• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode penelitian adalah cara penyelesaian masalah dengan menggunakan metode ilmiah, dalam bab ini akan diuraikan tentang jenis dan desain penelitian, kerangka operasional, sampel, variable penelitian, instrument penelitian, lokasi penelitian, proses pengumpulan data dan analisis data.

Jenis Penelitian

jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan quasi experimental metode equivalent control group pretest-posttest design. Desain ini melibatkan pada dua kelompok intervensi dan kelompok kontrol kemudian data dikumpulkan sebelum dan sesuah diberikan intervensi pada kelompok intervensi (Polit & Beck, 2012).

Rencana penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara pengaruh intervensi yang diberikan pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol pada saat sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Dalam pelaksanaan penelitian, pasien dengan PPOK Stabil diberi terapi standart yaitu pengaruh kombinasi latihan ketahaan ekstremitas atas dan bawah, pada saat sebelum dan setelah intrevensi dilakukan terhadap frekuensi pernapasan dan saturasi oksigen.

Pada penelitian ini responden akan dilakukan pre test terlebih dahulu terkait vital sign (TD, HR, RR, Frekuensi pernapasan dan Saturasi oksigen), pulse oksimetri

setelah melakukan intervensi dinilai kembali vital sign (TD, HR, RR, Frekuensi pernapasan dan Saturasi oksigen), pulse oksimetri dan respiratory rate yang dirasakan responden dengan post test untuk melihat perbedaan vital sign antara kedua kelompok sebelum dan setelah melakukan latihan kombinasi pernapasan atas dan pernapasan bawah. Skematik diagram dari desain penelitian control group pretest-posttest yaitu sebagai berikut:

P1 O1 X O2

P

P2 O1 O2

Gambar 3.1 Bagan Rencangan Penenlitan Kerangka teori pengaruh kombinasi latihan ketahanan ekstemitas atas dan bawah terhadap frekuensi pernapasan dan saturasi oksigen pada pasien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil,

Keterangan :

P : Responden yang memenuhi kriteria P1 : Responden pada kelompok intervensi P2 : Responden pada kelompok kontrol

O1 : Observasi/ pengukuran sebelum intervensi X : Intervensi latihan ketahanan atas dan bawah O2 : Observasi/ pengukuran setelah intervensi

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan, dari bulan Februari 2020 - Maret 2020. Tempat penelitian dilaksanankan dilaksanakan di ruang rawat jalan (Poly Paru) RS USU medan.

Populasi dan Sampel Populasi

Populasi merupakan suatu kelompok tertentu dari individu atau elemen yang menjadi fokus dari suatu penelitian. Sasaran populasi yaitu seluruh himpunan individu atau elemen yang memenui kriteria pengumpulan sampel (Bruns & Grove, 2011). Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), sedangkan yang menjadi populasi terjangkau adalah seluruh penderita PPOK di ruang rawat jalan (Poly Paru) RS USU medan.

Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik consecutive sampling yaitu jenis non probability sampling, dimana semua subjek yang dating dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi (Polit & Back, 2010). Adapun sampel penelitian ini yang diambil adalah pasien penderita PPOK yang memenuhin kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu : 1) Penderita PPOK Stabil yang rawat jalan, 2) Pasien berusia 40-70 tahun, 3) Tidak memiliki kelainan kardiovaskuler berat seperti sindroma koronerakut atau acute on chronic heart failure, 4) tidak menggunakan terapi oksigen dalam jangka panjang, 5) sadar dan koperatif, 6) dapat berkomunikasi

tenaga kesehatan lainnya. Sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Penderita PPOK Stabil yang rawat inap, 2) Pasien berusia < 40-70 tahun, 3) Memiliki kelainan kardiovaskuler berat seperti sindroma koronerakut atau acute on chronic heart failure, 4) Menggunakan terapi oksigen jangka panjang, 5) tidak kooperatif, 6) tidak bersedia menjadi responden.

Teknik pengambilan sampel adalah proses pemilihan sampel untuk menggambarkan populasi secara keseluruhan sehingga kesimpulan dari populasi dapat diambil ( Polit & Beck, 2012). Menurut Supranto J (2000) untuk penelitian eksperimental secara sederhana dapat dirumuskan menggunakan rumus berikut ini:

(t-1) (r-1) ≥ 15

Keterangan :

t = jumlah intervensi r =sample/kelompok

jika jumlah intervensi ada 1 buah, maka jumlah ulangan untuk tiap intervensi dapat dihitung:

(t-1) (r-1) ≥ 15 (1-1) (r-1) ≥ 15 (r-1) ≥ 15

(r) ≥ 15 + 1

(r) ≥ 16

Karena hasil yang didapatkan adalah 16, maka jumlah sampel minimal yang harus didapatkan oleh penelitih adalah 16 sampel.

