• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adlah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang di perlukan. Metode pengumpulan data dapat dibagi tiga, yaitu sebagai berikut.

1. Observasi

Secara luas, observas'i atau pengamatan berarti setiap kegiatan Observasi adalah cara atau teknik untuk melakukan pengukuran.32 pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian.33 Observasi merupakan salah satu metode utama dalam melakukan penelitian sosial atau keagamaan terutama sekali penelitian kualitatif. Secara umum, observasi berarti pengamatan, penglihatan Sedangkan secara khusus dalam dunia penelitian, observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawab, mencan bukti terhadap fenomena sosial-keagamaan (perilaku, kejadian~ kejadian, keadaan,

32 Irwan Sohartono, Metode Penelitian Sosial (Cet. 2, Bandung: Rosdakarya, 1998) h. 69

33 Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis (Cet. 1, Jakarta: Bumi Aksara, 2006) h.58

benda, dan simbol~simbol tertentu) selama beberapa waktu tampa mempengaruhi fenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis.34 Di dalam pengertian psikologis, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan mengunakan seluruh alat indra.35

2. Interview/Wawancara

Menurut S. Nasution wawancara (interview) adalah suatu bentuk komunikasi verbal.36 Jadi, semacam percakapan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi. Wawancara mendalam dan terbuka. Data yang diperoleh terdiri dari kutipan langsung dan' orang-orang tentang pengalaman, pendapat, perasaan, dan pengetahuannya.37 Wawancara mempakan metode penggah'an data yang paling banyak dilakukan, baiktujuan praktisi maupun ilmiah, terutama untuk penelitian sosial yang bersifat kualitatif. Wawancara adalah percakapan lagsung dan

34 Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosil-Agama (Cet. 1, Bandung: Rosdakarya, 2003) h. 167

35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Cet. 12, Jakarta: Rineka Cipta, 2002)h.133

36 Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis (Cet. 1, Jakarta: Bumi Aksara, 2006) h.62

37 Bangong Suyanto dan Sutinah, Metodologi Penelitian Sosial (Cet. 6, Jakarta:

Kencana, 2011) h. 186

tatap muka (face to face) dengan maksud tertentu. Maksud mengadakan wawan cara secara umum adalah untuk menggali struktur kognitif dan dunia makna dari perilaku subjek yang di teliti. Sccara khusus, Linclon dan Guba (1985) mengemukakan tujuan wawancara antara lain mengkontstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain.38

Pedoman wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk

“‘semi structured”. Dalam hal ini maka mula-mula interviwer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalammengorek keterangan lebih lanjut. Dcngan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.39

3. Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barangbarang yang tertulis.40 Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukan kepada

38 Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama (Cet.1, Bandung: Rosdakarya, 2003) h. 172-173

39Suarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Cet. 12, Jakarta: Rineka Cipta, 2002) h.202

40 Suarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Cet. 12, Jakarta: Rineka Cipta, 2002) h.135

subjek penelitian.41 Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan analisis terhadap dokumen-dokumen yang berisi data yang menunjang analisis dalam penelitian.42 H. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yakni mengambarkan secara komprehensif Didasari bahwa ciri penelitian kualitatif menempatkan peneliti sebagai instrumen utama dalam proses penelitian, maka penelitian ini data dianalisis sejak penelitian berlangsung hingga berakhimya proses pengumpulan data.

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah, menganalisa serta mengambil kesimpulan dari data yang telah terkumpul.

Tujuan analisa data dalam penelitian ini adalah untuk memfokuskan dan membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi data yang teratur dan tersusun secara rapi dan berarti.

Dalam menganalisa data yang telah terkumpul penulis menggunakan metode analisa data kualitatif. Metode kualitatif adalah suatu analisa yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan menurut

41 Irwan Sohartono, Metode Penelitian Sosial (Bandung: Rosda Karya, Cet. 2, 1998)h.70

42 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, (Cet. 4, Jakarta: Raja Grafindo, 2008), h. 23

kategon’ untuk mendapatkan kesimpulan. Dalam pelaksanaannya penulis menggunakan cara berflkir induktif dan deduktif.43

Analisis ini di lakukan secara interkaktif dan berlangsung secara temsmenerus sampai tuntas, sampai data di anggap cukup. Kemudian pada tahap akhir, melakukan reduksi data yakni merangkum dan memilih data yang di peroleh guna menyusun rencana kerja lebih lanjut. Maka pada tahap ini tentunya data yang tidak relevan dengan pertanyaan dasar penelitian dapat di pisahkan.

