• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Proses Pengolahan Susu Pasteurisasi

6 Pemasaran Yoghurt Oleh

5.6. Rekomendasi Bisnis

Pembentukan rekomendasi bisnis didasari oleh hasil perhitungan analisis nilai tambah yang terbentuk pada setiap pelaku usaha yang terlibat dan keuntungan yang diperoleh dari hasil perhitungan total penerimaan yang dihasilkan dikurangi dengan total biaya operasional pada setiap pelaku usaha, serta hasil perhitungan metode perbandingan eksponensial.

107 Tabel 16. Rekomendasi Bisnis

Nilai Tambah

No Pelaku Usaha Nilai Tambah (Rp) %

1 Peternakan 5.448,42 138,76

2 Pengolahan Susu Pasteurisasi 5.355,52 115,31

3 Pengolahan Yoghurt 5.335,97 114,41

4 Pengolahan Keju Mozzarela 3.885,31 10,76

5 Pemasaran Susu Pasteurisasi 1.270,22 10,83

6 Pemasaran Yoghurt 1.270,22 10,83

Keuntungan

No Pelaku Usaha Keuntungan Perbulan (Rp)

1 Peternakan 64.271.062,83

2 Pengolahan Susu Pasteurisasi 32.358.125

3 Pengolahan Yoghurt 26.879.875

4 Pengolahan Keju Mozzarela 1.307.475

5 Pemasaran Susu Pasteurisasi 16.905.333

6 Pemasaran Yoghurt 16.905.333

Metode Perbandingan Eksponensial

No Prioritas Alternatif Terpilih Nilai MPE

1 Produk Potensial 1 Susu Pasteurisasi 76.881.381

2 Produk Potensial 2 Yoghurt 50.611.682

3 Produk Potensial 3 Keju Mozzarela 28.323.491

Berdasarkan pada tabel 16 jika dilihat dari hasil perhitungan nilai tambah dan keuntungan terdapat tiga pelaku usaha, yaitu peternakan, pengolahan dan pemasaran, nilai tambah terbesar terdapat pada peternakan yaitu sebesar Rp.

5.448,42 per liter susu. Keuntungan terbesar juga terdapat pada peternakan dengan keuntungan sebesar Rp. 64.271.062,83/perbulan. Jadi jika dibandingkan dengan ketiga pelaku usaha, maka pada peternakan yang mendapatkan nilai tambah dan keuntungan terbesar. Bagi pelaku usaha khususnya dipeternakan walaupun biaya-biaya yang dikeluarkan selama kegiatan produksi cukup besar, akan tetapi

108 produktivitas atau hasil susu yang dihasilkan cukup tinggi sebanding dengan pakan dan obat-obatan yang diberikan, maka akan menghasilkan susu yang berkualitas.

Jika dilihat dari hasil perhitungan pada metode perbandingan ekponensial prioritas berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga pakar yaitu pada direktur peternakan, manajer pengolahan dan manajer pemasaran dengan ketujuh ktiteria maka produk olahan yang paling berpotensi adalah produk olahan susu pasteurisasi dengan nilai tertinggi sebesar 76.881.381. Maka dari itu Peternakan Cibugary harus tetap mengembangkan produk olahan susu pasteurisasi, mengingat potensi pasar yang baik, kondisi bahan baku yang mudah didapatkan serta nilai tambah yang tinggi berdasarkan nilai tertinggi pada alternatif produk.

Sedangkan bagi pelaku usaha pada tingkat pemasaran, jika dilihat dari hasil perhitungan keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan susu pasteurisasi dan yoghurt, reseller mendapatkan keuntungan sebesar 50% sebesar Rp. 16.905.333 per bulan dari industri pengolahan milik Cibugary yaitu sebesar Rp. 32.358.125 per bulan untuk susu pasteurisasi dan Rp. 26.879.875 per bulan untuk yoghurt hal tersebut karena reseller hanya memasarkan produk hasil Cibugary, apabila pelaku usaha pada tingkat pemasaran, membeli bahan baku susu segar dari tingkat peternak kemudian diolah lalu dipasarkan dengan menggunakan merk dagang sendiri, maka akan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada hanya memasarkan produk hasil milik Cibugary.

BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan

1. Anggota rantai pasok susu sapi terdiri dari peternakan Cibugary, industri pengolahan susu sapi, reseller, outlet Cibugary dan konsumen.

Pendistribusian produk dimulai dari peternakan sapi Cibugary, lalu didistribusikan ke dua saluran pemasaran yaitu, industri pengolahan susu sapi dan konsumen langsung. Selanjutnya industri pengolahan menjual produk olahan susu sapi di outlet susu Cibugary milik Cibugary sendiri, selain itu juga terdapat reseller yang membeli produk langsung dari Cibugary, reseller menjual 2 produk yaitu susu pasteurisasi dan yoghurt.

2. Kondisi rantai nilai pengolahan susu sapi di Peternakan Cibugary cukup baik dilihat dari tersedianya infrastruktur, bahan baku, akses pasar, kemampuan SDM. Namun dari segi teknologi yang digunakan dalam bidang pengolahan masih tergolong sederhana.

3. Keuntungan terbesar yang didapat oleh pelaku rantai nilai susu sapi adalah : (1) Peternakan sapi perah Cibugary memperoleh keuntungan sebesar Rp.

65.396.062,83/bulan lalu (2) Pengolahan susu sapi pasteurisasi memperoleh keuntungan sebesar Rp. 32.133.125/bulan dan keuntungan terbesar selanjutnya (3) Pengolahan yoghurt memperoleh keuntungan sebesar Rp.

24.011.875/bulan.

4. Besarnya margin yang diperoleh pada pengolahan susu pasteurisasi sebesar Rp. 35.000, selanjutnya pada industri pengolahan yoghurt memperoleh margin sebesar Rp. 45.000 selanjutanya marjin yang diperoleh pada industri

110 pengolahan sebesar Rp. 85.000. Sedangkan pada tingkat reseller memperoleh margin sebesar Rp. 3.000.

5. Perhitungan menggunakan metode perbandingan eksponensial dapat disimpulkan bahwa prioritas produk olahan yang paling potensial susu pasteurisasi, dengan nilai 76.881.381.

6.2. Saran

1. Menambah varian produk olahan dari susu pada bidang pengolahan, mengingat SDM yang terlibat dalam pengolahan sangat berkompeten serta adanya keterlibatan dari lembaga pendukung seperti Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi terkait pengembangan industri skala kecil dan menengah di Perusahaan.

2. Pengembangan dari segi teknologi seperti menambah alat dan mesin pada proses pengolahan agar dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan.

3. Melakukan Perizinan Legalitas BPOM dan Sertifikasi Halal agar produk yang dipasarkan dapat berkembang serta membuat kepercayaan pada konsumen bahwa produk tersebut sudah terstandarisasi.

4. Rekomendasi Bisnis :

A. Bagi Perusahaan, jika dilihat dari hasil perhitungan pada metode perbandingan ekponensial prioritas produk olahan yang paling berpotensi adalah produk olahan susu pasteurisasi. Oleh sebab itu Cibugary harus tetap mengembangkan produk olahan susu pasteurisasi, mengingat potensi pasar yang baik, kondisi bahan baku yang mudah

111 didapatkan serta nilai tambah yang tinggi berdasarkan nilai tertinggi pada alternatif produk.

B. Bagi pelaku usaha, jika dilihat dari perhitungan nilai tambah terdapat tiga pelaku usaha, yaitu peternakan, pengolahan dan pemasaran, keuntungan terbesar terdapat pada tingkat peternak. Walaupun biaya-biaya yang dikeluarkan selama kegiatan produksi cukup besar, akan tetapi produktivitas atau hasil susu yang dihasilkan cukup tinggi sebanding dengan pakan dan obat-obatan yang diberikan, maka akan menghasilkan susu yang berkualitas sesuai dengan harga.

