• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan kuesioner, studi pustaka dan observasi.

Instrumen wawancara yang digunakan berupa pertanyaan terstruktur (kuesioner) yang diajukan kepada narasumber yang terlibat yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti sehingga sesuai dengan tujuan penelitian, wawancara dilakukan kepada direktur Peternakan Cibugary (CV. Prima Vita). Dalam hal ini dipersiapkan terlebih dahulu pertanyaan sebagai pedoman tetapi masih dimungkinkan adanya variasi pertanyaan, yang sesuai dengan situasi ketika wawancara akan dilaksanakan kuisioner tersebut terlampir pada lampiran.

Observasi dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan di Peternakan Cibugary mulai dari proses produksi atau pemerahan susu, lalu selanjutnya proses pengolahan dan pengemasan susu, hingga ke proses pemasaran, sarana dan prasarana apa saja yang digunakan, alat dan teknologi yang digunakan. Kegiatan ini bertujuan agar peneliti memperoleh data terkait.

46 3.4 Metode Analisis Data

Pada analisis data setelah data diperoleh dari pengumpulan data, lalu selanjutnya diolah dengan bantuan berupa kalkulator, aplikasi komputer (Microsoft Office Excel 2013). Berikut metode analisis data yang digunakan pada penelitian:

3.4.1 Analisis Rantai Pasok

Pada analisis rantai pasok susu sapi perah di peternakan Cibugary peneliti mengamati mulai dari hulu hingga hilir atau dari tingkat peternak hingga sampai konsumen. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen serta struktur pada rantai pasok susu sapi, mekanisme yang dijalankan serta siapa saja kelembagaan yang terlibat sepanjang rantai pasok susu sapi, penentuan biaya-biaya untuk menghasilkan produk olahan, transportasi sertakaitan antara lembaga-lebaga yang terlibat dalam rantai pasok produk, alur distribusi produk susu mulai dari peternakhinga kepada konsumen akhir, dan teknologi yang digunakan di Peternakan Cibugary.

3.4.2. Analisis Rantai Nilai

Analisis rantai nilai di Peternakan Cibugary digunakan untuk mengetahui bagaimana aktivitas-aktivitas agar menjadi produk olahan susu sapi di Peternakan Cibugary. Untuk menganalisi rantai nilai menggunakan metode wawancara dan survey kepada pelaku-pelaku rantai nilai yang terlibat dalam pengolahan susu sapi.

Selanjutnya sesudah gambaran tentang kondisi ratai nilai di pengolahan diperoleh, kemudian dianalisis secara deskriptif hasil data yang diperoleh agar mendapatkan hasil untuk menjabarkan serta memetakan seperti apa kondisi rantai nilai di Peternakan Cibugary serta untuk mengetahui seberapa besar kemampuan

47 Peternakan Cibugary dalam proses pada pengolahan produk susu untuk membentuk sebuah rantai nilai produk dimana didalamnya terdapat aktivitas utama dan aktivitas pendukung yang berpengaruh dalam keberlangsungan proses pengolahan susu agar menjadi produk olahan.

Aktivitas Pendukung

Infrastruktur Perusahaan

(Manajemen umum, akuntansi, keuangan, perencanaan strategis) Manajemen Sumber Daya Manusia

(Perekrutan, pelatihan, dan pengembangan) Perkembangan Teknologi (R&D, perbaikan produk dan proses)

Pengadaan

(Pengadaan bahan mentah, mesin dan peralatan) Inbound

Gambar 8. Model Rantai Nilai Sumber: Hunger dan Thomas, 2003

Berdasarkan gambar 8 terdapat dua aktivitas yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Pada aktivitas utama terdapat penanganan bahan mentah serta pergudangan atau logistik masuk lalu pada bahan mentah diolah dengan menggunakan alat dan mesin pada bagian operasi, pada logistik keluar terdapat kegiatan pengemasan, distribusi harga dan menjadi produk akhir, lalu selanjutkan kegiatan pemasaran dan penjualan didalamnya terdapat promosi produk, dan yang terkahir yaitu pembelian dimana didalamnya perusahaan membeli bahan baku/bahan mentah, pembelian mesin serta peralatan. Pada aktivitas utama dijelaskan darimana bahan baku didapatkan hingga kepada konsumen akhir.

