• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilakukan dalam lingkup ilmu antropologi, yaitu dengan menggunakan metode penelitian etnografi11. Ada dua cara yang sering digunakan dalam penelitian etnografi untuk memperoleh data yaitu melalui observasi partisipasi (participant observer)12

Sehubungan dengan ini saya juga mendekatkan diri kepada para pimpinan perusahaan yakni staf direksi CV. Makmur dan kepala perwakilan daerah perawang. Hal yang pertama sekali yang saya lakukan adalah menyampaikan

dan wawancara. Dengan observasi partisipasi peneliti bisa ikut serta dalam mengamati langsung serangkaian kegiatan para karyawan, melihat, dan memahami masalah yang menjadi objek dalam penelitian. Dengan melakukan observasi partisipasi, maka yang saya lakukan sebagai peneliti yang akan menulis sebuah skripsi adalah tinggal dan ikut melaksanakan aktivitas para karyawan di lokasi penelitian saya. Hal ini perlu dilakukan dengan tujuan data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan atau bahasa ilmiahnya valid. Dengan tinggal dan ikut melaksanakan aktivitatas bersama karyawan yang diteliti, menjalin komunikasi dan mengakrabkan diri dengan masyarakat akan menjadi lebih mudah dan akhirnya dari situasi dan kondisi seperti ini, hubungan yang baik (rapport) dengan karyawan diperusahaan CV. Makmur akan lebih mudah tercapai.

11

Etnografi merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Istilah “etnografi” digunakan untuk menunjuk aktifitas mempelajari kebudayaan dan dengan produk akhir “sebuah etnografi” (Spradley, 1997:21).

12

Observasi partisipasi yang dimaksud adalah pengumpulan data melalui observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan serta berada dalam aktifitas kehidupan objek pengamatan. Dengan demikian, pengamat betul-betul menyelami kehidupan objek pengamatan dan bahkan tidak jarang pengamat kemudian mengambil bagian dalam kehidupan mereka (Bungin, 2008:116).

maksud dan tujuan saya melakukan penelitian di perusahaan teersebut secara mendetail. Menjalin Hubungan baik dan menyampaikan dengan jelas maksud dan tujuan penelitian penting saya lakukan mengingat masalah penelitian yang saya bahas mengenai persaingan sangatlah sensitiv, karena menyangkut strategi-strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Namun sepanjang saya melakukan penelitian di CV. Makmur saya diterima baik oleh pihak manajemen untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. Begitu juga saat saya berada di kantor perwakilan daerah Perawang saya diterima baik oleh mereka untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.

Setiap penelitian lapangan yang dilakukan tentunya mempunyai kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pengumpulan data yang dilakukan dan secara pribadi saya juga menemukan hal itu dalam penelitian proses mengumpulkan data di lapangan. Terhadap pihak manajemen perusahaan sebenarnya tidak ada kendala yang begitu berarti karena dari pihak manajemen sendiri sejauh saya menerangkan dari mana asal saya dan untuk apa maksuda dan tujuan saya meneliti di perusahaan mereka, saya dapat diterima dengan baik dan sepertinya pihak manajemen menyambut dengan positif setiap mahasiswa yang datang ke perusahaan untuk melakukan penelitian. Karena sebelumnya saya telah ada dua orang mahasiswa Universitas Sumatera Utara dari Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi yang melakukan penelitan di CV. Makmur. Diterimanya saya di perusahaan dengan alasan dari pihak manajemen karena selama ini mereka belum pernah menerima penelitian dari bidang ilmu sosial, hal ini juga yang membuat saya mudah untuk mendapatkan data-data dari pihak manajemen walaupun data

tersebut bersifat rahasia seperti dokumen proposal model dan rencana pembelian bus baru. Namun walaupun telah menjalin hubungan baik dengan pihak manajemen saya juga mengalami kendala saat berada dilapangan untuk mendapatkan data-data dari para karyawan. Ada beberapa karyawan menganggap saya adalah orang suruhan menejer untuk mengawasi pekerjaan mereka. Namun hal itu bisa saya atasi dengan tetap menjalin hubungan yang baik dan menjelaskan bahwa data-data yang saya peroleh nantinya diperlukan untuk membuat tulisan tentang bagaimana perusahaan dapat unggul dalam persaingan.