C. Bagi pelaku usaha pada tingkat pemasaran, jika dilihat dari hasil perhitungan nilai tambah keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan susu pasteurisasi dan yoghurt, reseller pada hasil produk olahan hanya mendapatkan keuntungan sebesar 50% dari industri pengolahan milik Cibugary karena hanya memasarkan produk hasil Cibugary, apabila pelaku usaha pada tingkat pemasaran, membeli bahan baku susu segar dari tingkat peternak kemudian diolah lalu dipasarkan dengan menggunakan merk dagang sendiri, maka akan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada hanya memasarkan produk hasil milik Cibugary.

112 DAFTAR PUSTAKA

Adriani, A. Sudono, T. Sutardi, W. Manalu dan I.K. Sutama. 2004. Pengaruh Superovulasi dan Suplementasi Mineral Seng dalam Ransum pada Induk Kambing terhadap Pertumbuhan Anaknya. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis. 29:177-183.

Amalia, G. 2012. Penetapan Kadar Lemak Pada Susu Kental Manis Metode Sokletasi. [Tugas Akhir] Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI 3141-01:2011. Susu Segar-Bagian 1:Sapi.

http://blog.ub.ac.id/. Diakses pada tanggal 17 Januari 2021

Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturaden.

2016. http://bbptusapiperah.ditjenpkh.pertahian.do.id. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2020

Budiman dan Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Salemba Medika: Jakarta

Chrisna, Wulandari Dewi, 2016. Identification of Perfectly Pasteurization Process by Total Microorganisms and Levels of Protein and Lactose Content in Pasteurized Milk Packed by Diary Industry and Home Industry in Batu City. Majalah Kesehatan FKUB, 3(3), pp.144–151.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2018. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan. http://ditjenpkh.pertanian.go.id. Diakses pada tanggal 14 Maret 2020

David, Fred R.. 2009. Manajemen Strategis. Salemba Empat : Jakarta

Hunger, J. David dan Thomas L Wheelen, 2003. Manajemen Strategis. Penerbit Andi :Yogyakarta

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid I.

Penerbit Erlangga : Jakarta

Maharani. 2016. Analisis Nilai Tambah Rantai Pasokan (Supply Chain) Susu Sapi di Desa Singosaro Kecamatan Mojosongo Boyolali. [Skripsi] Surakarta : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Marimin dan Nurul Maghfiroh. 2010. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok. PT. Penerbit IPB Press : Bogor

Mukhtar, Ashry. 2006. Ilmu Produksi Ternak Perah. LPP UNS Press : Surakarta.

Muljana, W. 2006. Pemeliharaan Ternak dan Kegunaan Sapi Perah. Aneka Ilmu : Semarang

113 Narakusuma, AM. 2011. Analisis Rantai Nilai Produk Olahan Buah Manggis

[Tesis] Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Nurfadilah, Andi Putrianisa. 2017. Analisis Rantai Pasok dan Rantai Nilai Pada Jeruk Pamelo di Desa Padang Lampe dan Desa Punranga Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep. [Tesis] Makassar: Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. 2018. http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/. Diakses pada tanggal 14 Maret 2020

Porter, Michael.1994. Keunggulan Bersaing. Bina Rupa Aksara : Jakarta

Rosdiana, Rosa. 2017. Analisis Rantai Nilai Pada Industri Susu Perah CV Lembah Kemuning Dairy Farm Dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing. [Skripsi]

Cirebon: Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati.

Saragih, Bungaran. 2010. Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. IPB Press : Bogor.

Setyowati, Lilis. 2020. Rantai Pasok dan Nilai Tambah Susu Sapi Perah di Kecamatan Getasan. Jurnal Efficient Vol 3(2). Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

Shiddieqy, Ikhsan 2007. Memetik Manfaat Susu Sapi. http://amd-dadunk.blogspot.com/2007/12/memetik-manfaat-susu-sapi.html. Diakses pada tanggal 06 Juli 2020.

Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. UI-Press : Jakarta

Siagian, P. Sondang. 2005. Fungsi-fungsi Manajemen. Penerbit Bumi Aksara : Jakarta.

