• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistemetika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari suatu gejala hukum tertentu dengan cara menganalisisnya.55 Metode diartikan secara harfiah sebagai suatu jalan yang harus ditempuh untuk melakukan penelitian sesuai dengan perencanaan.56

Menurut Sunaryati Hartono, metode penelitian adalah cara atau jalan proses pemeriksaan atau penyelidikan yang menggunakan cara penalaran dan teori-teori yang logis-analitis (logika) yang berdasarkan dalil-dalil, rumus-rumus

52Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Sinar Grafika, Jakarta, 1999.

53Hasil wawancara dengan J. Nainggolan, Ketua Adat, Sidikalang, hari Jum’at, tanggal 05 Oktober 2018.

54Togar Nainggolan, Batak Toba di Jakarta, Bina Media Perintis, Medan, 2006, hal. 208.

55 Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2001, hal. 14.

56Tampil Anshari Siregar, Metode Penelitian Hukum Penulisan Skripsi, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2005, hal.15.

dan teori-teori suatu ilmu atau beberapa cabang ilmu tertentu untuk menguji kebenaran suatu hipotesis tentang gejala-gejala atau peristiwa hukum tertentu.57

Untuk dapat merampungkan penyajian tesis ini agar dapat memenuhi kriteria sebagai tulisan ilmiah, diperlukan data yang relevan dengan tesis ini.

Dalam upaya pengumpulan data yang diperlukan, maka perlu diterapkan metode penelitian sebagai berikut:

1. Sifat dan Jenis Penelitian

Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis. Deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dengan demikian, deskriptif analitis ialah mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah dari hasil penelitian atau putusan pengadilan yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya.58

Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi. Dengan kata lain, penelitian ini dapat dilakukan dengan pendekatan evaluatif dalam pengelolaan data yakni data-data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang dasar yuridis Hak Ahli Waris Terhadap Harta Warisan Yang Diwasiatkan Secara Lisan (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 428 PK/ Pdt / 2009).

57Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Indonesia Pada Akhir Abad Ke-20, Alumni, Bandung, 1994, hal. 10.

58Ibid., hal. 64.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum yuridis normatif, yang merupakan penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan ilmu yang diteliti dari sisi normatifnya. Penelitian ini disebut juga sebagai penelitian doktrinal, yaitu merupakan suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis di dalam buku, undang-undang maupun hukum yang diperoleh berdasarkan putusan peradilan. Sehingga disebut juga penelitian kepustakaan atau studi dokumen yang membandingkan peraturan yang tertulis atau bahan hukum yang ada dengan bahan hukum yang lainnya.59

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang berasal dari bahan hukum, yaitu:

a. Bahan hukum primer merupakan semua aturan tertulis yang ditegakkan oleh negara, sebagaimana yang termaktub dalam putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, undang-undang yang ditetapkan oleh parlemen, keputusan dan peraturan eksekutif.60 Pada tesis ini bahan hukum primer yang digunakan yaitu Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 428 PK/Pdt/2009.

b. Bahan hukum sekunder memiliki arti yang luas yaitu bahan hukum yang tidak tergolong bahan hukum primer.61 Pada tesis ini bahan hukum sekunder yang digunakan yaitu buku-buku hukum, artikel-artikel tentang

59Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006, hal. 118.

60I Made Pasek Diantha, Metodologi Penelitian Hukum Normatif Dalam Justifikasi Teori Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2017, hal. 142.

61Ibid.,hal. 145.

ulasan hukum, karya ilmiah hukum, narasi tentang arti istilah berupa kamus hukum dan ensiklopedi hukum.62

c. Bahan hukum lainnya yaitu situs internet yang memiliki peran penting dalam upaya mencari bahan-bahan hukum. Pada situs internet terdapat bahan hukum primer dan hukum sekunder, hal tersebut dikarenakan situs internet bisa diakses dengan segera dibanding pencarian diperpustakaan.63 3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang berasal dari buku-buku, putusan peradilan, jurnal ilmiah, kamus hukum, maupun website yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Kerangka teori akan digunakan sebagai acuan untuk menganalisis data yang diperoleh.

4. Alat Pengumpulan Data

Adapun alat pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Studi dokumen yaitu terdiri dari bahan hukum yang berkaitan dengan hukum adat.

b. Pedoman wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan membuat daftar pertanyaan yang sudah direncanakan dengan narasumber 1 (satu) orang hakim Pengadilan Negeri Sidikalang, 1

62Ibid.

63Ibid., hal. 147.

(satu) orang panitera muda Pengadilan Negeri Sidikalang, dan 4 (empat) orang Pengetua Adat Batak Toba.

5. Analisa Data

Analisa data merupakan langkah terakhir dalam suatu kegiatan penulisan.

Pengertian analisa adalah sebagai suatu penjelasan dan penginterpretasian secara logis dan sistematis yang menunjukkan cara berfikir deduktif dan mengikuti tata tertib dalam penulisan laporan penelitian ilmiah.64

Setelah pengumpulan data dilakukan, maka data tersebut dianalisa secara kualitatif, yaitu dengan mengadakan pengamatan data-data yang diperoleh dan menghubungkan tiap-tiap data yang diperoleh tersebut dengan ketentuan-ketentuan maupun asas-asas hukum yang terkait dengan permasalahan yang diteliti. Kemudian ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode pendekatan deduktif, yakni cara berfikir yang dimulai dari hal yang umum untuk selanjutnya menarik hal-hal yang khusus sebagai kesimpulan.

64Syamsul Arifin, Falsafah Hukum, Kelompok Studi Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 1992, hal. 50.

BAB II

KEKUATAN HUKUM WASIAT SECARA LISAN MENURUT HUKUM