• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol.17 No.2 Oktober 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Vol.17 No.2 Oktober 2016"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

JOURNAL OF

Economic

Management

& Business

Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, Financial Leverage, dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Periode 2010-2014

Aida Yulia dan Raudhaturrahmi 117

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar

di Jakarta Islamic Index Periode 2014-2015

Muhammad Nasir, Yeni Irawan dan Anisa Putri 133

Pengaruh Program Keluarga Harapan Terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan di Kabupaten Pidie

R u s y d i 145

Reaksi Investor terhadap Pengumuman Stock Split

Saiful dan Meiliana Al-Fajri 153

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kewirausahaan Melalui Implementasi Multi Model Pembelajaran dalam Upaya Menumbuhkembangkan Semangat dan Kompetensi Wirausaha Mahasiswa

Z u l k i f l i 169

Corporate Governance

Dalam Persektif Teori Keagenan

Syarifah Rahmawati 179

Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek (Brand Image) Minuman Pulpy Minute terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia

Edwar M. Nur 192

(2)
(3)

JOURNAL OF

Economic

Management

& Business

Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, Financial Leverage, dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Periode 2010-2014

Aida Yulia dan Raudhaturrahmi 117

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar

di Jakarta Islamic Index Periode 2014-2015

Muhammad Nasir, Yeni Irawan dan Anisa Putri 133

Pengaruh Program Keluarga Harapan Terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan di Kabupaten Pidie

R u s y d i 145

Reaksi Investor terhadap Pengumuman Stock Split

Saiful dan Meiliana Al-Fajri 153

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kewirausahaan Melalui Implementasi Multi Model Pembelajaran dalam Upaya Menumbuhkembangkan Semangat dan Kompetensi Wirausaha Mahasiswa

Z u l k i f l i 169

Corporate Governance

Dalam Persektif Teori Keagenan

Syarifah Rahmawati 179

Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek (Brand Image) Minuman Pulpy Minute terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia

Edwar M. Nur 192

(4)

Diterbitkan Oleh :

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh Dewan Penasehat/Advisory Board

Rektor Universitas Malikussaleh

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh Ketua Penyunting/ Chief Editor

Wahyuddin Editor

Mohd. Heikal, Ghazali Syamni, Mursalin

Nauval Bachri, Hanif Sofyan, Falahuddin, Kusnandar Zainuddin Reviewer

1. Muhammad Subhan, Ph. D (UUM) 2. Ruzita binti Abdur Rahim, Ph. D (UKM) 3. Zahri Mahad, PhD (USM)

4. Adi Aif Zakaria, Ph.D (UI) 5. Zafri Ananto Husodo, Ph.D (UI) 6. Dr. Fachruzzaman (UNIB)

7. Iskandarsyah Madjid, Ph.D (Unsyiah) 7. M. Sabri Abdul Madjid, Ph.D (Unsyiah) 8. Dr. Syukri Abdullah (Unsyiah)

9. Dr. M. Sayuti (Unimal)

10. Dr. Muammar Khaddai (Unimal) 11. Widyana F Siregar, Ph.D (Unimal)

Sirkulasi

Ikramulhadi, Surnita, Karmila Kantor Penyunting/Editorial Oice

Kampus Bukit Indah P.O. Box. 141 Lhokseumawe Telp. (0645) 7014461 Fax. (0645) 56941 E-mail : [email protected] - Homepage: http://journal.unimal.ac.id/emabis

Jurnal Emabis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh diterbitkan sejak tahun 2007 dg ISSN – p No. 1412-968X

Jurnal E-Mabis diterbitkan oleh FEB Unimal bekerjasama dengan ISEI Lhokseumawe Sesuai dengan Surat Keputusan Dekan FEB Universitas Malikussaleh

Nomor: No.134/UN45.4/LL/2015 dan Nomor: 004/ISEI/B/II/2015

Jurnal E-Mabis terbit 2 kali setahun pada bulan April dan Oktober.