43 Hermawan Waristo, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kerjasana Apik dengan Gramedia Pustaka Utama, 1992) h. 99

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Luas dan Wilayah Desa Serta Batas-Batasnya :

a. Luas Desa / Kelurahan : -+ 83.000 KM b. Batas - Batas Wilayah :

a) Sebelah Utara :Berbatasan dengan Desa Pancuma b) Sebelah Selatan :Berbatasan dengan Desa Sandada c) Sebelah Timur :Berbatasan dengan Pegunungan d) Sebelah Barat :Berbatasan dengan Laut Teluk Tomini

2. Tripologi Desa :

3. Iklim Desa / Kondisi Gegrafis :

a. Curah Huja :

b. Jumlah Bulan Hujan : Rata-rata 5 Bln PerTahun c. Tofografi (Dataran Rendah,Tinggi, Pantai) :Dataran Rendah.

d. Suhu Udara Rata-Rata :34 - 37 0C

4. Orbitasi Jarak Tempuh dari Pusat Pemerintahan :

46

a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 19 Km b. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kabupaten : 82 Km c. Jarak dari Pusat Pemerintahan Propinsi : 365 Km 5. Pertanahan

1 Status Tanah :

a. Sertifikat Hak Milik (HM) : 185 Buah b. Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) : 100 Buah c. Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) :1 Buah d. Sertifikat Hak Pakai (HP) : - Buah e. Sertifikat Tanah Kas Desa (TKD) : - Buah 2. Peruntukan :

a. Jalan Desa : 10Ha

b. Bangunan Umum : 17Ha

c. Pemukiman Perumahan Penduduk : 48Ha

d. Pekuburan Umum : 3Ha

e. Lain – Lain : 50Ha

3. Penggunaan

a. Perkantoran / Bangunan Umum : 17Ha

b. Pasar Desa : 2Ha

c. Tanah Wakaf : 16Ha

d. Pekarangan :101,7Ha 6. Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 405 KK

- Jumlah Keluarga Pra Sejahtera : 100 KK

- Jumlah Keluarga Sejahtera 1 : 203 KK

- Jumlah Keluarga Sejahtera 2 : 64 KK

- Jumlah Keluarga Sejahtera 3 : 29 KK

- Jumlah Keluarga Sejahtera 3 Plus : 8 KK 7. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin :

a. Laki – laki :745 Orang

b. Perempuan :660 Orang

c. Jumlah Seluruhnya :1.405 Jiwa

8. Jumlah Penduduk WNI menurut Jenis Kelamin :

a. Laki – laki : 745 Orang

b. Perempuan : 660 Orang

c. Jumlah Seluruhnya :1.405 Jiwa

9. Jumlah Penduduk menurut Pemeluk Agama :

a. I s l a m : 1.402 Orang

b. Kristen : 3 Orang

c. Katholik : - Orang

d. H i n d u : - Orang

e. B u d h a : - Orang

10. Jumlah Perangkat Desa :

12. ATMAJA LOVU L 37 KADUS IV (LINDO RAYA)

13. RISWAN MARAWA S.Hi

L 28 KADUS V (TOLANA JAYA)

B. Gambaran Umum Perilaku Remaja

Saat seseorang berada pada masa remaja di sanalah mereka banyak mempelajari hal-hal baru yang belum pernah mereka pelajari atau temui sebelumnya. Masa remaja merupakan masa yang rentan, karena sikap remaja yang masih mudah terpengaruh dan labil akan berdampak pada perubahan sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadianya. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik yang cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja, luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan, serta kepribadian remaja.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa, pada masa remaja ini individu mengalami berbagai perubahan dalam sikap maupun perilaku.

