• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

3.4. Metode Pengumpulan data

Dalam menyelesaikan penelitian ini, data yang digunakan peneliti terdiri dari data primer dan data sekunder dimana data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti berupa data kualitatif dan data kuantitafit. Data kualitatif yang dikumpulkan peneliti adalah berupa wawancara dengan narasumber kunci (W) yang bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap perubahan pemanfaatan ruang pada Lapangan Merdeka perperiode, dan observasi lapangan untuk mendapatkan foto keadaan aktual Lapangan merdeka Medan (O), sedangkan data kuantitatif didapatkan melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden untuk mendapatkan data persepsi masyarakat terhadap keadaan aktual Lapangan Merdeka Medan (K). Data sekunder yang merupakan data-data pendukung dikumpulkan peneliti melalui kajian literatur, peta-peta lama dan foto-foto yang berkaitan dengan perubahan Lapangan Merdeka Medan per-periode dimulai dari periode kota Medan menjadi Gementee. Adapun yang dijadikan parameter pengumpulan data primer pada

penelitian ini merupakan hasil kajian literatur penelitian terdahulu. Metode pegumpulan data primer parameter penelitian, (Tabel 3.2).

Tabel 3.2 Metode pengumpulan data primer

VARIABEL INDIKATOR PARAMETER

METODE K W O

Sejarah

Nilai Tempat

Adanya respon emosional yang timbul pada individu berupa rasa kagum dan hormat terhadap lokasi

penelitian.

Pengalaman

Timbulnya rasa bangga dalam diri individu terhadap lokasi penelitian Timbulnya rasa memiliki sehingga menjadikan rasa ingin melestarikan

dan menjaga lokasi penelitian.

Atribut Fisik

Fasilitas

Lokasi penelitian dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa batasan

status sosial, usia, gender maupun kondisi fisik, sebagai ruang terbuka

publik kota.

Lokasi penelitian menjadi tempat masyarakat melakukan berbagai

kegiatan.

Bentuk Fisik

Perasaan aman dan nyaman yang timbul pada diri individu saat berada

di lokasi penelitian.

Sosial Budaya

Aktivitas

Adanya aktivitas yang menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk berkunjung ke lokasi penelitian Adanya aktivitas yang menimbulkan

rasa keterikatan bekaitan dengan minat khusus individu terhadap lokasi

penelitian.

Interaksi

Lokasi penelitian menjadi titik temu pengunjung bersosialisasi Lokasi penelitian menjadi tempat

berkegiatan yang menjadi titik kumpul individu dengan minat yang

sama.

Keterangan : K : Kuesioner

W : Wawancara O : Observasi

3.4.1 Observasi Lapangan

Observasi Lapangan dilakukan untuk mendapatkan data fisik dari Lapangan Merdeka Medan berupa foto-foto kondisi aktual yang digunakan untuk memperkuat gambaran mengenai persepsi masyarakat terhadap perubahan pemanfaatan Lapangan Merdeka Medan. Adapun data-data yang dibutuhkan dalam observasi lapangan, (Tabel 3.3)

Tabel 3.3 Data Yang Diperlukan Dalam Observasi Lapangan

VARIABEL INDIKATOR DATA YANG DIPERLUKAN

Sejarah

Nilai Tempat Dokumentasi karakteristik dan keunikan dari Lapangan Merdeka Medan.

Pengalaman

Dokumentasi gambaran emosi individu saat berada di dalam kawasan Lapangan Merdeka

Medan

Atribut Fisik

Fasilitas

Dokumentasi jenis-jenis fasilitas pendukung aktivitas yang terdapat di dalam kawasan

Lapangan Merdeka Medan.

Bentuk Fisik

Dokumentsi kondisi aktual Lapangan Merdeka ditinjau dari segi keamanan dan

kenyamanan bagi pengunjung termasuk pengunjung dengan disabiltas.

Sosial Budaya

Aktivitas Dokumentasi jenis-jenis aktivitas yang dapat dilakukan pengunjung di Lapangan Merdeka

Medan.

Interaksi

Dokumentasi interaksi individu dengan lingkungan sekitar dan individu lain di dalam

kawasan Lapangan Merdeka Medan.

