PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN MELALUI IMPLEMENTAS
METODE PERBAIKAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN
Tuntutan kreatiitas dan kemandirian dalam
penciptaan peluang sekaligus memafaatkan pelu- ang yang ada menjadi semakin penting, mengin- gat kondisi perekonomian yang semakin sulit, hal
pan Perusahaan atau Industri yang tidak mampu bertahan akibat berbagai tekanan. Fenomena
tersebut menjadi masalah tersendiri bagi lembaga pendidikan termasuk Fakultas Ekonomi Unigha, karena setiap tahunnya akan melahirkan para pekerja atau tenaga kerja baru, yang menjadi ba-
gian dari masalah makro ketenaga kerjaan di Indo-
nesia. Untuk mensikapi fenomena tersebut perlu
ada upaya yang terus menerus dalam hal mengkaji ulang isu strategis dan dituangkan dalam penyusu- nan silabus kewirausahaan dan kurikulum jurusan berbasis industri, dan model pembelajaran yang berbasis kompetensi
Konsep Pengembangan, Inovasi serta Implementasi model-model pembelajaran
Dalam pembelajaran kewirausahaan pada metode yang dikembangkan, Dosen menerapkan metode pembelajaran mahasiswa aktif, dengan mengadopsi dari beberapa model pembelaja- ran, yang sesuai dan dapat menunjang pencapa-
ian target lulusan yang mempunyai kompetensi.
pengembangan model belajar yang paling efektif adalah apabila mahasiswa mengalami/berbuat se-
cara langsung dan aktif dilingkungan belajarnya.
Oleh karena itu, tugas utama dosen adalah meng- kondisikan situasi pengalaman belajar yang dapat menstimulasi atau merangsang indera dan ke-
ingintahuan mahasiswa.
Untuk mewujudkan upaya tersebut, pembela- jaran kewirausahaan dilakukan mengadopsi me- tode-metode pembelajaran yang relevan dengan
tujuan pembelajaran. Melalui implementasi multi model dan metode pembelajaran yang diharap- kan dapat menumbuhkembangkan dan mening- katkan mahasiswa aktif-kreatif , partisipatif dan
koperatif. dan pada akhirnya akan tercapai tujuan Adapun model-model pembelajaran yang di- gunakan dalam pembelajaran kewirausahaan ada- lah sebagai berikut:
a. Model penggantian peran dosen
Dalam model penggantian peran dosen ini,
mahasiswa dilibatkan dalam penyampaian materi ajar dikelas menggantikan posisi dosen, presen- tasi sesuai dengan materi dalam bab yang dibagi- kan untuk masing-masing kelompok dan waktu tampil yang telah ditentukan, sehingga metode pembelajaran berubah, dari teacher center dalam
pembelajaran konvesional menjadi student center pada metode yang dikembangkan, dan keberadaan dosen dikelas sebagai fasilitator dan mediator (pengembangan model Peer learning)
b. Model Pembelajaran Kolaborasi (Collabora- tion learning)
Pembelajaran Kolaborasi memberikan tugas dan menempatkan mahasiswa dalam kelompok kecil yang berjumlah antara 4-5 orang dan den- gan pelaksanaan tugas tersebut, mahasiswa saling bergantung satu dengan lainnya , sehingga pola kerjasama diantara mahasiswa dapat terjalin den-
gan baik. dalam hal ini mahasiswa mendapat tu- gas kelompok dalam bentuk proyek ( observasi kebeberapa instansi untuk mencari tahu prosedur pendirian usaha / legalitas bisnis) dan membuat laporan untuk dipresentasikan
c. Model Pembelajaran Individual (Individual learning)
Pembelajaran individu dimaksudkan untuk melatif mahasiswa untuk bekerja secara personal untuk mengerjakan tugas mandiri, bentuk tugas yang diterapkan antara lain tugas mandiri ( study lapangan wawancara pengusaha lokal yang sukses
dan studi biograi pengusaha lokal, Nasional dan
international)
d. Model Pembelajaran Sikap (Afective learn- ing)
Strategi yang dikembangkan dalam model pembelajaran ini di desain untuk menumbuhkan sikap, karakter dan membangun jiwa wirausaha
mahasiswa. Metode yang diterapkan dalam pemb-
elajaran kewirausahaan adalah study biograi
pengusaha sukses dan wawancara pengusaha
lokal yang sukses. diharapkan para tokoh tersebut
bisa dijadikan model dan sumber belajar tamba- han, dalam upaya untuk menumbuhkembangkan dan menjiwai karakter seorang wirausahawan
Upaya Memotifasi dan Mengaktifkan Belajar Mahasiswa
Upaya mengaktifkan mahasiswa dalam men- jalani proses pembelajaran kewirausahaan meru- pakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian
tujuan. Mahasiswa akan aktif dalam kegiatan be-
lajarnya bila ada dorongan motivasi, Beberapa hal
yang dapat merangsang tumbuhnya motivasi bela- jar aktif pada diri peserta didik, adalah:
a. Performance dosen yang hangat, Penampilan
dan sikap dosen hangat, percaya diri dan ber- semangat, serta cara pandang dosen terhadap mahasiswa, bahwa mahasiswa adalah manu- sia dewasa, cerdas dan berpotensi, merupakan faktor penting yang akan meningkatkan parti-
sipasi aktif peserta didik.