Total sampel: = n+n = 16+16 = 32 sampel = 16/kelompok

Sampel merupakan pasien penderita PPOK stabil yang diambil secara random untuk dilakukan latihan anggota gerak kombinasi atas dan bawah.

Berdasarkannpenelitain sebelumnya ditentukan bahwa tingkat signifikan dengan alpha = 0,05, power = 0,80 dan estimasi effect size ditetapkan sebesar 0,60, maka pada tebel analysis dalam Polit dan beck (2003) ditetapak sampel sebesar 36 responden. Untuk mengantisipasi terjadinya drop out, ditambahkan 10% sehingga besar sampel 18 responden untuk masing-masing kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 sampel. Hal ini dilakukan untuk memperoleh sampel yang representatif. Sampel merupakan pasien penderita PPOK stabil yang diambil secara random untuk dilakukan latihan anggota gerak kombinasi atas dan bawah. Dilakukan evaluasi nilai saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan dan derajat sesak napas sebelum dan sesudah perlakuan latihan kombinasi.

Metode Pengumpulan Data

Tahap Persiapan

Tahap pesiapan pengumpulan data dilakukan setelah melalui prosedur etichal

dengan mengajukan surat permohonan penelitian dari pimpinan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang di tujukan kebagian Diklat RS USU Medan. Tahap berikutnya peneliti mengidentifikasi sampel penelitian berdasarkan kriteria yang telah dibuat sebelumnya. Pengumpulan data responden penelitian diambil dari Rawat Jalan Ruang Paru RS USU Medan, pengambilan sempel sesuai dengan kriteria inklusi penelitian dan diindikasikan untuk pemberian kombinasi latihan kekuatan dan ketahanan ekstremitas atas dan bawah .

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri serta menjelaskan tentang tujuan untuk melakukan penelitian pada semua penderita PPOK. Selanjutnya, menjelaskan prosedur penelitian yang akan dilakukan dan penandatanganan informed consent oleh responden dengan cara meminta responden menandatangani lembar persetujuan menjadi responden yang telah disediakan oleh peneliti. Pada lembar informed consent juga dicantumkan alamat lengkap dan nomor telpon responden. Selanjutnya peneliti mengisi format pengkajian karateristik pasien.

Tahap Pelaksanaan

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuesioner data demografi yang mencakup karakteristik responden yang terdiri dari data penderita PPOK yaitu, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan lama menderita PPOK. Sebagai tambahan, peniliti membagikan leaflet media berupa Gambar yang berisi tentang kombinasi latihan kekuatan dan ketahanan ekstremitas atas dan bawah. Yang dapat dilakukan/dipraktekkan penderita PPOK yang sedang di rawat di ruang Paru RS USU Medan.

1. Pretest

Sebelum memberikan intervensi, peneliti akan menilai terlebih dahulu vital sign (TD, HR, RR, Frekuensi pernapasan dan Saturasi oksigen) kemudian menjelaskan kepada responden mengenai konten yang terdapat pada instrumen dan bagaimana cara mengisinya. Pengukuran vital sign (TD, HR, RR, Frekuensi pernapasan dan Saturasi oksigen), pulse oksimetri dan menghitung RR dengan menginspeksi frekuensi pernapasan kepada responden, kemudian responden melakukan latihan kombinasi pernapasan atas dan bawah selanjutnya peneliti mendokumentasikannya dalam lembar observasi.

2. Intervensi

Setelah dilakukan penilaian vital sign (TD, HR, RR, Frekuensi pernapasan dan Saturasi oksigen), pulse oksimetri dan menghitung RR dengan menginspeksi frekuensi pernapasan pra intervensi, selanjutnya peneliti memberikan intervensi kepada responden yang termasuk dalam kelompok intervensi. Pelaksanaan intervensi dilakukan dengan melakukan kombinasi dari latihan pernapasan atas yaitu (a) Gerakan Napas; (b) Gerakan Burung; (c) Gerakan No-Way; (c) Gerakan Terserah; (d) Gerakan Kipas angin; (e) Gerakan Ayam berkotek; (f) Gerakan Vampire; (g) Gerakan Memanggil; (h) Gerakan Kupu-kupu; (i) Gerakan Pendinginan. Dan latihan gerakan bawah dengan tekhnik : mengayuh/menggerakkan kaki kiri dan kanan ,masing-masing sebanyak 5 kali dalam waktu ± 5-10 menit dengan sandaran pasien duduk di atas kursi kuat. Dengan frekuensi 1 kali seminggu selama 4 minggu.