Ketika peneliti menanyakan bagaiman perilku remaja di Desa Tojo kepada Bapak Suaib Alige selaku Kepala Desa, beliau mengatakan:

“Perilaku remaja di Desa Tojo sangat memprihatinkan, karena banyak remaja yang melakukan hal-hal yg melanggar norma sosial dan Agama, banyak remaja yg merokok, minum minuman keras, ketika selesai mereka pesta miras pasti ada perkelahian. Banyak faktor yang menyebabkan mereka melakukan hal-hal tersebut.

Banyak remaja yang putus sekolah, kurang perhatianya orang tua, dan tentunya mereka lebih banyak meniru apa yang mereka lihat di

media sosial. Kita ketahuai bahwa masa remaja adalah massa dimana ingin melakukan hal-hal baru, masa ingin mencoba apa yang mereka lihat, negatif atau positif sesuatu yang mereka lihat.”44 Remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dng norma sosial dan Agama, menjadi sesuatu yang dapat merugikan dirinya sendiri dan tentunya berdapak kepada masa depannya. Media sosial berpengaruh terhadap perilaku remaja, yang seharusnya Teknologi memberikan hal positif untuk perkembangan pola pikir dan perilaku mereka akan tetapi dapat merusak mereka dengan tidak menggunakannya untuk hal-hal yang positif, teknologi ibaratkan pisau yang bermata dua yang bisa melukai dirinya sendiri.

Peran keluarga sangat penting, ketika tidak ada pengontrolan atau bimbingan dari orang tuanya maka remaja ini akan salah dalam melangkah, dan ada beberapa orang tua yang membiarkan anaknya dalam melukan sesuatu yang melanggar atau menyimpang dalam kehidupan sosial, dengan dalih bahwa ini adalah perkembangan zaman yang harus mereka ikuti.

Sedangkan menurut kepala Adat Dusun Anam tentang gambaran umum perilaku remaja, Sebagai berikut:

“Masa dimana selalu mencari kesenangan semata tanpa memperdulikan akibat yang akan timbul dari perbuatannya itu.

Remaja disini banyak yang tidak sekolah beda dengan di Desa

44 Hasil wawancara dengan Suaib Alige, selaku Kepala Desa, pada hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2018

Tojo yang sebagian bisa sekolah, remaja disini mereka Cuma tau bekerja, makan, bermain dan ada yang bisa mereka makan untuk besok tampa memikirkan apa yang akan dia lakukan dimasa depan nanti. Makanya tidak ada yang peduli dengan pendikan, orang tua mereka juga tidak ada yang sekolah, Jadi ketika mereka melihat hal-hal yang baru mereka ingin mencoba untuk melakukan hal tersebut. Kalau merokok sudah menjadi kebiasan mereka, malah ditempat ini sudah menjadi tradisi yg mendarah daging, sedangkan minuman keras atau minuman oplosan mereka buat sendiri untuk minum bersama-sama dengan teman temannya,dan kebanyakan dari kami belum mempunyai agama, sehingga yang mengatur kita adalah hukum adat. Sehingga minum dan merokok dalam lingkungan kita adalah hal yang biasa. Tetapi jarang sekali terjadi pencurian, pemerkosaan, karena mereka tahu bahwa ada hukum adat yang mengatur mereka. Akan tetapi sering terjadi perkelahian antara remaja Dusun Anam dengan remaja yang ada di Desa Tojo karena permasalahan diberikan lebel atau sebutan kepada remaja Dusun Anam “orang gunung” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga remaja tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hukum karena meresa tertolak dan terasingkan.”45 Seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa Remaja. Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis identitas karena belum adanya pegangan, sementara disinilah kepribadian mental untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.