Dalam usaha saya mendapatkan data-data yang valid tentang suatu permasalahn tentunya kita harus terlebih dahulu diterima dengan baik oleh kelompok masyarakat yang ingin diteliti. Untuk itu saya juga mendekatkan diri kepada para karyawan perusahaan agar dengan demikian saya mendapatkan data yang valid, dan tidak direkayasa oleh mereka. Salah satu cara saya dalam mendekatkan diri dengan karyawan seperti supir dan kernet CV. Makmur ialah dengan ikut melakukan perjalanan bersama mereka, serta ikut dalam aktivitas mereka sehari-hari, baik itu aktivitas selama perjalanan dari Kota Medan ke Perawang hingga kembali lagi ke Kota Medan.

Hal yang pertama sekali saya lakukan untuk mendekatkan diri kepada supir dan kernet bus ialah dengan menjumpai salah seorang kernet yang saya kenal melalui gurp “makmur bus lovers” di situs jejaring sosial Facebook. Melalui dirinya saya diperkenalkan dengan para supir dan kernet bus yang lain yang berada di pool maupun di kantor pusat CV. Makmur yakni pada sore hari sebelum mereka melakukan perjalanan. Selama beberapa hari saya melakukan hal ini, agar

bisa mengakrabkan diri dengan para karyawan lapangan, supir dan kernet bus. Setelah sebulan mengobservasi dan mengumpulkan data di kantor pusat, akhirnya saya diperblehkan ikut untuk satu trip perjalanan Medan – Perawang – Medan dengan potongan ongkos 50%. Selama dalam perjalanan, banyak sekali data yang saya peroleh mengenai peran para supir dan kernet bus yang turut ambil bagian dalam persaingan dijalanan sampai kepada menjaga nama baik perusahaan. Kemudian, setelah sampai di Perawang saya juga terlibat pada aktivitas mereka sehari-hari dari mulai membersihkan dan mencuci bus, makan, tidur dan melakukan persiapan untuk kembali berangkat pada malam hari. Saat berada di Perawang saya juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan para karyawan yang ada di kantor perwakilan tersebut. Pada saat saya ingin mengumpulkan data, memperkenalkan diri lalu menyampaikan maksud dan tujuan saya, sangat kebetulan sekali karena yang menjadi kepala kantor perwakilan daerah disana semarga dengan saya. Hal ini membuat proses pengumpulan data semakin mudah, dan dari pengumpulan data tersebut saya mendapatkan data-data yang penting tentang bagaimana kantor perwakilan daerah mengelola kantornya secara mandiri serta peran vital mereka dalam memberikan promosi serta pelayanan yang baik kepada konsumen di daerah tersebut.

Kemudian, dalam proses pengumpulan data juga dilakukan wawancara13 yang tentunya diawali dengan membina hubungan baik dengan para informan14

13

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Burhan Bungin, 2007).

Informan yang dimaksud di sini adalah semua orang atau semua pihak yang terlibat di dalam perusahaan, baik itu manajer/staf direksi, karyawan kantor (staf administrasi, bagian tiket), karyawan lapangan (supir, kernet, satpam), sampai kepada konsumen dalam hal ini penumpang bus CV. Makmur. Pada penelitian ini saya tidak membeda-bedakan mana yang termasuk ke dalam informan kunci15, dan mana yang termasuk ke dalam informan pangkal16

14

Informan adalah orang yang diwawancarai, dimintai informasi oleh pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari objek penelitian (Burhan Bungin, 2007).

15

Informan kunci adalah orang yang mengetahui secara mendalam suatu informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, karena dengannya-lah data dan informasi yang dibutuhkan akan ditelusuri (Moleong, 2004).

16

Informan pangkal adalah informan yang akan membuka wawancara dengan pengetahuan yang ia ketahui (Moleong, 2004).

. Hal ini saya lakukan karena pada intinya semua informasi yang didapat adalah penting. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah bentuk wawancara mendalam (deph interview) dengan menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara (interview guide) yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Alasan saya mewawancarai para informan bahwa mereka sendirilah yang benar-benar mengetahui seluk-beluk perusahaan, tentang apa yang mereka lakukan, apa keunggulan dan kelemahan perusahaan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat manajerial saya tujukan kepada staf direksi dan para karyawan kantor (bagian administrasi). Sedangkan untuk karyawan lapangan (supir dan kernet bus) pertanyaan yang diajukan lebih bersifat pribadi tentang pengalaman, pengetahuan dan pandangan mereka sendiri selama menjadi karyawan CV. Makmur terhadap persaingan yang terjadi saat ini.

