• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diffusion of Innovations over time

HASIL DAN PEMBAHASAN

D. Kelurahan Sari Rejo

4.1.3 Profil Informan

a. Informan dari Kelompok ”early adopter” Profil Informan 1

Seorang perempuan berusia 35 tahun, kulit hitam tapi manis, kurus, kecil, diperkirakan berat badan informan sekitar 45 kg, tinggi 150 cm, sampai-sampai dia dijuluki teman-teman Kader dan Komite ”bgm”18, aktif sebagai kader posyandu sejak 2004, menggunakan Air RahMat sejak 2006 sampai saat ini dan aktif anggota komite Air RahMat sejak 2007. Sedangkan sumber air bersih informan berasal dari PDAM (menyelang) dari tetangga (tiap hari 1 drum empat jerigen), setiap bulan informan membayar Rp. 50.000,- .

Perkenalan peneliti dengan informan diawali pada saat peneliti masih membantu program Aman Tirta tahun 2006. Sejak itu hubungan peneliti dengan Komite dan kader Nelayan Indah terbina dengan baik. Sebelumnya peneliti memang memberitahukan perihal kedatangan peneliti, maksud dan tujuan kepada informan dan membuat suatu kesepakatan bahwa peneliti akan datang pada hari Minggu, tanggal 10 Mei 2009.

Rumah informan berada di blok GG, masih berbentuk rumah panggung, bentuk rumah asli dari perum Neli, menghadap ke kanal, blok GG ini merupakan blok yang paling akhir dari lokasi perum Neli, sesampainya di rumah informan, peneliti disambut hangat dan akrab oleh keluarga informan (suami dan 5 anak mereka). Pagi itu informan mengenakan jilbab putih, t-shirt putih dan celana panjang

18

warna krem, sedangkan suami informan mempunyai postur tuhuh sedang lebih tinggi dari informan, mengenakan t-shirt warna kream dan celana ponggol warna coklat. Penelitipun dipersilahkan masuk oleh informan dan suaminya. Setelah berbasa-basi sejenak sebagai kata pembuka sembari peneliti melepas lelah sejenak, maka wawancarapun kami mulai.

Diceritakan oleh informan, keluarga mereka sudah 15 tahun tinggal di Perum Neli19. Pada masa pemerintahan Walikota Bachtiar Jafar, kanal-kanal di sekitar rumah mereka bersih dan bisa dilewati perahu mesin sampai ke laut, sumber air (sumbur bor) bersih dan lancar, lurah dan kepling sangat peduli terhadap kebersihan. warga disini teratur melakukan gotong royong. Sekarang kanal-kanal kotor, tetap juga kami gotong royong untuk membersihkannya, tapi tidak teratur, sehingga kebersihannya kurang terjaga.

Selanjutnya, informan menceritakan tentang keadaan keluarga, sudah tinggal di Neli sejak menikah 15 tahun lalu, saat ini punya anak 5 yang semuanya laki-laki, yang besar berusia 14 tahun, saat ini baru saja masuk STM di Yayasan Sinar Husni, yang kecil berusia 2,5 tahun. Pekerjaan suami informan saat ini sebagai RBT20, mangkal di simpang Nelayan Indah, sudah sebulan ini kolong rumah informan dirubah menjadi PAUD21, yang sebelumnya berada di rumah Kepling, tetapi karena Pak Kepling membangung kios, jadi halaman yang biasanya di pakai untuk PAUD, sudah habis terpakai untuk kiosnya.

19

Perumahan Nelayan Indah. 20

Tukang Ojek. 21

Sejak awal wawancara sampai selesai, informan sangat enak diajak bicara, semua pembicaraan dijawab dengan antusias, begitu juga suami informan, sesekali anak terkecil informan merengek22, karena perhatian informan tertuju pada peneliti, namun informan cukup bijaksana membujuk anaknya, sehingga tidak begitu rewel dan pelaksanaan wawancarapun berjalan dengan lancar.

Selanjutnya peneliti memohon kesediaan informan untuk menunjukkan jalan kerumah informan selanjutnya, dari hasil wawancara tadi informan memberikan informasi untuk informan late adopter, yang berada dilingkungan FF, dan tidak begitu jauh dari lokasi rumah informan. Penelitipun meminta persetujuan suami informan, akhirnya kami bersama menuju rumah informan berikutnya.