Remaja yang tertangkap meminum minuman keras adalah minuman yang dapat memabukkan dan bahkan menutup akal pikiran bukan hanya untuk remaja tetapi bagi semua orang yang meminum minuman keras dan harus dijauhi para remaja agar tidak merusak masa depanya. Remaja memiliki rasa ingin tahu dan rasa ingin tau ini sangat berguna bagi dirinya karena dengan sifat ini, remaja bisa menjadi kreatif dan mau mencari tahu

45 Hasil wawancara dengan Pak Ue, selaku Kepala Adat, pada hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2018

tentang sesuatu yang belum dia ketahui. Namun tidak sedikit remaja yang yang mempergunakan rasa ingin tahunya untuk hal–hal yang negatif sehingga mereka terjerumus kepada hal–hal yang membahyakan mereka sendiri seperti rasa ingin tahu para remaja yang ingin mencoba meminum minuman keras ini merupakan suatu keingintahuan yang dapat merusak para generasi muda. Meminum minuman keras itu membahayakan, dapat dikatakan membahayakan karena akibat dari minuman keras adalah dapat memabukkan, menghilangkan kesadaran diri dan bahkan dapat membunuh peminumnya.

Responden Bahri selaku warga Desa Tojo mengatakan saat diwawancarai bahwa :

“Ada beberapa remaja di desa ini sudah memakai obat terlarang yaitu narkoba, kebanyan mereka mendapati dari obat-obat tersbut dari luar desa. Ada juga kasus hamil di luar nikah, penyebabnya adalah dari pacaran, perilaku remaja sekarang banyak yang menyimpang, banyak yang tidak merasa malu ketika saling bergan dengan tangan di jalan, padahal mereka belum nikah. Apa lagi sekarang banyak tontonan atau acara TV yang kurang mendidik, sehingga banyak para remaja meniru dan mencoba sesuatu yang mereka lihat di TV tersebut tampa mememikirkan apa dampak yang akan diterima ketika mereka melakukan hal tersebut.”46

Kebanyakan para remaja yang memakai narkoba bermula dari dorongan rasa keingintahuan yang tinggi sehingga akhirnya mereka mencoba barang tersebut. Dalam beberapa kasus juga para remaja ini dipengaruhi oleh teman dekatnya yang lebih dulu memakai narkoba.

46 Hasil wawancara dengan Bahri, selaku Warga, pada hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2018

Bagaimana pergaulan seorang anak perlu sangat diperhatikan. Tidak ada salahnya untuk tahu dengan siapa mereka bergaul.

Pak Usal menambahkan, bahwa:

“Perilaku remaja didesa ini mulai berubah ketika mereka memakai HP Android yang bisa mereka pakai untuk internetan, mulai dari situ lah mereka mendapatkan situs-situs yang dapat merusak pemikirannya, apalagi tidak ada kontroling dari orang tua mereka, sehingga dari apa yang mereka lihat atau mereka tonton di HP tersebut mereka praktekan di kehidupannya, makanya tidak heran ketika ada anak remaja perempuan yang hamil diluar nikah.”47

Kemudian kata Pak Nongki mengatakan:

“Banyak sekali kesalahan yang dilakukan oleh remaja, kesalahan itu berawal dari keinginan mereka untuk melakukan apapun yang mereka senangi walaupun yang mereka lakukan itu adalah sebuah kesalahan. Kesalah yang dilakukan seringkali menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orang tuanya. Salah satunya karena pengaruh pergaulan bebas yang selalu mengarahkan mereka untuk melkukan hal yang menyimpang, apalagi remaja sekarang jarang sekali mereka pergi kemesjid untuk mendirikan solat lima waktu, atau membantu orang tuanya di rumah maupun di kebun. Mereka jauh dari Al-Qur’an, akhirnya hanya penyesalan yang merek dapat setelah mereka melakukan hal yang menyimpang. Salah satunya adalah anak saya, dia putus sekolah di usia remaja, dia tidak ingin sekolah setelah dia bergaul dengan teman-temanya yang tidak sekolah. Akhirnya sekarang hanya ada penyesalan dalam dirinya, karena ada salah satu temanya yang sudah berhasil malahan sudah bekerja di kantor desa sekarang.”48

Ibu Fardah Menuturkan bahwa:

“Banyak juga siswa yang putus sekolah karena kurang pedulinya orang tua terhadap anak akan masa depan anaknya. Seperti tidak mempedulikan pendidikan anak dan malah mempekerjakan anaknya yang masih di bawah usia wajar pekerja. Akhirnya kenakalan remaja juga naik, kurangnya pembentukan karakter dari

47 Hasil wawancara dengan Pak Usal, Warga, pada hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2018

48 Hasil wawancara dengan Pak Nongki, Warga, pada hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2018

segi pendidikan, pastinya menyebabkan naiknya tindak kejahatan dalam kehidupan sehari-hari.”49

Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah,karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah, banyak anak remaja terjerumus dengan pergaulan bebas dan narkoba, banyak juga remaja yang tawuran dikarenakan salah dalam memilih teman. Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan itu benar atau salah.