Berikut prosedur intervensi yang akan diberikan kepada responden:

Prosedur Latihan Ketahanan Kombinasi Latihan Estremitas Atas dan Bawah Latihan Ekstremitas Atas:

1. Sebelum memulai latihan, sampel penelitian mendapatkan inhalasi bronkodilator kerja singkat seperti Salbutamol 2,5 mg.

2. Sampel penelitian melakukan pemanasan ringan dan peregangan otot selama 5 – 10 menit untuk mencegah cedera otot.

3. Prosedur latihan: (a) Gerakan Napas; (b) Gerakan Burung; (c) Gerakan No-Way; (c) Gerakan Terserah; (d) Gerakan Kipas angin; (e) Gerakan Ayam berkotek; (f) Gerakan Vampire; (g) Gerakan Memanggil; (h) Gerakan Kupu-kupu; (i) Gerakan Pendinginan.

Dengan frekuensi 1 kali seminggu selama 4 minggu dengan intensitas selama 30 menit.

4. Latihan akan dihentikan sementara jika sampel mengeluhkan nyeri otot, sesak napas atau nyeri kepala lalu jika sudah berkurang akan dilanjutkan kembali.

5. Setelah sesi latihan berakhir, sampel penelitian melakukan pendinginan selama 5 – 10 menit.

Latihan Ekstremitas Bawah:

1. Sebelum memulai latihan, sampel penelitian mendapatkan inhalasi bronkodilator kerja singkat seperti Salbutamol 2,5 mg.

2. Sampel penelitian melakukan pemanasan ringan dan peregangan otot selama 5 – 10 menit untuk mencegah cedera otot.

3. Prosedur latihan ekstremitas bawah yang diberikan adalah latihan incremental endurance dengan rincian sebagai berikut:

a. Bentuk latihan : mengayuh/menggerakkan kaki kiri dan kanan ,masing-masing sebanyak 5 kali dalam waktu ± 5-10 menit dengan sandaran pasien duduk di atas kursi kuat.

b. Frekuensi : 1 kali seminggu selama 4 minggu

c. Saat sesi latihan berlangsung, jika sampel mengeluhkan nyeri otot, sesak napas atau nyeri kepala, maka latihan dihentikan. Setelah sesi latihan berakhir, sampel penelitian melakukan pendinginan selam 5 – 10 menit (Keliat, G. 2018).

3. Post test

Setelah intervensi dilakukan setiap satu kali seminggu peneliti akan menilai vital sign (TD, HR, RR, Frekuensi pernapasan dan Saturasi oksigen), pulse oksimetri dan menghitung RR dengan menginspeksi frekuensi pernapasan. Ini dilakukan berturut-turut selama 4 minggu, dimana dalam waktu 1 minggu dilakukan satu kali

intervensi latihan ketahanan ekstremitas atas dan bawah sampai dengan perlakuan selesai dilakukan.

Skema

Skema 3.1 Diagram Alur Penelitian

Pasien yang diikutsertakan sesuai dengan kriteria inklusi dan jumlah sampel yang telah ditentukan

Kelompok kontrol: pasien hanya oksimetri dan menghitung RR dengan menginspeksi frekuensi oksimetri dan menghitung RR dengan menginspeksi frekuensi pernapasan

-Post test:

- Observasi vital sign (TD, HR, RR, Frekuensi pernapasan dan Saturasi oksigen), pulse oksimetri dan menghitung RR dengan menginspeksi frekuensi pernapasan

Dianalisa dengan uji Paired t-test dan independent T-test

Pasien

Variabel dan Definisi Operasional

Defenisi operasional adalah menjelaskan variabel yang harus di ukur, bagaimana mengukurnya dan skala pengukurannya sehingga peneliti dapat melakukan observasi atau mengukur secara cermat dan objek penelitian. Variabel yang akan dinilai pada penelitian ini adalah:

Variabel Bebas (Independen)

Adapun variabel Independen dari penelitian ini yaitu latihan fisik pada pasien, terdiri dari latihan ekstremitas atas dan latihan ekstremitas bawah.

Variabel Terikat (Dependen)

Adapun variabel Dependen dari penelitian ini yaitu : 1) Saturasi oksigen, 2) frekuensi pernapasan dan rasionya, 3) Perubahan tingkat keluhan sesak napas (Nilai Raporatory Rate).