Profil Informan 2.

Seorang bapak berusia 46 tahun, berperawakan sedang, kulit hitam, potongan rambut seperti anggota ABRI, kalau dilihat selintas informan memang mirip seperti tentara. Menurut keterangan Informan, keluarga mereka sudah cukup lama tinggal di Perum Neli, sejak pertama sekali Perum Neli ini diresmikan. Informan merupakan tokoh pemuda yang aktif di Neli maupun Kota Medan. Di lingkungan Neli, informan lumayan berpengaruh di Neli, pekerjaan informan adalah wiraswasta, selain itu juga informan saat ini menjabat sebagai sekretaris Koperasi Nelayan (wadah bagi nelayan), walaupun bukan seorang nelayan tetapi informan aktif mengurusi

22

organisasi nelayan, informan juga anggota dari beberapa MLM23, sumber air minum informan berasal dari PDAM (sambungan langsung ke rumah), menggunakan Air RahMat sejak tahun 2006.

Rumah informan berada di pinggir jalan utama, yaitu blok AA lingkungan dua, bentuk rumah informan sudah mengalami renovasi (rumah tingkat sederhana), di lantai bawah terdiri dari ruang tamu, dapur dan kamar mandi, sedangkan lantai atas ruangan tidur, didepan halaman rumah informan membuka toko kelontong yang menjual bahan-bahan kering keperluan sehari, hari, Air RahMat pun ada peneliti dilihat di kios informan, didepan kios, informan juga menjual bensin, solar (menggunakan tong-tong 15 liter).

Saat peneliti berkunjung, informan dan istrinya menyambut peneliti, dan mempersilahkan masuk. Peneliti memasuki ruangan tamu, dan duduk di kursi tamu yang tersedia diruang tamu informan, terbuat dari kulit sintetis berwarna hijau toska. Topik pembicaraan diawali dengan kekalahan caleg dari YAKMI pada pemilu legeslatif kemarin, pembicaraan dilanjutkan peneliti dengan menanyakan perkembangan komite Air RahMat di Nelayan Indah. Setelah 15 menit ngobrol tentang banyak hal, maka peneliti mulai menguatarakan maksud dan tujuan kunjungan kali ini kerumah informan.

Wawancara dimulai informan dengan menceritakan keadaan keluarga, informan mempunyai anak 5 orang, kebetulan yang mendampingi beliau dan istrinya pada saat wawancara adalah anak mereka yang terkecil, berusia 4 tahun, sesekali

23

informan meminta penegasan dari istrinya atas jawaban yang diberikan, misalnya ketika peneliti meminta informan untuk menceritakan pengalaman informan ketika pertama sekali memakai Air RahMat, istrinyapun menimpali pembicaraan kami.

Ketika ada pembeli datang, maka wawancarapun seolah-olah berhenti, dan dilanjutkan setelah pembeli pergi. Wawancarapun berakhir, peneliti mengucapkan terima kasih, dan mengatakan kalau ada informasi yang kurang, peneliti akan menghubungi informan kembali, informanpun mengatakan ”silahkan Bu Deni”. Penelitipun pamit, karena waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 Wib.

Profil Informan 3

Seorang perempuan berusia 42 tahun, berat badan sekitar 52 kg, tinggi 148 cm, rambut lurus digerai sebahu dan mengenakan bando, berkacamata. Seperti kebanyakan rumah di perum Neli, rumah informan 3 ini masih berbentuk bangunan asli (berkolong), terletak di blok E lingkungan I, rumah informan ini terdiri dari 2 rumah yang dijadikan 1 rumah, Informan adalah sekretaris komite Air RahMat, kader posyandu, pernah menjadi sekretaris PKK Kelurahan Neli, sejak tahun 2005 menjadi relawan YAKMI, sejak itu pulalah informan mempergunakan Air RahMat. Sumber air bersih informan berasal dari sumur bor, dengan kualitas air jernih.