Alangkah baiknya para remaja dibekali agama yang dapat mengarahkan mereka ke arah yang lebih baik.indahnya hidup ini di isi dengan yang bermanfaat, sehingga akan tahu apa yang ada di depannya.sudah banyak terjadi, tetapi tidak dapat di tanggulangi atau diselesaikan karena faktor lingkungan dan pendidikan dari rumah terutama peran orangtua. Sebagai anak remaja, perlu pendampingan meskipun sudah dewasa. Banyak cara untuk anak tahu harus bagaimana bersikap, bertatakrama yang baik, dan juga dalam memilih pergaulan.

Zaman sekarang banyak fasilitas sehingga mereka tinggal memilih hanya untuk memilih perlu kecermatan mana yang baik dan tidak perlu atau tidak pantas. Tetapi remaja sekarang lebih memilih yang instan pada akhirnya salah memilih dalam segala hal. Media komunikasi ataupun media cetak kurang membantu dalam perkembangan anak remaja jaman sekarang, angka kenakalan remaja semakin meningkat, begitupun remaja

49 Hasil wawancara dengan Ibu Farhan, Warga, pada hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2018

yang putus sekolah. Setelah terjadi barulah mereka sadar bahwa selama ini mereka salah dalam pergaulan dan lain sebagainya.

Menurut pandangan Pak Murni Selaku tokoh Agama di Desa Tojo mengenai perilaku remaja:

“Para remaja yang ingin mencoba meminum minuman keras ini merupakan suatu keingintahuan yang dapat merusak para generasi muda. Meminum minuman keras itu membahayakan, dapat dikatakan membahayakan karena akibat dari minuman keras adalah dapat memabukkan, menghilangkan kesadaran diri dan bahkan dapat membunuh peminumnya. Makadariitu tidak salah bila minuman keras sangat dilarang dalam hukum negara dan juga hukum agama. Dalam islam sudah dijelaskan bahwa minuman keras itu sangatlah dilarang. Sebagaiman Allah SWT berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 90:

ُهْوُ بِنَتْجاَف ِنٰطْيَّشلا ِلَمَع ْنِِّم ٌسْجِر ُم َلْْزَْلْاَو ُباَصْنَْلْاَو ُرِسْيَمْلاَو ُرْمَْلْا اََّنَِّا آْْوُ نَمٰا َنْيِذَّلا اَهُّ يَيا َنْوُحِلْفُ ت ْمُكَّلَعَل

Terjemahanya:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”50 Ilyas sebagai salah seorang remaja menyampaikan pendaptnya bahwa:

“Remaja di Desa ini sudah banyakm yang melakukan hal yang menyimpang sebagai contoh saya pribadi sudah merokok dan minum-minuman keras dan nongkrong-nongkrong di pingiran sungai dengan teman-teman saya. faktor yang membuat saya melakukan hal itu kalau saya dikecewakan oleh pacar saya baru saya melakukan hal itu dan teman-teman bergaul saya pun begitu dan kami melampiaskan dengan hal-hal seperti itu, tapi hal itu

50 Hasil wawancara dengan Pak Murni, Tokoh Agama, pada hari senin tanggal 22 Oktober 2018

jarang kami lakukan, tidak selalu. Saya melakukan itu di tempat-tempat tersembunyi yang tidak bisa dilihat oleh orang lain, kecuali teman dekat saya, kalau untuk berhenti saya tidak bisa menjamin, karena saya melakukan hal itu hanya pada saat saya mendapat masalah, baik masalah dalam keluarga maupun pacaran.”51

Kalangan remaja sering dijumpai adanya perilaku yang menyimpang. Perilaku menyimpang merupakan hasil dari proses sosialisasi yang tidak sempurna. Kelompok yang paling rentan dalam proses perilaku menyimpang yaitu para remaja. Hal ini wajar terjadi tidak lain karena mereka memiliki karakteristik tersendiri yang unik, yaitu dalam masamasa labil, atau sedang pada taraf pencarian identitas, yang mengalami masa transisi dari masa remaja menuju status dewasa, dan sebagainya.

