• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data saya lakukan dengan cermat atas kegiatan-kegiatan yang berlangsung dan didapat pada rumah keluarga dan tempat kerja petugas kesehatan. Data-data yang saya dapat lalu dikumpulkan untuk mengkaji penelitian ini. Hasil wawancara saya peroleh dari 4 keluarga dan 1 orang petugas penanggulangan demam berdarah. Wawancara juga saya lakukan kepada seluruh keluarga yang tinggal di rumah keluarga tersebut juga kepada tetangga keluarga. Wawancara saya lakukan langsung di dalam rumah keluarga, di halaman rumah atau di luar rumah keluarga, sedangkan untuk petugas kesehatan saya lakukan

wawancara di Puskesmas Helvetia kalau kepada petugas penunjang lain yaitu jumantik saya juga melakukan di rumah jumantik tersebut dan di kantor Kelurahan dikarenakan jumantik juga sebagai Kepala Lingkungan.

Hasil wawancara atau percakapan mendalam serta hasil observasi, saya tulis langsung di tempat, tetapi ada juga percakapan yang saya tulis setelah berlalu beberapa saat atau agak lama. Hal ini sangat beresiko terhadap kemungkinan terlupakannya beberapa data yang telah diperoleh, oleh sebab itu kemungkinan saya mengingat atas apa yang baru saya lihat dan dengar dari informan sangat dibutuhkan. Pengambilan data yang saya lakukan, kemungkinan besar bahwa ada beberapa data yang lupa dan lolos dari pencatatan saya, karena semua pembicaraan tidak didukung dengan alat rekaman. hal ini saya lakukan atas dasar, ketika saya melakukan wawancara dengan merekam mereka menolak pembicaraan mereka direkam karena mereka merasa seperti diwawancarai oleh wartawan. Dan ketika saya tidak menggunakan alat perekam tersebut mereka lebih rileks dan lebih leluasa menjawab pertanyaan yang saya berikan, sehingga saya memutuskan untuk tidak menggunakan alat perekam tersebut.

Hambatan-hambatan yang saya temukan pada penelitian ini adalah setelah saya memperoleh data tentang keluarga yang terkena demam berdarah dari data Puskesmas lalu saya mencari rumah mereka tetapi kebanyakan mereka susah saya temui dikarenakan pada umumnya rumah mereka kosong dan terkunci dikarenakan keluarga tersebut bekerja dan setelah saya temukan keluarga yang ada dirumah mereka menolak untuk saya wawancarai dengan alasan repot tetapi

pada kenyataannya mereka merasa risih dan tidak bersedia menjawab pertanyaan apalagi bila rumah mereka di lihat-lihat terutama kamar tidur, kamar mandi dan dapur mereka. Walaupun begitu keluarga baru mau bekerjasama setelah saya mengajak petugas Puskesmas untuk menemani pertama sekali kerumah keluarga tersebut dan memperkenalkan saya merupakan bagian dari petugas Puskesmas yang sedang melakukan pendataan penderita demam berdarah.

Dalam pengumpulan data di lapangan, saya lakukan dengan pengamatan atas aktivitas yang dilakukan keluarga sehari-hari sedangkan kepada petugas kesehatan selain saya mewawancarai mereka di Puskesmas, saya juga melakukan pengamatan yang mereka lakukan di lapangan dengan mengikuti kegiatan mereka sewaktu melakukan penyelidikan Epidemiologi serta melakukan penyemprotan/fogging

di rumah keluarga yang menderita demam berdarah. Aktivitas yang dilakukan oleh keluarga maupun oleh petugas kesehatan dan petugas penunjang, cara-cara penanggulangan demam berdarah yang dilakukan oleh objek menjadi catatan lapangan peneliti.

Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh keluarga dan petugas kesehatan, meliputi bagaimana cara keluarga melakukan pencegahan demam berdarah yaitu 3M, kebersihan rumah tangga dan sanitasi lingkungan serta penanggulangan demam berdarah yang dilakukan petugas saya catat langsung ketika melakukan pembicaraan. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya kelupaan yang menyebabkan berkurangnya data yang saya peroleh. Selanjutnya data yang saya

kumpulkan melalui pengamatan dan wawancara, kemudian ditarik kesimpulan yang perlu dikoreksi, dan dijadikan sebagai catatan penulisan dalam pengkajian pada penelitian.

Dalam pengumpulan data saya memulainya dari semua keluarga yang bersedia saya wawancarai lalu kemudian setelah saya mendapatkan respon yang cukup positif dari mereka maka saya memilih keluarga yang terkena demam berdarah terlebih dahulu yang saya amati untuk mengetahui bagaimana mereka sampai terkena demam berdarah dan melihat bagaimana keadaan sanitasi dan kebersihan rumah mereka serta tindakan 3 M keluarga tersebut, sedangkan keluarga yang tidak terkena saya dapati keluarga mereka telah melakukan 3M serta kepada petugas peneliti mengikuti kegiatan mereka dalam penanggulangan demam berdarah.

Dari 2 keluarga yang terkena demam berdarah dari hasil perbincangan, saya berpendapat bahwa keluarga Bapak Sugi dan Bapak Apri tidak mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab anak mereka sakit demam berdarah. Sehingga keluarga mereka tidak mempunyai pengetahuan yang cukup untuk melakukan pencegahan dikarenakan kurangnya petugas kesehatan memberikan penyuluhan walaupun informasi bukan hanya bisa didapat dari petugas kesehatan tetapi petugas kesehatan seharusnya juga merasa bahwa mereka juga bagian dari masyarakat sehingga masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan.

Untuk memperoleh data secara mendalam dari 4 keluarga tersebut saya mendatangi mereka secara kontinu sehingga mereka merasa dekat dengan

peneliti, terutama kepada 2 keluarga yang menderita demam berdarah yaitu keluarga Bapak Sugi dan Bapak Apri yang menerima saya dengan sangat terbuka. Hal ini memungkinkan penelitian yang dilakukan dapat lebih mendalam.

Jumlah informan yang peneliti ambil berdasarkan azas kecukupan, yaitu bila dalam proses pengumpulan data tidak ditemukan lagi variasi informasi maka saya tidak perlu mencari informan lagi, saya akan terus mencari informan apabila informasi yang diterima masih berubah-ubah (bervariasi), sampai diperoleh hasil yang sama serta tidak bervariasi. Oleh karena itu walaupun informan kunci hanya 4 keluarga tetapi saya sudah mendapat data yang cukup mengenai peran keluarga dalam penanggulangan demam berdarah. Begitu juga dengan petugas dikarenakan untuk penanggung jawab program hanya satu orang maka saya hanya menggali informasi kepada petugas tersebut karena petugas tersebutlah yang turun langsung ke lapangan sedangkan Kepala Puskesmas hanya mengetahui segala tindakan yang dilakukan petugasnya serta menerima laporan dari petugas dan untuk melengkapi maka saya juga menggali informasi kepada kepala lingkungan yang juga bertugas sebagai jumantik.

Dokumen terkait