• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diffusion of Innovations over time

Matriks 4.2.1.3 Informan late adopter

4.2.3 Pengaruh Karakteristik Inovasi

4.2.3.1 Realtive Advantage (Kelebihan relatif)

Dari hasil wawancara dengan semua informan khususnya “early adopter” dan “middle adopter” , dalam menggunakan Air RahMat, banyak keuntungan yang mereka dapat, keuntungan-keuntungan yang didapat informan dapat dilihat pada matriks berikut :

Matriks 4.2.3.1

Informasi tentang keuntungan (ekonomi dan kesehatan) dalam menggunakan Air RahMat.

Informan Pernyataan Kelompok “early adopter”

1. Banyak untungnya lah Mbak. menghemat Minyak lampu,. kalau pake minyak lampu, biasanya 1/2 liter tuh mbak untuk masak air (sekarang minyak lampu Rp. 1.750,- Mbak). Kalau sebulan dah Rp. 52.500,-, kalau aku pake Air RahMat kan cuma Rp. 4.000,- Mbak (kami kan anggota Mbak, jadi harga beli 1 botol lebih murah).

Anakku yang no. 2 (Jabal Ardiansyah), biasanya tiap minggu pasti kena diare, karena memang dia agak kurang sehat sejak kecil, setelah pakai Air RahMat gak pernah kena diare lagi, Mbak. Oh Ya Mbak Susi pake buat mandiin anak juga, kalau mereka abis main di kanal, biasanya suka kudisan, tapi kalau mandi pake Air rahMat, gak kudisan lagi. Teruskan Mbak sekarang botol bekasnya bisa di jual Mbak 1 Kg, Rp. 4.000,-. Kalau Suami Susi, buat tempat oli Hondanya, jagi gak tumpah-tumpah lagi Mbak,.Untuk Anak PAUD, Susi buat mainan dan bahan pelajaran, tutupnya buat mengenalkan warna, mengenal bentuk botol, Mbak.

2. Kalau saya Bu, ya karena itu hematnya ya bu, kami cukup banyak juga menghabiskan air setiap hari kadang habis 1 galon, apalagi istri saya kalau kadang-kadang ada yang mau minta Coffe Mix, ya saya buati, pake Air RahMat itu juga, jadi untungnya lumayan.

Kalau 1 hari 1 galon bu, kalau pake isi ulang Rp. 3.500,- , sebulan bu bisa menghabiskan Rp. 105.000,- ribu, (depan rumah kan depot isi ulang), kalau dulu kami masak bu, itu 1 liter bu tiap hari untuk masak 20 liter air, Ya waktu itu gak terlalu mahal minyak lampu bu, Rp. 2400,-/liter, jadi kalau sebulan Rp. 72.000,- , tapi semenjak ada Air RahMat saya terus pake Air RahMat.

kita gak pernah ya kena diare (Pak Kamal minta penegasan istrinya), lalu karena kami pakai air PDAM, memang udah jernih, jadi gak ada masalah.

Selain itu kan saya dapat untung juga dari jualan Air RahMat, dari distributor karena saya penjual, harganya per botol Rp. 4.000,-, nah kami jual sesuai harga anjuran distributor itu Rp. 5.000,- per botolnya, adalah untungnya gak banyak tapi pahalanya ada iyakan bu Den (sambil tertawa kecil).

3. Hematnyalah bu Den, sebelum pakai Air RahMat kami pakai Air Mineral merek "Elken" itu, harganya 1 galon Rp. 11.000,- bu, sebulan itu bisa 20 galon bu, udah berapa tu ya bu, kalau pakai Air rahMat ini saya hanya Rp. 4.000,- harganya per botol, harga itu karena saya anggota Komite SWS dan ikut memasarkan Air RahMat. Sedang untuk kesehatannya bu, gak ada yang sakit perut, kalau udah main di kanal anak-akan saya mandiin pakai Air RahMat, mudah-mudahan yang ada lagi yang sakit kulit bu. Cuci sayur bu Den kadang-kadang saya pakai juga. Di posyandu saya sekarang sudah tidak banyak lagi anak-anak yang diare, kudisan, senang bu melihatnya, kalau anak-anak yang ke posyandu sehat-sehat. Kelompok “middle adopter”

4. Hematnya bu Deni, 1 botol 3 bulan baru habis,.Kalau dulu beli isi ulang bisa 2 x seminggu 1 bulan bisa 10 galonlah, gak pula awak diare, kadang di pakai mandi juga, kalau anak-anak main di kanal sama kawan-kawannya, pulang kerumah langsung di suruh mandi pakai Air RahMat.