Perilaku Menyimpang di kalangan Remaja merupakan bagian dari kemerosotan Moral dan kurangnya keberfungsian keluarga atau orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Dan para remaja yang telah melakukan peryimpangan itu harus diberi pengarahan, masukan, agar mereka berubah dan tidak melakukan penyimpangan lagi dan tidak mengajak para remaja lainnya.

C. Komunikasi Interpersonal Dapat Mengubah Perilaku Remaja Komunikasi interpersonal tidaklah terjadi begitu saja, melainkan melalui proses tertentu yang pada akhirnya menimbulkan kesimpulan dalam diri seseorang. Komunikasi interpersonal dapat merubah perilaaku

51 Hasil wawancara dengan Ilyas, Remaja, pada hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2018

remaja ketika Orang tersebut melakukan interaksi yang saling berbalasan dan saling mempengaruhi. Komunikator akan menyampaikan pesan yang didasari dari aturan dan harapan penyampaian pesan itu sendiri sehingga komunikator akan melakukan proses komunikasi kepada komunikan agar komunikasi tersebut mencapai tujuan dan nantinya menghasilkan suatu tujuan tertentu. Hal inilah yang dinamakan komunikasi interpersonal sebagai suatu sistem yang dapat merubah perilaku remaja.

Mengenai komunikasi Interpersonal dapat merubah perilaku remaja, seorang da’i berpendapat, bahwa:

“Komunikasi interpersonal dapat merubah perilaku remaja yaitu dengan kita mendekati remaja tersebut dan harus memahami, menghargai, apa yang mereka ingin kan. Ketika kita respect dengan apa yang dia inginkan maka komunikasi akan berjalan dengan baik, dari sinilah saya menesehati mereka dengan memberikan arahan dan motivasi tampa memaksakan mereka untuk melakukan hal tersebut. Apa lagi banyak remaja yang tidak pernah kemesjid selain hari jumat dan hari-hari penting lainnya, sehingga ketika saya mengajak remaja tersebut dengan menemui per individu mau di jalan atau dimana pun, yang penting mereka dalam keadaan sendiri karena kita ketahui bahwa remaja tidak bisa dinasehati di depan orang yang banyak.”52

Tanggapan kepala Desa Tojo Terhadap Komunikasi Interpersonal dapat merubah perilaku remaja, sebagai berikut:

“Ketika saya mendapati remaja yang melakukan pelanggaran atau hal yang menyimpang maka saya akan mendekatinya dan membangun komunikasi tampa menyinggung apa yang dia lakukan, tetapi saya menesehati dengan rasa dan sikap saling

Disisi lain pak Usal mengungkapkan berpendapat, bahwa:

“Saya sering mengatakan kepada anak saya ketika mempunyai masalah apa pun itu, harus di ceritan ke saya. Dari sejak itu ketika dia mempunyai sebuah masalah dia langsung menemui dan katakan kepada saya secara langsung.”54

Ilyas sebagai remaja desa Tojo mengugkapkan bahwa:

“Ketika kami di hargai, di pahami dan di nasehati bukan di tempat orang banyak, maka kemungkinan besar kita akan menerima apa yang di sampaikan kepada kita. Apalagi ketika membangun komunikasi atau nasehat tersebut secara pribadi.”55

“Ketika kami di hargai, di pahami dan di nasehati bukan di tempat orang banyak, maka kemungkinan besar kita akan menerima apa yang di sampaikan kepada kita. Apalagi ketika membangun komunikasi atau nasehat tersebut secara pribadi.”55

Dokumen terkait