E-MABIS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

(5)

Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, Financial Leverage, dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Periode 2010-2014

Aida Yulia dan Raudhaturrahmi 117

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar

di Jakarta Islamic Index Periode 2014-2015

Muhammad Nasir, Yeni Irawan dan Anisa Putri 133

Pengaruh Program Keluarga Harapan Terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan di Kabupaten Pidie

R u s y d i 145

Reaksi Investor terhadap Pengumuman Stock Split

Saiful dan Meiliana Al-Fajri 153

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kewirausahaan Melalui Implementasi Multi Model Pembelajaran dalam Upaya Menumbuhkembangkan Semangat dan Kompetensi Wirausaha Mahasiswa

Z u l k i f l i 169

Corporate Governance

Dalam Persektif Teori Keagenan

Syarifah Rahmawati 179

Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek (Brand Image) Minuman Pulpy Minute terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia

(6)
(7)

PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS,

FINANCIAL LEVERAGE, DAN DIVIDEND PER

SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN

MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2010-2014

AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI

Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

The purpose of this research is to examine the efect of accounting earnings, cash low, inancial leverage and dividend per share (DPS) to stock prices in manufactur-ing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2010- 2014. The type of this research is hypothesis testing. The population of this study are the companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2010 to 2014. Sample is determined by puropsive sampling method, to obtain a sample of 25 manufactur-ing companies. The type of data that used in this study is secondary data, that annual reports and inancial reports. Analysis of the data used is multiple linear regression analysis. The result showed that accounting earnings, cash low, inancial leverage and dividend per share (DPS) simultaneously have a signiicant efect on stock price. The result of partial showed that, accounting earnings are signiicantly efect on stock prices, cash low does not signiicantly inluence on stock prices, inancial leverage are signiicantly efect on stock prices and dividend per share (DPS) are signiicantly efect on stock prices.

(8)

LATAR BELAKANG

Persaingan bisnis yang semakin ketat diera glo -balisasi ini menuntut perusahaan untuk maju lebih unggul dalam bersaing dan mampu menghindari kebangkrutan. Dalam mengantisipasi persaingan bisnis, perusahaan harus meningkatkan kinerjan -ya dan memperkuat modal inansial demi kelang -sungan usaha (going concern). Perluasan usaha yang dilakukan perusahaan akan berdampak pada kebutuhan dana yang terus mengalami peningka -tan seiring dengan meningkatnya aktivitas peru -sahaan, oleh sebab itu perusahaan harus mampu memperoleh dan mengalokasikan dana secara optimal. Salah satu alternatif untuk memperoleh dana guna tercapainya tujuan perusahaan adalah melalui pasar modal. Pasar modal merupakan tempat untuk bertemunya pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memer -lukan dana (perusahaan). Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi, waran, right, ob -ligasi konvertibel, dan berbagai produk tururnan (derivatif) seperti opsi (put atau call) (Darmadji

dan Fakhruddin, 2001:3). Instrumen keuangan di pasar modal yang banyak digunakan oleh para investor adalah saham. Saham menjadi salah satu pilihan alternatif, karena dapat memberikan ke -untungan yang lebih besar dibandingkan dengan instrumen keuangan lainnya.Dalam aktivitas per -dagangan saham, informasi harga saham merupa -kan basis dalam pengambilan keputusan investasi.

Harga saham adalah nilai pasar (market value) yang merupakan harga dari saham di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar (Jogiyanto,2007:88). Harga saham mengala -mi luktuasi baik berupa kenaikan dan penurunan, hal ini terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Semakin banyak investor yang membeli saham, maka harga saham akan meningkat. Sebaliknya semakin banyak in -vestor yang akan melepas atau menjual sahamnya maka harga saham tersebut akan menurun.