5. Hemat, biaya keluar untuk minyak lampu, sebelumnya kami masak, 1 hari memasak 20 liter air, bisa habis 1/2 liter minyak lampu, sekarang ini karena situasi keuangan saya, jelas membantu saya, jagi gak banyak keluar uang untuk membeli minyak lampu terutama untuk merebus air. pakai Air rahMat 1 botol bisa 1,5 bulan lagi baru habis.

Saya pakai juga buat campuran masak nasi, hasilnya nasinya agak lembek dan warna agak putih gitu Mbak.

Dari segi kesehatan keluarga, walaupun kami sekeluarga minum Air RahMat sampai sekarang ga ada yang sakit perut.

Selama ikut Komite Air RahMat, banyak pengalaman yang saya dapat, banyak kenalan, teman-teman Komite Air RahMat dari wilayah lain.

6. Hematnya, Kalau dulu saya Mbak Deni kan, karena saya kan gini,saya merebus air teh saya sekali masuk 2 liter (minyak), udah itu ada dandang saya tu yang stainles itu, dia mesti 3 dandang baru penuh satu ember cat, itu pas satu aqua, galon aqua, jadinya kitakan merebusnya itukan makan waktu lama gitukan, minyaknyapun mesti habis 2 liter.

Konsumsi air setiap hari, tergantung juga tu Mbak Deni, kadang-kadang kami 1 galon mau juga 1 hari, kadang-kadang mau juga 2 hari, tergantung pemakaian, kadang juga ada tamu kan gitu, karena dispenser kami ini yang satunya panas yang satunya dingin kulkas, jadi anak-anak itupun he keluar masuk-keluar masuk, gitukan, jadinya dua hari itu kami dah termasuk lamanya juga. Ya itu juga tergantung pemakaian kadang-kadang sebulan cukup satu botol kadang-kadang gak cukup, paling banter dia 1 aja, gak pernah sampai 2.

Kelompok “late adopter”

7. belum ada keuntungan yang dirasakan, karena tidak menggunakan Air RahMat. 8. belum ada keuntungan yang dirasakan, karena tidak menggunakan Air RahMat. 9. belum ada keuntungan yang dirasakan, karena tidak menggunakan Air RahMat.

Dari matriks diatas menggambarkan semua informasi tentang keuntungan relatif yang didapat oleh informan yang menggunakan Air RahMat (early dan

middle adopter) yaitu :

1. Sisi Ekonomi : menghemat biaya pengeluaran untuk air minum, yaitu 1 botol Air RahMat bisa dipergunakan masing-masing informan early dan middle

adopter mengolah air sebanyak 33 galon (keperluan air minum selama 1

sampai 1,5 bulan) dengan penghematan sebesar Rp. 50.000,- sampai dengan Rp. 200.000,-.

2. Sisi kesehatan : mengurangi diare dan penyakit kulit, Anak nomor 2 dari informan pertama, sejak mempergunakan air RahMat tidak pernah lagi kena diare seperti sebelum mempergunakan Air RahMat, dan kebanyakan anak-anak informan early dan middle adopter di Nelayan Indah tidak pernah lagi menderita sakit kulit (gatal-gatal) akibat bermain di kanal.

3. Keuntungan lain botol Air RahMat bekas dapat dijual seharga Rp. 4.000,- per kilogram di kelurahan Nelayan Indah, dan bisa juga dipergunakan sebagai tempat oli Honda yang bisa di bawa-bawa oleh informan karena bentuk botol yang unik dan kecil.

Selanjutnya Rogers dalam Diffusion of Inovasions (1983), mengatakan

The nature of innovation largely determines what specipic type of relative advantages (such as economics, social, and the like) is important to adopters,

artinya hal yang penting dan sangat besar mempengaruhi penerima inovasi (adopter) dalam kelebihan relatif adalah keuntungan secara spesifik (seperti ekonomi, sosial dan kesukaan).

4.2.3.2 Compatibility (tingkat kesesuaian).

Dari hasil wawancara dengan semua informan khususnya “early adopter” dan “middle adopter”, adanya kesesuaian dalam menggunakan Air RahMat, sementara untuk late adopter, banyak terdapat ketidak sesuaian dalam menggunakan Air RahMat, selanjutnya dapat dilihat pada matriks berikut :

Matriks 4.2.3.2

Informasi tentang tingkat kesesuaian dalam menggunakan Air RahMat.

Informan Pernyataan Kelompok “early adopter”

1. Apa ya Mbak, itu tadi Mbak, gak ada yang nolak lagi di rumah, sepertinya semua anggota keluarga (anak dan suami) sudah merasa cocok, terutama baunya ya Mbak, sekarang udah gak kecium lagi bau klorinnya, kalau untuk di masyarakat kan Mbak udah ada izin DepKes-nya, sama halalnya, kalau udah ada itu, masyarakat dah gak curiga lagi Mbak.