Margin Laba

48 Pada aktivitas pendukung terdapat aktivitas yang membantu berjalannya kegiatan dalam perusahaan secara keseluruhan. Seperti infrastruktur perusahaan mencakup manajemen umum, keuangan dan perencanaan. Kemudian terdapat Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dimana perlu adanya perekrutan, pelatihan serta pengembangan karyawan. Selanjutnya perkembangan teknologi, dimana perusahaan perlu mengadakan perbaikan produk agar dapat berkembang, dan yang terakhir pengadaan atau pembelian, dalam hal ini perusahaan membeli bahan baku, bahan penunjang, mesi dan perlatan yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas utama.

3.4.3. Analisis Proses

Analisis proses merupakan tahapan-tahapan pembutan produk olahan yang diolah oleh perusahaan, mulai dari penggunakan bahan baku, bahan penunjang, teknologi yang digunakan, alat dan mesin serta kemampuan SDM di Peternakan Cibugary hingga ke produk jadi produk yang dihasilkan yaitu susu pasteurisasi, yoghurt dan keju mozarella. Analisis proses ini dipetakan dengan menggunakan skema atau gambar dari tahapan pembuatan produk olahan.

3.4.4. Analisis Nilai Tambah

Analisi nilai tambah susu sapi dihitung menggunakan metode biaya dan pendapatan dan dianalisis pada tingkat peternakan, pada tingkat pengolahan serta tingkat pemasaran. Menurut Soekartawi (2016) penerimaan yaitu perkalian harga

49 jual dengan jumlah produk yang dihasilkan. Metode biaya dan pendapatan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

TR = y . py

Keterangan : TR = Total Penerimaan Susu Sapi/Produk Olahan Susu Sapi y = Produk Susu Sapi yang dihasilkan

py = Harga Susu Sapi/Produk Olahan Susu Sapi

Sedangkan rumus untuk menghitung pendapatan yang diperoleh suatu usahatani yaitu total penerimaan dikurang dengan dan total biaya yang dikeluarkan, dan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Pd = TR – TC

Keterangan: Pd = Pendapatan Penjualan Susu Sapi/Produk Olahan Susu Sapi TR = Total Penerimaan Susu Sapi/Produk Olahan Susu Sapi TC = Total Biaya di Peternakan/Pengolahan/Pemasaran Susu Sapi 3.4.5. Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)

Metode Perbandingan Eksponensial merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui produk mana yang paling potensial atau prioritas produk sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk pengembangan produk.

Metode ini dilakukan dengan cara wawancara ahli/pakar dengan menggunakan kuisioner yang didalamnya terdapat tingkat kepentingan dengan beberapa kriteria.

Peneliti mengambil 3 pakar pada tahap wawancara, yaitu pada direktur perusahaan, manajer pengolahan serta manajer pemasaran. Pada ketiga pakar tersebut dimintai untuk memberikan nilai pada setiap alternatif produk. Hasil dari wawancara kemudian padat dikehatui apabila semakin besar nilai alternatif, maka semakin

50 besar pula skor alternatif tersebut. Selanjutnya dapat disimpulkan pada total skor masing-masing produk alternatif agar nantinya menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam pengambilan keputusan terkait produk olahan yang paling potensial untuk dikembangkan.

Penilaian terhadap tiga relative produk pengolahan susu sapi dari Peternakan Cibugary antara lain susu pasteurisasi, yoghurt dan keju mozzarella.

Produk tersebut akan dianalisis yang didapatkan dari hasil wawancara dengan tiga pakar. Menurut Marimin dan Nurul (2010) terdapat tujuh kriteria pertimbangan dengan menggunakan skala penilaian 1-9 , yaitu potensi pasar, kondisi bahan baku, nilai tambah produk, daya serap tenaga kerja, teknologi yang digunakan, kondisi sosial budaya dan dampak terhadap lingkungan. Produk yang potensial tentunya produk yang mempunyai nilai tinggi untuk setiap kriteria.

Dokumen terkait