3.4.2 Wawancara

Untuk memperoleh data mengenai persepsi masyarakat terhadap perubahan pemanfaatan ruang Lapangan Merdeka Medan per-periode, dilakukan wawancara kepada narasumber kunci yaitu tokoh masyarakat dengan kriteria usia yang telah mengalami periode dimulai dari masa kolonial Belanda hingga pasca reformasi dan memiliki latar belakang militer, akademisi yang memahami sejarah perkembangan kota Medan sejak periode kolonial Belanda, sejarawan yang juga merupakan birokrat dari Dinas Budaya dan Pariwisata Sumatera Utara bagian Perlindungan dan Pengawasan Sejarah Purbakala, serta praktisi arsitektur yang memahami atribut fisik pada Lapangan Merdeka Medan. Hasil wawancara digunakan untuk menguatkan data sekunder mengenai perubahan pemanfaat Lapangan Merdeka Medan. Hasil wawancara akan dikelompokkan berdasarkan variabel-variabel penelitian. Kriteria pemilihan narasumber kunci wawancaran adalah, narasumber memiliki batasan usia telah melalui perubahan pemanfaatan ruang pada Lapangan Merdeka Medan perperiode, narasumber kunci juga memiliki pengetahuan mengenai sejarah perubahan yang terjadi pada Lapangan Merdeka Medan, juga memahami aspek arsitektur pada lapangan Merdeka Medan. Kriteria ini ditentukan berdasarkan variabel yang digunakan pada penelitian yaitu sejarah, atribut fisik, dan sosial budaya (Tabel 3.4).

Tabel 3.4 Kategori Narasumber Kunci

No. Nama Kategori Narasumber

1. Brigjen (Purn) H.

Mochammad Ali Imran Siregar

Tokoh Masyarakat (Ketua PEPABRI Sumut)

2. Dra. Misnah Shalihat M.Hum

Birokrat

(Kepala Seksi Perlindungan dan Pengawasan, Bidang Sejarah Purbakala, Dinas Budaya dan

Pariwisata Sumatera Utara) 3. Dr. Phil. Ichwan Azhari,

MS

Akademisi dan Sejarawan

(Dose Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan)

4. Ir. Soehardi Hartono, MSc Praktisi Arsitektur

Dalam penelitian ini, disusun daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada para narasumber kunci dalam proses wawancara terkait persepsi terhadap perubahan fisik dan pemanfaatan Lapangan Merdeka Medan perperiode (Tabel 3.5).

Tabel 3.5 Daftar Pertanyaan Wawancara

Variabel No Pertanyaan

Sejarah

Lapangan Merdeka Medan adalah Ruang Terbuka Publik yang ada di pusat kota Medan, dan keberadaannya telah ada sejak masa pemerintahan kolonial Belanda di Kota Medan.

Lapangan Merdeka telah melewati beberapa periode dimulai dari periode Kolonial Belanda, Pendudukan Jepang, Kemerdekaan, Orde Baru dan sekarang, Pasca Reformasi sebagai ruang terbuka publik di pusat kota Medan

1 Apakah saudara mengetahui mengenai makna sejarah yang terdapat pada Lapangan Merdeka Medan?

2 Apakah sejarah yang ada pada Lapangan Merdeka Medan memberi anda rasa bangga dan rasa memiliki terhadap Lapangan Merdeka Medan?

Atribut Fisik

Seiring perubahan periode dimulai dari periode Kolonial Belanda, Lapangan Merdeka Medan mengalami beberapa perubahan dan Pendudukan Jepang, Kemerdekaan, Orde Baru dan sekarang Pasca Reformasi, terdapat beberapa elemen fisik yang telah ada pada Lapangan merdeka dan terjadi pula penambahan aspek pendukung aktivitas pada bentuk fisiknya. Diantara beberapa elemen seperti, Pohon Trembesi, Lapangan Rumput, Tugu-tugu Peringatan, jalur Sentleban lari, Merdeka Walk, Tempat berjualan buku bekas, area parkir dan lain-lain.

1 Menurut persepsi saudara apakah ada elemen fisik yang bermanfaat keberadaannya di Lapangan Merdeka pada masing-masing periode tersebut diatas?

2 Menurut persepsi saudara apakah ada elemen fisik yang sangat membekas diingatan saudara pada masing-masing periode tersebut diatas?

Sosial Budaya

Sejak awal dibangunnya Lapangan Merdeka oleh pemerintah kolonial Belanda, Lapangan Merdeka yang dahulunya dinamakan Esplanade difungsikan sebagai pusat interaksi sosial masyarakat. Penggunaannya pada masa kolonial hanya diperuntukkan bagi kalangan masyarakat Belanda dan juga kalangan dengan status sosial tertentu.

Seiring waktu, interaksi masyarakat yang terjadi di Lapangan Merdeka mengalami perubahan.

1 Menurut persepsi saudara apakah pada periode-periode yaitu periode Kolonial Belanda, Pendudukan Jepang, Kemerdekaan, Orde Baru dan sekarang, Pasca Reformasi, Lapangan Merdeka Medan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan interaksi sosial maupun kegiatan sosial?

2 Menurut persepsi saudara apakah pada periode-periode yaitu periode Kolonial Belanda, Pendudukan Jepang, Kemerdekaan, Orde Baru dan Pasca Reformasi, Lapangan Merdeka Medan memiliki nilai politik bagi pemerintah?

3 Merurut persepsi saudara apakah pada periode-periode yaitu periode Kolonial Belanda, Pendudukan Jepang, Kemerdekaan, Orde Baru dan Pasca Reformasi, Lapangan Merdeka Medan memiiki nilai-nilai seperti nilai budaya, nilai religius, nilai ekonomi serta nilai kesehatan dan olah raga?