2. Mungkin ini juga Bu Deni, gak ada yang nolak minum Air RahMat, yang disediakan itu, ya di minum sama anak-anak, coba kalau semua anak-anak komplain, mungkin kita mikir-mikir juga menggunakan Air RahMat, tapi Alhamdullillah di rumah saya ini, apa yang menjadi keputusan kami (suami istri), biasanya anak-anak menerima walaupun ada juga penolakan tetapi gak parah, menurut saya itu biasalan masa adaptasi. Waktu pertama sekali itu hanya seminggu saja, terus tetap kami biasakan hingga saat ini, kemaren itukan karena aroma klorin terasa sekali lagi pula penciuman kita belum terbiasa dengan aroma klorin.

3. Seluruh anggota keluarga sudah menyukainya tidak pernah ada komplain, malah terkadang anak-anak tetangga juga pada banyak yang minum kerumah ini. Memang ada beberapa orang yang bilang geli minum air yang gak dimasak, itu karena belum biasa aja, pernah ketika mereka bertamu kerumah, saya suguhi air putih, mereka gak komplain, lalu saya bilang, itulah air RahMat yang kalian minum, mereka bilang "kok gak terasa ya", jadi menurut saya faktor kebiasaan aja Bu, kan ada pepatah yang bilang ala bisa karena biasa.

Kelompok “middle adopter”

4. Gak ada lagi yang protes, suamipun udah gak lagi, tapi itulah kalau dispenser sudah mau habis, cepat diisi lagi, kalau tidak nanti di belinya air isi ulang, sekarang semua dah terbiasa bu Den.

5. Seluruh anggota keluarga gak ada yang nolak, semua suka, jadi ya saya teruskan aja pakai Air RahMat udah sesuai dengan lidah anggota keluarga saya.

6. Sekarang Air RahMat udah dikenal, udah banyak yang pakai, seperti masyarakat di lingkungan XIX udah sebagian besar pakai, gak ada penolakan dan yang paling penting gak rumit buatnya,

Kelompok “late adopter”

7. Gak cocok dengan Suami dan anak-anak terutama rasa dan baunya. Pernah dulu coba, tapi kata suami dan anak-anak baunya terasa kali kali kaporit, jadi gak mau mereka minumnya, "mak bau kali air minum kita ini", itulah kata mereka, terus sayapun gak mau coba lagi, udah ada 3 x buat, mereka ngomel aja, tetap gak mau minum.

8. Penasaran, kepingin coba, tapi gak kepikiran kalau nanti airnya bau kaporit, jadikan waktu itu dapat sampel gratis 2 sachet, terus di buat di rumah, kebetulan air kami sumur, jernih, cobalah di rumah, 2 liter aja (diteko plastik) itu ku teteslah kak Den, terus udah di tunggu 30 menit, warna airnya gak ada perubahan, tetap putih, tapi begitu mamak minum, di bilangnya kok bau, kau taruh apa tadi, aku diam aja, terus adik minum, gitu juga di bilangnya, uh ... kok bauya air minum ini? Kayak bau kaporit, karena gak ada yang mau minum, sisa airnya kami buat es, kayak es lilin itu, kan kami jual, pas ada yang beli, terus orang itu bilang, kok beda ya rasanya, ya udah sisa yang ada di sachet itu ku taungkan ke sumur semuanya.

9. Karena bau-nya aja, itu bau kaporit, kata anakku itu Den, pernah ku coba buat 1 galon, tapi ya itu anak-anak gak mau minumnya.

Matriks diatas menggambarkan semua informasi tentang tingkat kesesuaian dalam menggunakan Air RahMat oleh informan early adopter dan

middle adopter yaitu, adanya kesesuaian diantara seluruh anggota keluarga, tidak

ada penolakan, ini juga bisa terjadi karena sudah terbentuknya kebiasaan dalam keluarga tersebut terutama kebiasaan dalam mencium bau aroma klor yang terdapat dalam Air RahMat, sehingga inovasi dapat dilanjutkan.

Pada 3 infoman dari kelompok late adopter terjadi penolakan akibat ketidaksesuaian dengan nilai-nilai yang yang dianut oleh masing-masing keluarga informan, dimana seluruh keluarga informan yang tinggal serumah berpendapat bahwa bau klor yang tertinggal dalam air yang diolah dengan Air RahMat adalah bau kaporit, air yang berbau kaporit adalah air yang berbahaya. Apabila seluruh keluarga protes dan memberikan pendapat atau masukan negatif maka orang yang mau mencoba (informan) tidak lagi meneruskan niatnya untuk mempergunakan Air RahMat.

Dokumen terkait