Setelah mendapatkan data-data, saya menganalisi data tersebut dengan analisis data yang biasa dilakukan dalam penelitian antropologi. Analisis data dalam penelitian antropologi sebenarnya tidak spesifik harus dilakukan setelah penelitian lapangan selesai dilaksanakan. Dalam penelitian antropologi yang menggunakan metode etnografi tidak dilakukan hal di mana data dibawa pulang dan barulah proses analisis data dilakukan. Melainkan analisis data dilakukan sejak dari penelitian berlangsung sampai saat penelitian selesai dilaksanakan. Karena antropologi bermain dengan kekuatan observasi partisipasi dan wawancara terhadap informan bukan seperti cabang ilmu lainnya yang bermain dengan kuesioner yang diberikan kepada tiap-tiap responden.

Dalam melakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh, saya mencoba melihat dan menyusun rentetan sebab akibat atas suatu kejadian yang ditemukan dilapangan. Misalnya seperti berikut, mengapa setiap perusahaan otobus harus mempunyai strategi dalam menjalankan bisnis jasa transportasinya? Padahal seperti yang kita ketahui dengan semakin meningkatnya arus mobilisasi penduduk dari suatu daerah ke daerah lain, tentunya setiap perusahaan otobus tidak perlu terlalu khawatir apabila mereka harus bersaing untuk mendapatkan konsumen dalam hal ini penumpang. Maka, saya mencoba menganalisis dari sebab dekatnya yaitu masalah pelayanan dan kepercayaan. Strategi pelayanan yang baik akan membuat konsumen percaya dan akhirnya membuat konsumen menjadi pelanggan tetap pada suatu perusahaan otobus, itulah sebabnya mengapa setiap perusahaan harus memiliki strategi dalam bersaing. Kemudian berlanjut dengan pertanyaan-pertanyaan berikutnya yaitu bagaimana suatu strategi itu

diciptakan dan hal-hal apa yang menjadi landasan terciptanya suatu strategi? Apakah strategi-strategi itu diciptakan hanya untuk memenangkan persaingan? Jika setiap perusahaan memiliki strategi, mengapa masih ada perusahaan yang mengalami perpecah bahkan harus gulung tikar? Ternyata berdasarkan data yang didapat dari lapangan menyatakan tidak semua strategi membawa dampak positif bagi perusahaan, strategi yang tepat adalah strategi yang diciptakan melalui pemahaman akan situasi lingkungan internal (bagaimana keadaan perusahaan, termasuk keunggulan dan kelemahannya), dan lingkungan eksternal (bagaimana keadaan pasar termasuk keunggulaan dan kelemahan pesaing).

Begitulah cara saya untuk mengumpulkan data dan sekaligus melakukan analisis data. Secara umum analisis data yang dilakukan dalam antropologi adalah secara kualitatif17

17

Analisis data kualitatif mempunyai tujuan yaitu: 1) menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses pemaparan hasil penelitian, 2) menganalisis makna yang ada dibalik informasi, data, dan proses suatu fenomena sosial itu (Burhan Bungin, 2007).

sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan. Analisis data tidak hanya dilakukan terhadap data-data yang diperoleh di lapangan, melainkan meliputi juga terhadap data-data dari hasil pemberitaan yang berasal dari hasil penelitian orang lain dan referensi berbagai sumber yang relefan seperti jurnal, surat kabar, buletin, artikel, buku-buku, dan media elektronik yang tentunya berkaitan dengan permasalahan dalam skripsi ini. Pada penerapannya seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa analisis data dalam antropologi dilakukan sejak penelitian berlangsung sampai penelitian selesai dilaksanakan. Dengan cara-cara ini, saya berharap isi skripsi ini dapat menjelaskan bagaimana pengelolaan

perusahaan jasa transportasi (perusahaan oto bus) terkait dengan strategi-strategi yang diterapkan dalam menghadapi persaingan yang terjadi.

BAB II

PERKEMBANGAN DAN PERSAINGAN PERUSAHAAN OTOBUS DI