3.4.3 Penyebaran Kuesioner

Kuesioner dibagikan kepada masyarakat yang berdomisili di Kota Medan, serta pernah mengunjungi Lapangan Merdeka Medan lebih dari dua kali kunjungan.

Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengumpulkan data kuantitatif terkait persepsi masyarakat terhadap perubahan pemanfaatan ruang Lapangan Merdeka Medan pada masa kini. Penyebaran kuesioner dilakukan secara online yang melalui

aplikasi Google Form dengan alamat link yaitu

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfycrpXo-IZFOE-bF (Gambar 3.1)

Gambar 3.1 Template Kuesioner Yang Disebarkan Kepada Responden Melalui Google Form

Adapun kriteria responden pada penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di kota Medan, berusia minimal 18 tahun dengan pendidikan minimal SMU dengan asumsi mengunjungi Lapangan Merdeka Medan dengan tujuan yang ditentukan sendiri, serta telah mengunjungi Lapangan Merdeka Medan lebih dari 2 kali kunjungan dengan asumsi telah memiliki kesan tersendiri terhadap Lapangan Merdeka Medan (Tabel 3.6).

Tabel 3.6 Karakteristik Responden

No. Karakteristik Responden Persentase

1. Domisili Medan 100 %

2. Pendidikan Terakhir SMA 18 %

Sarjana (S1) 66 %

Magister (S2) 9 %

Profesi 7 %

3. Status Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 30 %

Ibu Rumah Tangga 19 %

4. Jumlah Kunjungan Ke Lapangan Merdeka

6. Tujuan Mengunjungi Lapangan Merdeka

Berolahraga 34 %

Wisata Kuliner 31 %

Rekreasi & Bersosialisasi 18 % Mengikuti Acara Khusus 17 %

Adapun daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden (Tabel 3.7).

Tabel 3.7 Daftar Pertanyaan Kuesioner

No. Variabel Indikator Pertanyaan STS TS N S SS

1. Sejarah

(Lapangan Merdeka Medan adalah Ruang Terbuka Publik yang ada di pusat kota Medan, Merdeka Medan di atas saya

merasa bangga memiliki Lapangan Merdeka sebagai ruang terbuka di pusat kota

tempat saya tinggal.

Ketika berada di dalam kawasan Lapangan Merdeka

saya dapat merasakan kemegahannya sebagai Lapangan Terbuka di pusat

kota.

Pengalaman Setelah melihat foto-foto dokumentasi perjalanan sejarah

Lapangan Merdeka Medan, memberi saya pengetahuan bahwasanya Lapangan Merdeka

Medan adalah tempat bersejarah dan membuat saya ingin ikut serta menjaga makna

sejarah yang terkandung pada tempat tersebut.

Ketika melihat tugu proklamasi yang masih berdiri di Lapangan Merdeka hingga sekarang, saya

merasa bahwa Lapangan merasa suka bentuk dari aspek :

Pohon Trembesi Raksasa

Tabel 3.7 (lanjutan)

No. Variabel Indikator Pertanyaan STS TS N S SS

Tugu Juang Taman Sekeliling Lapangan

Tiang Bendera Lapangan Rumput di Tengah

Gerbang Utama Sisi Selatan Jembatan Penyebrangan ke paling berbekas pada ingatan saya adalah :

Pohon Trembesi Raksasa Lapangan Rumput di Tengah

Gerbang Utama Sisi Selatan Jembatan Penyebrangan ke merasa aspek tersebut dibawah bermanfaat :

Pohon Trembesi Raksasa

Tabel 3.7 (lanjutan) Lapangan Rumput di Tengah

Gerbang Utama Sisi Selatan Jembatan Penyebrangan ke

Aktivitas Lapangan Merdeka Medan menjadi tempat diadakannya

kegiatan religius tahunan, seperti solat IED, Acara Tabligh Akbar, Acara MTQ dan

lain-lain. Melihat hal ini saya merasa bahwa Lapangan Merdeka Medan bernilai

religius.

Pada Lapangan Merdeka terdapat kegiatan ekonomi seperti makan dan minum, di Merdeka Walk, berbelanja buku

dan lain-lain, melihat hal ini saya merasa Lapangan Merdeka

memiliki nilai ekonomi.

Lapangan Merdeka Medan menjadi tempat masyarakat berolah raga seperti lari, bersepeda dan lain-lain, melihat

hal ini saya merasa Lapangan Merdeka Medan bernilai Kesehatan dan Olah Raga.

Interaksi Masyarakat Kota Medan terdiri dari berbagai suku dan status

sosial, ketika saya datang ke Lapangan Merdeka saya merasa

bahwa Lapangan Merdeka saat ini telah dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik

untuk melakukan interaksi sosial maupun melakukan

Dokumen terkait