• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diffusion of Innovations over time

METODE PENELITIAN

3.4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data lokasi penelitian dilakukan melalui data sekunder dengan mengumpulkan informasi dari Lembaga Aman Tirta, AR Rep. dan YAKMI. Sedangkan untuk telaah dokumen yang berkaitan dengan topik diambil dari Kecamatan Dalam Angka tahun 2008 dan Rekomendasi Konas PAM RT.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi dilokasi, pemilihan informan, membuat jadwal, menghubungi informan untuk meminta kesediaan waktu informan untuk melakukan wawancara mendalam tentang topik penelitian berdasarkan pedoman wawancara yang sudah disusun peneliti.

Peneliti memulai dari pemilihan informan early adopter yang berada di Kelurahan Nelayan, perjalanan ke lokasi penelitian ditempuh selama 45 menit dari pusat kota. Memasuki wilayah ini mulai terasa kekhasan daerah pinggir pantai, peneliti merasakan suhu udara yang lebih panas di bandingkan dengan suhu udara di pemukiman tempat tinggal peneliti, kebetulan pada saat penelitian berlangsung, Kota Medan sedang mengalami musim panas. Sepanjang mata memandang selalu dijumpai anak-anak yang sedang bermain-main di kanal6.

Lokasi selanjutnya di telusuri peneliti adalah Kelurahan Aur dan Kampung Baru untuk pemilihan informan middle adopter, waktu tempuh untuk kedua lokasi ini 10 sampai 15 menit dari pusat kota, ada kekhasan lokasi yang dilihat peneliti yaitu banyak perumahan kumuh yang terletak di bantaran sungai Deli, terlihat juga oleh peneliti anak-anak balita sedang bermain, ada yang bertelanjang dada, tidak memakai

6

celana, tanpa alas kaki, bermain tanah di gang-gang sempit, ada juga ibu-ibu yang sedang berbelanja di warung, memilih-milih sayur dan ikan.

Berikutnya peneliti menelusuri lokasi pemilihan informan late adopter yaitu kelurahan Sari Rejo, waktu tempuh dari pusat kota adalah 10 menit, lain lagi kekhasan wilayah ini yaitu banyak terdapat perumahan TNI-AU. Salah satunya adalah Asrama Paskhas7 TNI-AU, seakan-akan wilayah ini mempunyai kewibawaan dikarenakan sebahagian besar wilayahnya berbatasan langsung dengan Pangkalan TNI-AU Lanud Medan, peneliti juga banyak kita menjumpai truk-truk pengangkut anggota Paskhas, selain itu di jumpai juga penduduk yang berasal dari suku tamil8.

Ketika peneliti berkunjung ke rumah-rumah informan di ke empat lokasi, semua informan menerima dengan tangan terbuka dan bersahabat, terlihat jelas informan memperlihat rasa kaget dan terkejut akan kedatangan peneliti karena sebelumnya peneliti sudah pernah membina rapport9 pada saat peneliti membantu program Aman Tirta di wilayah tersebut.

Peneliti mendapatkan banyak hal selama melakukan penelitian ini, seluruh informan kunci yang dikunjungi peneliti yaitu anggota komite SWS – Air RahMat sangat membantu peneliti terutama dalam memberikan gambaran informan sesuai dengan kriteria informan yang dibutuhkan peneliti. Informan yang terpilihpun dapat bekerjasama dengan peneliti dalam memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan peneliti, sehingga penelitian berjalan sesuai yang diharapkan peneliti.

7

Pasukan Khusus TNI-AU yang lebih dikenal dengan sebutan baret orange 8

Salah satu suku yang ada di Kota Medan, biasa di sebut orang keling. 9

Gambaran wilayah penelitian dapat di lihat pada gambar berikut, yaitu Kelurahan Nelayan Indah berada di bagian utara Kota Medan, sedangkan Kelurahan Kampung Baru, Aur dan Sari Rejo berada di bagian selatan Kota Medan.

Ada beberapa hal menarik yang dijumpai peneliti, diantaranya peneliti mendapatkan ada 1 orang anggota komite di wilayah Nelayan Indahu yang sampai saat ini tidak menggunakan Air RahMat, padahal setahu peneliti beliau sewaktu peneliti masih membantu program Aman Tirta orang ini sangat aktif dalam berbagai kegiatan komite. Berdasarkan temuan dan keterangan dari anggota komite yang lainnya peneliti menggolongkan ke kelompok late adopter.

Hal lain kedatangan peneliti dimanfaat para anggota komite dimasing-masing lokasi sebagai acara reuni peneliti dengan anggota masing-masing komite, ternyata sudah 6 bulan juga peneliti tidak berkunjung ke lokasi masing-masing.

Peneliti menjalani seluruh peristiwa dalam penelitian ini yang merupakan rangkaian kegiatan dalam melakukan penelitian kualitatif, hal ini dilakukan agar informasi yang didapat lebih lengkap dan mendalam sehingga dapat menggambarkan fenomena yang ada sesuai topik penelitian.

3.4.1. Hambatan-hambatan yang dialami selama penelitian.

Proses penelitian secara keseluruhan berjalan lancar dan berlangsung sesuai jadwal yang diharapkan, tetapi tetap saja dirasakan adanya hambatan dan kekurangan, namun itu tidak membuat peneliti patah semangat dan menghentikan penelitian tetapi membuat peneliti semakin bersemangat.

Dalam kunjungan lapangan dan rumah, ada beberapa lokasi dimana peneliti merasa perlu ditemani oleh anggota komite karena letak rumah informan tidak dipahami lokasinya oleh peneliti.

Saat akan melakukan wawancara, peneliti menggunakan alat perekam dan kamera sebagai alat bantu, dimana hal ini membuat kehati-hatian informan terutama informan late adopter, tetapi melalui penjelasan yang diberikan oleh peneliti informan akhir mau mengerti dan kembali bersikap santai saat wawancara, peneliti juga mengalami hambatan ketika berdiskusi, ada beberapa pertanyaaan yang berkaitan dengan karakteristik inovasi (kesesuaian dan kerumitan) harus diulang-ulang untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diinginkan peneliti.

Sementara pada informan early dan middle adopter, terlalu bersemangat dalam berdiskusi, dimana informan (suami istri) bisa berlomba-lomba memberikan jawaban yang membuat peneliti bingung, jawaban siapa yang akan diterima, tetapi peneliti mencoba mengkompilasi jawaban keduanya karena memang topik penelitian adalah rumah tangga.

Suasana pemukiman yang padat, membuat wawancara dengan informan di kelurahan Aur dan Kampung Baru sedikit terhambat karena ributnya suasana lokasi, suara motor dan suara pedagang yang sebentar-bentar lewat, suara anak-anak bermain, membuat wawancara menjadi lebih panjang waktunya karena peneliti sering tidak jelas mendengar jawaaban informan.

Wawancara dilakukan peneliti berdasarkan pedoman wawancara, dalam pelaksanaan menggunakan alat bantu perekan dan alat tulis (pulpen dan buku). Selanjutnya peneliti mengulangi wawancara dihari berikutnya (membuat janji kunjungan) apabila ada informasi yang belum jelas atau lengkap, sampai peneliti

merasa informasi yang diperoleh sudah memadai dari masing-masing kelompok adopter berdasarkan azas kesesuaian dan kecukupan.

Dokumen terkait