Harga saham berubah dari waktu ke waktu seiring dengan perubahan kondisi dan informasi baru yang diterima investor tentang prospek pe -rusahaan. Ariin (2007:117) menyebutkan bahwa faktor fundamental merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi harga saham. Faktor funda -mental merupakan faktor penentu harga saham yang berkaitan langsung dengan kinerja perusa -haan. Informasi-informasi yang berkaitan dengan kinerja perusahaan adalah informasi mengenai rasio-rasio keuangan seperti rasio leverage ( inan-cial leverage), rasio proitabilitas, dan rasio sa -ham (DPS) (Fakhruddin dan Hadianto, 2001:58). Selain informasi mengenai rasio-rasio keuangan, menurut Ariin (2007: 79-80) harga saham juga dipengaruhi oleh informasi mengenai laba dan arus kas, kedua informasi ini dipergunakan untuk menakar kemampuan perusahaan dalam mem -bagikan dividen.

Laba akuntansi adalah jumlah yang dapat di -berikan kepada investor (sebagai hasil investasi) dan kondisi perusahaan diakhir periode masih sama baiknya atau kayanya (well-of) dengan di -awal periode (Stice et al, 2011:200), sedangkan laporan arus kas merupakan laporan yang mel -aporkan aktivitas operasi, investasi dan pendan -aan suatu perusah-aan sepanjang periode akuntansi (Reeve et al, 2009:26). Penyajian laporan arus

kas bertujuan untuk memungkinkan para investor memprediksi jumlah kas yang akan diberikan se -bagai dividen di masa yang akan datang serta un -tuk menilai risiko investasinya. Selain informasi laba akuntansi dan arus kas, investor juga mem -butuhkan informasi mengenai inancial leverage dan dividend per share (DPS) untuk pengambilan

keputusan investasi.

(9)

buruk yang mengakibatkan turunnya harga saham (Braeley et al, 2006:10).

Kelompok perusahaan yang tergabung dalam industri manufaktur yang telah go public dan ter -daftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dipilih ka -rena perusahaan yang tergabung dalam industri ini memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi dibandingkan dengan industri lainnya karena me -miliki perputaran penjualan yang sangat cepat. Perusahaan industri manufaktur merupakan salah satu industri yang mampu bertahan dalam meng -hadapi krisis ekonomi karena laporan keuangan perusahaan ini menunjukkan angka yang relatif stabil, dan perusahaan industri ini juga merupa -kan perusahaan dengan tingkat rata-rata tertinggi dalam pembagian dividen setiap tahunnya.Dalam penelitian ini, pemilihan variabel laba akuntansi yaitu untuk melihat earning yang diperoleh pe -rusahaan dan kemampuan investor dalam men -gukur kinerja perusahaan. Sedangkan arus kas dipilih untuk mengukur prospek arus kas bersih dan menilai risiko potensial atas investasi yang ditanamkan oleh investor. Financial leverage dip -ilih untuk melihat sejauh mana investor menilai risiko dari penggunaan pendanaan biaya tetap dan variabel DPS dipilih untuk melihat sejauh mana investor memperoleh return atas sahamnya.

Harga saham perusahaan setiap tahunnya men -galami perubahan, ada yang men-galami pening -katan dan ada juga yang mengalami penurunan. Berikut adalah tabel harga saham beberapa peru -sahaan manufaktur selama 5 tahun berturut-turut, yaitu dari tahun 2010-2014:

Berdasarkan pengamatan pada Tabel 1 me-nunjukkan bahwa harga saham mengalami luk -tuasi setiap tahunnya. Rata-rata harga saham tahun 2010-2012 mengalami peningkatan yaitu dari Rp 17.744,5 menjadi Rp 20.009,5 dan Rp 21.427,5. Akan tetapi rata-rata harga saham untuk tahun 2013 mengalami penurunan, yaitu sebesar Rp 21.357. Tahun 2014 harga saham meningkat yaitu sebesar Rp 23.489. Penurunan harga saham ini disebabkan oleh tidak stabilnya laba dan arus kas yang diperoleh perusahaan setiap tahun. Rata-rata laba perusahaan terus mengalami peningka -tan dari tahun 2010-2011 yaitu Rp 1.074.731,2 dan Rp 1.401.661,3. Pada tahun 2013 laba men -galami penurunan yaitu sebesar Rp 760.432,6 dan meningkat di tahun 2013 yaitu Rp. 1.209.446,2. Akan tetapi rata-rata laba menurun drastis di ta -hun 2014 yaitu sebesar Rp 301.977,3. Rata-rata arus kas perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2010- 2011 yaitu Rp 824.908,2 menjadi Rp 1.610.391. Pada tahun 2012 arus kas mengalami penurunan yaitu sebesar Rp 910.238,3. Akan teta -pi pada tahun 2013 rata-rata arus kas mengalami peningkatan yang tinggi dibandingkan tahun- ta -hun sebelumnya yaitu sebesar Rp 67.300.167,4. Namun pada tahun 2014 kembali mengalami pe -nurunan Rp 729.191,9. Pe-nurunan harga saham juga terjadi karena inancial leverage tidak stabil. Tahun 2010-2011 rata-rata inancial leverage pe-rusahaan menurun yaitu dari 1,85 menjadi 1,73. Pada tahun 2012 inancial leverage meningkat menjadi 1,82 dan kembali menurun di tahun 2013 yaitu 1,78. Akan tetapi pada tahun 2014 inancial