Pada saat peneliti berkunjung, informan sedang membuat sampah organik di kolong rumah informan yang difungsikan sebagai tempat bersantai informan dan keluarga, ada bermacam bunga yang ditaman informan menambah suasana asri, ketika sampai peneliti mengucapkan salam dan langsung disambut oleh informan,

duduk di kursi tamu dari bahan plasik warna coklat yang memang tetap tersedia di kolong rumah, yang juga dijadikan tempat santai dan kegiatan lainnya oleh seluruh anggota keluarga informan. Setelah itu informan mencuci tangannya yang penuh dengan tanah lalu duduk bersama peneliti.

Setelah mengutarakan maksud dan tujuan peneliti, informan langsung menyetujuinya dan wawancarapun dimulai. Informan mengawalinya dengan menceritakan keadaan keluarganya, informan punya 3 anak, tetapi sayang informan sudah bercerai dari suaminya 5 tahun lalu. Saat ini informan tinggal bersama orang tua-nya, adik dan anak-anaknya, saat ini jumlah anggota keluarga yang tinggal serumah ada 12 orang. Orang tua informan adalah mualimah24 yang mempunyai banyak murid, sehingga ini dimanfaatkan oleh informan untuk wadah mensosialisasikan Air RahMat terutama di pengajian-pengajian umi-nya.

Informan mengatakan beliau baru saja melakukan percobaan, adonan sampah diolah dengan memakai air yang sudah ditetesi dengan Air RahMat, hasilnya diperiksakan ke laboratorium, ternyata pupuk organik buatan informan mempunyai npk yang tinggi, dan ini sangat bagus buat tanaman. Penelitipun takjub mendengarnya, wawancara berjalan lancar, santai namun serius, hingga wawancara berakhir. Penelitipun mengucapkan terimakasih, dan mohon pamit, karena peneliti masih harus meneruskan wawancara berikutnya ke informan lain.

24

b. Informan dari Kelompok ”middle adopter” Profil Informan 4

Masih bertempat tinggal di Nelayan Indah, blok DD lingkungan V, informan adalah perempuan berusia 43 tahun, berat badan 65 kg, tinggi badan 160 cm, kulit kuning langsat, wajah oval, rambut ikal. Informan adalah kader posyandu, ibu kepling dan anggota komite Air RahMat. Sumber air minum berasal dari PDAM, mempergunakan Air Rahmat sejak tahun 2008.

Peneliti disambut oleh informan sendiri, disaat itu di ruang tamu ada pembantu informan sedang menyetrika, adik suami informan yang sedang hamil dan golek-golek, menurut informan adik iparnya ngidam makan kepiting, makanya datang berkunjung ke rumah informan (Nelayan Indah merupakan gudang hasil laut, seperti kepiting, udang dan ikan). Saat wawancara informan mengenakan t-shirt putih dan rok berbentuk huruf A (tidak terlalu kembang), warna coklat.

Seperti biasa peneliti mengutarakan terlebih dahulu, maksud dan tujuan berkunjung, setelah mendapat persetujuan informan, wawancarapun dimulai. Informan punya 3 anak, 2 orang perempuan dan 1 orang laki-laki, pada saat itu anak-anak dan suami informan sedang tidak berada dirumah.

Setelah wawancara berlangsung 30 menit, suami korban pulang kerumah, membawa kepiting pesanan adiknya, lalu bertegur sapa sebentar kepada peneliti, lalu wawancarapun kami lanjutkan, disela-sela itu suami korban menanyakan bawang putih dan jahe kepada informan, dijawab informan di tempat bawang, dan wawancarapun dilanjutkan kembali, sesekali informan meminta penjelasan dari

pembantu informan, karena pembantu informanpun saat ini menggunakan Air RahMat, belajar dari informan dan membeli Air RahMat dari informan. Setelah peneliti merasa cukup memperoleh data, penelitipun menghentikan wawancara, namun sebelumnya mengucapkan terima kasih, sebelum pulang kepitingpun sudah masak, informan mengajak peneliti untuk mencicipi terlebih dahulu, namun karena peneliti ada pekerjaan lain, dan harus cepat sampai di rumah, maka peneliti menolak dan mengucapkan terima kasih.