Sudono, A., F. Rosdiana dan S. Budi. 2003. Beternak Sapi Perah. PT. Agromedia Pustaka : Jakarta

Syibil, Muhammad. 2013. Analisis rantai nilai komoditas jamur tiram putih di P4S Nusa Indah Kabupaten Bogor. [Skripsi] Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Triani, 2011. Analisis Produksi Susu, Persentase Protein Susu Dan Konsumsi Hijauan Sapi Fh (Fries Holland) Pada Tingkat Laktasi Yang Berbeda Di Upt Ruminansia Besar Dinas Peternakan Kabupaten Kampar. [Skripsi]

Riau : Fakultas Pertanian dan Peternaka Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

114 Lampiran 1. Panduan Wawancara Untuk Peternakan

Daftar Pertanyaan Analisis Rantai Nilai Susu Sapi

Identitas Responden Nama Responden :

Jabatan :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Alamat :

No.HP :

Pertanyaan

1. Berapa luas lahan yang anda miliki?

...

2. Bagaimana status kepemilikan lahan?

a. Jika milik sendiri, berapa harga beli lahan tersebut?

b. Jika sewa, berapa harga sewa lahan tersebut pertahun?

c. Berapa harga tanah di daerah sekitar peternakan?

3. Berapa biaya yang digunakan untuk memproduksi susu?

a. Biaya pembelian sapi b. Biaya pembelian pakan c. Biaya obat-obatan d. Biaya peralatan e. Lainnya

4. Sapi jenis apa uanh dibudidayakan di peternakan anda?

...

5. Berapa biaya operasional peternakan sapi perah a. Gaji karyawan

b. Transportasi

115 c. Listrik

d. Lainnya

6. Apa saja sarana produksi yang digunakan?(kandang, alat transportasi)

...

7. Berapa kapasitas produksi susu sapi perhari?

a. Berapa rata-rata produksi susu sapi perekor perhari?

b. Berapa sapi yang siap produksi dari total jumlah sapi yang ada?

c. Lainnya

8. Apakah kapasitas produksi susu sapi berubah-ubah atau tetap?

...

9. Apa yang berpengaruh terhadap hasil produksi susu sapi?

...

10. Bagaimana perlakuan pasca panen pada susu sapi?

a. Apakah anda melakukan proses sorting dan grading terhadap susu yang dihasilkan?

b. Apakah anda melakukan pengemasan terhadap produk susu sapi yang dihasilkan?

c. Lainnya

11. Kemana saja anda menjual susu sapi hasil produksi?

...

12. Berapa jumlah tenaga kerja yang terdapat di peternakan?

...

13. Apakan anda termasuk sebagai anggota kelompok tani?

...

14. Apakah anda termasuk sebagai anggota koperasi?

...

15. Apakah anda pernah mendapat pelatihan mengenai usaha ternak sapi?

...

16. Darimana anda mendapatkan modal untuk menjalankan usaha peternakan sapi perah?

...

116 17. Apa saja kendala yang dihadapi dalam usaha peternakan sapi perah?

...

18. Adakah peran lembaga penunjang dalam usaha peternakan sapi perah?

...

117 Lampiran 2. Panduan Wawancara Untuk Industri Pengolahan Susu Sapi

Daftar Pertanyaan Analisis Rantai Nilai Susu Sapi Identitas Responden

Identitas Responden Nama Responden :

Jabatan :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Alamat :

No.HP :

Pertanyaan

1. Apa saja pruduk olahan susu sapi yang dihasilkan di Peternakan CIBUGARY?

...

2. Apa saja input bahan baku yang digunakan dalam membuat produk olahan susu sapi?

...

3. Berapa jumlah input bahan baku yang digunakan untuk satu kali proses produksi pengolahan susu sapi dalam satu hari?

...

4. Bagaimana tahapan proses pengolahan produk berbahan baku susu sapi?

...

5. Apa saja sarana dan prasarana/teknologi yang digunakan dalam proses pengolahan produk berbahan baku susu sapi?

...

6. Berapa harga bahan baku utama (susu sapi per liter) dan harga bahan baku penunjang lainnya?

...

