dan sebaliknya apabila variabel tangible

aspect menurun satu unit maka akan diikuti dengan menurunnya loyalitas

konsumen. Dengan demikian agar loyalitas konsumen lebih meningkat, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh manajemen J.CO Donuts & Coffe adalah dengan meningkatkan tangible aspect.

Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Hoffman & Batteson (1997) yang menyatakan bahwa bentuk fisik (tangible aspect) memegang peranan penting dalam penyajian jasa karena konsumen seringkali menyandarkan pada bentuk-bentuk fisik yang menyertai pelayanan tersebut untuk menilai kualitas pelayanan suatu perusahaan jasa. Bentuk gedung yang megah dengan segala fasilitasnya menjadi pertimbangan pelanggan dalam memilih suatu produk/jasa. Sihite (2000) menyatakan bahwa wujiud fisik perusahaan jasa hendaknya harus disadari juga merupakan suatu usaha pemasaran (sales tool) dalam menjual suatu produk kepada konsumen yang sangat ampuh.

b. Pengaruh Lokasi Terhadap Loyalitas Konsumen

Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel lokasi toko terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts

commit to user

75

& Coffe Solo Square dengan nilai sig lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti lokasi toko pada tingkat signifikansi 5% berpengaruh dalam membentuk loyalitas konsumen.

Koefisien regresi untuk variabel lokasi menunjukkan nilai positif sebesar 0,183. Nilai positif berarti bahwa lokasi memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. Nilai koefisien sebesar 0,183 berarti bahwa dengan meningkatkan satu unit variabel lokasi dengan cara memperhatikan akses, lingkungan sekitar toko yang baik dan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan loyalitas konsumen sebesar 0,183 berupa pembelian ulang dan merekomendasikan.

c. Pengaruh Desain Fasilitas Terhadap Loyalitas Konsumen

Berdasarkan hasil analisis uji regresi berganda terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel desain fasilitas terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square dengan sig lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti desain fasilitas pada tingkat signifikansi 5% berpengaruh dalam membentuk loyalitas konsumen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa desain fasilitas yang disediakan pihak J.CO Donuts & Coffe Solo Square berpengaruh terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square.

Koefisien regresi untuk variabel desain fasilitas menunjukkan nilai positif sebesar 0,241. Artinya desain fasilitas memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. Nilai koefisien sebesar 0,241 berarti bahwa dengan meningkatkan satu unit variabel desain fasilitas dengan cara meperhatikan perencanaan ruangan, perlengkapan perabotan, dan pesan-pesan grafis, dan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan loyalitas konsumen sebesar 0,241 unit berupa pembelian ulang dan merekomendasikan.

d. Pengaruh Penampilan Karyawan Terhadap Loyalitas Konsumen

Berdasarkan hasil analisis uji regresi berganda terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel penampilan karyawan terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square dengan nilai sig lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti penampilan karyawan pada tingkat signifikansi 5%

commit to user

berpengaruh dalam membentuk loyalitas konsumen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penampilan karyawan yang dterapkan pada karyawan J.CO Donuts & Coffe Solo Square berpengaruh terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square.

Koefisien regresi untuk variabel penampilan karyawan menunjukkan nilai positif sebesar 0,158. Artinya penampilan karyawan memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. Nilai koefisien sebesar 0,158 berarti bahwa dengan meningkatkan satu unit variabel penampilan karyawan dengan cara memberikan pengarahan karyawan khususnya pramuniaga tentang penampilan dan sikap saat melayani konsumen yang baik, dan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan loyalitas konsumen sebesar 0,158 unit berupa pembelian ulang dan merekomendasikan.

e. Pengaruh Produk Terhadap Loyalitas Konsumen

Berdasarkan hasil analisis uji regresi berganda terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel kualitas produk yang dijual terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square dengan nilai sig lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti kualitas produk yang dijual pada tingkat signifikansi 5% berpengaruh dalam membentuk loyalitas konsumen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas produk yang dijual J.CO Donuts & Coffe Solo Square berpengaruh terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square.

Koefisien regresi untuk variabel produk menunjukkan nilai positif. Artinya produk memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. Peningkatan kualitas produk yang dijual akan menyebabkan kenaikan loyalitas konsumen. Sebaliknya menurunnya kualitas produk yang dijual akan menyebabkan penurunan loyalitas konsumen. Kualitas produk yang baik dengan memperhatikan kinerja produk berupa rasa, kesesuaian harga, dan pemberian pilihan varian produk berpengaruh terhadap loyalitas konsumen berupa pembelian ulang dan merekomendasikan.

commit to user

77

2. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis data untuk menguji hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel tangible aspect yang terdiri dari lokasi (X1), desain fasilitas (X2), penampilan karyawan (X3), produk yang dijual (X4) secara bersama-sama (simultan) terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square (Y).

b. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel lokasi (X1) terhadap variabel loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square (Y).

c. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel desain fasilitas (X2 ) terhadap variabel loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square (Y). d. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel penampilan

karyawan (X3) terhadap variabel loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square (Y).

e. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel produk yang dijual (X4) terhadap variabel loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square (Y).

commit to user

78 BAB V

Dokumen terkait