Profil Informan 5

Seorang bapak dari 2 anak, berusia 38 tahun, tokoh pemuda di lingkungan IV Aur, guru mengaji anak-anak di masjid, kader posyandu, relawan ESP, berperawakan sedang, berat badan sekita 55 Kg, tinggi 158 cm, kulit sawo matang, rambut lurus dengan potongan cepak (agak pendek), pekerjaan wiraswasta. Sumber air minum berasal dari PDAM, mempergunakan Air RahMat sejak tahun 2008.

Saat peneliti berkunjung ke rumah informan, peneliti di sambut oleh istri informan, peneliti mengutarakan ingin bertemu dengan informan, ternyata informan tidak berada di rumah, informan sedang menjemput anaknya yang pertama di sekolah jalan pasar senen. Istri informan mempersilahkan masuk, peneliti masuk dan duduk di tikar yang ada di ruang tamu, sembari itu istri informan menelepon informan mengatakan bahwa peneliti ada di rumah mereka, menurut istri informan, informan mengatakan tunggu sebentar lebih kurang 15 menit informan sampai di rumah.

Rumah informan berukuran 6 x 5 meter, bertingkat dua, ruang pertama digunakan sebagai tempat berusaha istri informan (menjual peralatan menjahit dan menerima jahitan), ada pintu menuju ruang tamu, dari sinilah tadi peneliti dipersilahkan masuk. Sambil menunggu informan, peneliti bercakap-capap dengan istri informan untuk mengumpulkan informasi awal, 15 menit kemudian terdengar sesorang mengucapkan salam, dan informan masuk ke rumah.

Setelah informan duduk, maka peneliti mengutarakan maksud dan tujuan ke rumah informan, selanjutnya wawancarapun di mulai, informan mengurangi volume TV ketika tahu bahwa wawancara akan direkam oleh peneliti. Disela-sela wawancara, kadang terdengar suara motor, orang berjualan, anak-anak bermain, sehingga wawancarapun harus dilakukan berulang kali karena peneliti merasa kurang jelas sehingga peneliti harus memohon informan mengulangi jawabannya, karena tidak jelas terdengar.

Akhirnya wawancara berakhir juga, saat itu menunjukkan pukul 12.30 siang, peneliti mengucapkan banyak terima kasih dan meminta nomor telepon yang baru, karena nomor yang ada pada peneliti sudah tidak aktif lagi. Informanpun memberikan nomor teleponnya dan mengatakan, kalau ada yang kurang lagi mbak Deni telepon saya saja. Penelitipun pamit pulang, dan diantar informan sampai menaiki tangga menuju jalan Suprapto.

Profil Informan 6

Seorang perempuan berusia 36 tahun, menikah dengan 2 anak, perawakan besar tinggi hampir bisa dikatakan gemuk, informan adalah kader posyandu, anggota komite Air RahMat dan anggota pnpm kelurahan Kampung Baru, aktif melakukan sosialisasi saat mengunjungi masyarakat yang baru mempergunakan Air RahMat agar mereka menjadi pemakai tetap. Sumber air bersih adalah PDAM, menggunakan Air RahMat sejak tahun 2008.

Saat wawancara peneliti mengenakan jilbab merah benhur, blus warna putih dengan celana panjang cudorai warna merah benhur. Wawancara dilakukan di rumah anggota komite Air RahMat di lingkungan XVI, karena pada hari itu pukul 15.00 wib mereka rapat pnpm25 dirumah kepling lingkungan XVI dekat rumah anggota komite Air RahMat, atas dasar itulah informan minta bertemu dirumah salah satu anggota Komite. Wawancara berjalan lancar dan santai, karena informan orang yang humoris di selingi juga oleh ker informan, sehingga suasana benar-benar serius tapi santai, sesekali juga kami mendengar suara motor lewat, karena rumah berada di gang sempit sehingga suara kedengaran hingga ke ruang amu.

Tanpa sengaja peneliti melihat jam yang ada di dinding diatas TV, waktu sudah pukul 15.15 wib, peneliti teringat kalau mereka akan rapat pnpm, penelitipun mengingatkan informan untuk rapat. Wawancara di tutup, penelitipun mengucapkan terima kasih. Kami bertiga sama berjalan keluar rumah, peneliti berbelok kekanan dan mereka ke kiri menuju rumah kepling.