Table 3.1 Definisi operasional variabel penelitian

Variabel Definisi Cara dan

alat Ukur

tingkat sesak napas

Metode Pengukuran

Menjelaskan kepada responden secara lengkap tentang penelitian yang dilakukan pada saat penelitian, memberikan informed concent untuk diisi oleh responden sebagai syarat persetujuan untuk menjadi responden penelitian, bila responden setuju untuk dijadikan sebagai sampel maka berhak menandatangani lembar persetujuan penelitian. Selanjutnya responden mengisi data demografi dalam kuesioner yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan lama menderita PPOK.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data ( Polit & Beck, 2012). Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini lembar observasi, alat ukur spirometri, Tensimeter, stetoskop dan Pulse oksimeter.

Metode pengambilan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Observasi

Observasi atau yang sering disebut pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.

Validitas

Uji validitas diperlukan untuk mengukur tingkat kevalidan sebuah instrument dalam mengukur suatu variable penelitian (Polit & Beck, 2012). Instrumen yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah alat medis spirometer yang digunakan di poli paru yang sudah teruji dan layak untuk digunakan yang dikalibrasi nilai keakuratannya dengan merk Elitech Digital Spirometer Ds-Pro Sp10. Volume ukur Maksimum 10 liter, Akurasi Ukur Volume ± 3% atau 0.05 liter (pilih nilai yang lebih, Jangkauan Aliran Udara 1 - 16 liter per detik, Akurasi Ukur Aliran Udara ± 10% atau 0.3 liter per detik (pilih yg lebih), Nilai Resistan Tertinggi terhadap aliran udara6Pa/liter/detik, Sumber Listrik DC 3V, Daya Terpakai DC 3V. Tensimeter (Riester), stetoskop (Littman) dan Pulse oksimeter (Finger pulse oximeter, China).

Reabilitas

Uji reliabilitas adalah ukuran konsistensi instrumen penelitian (Polit & Beck, 2010). Pada penelitian ini tidak dilakukan uji reabilitas karena instrument penelitian tidak menggunakan kuisioner penelitian melainkan menggunakan alat pulse oksimetri dan sepeda ergometer.

Metode Analisis Data

Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari : Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan melalui lembar isian kuesioner dan lembar observasi diolah melalui empat tahapan yaitu :

1. Editing

Setalah pengumpulan data dilakukan, pemeriksaan kembali instrument terhadap kelengkapan, kejelasan dan relevansi format pengkajian karaktristik pasien dan lembar observasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hal ini dilakukan di

lapangan sehingga apabila terdapat data yang meragukan atau salah maupun ada format yang tidak diisi maka dapat dilakukan kembali kepada responden

2. Coding

Yaitu melakukan pengkodean data, dengan mengklasifikasikan data, memberikan kode untuk masing – masing kelas terhadap data yang diperoleh dari sumber data yang telah diperiksa kelengkapannya. Data – data yang berupa angka atau tulisan dapat dikategorikan dalam bentuk skor yang telah ditetapkan olehg peneliti.

3. Entry Data

Setelah data diberi coding maka langkah selanjutnya melakukan entry data dari instrument penelitian ke dalam computer melalui program statistic. Setelah data di coding maka langkah selanjutnya melakukan entry data.

4. Cleaning

Kegiatan membersihkan data dengan melakukan pemeriksaan kembali terhadap data yang sudah di entri apakah ada kesalahan atau tidak.

Analisis Data

Analisis Univariat

Analisas univariat bertujuan untuk mendeskriptifkan karateristik responden dan karakteristik masing-masing variabel yang akan diteliti. Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis inivariat, dilakukan menggunakan analisis deskriptif melalui distribusi frekuensi dan persentase data yang meliputi jenis kelamin, tingkat pendidikan, riwayat PPOK Stabil. Pada

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji korelasi pearson yang disajikan dalam bentuk tabel tabulasi silang.

Analisis Bivariat

Analisis statistik bivariat digunakan dalam menggambarkan hubungan diantara dua variabel (Polit & Beck, 2012). Uji bivariat, yaitu untuk menguji perbedaan antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji chi square. Untuk membuktikan perubahan yang terjadi diuji secara setastistik menggunakan uji T berpasangan pada tingkat jika p < 0.05.