b. Penjelasan dosen tentang metode pembela- jaran kewirausahaan yang diterapkan dan sistem penilaian yang digunakan Mahasiswa
mengetahui maksud dan tujuan pembelajaran.
sehingga mahasiswa mengetahui tujuan pem- belajaran yang sedang mereka ikuti, akhirnya akan terdorong untuk melaksanakan kegiatan
tersebut secara aktif. Dan dosen telah meng- adakan kesepakatan bersama dengan para mahasiswa mengenai tata tertib belajar yang berlaku agar kegiatan pembelajaran dapat ber-
langsung lebih efektif.
c. Tersedia fasilitas, sumber belajar, dan ling- kungan yang mendukung dalam pembela- jaran kewirausahaan di Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Unigha, semua sarana dan prasarana sudah disediakan, ruangan belajar yang bersih dan media pembelajaran seperti Laptop, infokus, dan didukung perpustakaan jurusan,jaringan internet yang bisa digunakan
mahasiswa sebagai sumber belajar tambahan. akademik atmosir yang harmonis, sehingga
interaksi dosen mahasiswa menjadi lebih ko-
munikatif.
d. Adanya prinsip pengakuan penuh atas pribadi mahasiswa. Agar kesadaran akan potensi, ek- sistensi, dan percaya diri pada diri mahasiswa dapat terus tumbuh, dosen selalu memberikan apresiasi atau pujian bagi para mahasiswa, antara lain dengan mengumumkan hasil pr- estasi, dan memberlakukan bebas ujian akhir bagi mahasiswa yang sudah cukup nilainya
e. Adanya konsistensi dalam penerapan aturan
atau perlakuan dosen di dalam proses pembe- lajaran, Penerapan peraturan (kontrak belajar) yang sudah disepakati dosen dan mahasiswa akan mendukung kepercayaan mahasiswa, dan apabila dosen tidak konsisten, tidak adil, atau kesalahan perlakuan yang lain akan men- imbulkan kekecewaan dari mahasiswa, dan hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat keakti-
fan belajar peserta didik
f. Adanya implementasi “reward and punish-
ment” dalam proses pembelajaran kewirau-
sahaan. Penghargaan dan sangsi adalah
pemberian respon dalam proses interaksi belajar mengajar, Pemberian pengakuan ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan ke- aktifan belajar dan mencegah berulangnya
kesalahan dari peserta didik. Dan dalam pem- belajaran kewirausahaan, dosen menerapkan mencatat nama mahasiswa yang bertanya dan menjawab, untuk memberi nilai tambah ( + )
serta penerapan sistem bebas ujian akhir. dan
mahasiswa tidak diperkenan melanjutkan kuli- ah apabila sudah 3 kali tidak masuk tanpa pem- beritahuan tertulis yang ditandatangani oranga tua, (bila jam pertama kuliah), serta izin dosen dan tanda tangan manajemen jurusan bila jam selanjutnya, sebelum kuliah kewirausahaan dimulai, pemberlakuan kebijakan ini sebagai wujud dari pola pendidikan di universitas dan cerminan dari tuntutan kompetensi mata kuli- ah kewirausahaan, yang menitik beratkan pada disiplin, kerjakeras, dan untung rugi tanpa ba- tas
g. Model pembelajaran yang memotifasi maha- siswa, dan bentuk tugas yang menarik, meny- enangkan dan menantang, Dalam pemebe- lajaran kewirausahaan dosen memberikan tugas yang sifatnya menarik, menantang atau
menyenangkan bagi mahasiswa. Sumber data bervariasi, di dalam ruangan kelas dan perpus- takaan, serta dilapangan
Upaya menumbuhkembangkan semangat, membangun karakter dan kompetensi wirau- saha mahasiswa
Upaya yang dilakukan dosen dalam menum- buhkembangkan semangat, karakter dan kompe- tensi wirausaha mahasiswa, yang dilandasi pada pemahaman konseptual (ranah kognitif) dan pen- jiwaan mahasiswa tentang ciri atau karakteristik (ranah afektif) dan keterampilan dan kecakapan
hidup (ranah psikomotorik). Dosen menyusun GBPP dan SAP, modul dan buku ajar yang berba- sis kompetensi, yang materi ajar disesuaikan den-
gan kompetensi seorang wirausawan itu sendiri. Thomas W. Zimmerer dkk, (2005) memberikan
pendapatnya, seorang wirausahawan mempunyai ciri atau karakteristik sebagai berikut, yaitu; (a) menyukai tanggung jawab, (b) lebih menyukai re- siko menengah, (c) keyakinan akan kemampuan mereka untuk berhasil, (d) hasrat untuk menda- patkan umpan balik langsung, (e) tingkat energi yang tinggi, (f) orientasi kedepan, dan (g) keter-
ampilan mengorganisir.