25

c. Informan dari Kelompok ”late adopter”. Profil Informan 7

Sebenar informan ini merupakan informan pertama dari kelompok late adopter, karena rumah informan ini, dekat dengan rumah informan pertama, maka peneliti memutuskan untuk mewawancara dulu informan ini, agar tidak membuang-buang waktu.

Informan adalah kader posyandu dan juga anggota komite Air RahMat, sumber air bersih sumur bor dengan kualitas air yang jernih, sedangkan air minum mempergunakan air isi ulang. Rumanya berada di blok FF, satu blok sebelum rumah informan 1, masih berbentuk rumah panggung tetapi sudah direnovasi, sehingga bagian kolong rumah dimanfaatkan juga sebagai rumah, (seperti rumah bertingkat) dan warung berukuran sedang, yang menjual jajanan anak-anak, disebelah warung, ada dua buah bangku panjang dengan meja dari papan, sepeti tempat duduk di warung-warung kopi, apabila jadwal posyandu, tempat ini dimanfaatkan sebagai tempat pelaksanaan posyandu, rumah menghadap ke kanal, suasana sekeliling rumah teduh karena banyak di jumpai pohon-pohon berukuran sedang yang ditanami penduduk disekitar pinggiran kanal.

Saat peneliti berkunjung informan sedang menjaga warung, kami (peneliti dan informan pertama) disambut dan persilahkan masuk oleh informan, seorang perempuan berusia 44 tahun, berat badan sekitar 75 Kg, tinggi badan 158 cm,

biasanya kalau peneliti bertemu informan ini di tempat ketua komite selalu berjilbab, tetapi karena mungkin dirumah, informan tidak mengenakan jilbab, sehingga peneliti dapat melihat keseluruhan fisik informan.

Siang itu informan mengenakan t-shirt putih, celana ponggol, rambut diikat, khas penampilan ibu rumah tangga. , kami pun duduk di bangku yang telah tersedia di depan warung, setelah melepas lelah sejak, penelitipun memulai percakapan diawali dengan maksud dan tujuan berkunjung.

Setelah informan menyetujui, penelitipun mulai wawancara, diawali dengan menceritakan keadaan keluarga, menetap di Neli sudah 14 tahun, suami informan adalah kepling26 link. VII sejak 4 tahun lalu, punya 2 anak perempuan, ada 10 orang yang tinggal di rumah informan, yaitu keluarga adik kandung informan dengan 2 orang anak balita, dan ada 2 orang sepupu informan. Menetap di Neli sudah 12 tahun.

Wawancara berlangsung lancar, sesekali juga informan melayani anak-anak jajan, suasana wawancara santai, diselingi dengan tawa dan canda, apalagi saat peneliti bertanya kenapa informan tidak menggunakan Air RahMat, padahal informan adalah anggota komite Air RahMat, informan hanya senyum-senyum saja, di timpali oleh informan 1, katanya ”Mbak, bu kep. Bukan gak mau pakai Air RahMat, tapi karena malas aja buatnya, tapi kalau posyandu, terpaksalah dibuat, iyakan bu kep. (yang dibicarakan juga hanya tersenyum). Selanjutnya penelitipun mengucapkan terimakasih dan pamit.

26

Profil Informan 8.

Seorang perempuan berusia 31 tahun, berkulit hitam, rambut ikal panjang, berperawakan sedang dengan berat badan sekitar 60 kg, tinggi badan 158 cm. Informan adalah kader posyandu di linkungan VI Sari Rejo, belum menikah dan masih tinggal bersama orang tuanya, pernah bekerja di Malaysia selama 2 tahun, pulang ke Medan, dan saat ini menjadi pembantu rumah tangga cuci ngosok. Sumber air bersih di rumah informan adalah air sumur dengan kualitas air yang jernih, sedangkan untuk minum mempergunakan air isi ulang, sementara bapak informan lebih menyukai minum air yang di rebusnya sendiri.