118 7. Darimana bahan baku susu sapi diperoleh dan bagaimana sistem

pembeliannya?

...

8. Berapa kapasitas produksi yang dihasilkan untuk produk olahan berbahan baku susu sapi dalam satu hari?

...

9. Berapa volume penjualan produk olahan berbahan baku susu sapi dalam satu hari?

...

10. Berapa harga jual produk olahan berbahan baku susu sapi per kemasan?

...

11. Kemana saja anda menjual produk olahan berbahan baku susu sapi?

...

12. Berapa jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam proses pembuatan produk olahan berbahan baku susu sapi?

...

13. Berapa biaya operasional pada proses pengolahan produk berbahan baku susu sapi?

a. Gaji karyawan b. Listrik + Air c. Gas

d. Lainnya

14. Apa yang menjadi nilai jual produk olahan berbahan susu sapi?

...

15. Bagaimana segmentasi pasar produk olahan susu sapi di Peternakan CIBUGARY?

...

16. Standar apakah yang digunakan dalam proses pengolahan susu sapi yang dihasilkan oleh Peternakan CIBUGARY?

...

119 17. Apa saja bentuk kerja sama yang dibangun oleh Peternakan Cibugary terkait

produk olahan susu sapi dengan pelaku rantai nilai yang lain?

...

18. Adakah peran lembaga penunjang dalam usaha pengolahan susu sapi?

...

19. Sudah berapa lama anda menjalankan usaha pengolahan susu sapi?

...

20. Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan susu sapi?

...

21. Bagimana peluang produk olahan susu sapi kedepan?

...

120 Lampiran 3. Panduan Wawancara Untuk Pemasaran

Daftar Pertanyaan Analisis Rantai Nilai Susu Sapi

Identitas Responden Nama Responden :

Jabatan :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Alamat :

No.HP :

Pertanyaan

1. Berapa jumlah pembelian yang dilakukan per hari/minggu/bulan?

...

2. Berapa harga beli produk olahan berbahan baku susu sapi per kemasan?

...

3. Berapa harga jual produk olahan berbahan baku susu sapi per kemasan?

...

4. Berapakah biaya operasional yang dikeluarkan dalam memasarkan produk olahan berbahan baku susu sapi?

...

5. Berapa jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam pemasaran produk olahan berbahan baku susu sapi?

...

6. Berapa besaran gaji yang diterima oleh tenaga kerja di bidang pemasaran?

...

7. Apa saja sarana operasional yang digunakan dalam memasarkan produk olahan berbahan baku susu sapi?

...

8. Bagaimana cara penanganan produk dalam proses pemasaran?

121 ...

9. Meliputi wilayah mana saja pemasaran produk anda?

...

10. Siapakah target pasar dari produk anda?

...

11. Apa kendala dalam memasar kan produk anda?

...

122 Lampiran 4. Panduan Wawancara Untuk Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Peternakan Cibugary?

...

2. Apa Visi dan Misi dari Peternakan Cibugary?

...

3. Dimana lokasi perusahaan?

...

4. Berapa luas lahan yang digunakan?

...

5. Bagaimana struktur organisasi Peternakan Cibugary?

...

6. Apa saja bidang usaha yang dijalankan di Peternakan Cibugary?

...

7. Bagaimana sistem kerja dan tenaga kerja di Peternakan Cibugary?

...

8. Apa saja sarana dan prasarana penunjang di Peternakan Cibugary?

...

123 Lampiran 5. Catatan Produksi Sapi Perah Cibugary Per-Juli 2020

No

124

125

126 Lampiran 6. Penilaian Alternatif Produk Pengolahan Potensial

Pakar : Rachmad Hidayat

Jabatan : Direktur Peternakan Cibugary

No Kriteria Bobot Nilai Alternatif Produk

Susu

Jabatan : Manajer Pengolahan

No Kriteria Bobot Nilai Alternatif Produk

Susu Jabatan : Manajer Pemasaran

No Kriteria Bobot Nilai Alternatif Produk

Susu

Dokumen terkait