Tabel 1

Daftar Harga Saham Perusahaan Tahun 2010-2014 (Rupiah)

No Nama Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014

1 PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk 14.250 15.850 15.950 15.800 16.500 2 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 3.400 3.450 3.650 4.400 3.700

3 PT. Asahimas Flat Glass Tbk 1.070 1.150 1.170 1.220 1.200

4 PT. Surya Toto Indonesia Tbk 1.425 1.465 1.680 1.500 1.690

5 PT. Lionmesh Prima Tbk 2.225 2.300 2.525 2.550 2.400

6 PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk 3.725 3.780 3.800 3.750 3.700 7 PT. Astra International Tbk 96.500 111.500 120.000 115.000 135.000

8 PT.Gajah Tunggal Tbk 5.800 5.850 5.500 5.350 5.200

9 PT. Gudang Garam Tbk 20.900 22.450 21.000 25.000 26.000

10 PT. Tempo Scan Paciic Tbk 28.150 32.300 39.000 39.000 39.500

Total 177.445 200.095 214.275 213.570 234.890

Rata-rata 17.744,5 20.009,5 21.427,5 21.357 23.489

(10)

leverage mengalami peningkatan yaitu 1,79. Rata-rata DPS dari tahun 2010-2014 terus mengalami peningkatan yaitu Rp 82,8; Rp 153,7; Rp 154; Rp 155 dan Rp 163,9.

Akibat dari ketidakstabilan laba, arus kas, dan inancial leverage tersebut investor menunda un -tuk mengambil keputusan investasi. Hal ini terjadi karena investor takut akan besarnya risiko yang akan dihadapi jika tetap melakukan investasi, sehingga menyebabkan harga saham terus men -galami penurunan. Berdasarkan tabel pengamatan rata-rata DPS terus meningkat setiap tahunnya. Akan tetapi hal tersebut tidak dapat dijadikan per -timbangan dalam pengambilan keputusan investa -si oleh investor. Dalam pengambilan keputusan in -vestasi investor tidak hanya melihat rata-rata DPS saja, namun investor juga memperhatikan ketidak -stabilan laba, arus kas dan inancial leverage.

Beberapa peneliti yang menguji informasi laba dan arus kas terhadap harga saham salah satunya dilakukan oleh Mutia (2012). Penelitian ini membuktikan bahwa informasi laba, aktivitas investasi arus kas dan kegiatan pembiayaan arus kas berpengaruh signiikan terhadap harga saham perusahaan, namun aktivitas operasi arus kas tidak memiliki pengaruh yang signiikan terhadap har -ga saham. Penelitian sejenis ju-ga dilakukan oleh Meythi dan Hartono (2012) yang membuktikan bahwa variabel laba secara signiikan berpengaruh positif terhadap harga saham, sementara variabel arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pen -danaan secara parsial tidak berpengaruh signiikan terhadap harga saham, namun hasil penelitian se -cara simultan menunjukkan bahwa variabel laba, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh signiikan terhadap harga saham. Penelitian mengenai pengaruh inancial leverage terhadap harga saham dilakukan oleh Rusliati dan Prasetyo (2011) yang menyatakan bahwa inancial leverage tidak berpengaruh sig -niikan secara parsial terhadap harga saham. Pe -nelitian serupa juga dilakukan oleh Nurhidayah dan Windayanti (2013), yang menunjukkan bah -wa degree of inancial leverage merupakan vari -abel dominan berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian mengenai pengaruh DPS terhadap harga saham dilakukan oleh Hutami (2012), hasil penelitian ini membuktikan bahwa DPS berpen