Perkenalanan peneliti dengan informan terjadi pada saat pelaksanaan posyandu di di jalan Antariksa lingkungan IX Sari Rejo, saat itu informan sedang menimbang salah satu bayi peserta posyandu. Peneliti bertanya kepada kader sekitar tentang perkembangan Air RahMat di lingkungan IV tersebut, dan dijawab tidak ada satupun di lokasi dekat posyandu ini yang menggunakan Air RahMat, dan peneliti memilih satu kader yang antusias menjawab pertanyaan peneliti, yaitu informan dimaksud.

Setelah pelaksanaan posyandu, penelitipun mulai berkenalan dan mengutarakan maksud dan tujuan berkunjung ke posyandu anggrek XVII, diteras rumah seorang warga, terdapat timbangan besi (botot) yang di beri kain dari karung gandum berguna untuk menimbang peserta posyandu. Didepan tempat posyandu ada lapangan badminton lengkap dengan net-nya, karena lapangan tersebut di semen semuanya, maka suasana posyandu menjadi panas terkena pantulan semen dari

lapangan badminton. Pada saat wawancara informan mengenakan celana panjang warna hijau dan t-shirt kuning.

Wawancara dimulai setelah pelaksanaan posyandu dan diawali informan dengan menceritakan tentang keluarganya, informan tinggal di dekat lokasi posyandu, hanya berjarak 100 meter, tepatnya gang Cempaka di belakang mesjid Bairurrahim. Jumlah anggota keluarga yang saat ini tinggal serumah ada 7 orang, pernah mencoba Air RahMat, tetapi seluruh anggota keluarga menolak, terutama ayah informan yang hanya tahu bahwa air yang sehat adalah air yang di rebus, dan harus dilihat dengan mata kepalanya sendiri.

Wawancara berjalan lancar, diselingi dengan canda tawa informan dan sesama kader posyandu, hingga cuaca terasa semakin panas, dan mataharipun sudah berada di atas kepala, setelah mengucapkan terima kasih, peneliti meminta kesediaan waktu informan di lain hari apabila ada informasi yang dirasakan kurang oleh peneliti.

Profil Informan 9

Seorang ibu setengah baya berusia 54 tahun, punya 4 anak dan sudah 20 tahun menjadi kader posyandu di Kelurahan sari Rejo, berperawakan gemuk, berat badan diperkirakan 75 kg, tinggi 168 cm. Pada saat peneliti berkunjung sedang tidak berada di rumah, menurut anak informan sedang ngerewang di tetangga. Sumber air bersih di rumah informan berasal dari air sumur yang kualitasnya kurang jernih, khusus untuk minum mengambil air PDAM dari tetangga lalu baru di rebus untuk mendapatkan air minum sehat.

Peneliti disambut oleh anak perempuan informan yang sedang hamil 5 bulan, peneliti di persilahkan masuk dan duduk, sementara anak informan memanggil ibunya di tetangga. Tak berapa lama informanpun pulang membawa bungkusan makanan dari ngerewang27 , saat itu mengenakan t-shirt putih celana ponngol hitam, rambut pendek dikucir. Setelah berbasa basi sejenak, penelitipun menguatarakan maksud dan tujuan, informanpun menyetujuinya.

Wawancara dimulai menceritakan perihal keluarganya, sudah tinggal di lingkungan ini 25 tahun, suami informan dan satu anak lelakimnya sudah meninggal lebih kurang 6 tahun lalu, saat ini informan tinggal bersama anak ketiganya yang sudah bersuami. Dilingkungan ini juga tinggal tiga anaknya yang lain, jarak rumah informan dengan anak-anaknya tidak terlalu jauh, sehingga merasa dekat dengan anak dan cucu-cucunya. Informan bercerita mereka tidak menggunakan Air RahMat, anaknya tidak suka karena bau kaporit.

Wawancarapun berlangsung lancar sampai akhir, setelah itu peneliti mengucapkan terima kasih dan sebelum peneliti beranjak pulang, peneliti memohon kepada informan kalau nanti informan butuh informasi lain, maka peneliti akan menghubungi informan kembali, informanpun menyetujuinya, setelah itu informan pamit.

27

4.2. PEMBAHASAN

Dokumen terkait