Wirausahawan yang berhasil, harus mem- punyai persyaratan utama yang harus dimiliki yaitu memiliki jiwa, semangat dan watak kewi-
rausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan terse- but dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan,
atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentu- kan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha dan
model pembelajaran yang dilaksanakan. ada 10
kompetensi yang harus dimiliki seorang wirausa- ha, yaitu:
1. Knowing Your Business
Mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.
Dengan kata lain, seorang wirausaha harus meng- etahui segala sesuatu yang ada hubungannya den-
gan usaha atau bisnis yang akan lakukan.
2. Knowing The Basic Business Management Mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi- kan dan mengendalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengad- ministrasikan dan membukukan kegiatan-kegia-
tan usaha.
3. Having The Proper Attitude
Memiliki sikap yang identik terhadap tuntutan
usaha yang dilakukannya. 4. Having Adequate Capital
Memiliki modal yang cukup. Modal tidak han-
ya bentuk materi, tetapi juga rohani. Kepercayaan
dan keteguhan hati merupakan modal utama da-
lam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu
cukup uang, cukup tenaga, tempat, dan mental. 5. Managing Finances Efectively
Memiliki kemampuan mengatur/mengelola
keuangan secara efektif dan eisien, mencari sum- ber dana dan menggunakannya secara tepat, serta
mengendalikannya secara akurat. 6. Managing Time Eiciently
Kemampuan mengatur waktu seeisien mung-
kin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
7. Managing People
Kemampuan merencanakan, mengatur, men- garahkan, menggerakan (memotivasi), dan men- gendalikan orang-orang dalam menjalankan peru-
sahaan.
8. Satisfying Customer by Providing High Quali-
ty Product
Memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
bermanfaat, dan memuaskan. 9. Knowing Hozu to Compete
Mengetahui strategi/ cara bersaing. Wirausa-
ha, harus dapat mengungkap kekuatan (strenghts),
kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan
ancaman (threat) dirinya dan pesaing. Ia harus
menggunakan analisis SWOT baik terhadap di-
rinya maupun terhadap pesaing.
10. Copying with Regulations and Paperwork
Membuat aturan/pedoman yang jelas baik ter-
surat tidak tersirat. Di samping keterampilan dan
kemampuan, ada empat kemampuan utama yang diperlukan untuk mencapai pengalaman yang seimbang agar kewirausahaan berhasil, yaitu:
a. Technical competence, yaitu memiliki kom-
petensi dalam bidang rancang bangun (know-
how) sesuai dengan bentuk usaha yang akan
dipilih.
b. Marketing competence, yaitu wirausahawan memiliki kompetensi dalam menemukan pasar
yang cocok, mengidentiikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Ia
harus mengetahui bagaimana menemukan pe-
luang pasar yang spesiik
c. Financial competence, yaitu wirausahawan memiliki kompetensi dalam bidang manaje- men keuangan dan akuntansi, dan bagaimana mendapatkan sumber dana tambahan
d. Human relation competence, yaitu wirausa- hawan memiliki kompetensi dalam mengem- bangkan hubungan personal dan interpersonal
Pembelajaran yang Menumbuhkan Minat Mahasiswa
Dalam pembelajaran kewirausahaan, dosen juga menjelaskan manfaat apa saja yang didapat,
bila menjadi seorang wirausahawan, menurut Tho-
mas W. Zimmerer dkk, (2005), manfaat tersebut
anda sendiri, (2) kesempatan melakukan peruba- han, (3) peluang untuk menggunakan kesempatan sepenuhnya, (4) peluang untuk meraih keuntun- gan tanpa batas, (5) peluang untuk berperan da- lam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya
METODE PENGEMBANGAN DAN