Analisis Multivariat

Analisis statistik multivarat adalah metode statistic yang bertujuan digunakannya untuk menganalisis data yang terdiri dari banyak variabel serta diduga antara variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain (Polit & Beck, 2012). Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji statistik regresi linear berganda. Sebelum melakukan uji regresi linear berganda, peneliti juga melakukan analisa uji statistik univariat dan bivariat terlebih dahulu. Analisis multivariat dilakukan untuk pengaruh seluruh variabel independen yang memenuhi syarat p < 0,25.

Pertimbangan Etik

Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti memperhatikan prinsip-prinsip dasar etik penelitian yang terdiri dari beneficience, respect for human dignity dan justice (Polit & Beck, 2012). Pertimbangan etik terkait penelitian ini dilakukan

melalui persetujuan dari komite etik penelitian kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Asas Manfaat (beneficience)

Asas manfaat merupakan salah satu prinsip etik yang paling mendasar, dalam hal ini peneliti harus mengindari segala macam resiko yang dapat menyebabkan kerugian dan memaksimalkan manfaat untuk responden penelitian (Polit & Beck, 2012).

Bebas dari Kerugian dan Ketidaknyamanan

Dalam penelitian, peneliti memiliki kewajiban untuk mengindari dan mencegah kerugian dan ketidaknyamanan baik fisik, emosional, social serta meuangan responden (Polit & Beck, 2012). Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti terlebih dahulu meminta persetujuan (informed concent) penderita PPOK Stabil sebagai salah satu langkah peneliti untuk mencegah terjadinya kerugian dan ketidaknyamanan pada penderita PPOK Stabil .

Bebas dari Eksploitasi

Responden yang terlibat dalam penelitian ini mendapat jaminan bahwa partisipasi, informasi serta data yang diberikan tidak akan menimbulkan kerugian pada responden dimasa yang akan datang (Polit & Beck, 2012). Peneliti memberikan penjelasan kepada penderita PPOK Stabil bahwa informasi dan data yang diberikan hanya untuk kepentingan penelitian dan hasil yang didapatkan digunakan untuk peningkatan kepentingan pelayanan kesehatan.

Asas Menghargai Hak Asasi Manusia (respect for human dignity)

Hak untuk membuat keputusan (the right to self determination). Responden dalam suatu penelitian merupakan individu yang memiliki otonomi untuk menentukan aktifitas yang akan dilakukan dalam artian bahwa responden memiliki hak untuk memutuskan apakah akan berpartisipasi dalam penelitian atau tidak serta menarik dari proses selama penelitian berlangsung tanpa adanya rasa khawatir mendapatkan sanksi atau tuntutan hukum, bebas dari paksaan serta ancaman (Polit &

Beck, 2012). Selama proses penelitian berlangsung, peneliti sangat menghargai dan menerima semua keputusan penderita PPOK Stabil yang jadi responden sehingga penderita PPOK Stabil terlibat dalam penelitian secara sukarela.

Hak Untuk Memperoleh Informasi (the right to full disclosure)

Dalam penelitian responden mempunyai hak dalam membuat suatu kuputusan serta mendapatkan informasi terkait penelitian yang akan menjadi dasar penting dalam informed concent (Polit & Beck, 2012). Sebelum penelitian dilakukan peneliti memberikan penjelasan tentang penelitian yang akan diikuti oleh penderita PPOK Stabil setelah penjelasan diberikan, penderita PPOK Stabil diberikan, kesempatan untuk bertanya serta memutuskan apakah penderita PPOK Stabil bersedia atau tidak bersedia terlibat dalam penelitian.

Asas Keadilan (Justice)

Hak untuk mendapatkan tindakan yang adil (the right to fair treatment).

Dalam penelitian prinsip memperlakukan secara adil adil artinya memilih responden

berdasarkan pada kriteria-kriteria sampel dan bukan maksud atau posisi tertentu.

Responden diperlukan sama tanpa adanya unsur deskriminasi sehingga peneliti harus menghargai perbedaan baik dalam hal keyakinan, budaya serta sosial ekonomi responden (Polit & Beck, 2012). Pada aplikasi penelitian kriteria sampel telah diindentifikasi terlebih dahulu sehingga penderita PPOK Stabil yang dipilih adalah penderita PPOK Stabil yang memang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan.

Hak Untuk Mendapatkan Privasi (the right to privacy)

Responden memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan mengenai data atau informasi dirinya untuk dijaga kerahasiannya (Polit & Beck, 2012). Dalam penelitian ini peneliti menghargai privasi penderita PPOK Stabil, untuk menjaga privasi tersebut pada lembar pengumpulan data penderita PPOK tidak perlu mencantumkan nama.

BAB 4

Dokumen terkait