-garuh positif dan signiikan terhadap harga saham. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Meythi dan Harto -no (2012) yang menguji pengaruh informasi laba dan arus kas terhadap harga saham. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ada -lah adanya penambahan dua variabel bebas yaitu inancial leverage dan DPS. Selain itu, perbedaan terletak pada pemilihan sampel dan tahun peneli -tian. Sampel dalam penelitian sebelumnya meru -pakan kelompok perusahaan LQ 45 dari tahun 2004-2006, sedangkan penelitian ini mengguna -kan perusahaan manufaktur dari tahun 2010-2014.

KERANGKA PEMIKIRAN

Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham

Laba merupakan selisih pendapatan dan keun -tungan setelah dikurangi beban dan kerugian. Laba digunakan sebagai ukuran kinerja dan dasar bagi ukuran kinerja investasi atau kinerja saham, ka -rena laba memberikan informasi mengenai peng -hasilan perusahaan dimasa lalu yang kemudian dijadikan dasar untuk memprediksi harga saham dan dividen perusahaan di masa depan (Martani et al, 2012: 43). Laba merupakan informasi penting yang akan dilihat oleh investor dalam pengambi -lan keputusan investasi, karena investor berang -gapan bahwa laba yang tinggi akan menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi, begitu juga sebaliknya laba yang rendah akan menghasilkan tingkat pengembalian yang rendah pula. Hal ini dianggap bahwa perusahaan tidak akan mampu memberikan keuntungan yang besar bagi inves -tor, sehingga penawaran harga saham perusahaan akan menurun.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Meythi dan Hartono (2012) dan Mutia (2012) menunjuk -kan bahwa laba secara signii-kan berpengaruh positif terhadap harga saham. Artinya bahwa se -makin meningkat laba akuntansi maka harga sa -ham akan cenderung naik dan sebaliknya semakin menurun laba akuntansi maka harga saham juga cenderung menurun.

(11)

yang melaporkan kas yang diterima, kas yang dibayarkan , dan perubahannya, dari kas yang di -hasilkan dari aktivitas operasi, investasi dan pen -danaan dari bisnis selama satu periode dalam se -buah format yang menyatakan saldo kas awal dan akhir. Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentang perubahan arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas selama satu periode tertentu, yang bergu -na bagi investor, kreditur dan penggu-na lainnya (Martani, 2012: 145). Informasi arus kas dijadikan pedoman untuk pengambilan keputusan investasi oleh investor. Hal ini dikarenakan investor melihat kas perusahaan untuk meramalkan dividen. Se -makin tinggi kas perusahaan maka se-makin besar peluang investor untuk mendapatkan dividen dan harga saham perusahaan juga akan meningkat, be -gitu juga sebaliknya.

Penelitian Mutia (2012) menunjukan bahwa aktivitas investasi arus kas dan kegiatan pembi -ayaan arus kas berpengaruh signiikan terhadap harga saham LQ 45 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, namun aktivitas ope -rasi arus kas dan jumlah arus kas tidak memiliki pengaruh yang signiikan terhadap harga saham LQ 45 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Artinya bahwa pemakai laporan keuan -gan akan cenderung melihat informasi yang ter -kandung dalam arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan ketimbang arus kas dari aktivitas operasi.

Pengaruh Financial Leverage Terhadap Harga Saham

Financial leverage adalah penggunaan aktiva dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki beban tetap dengan maksud meningkatkan keun -tungan potensial pemegang saham (Sawir, 2004: 10). Financial leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasi perusahaan. Penggunaan utang akan menyebab -kan terjadinya perubahan risiko yang a-kan mem -pengaruhi harga saham (Brigham dan Houston, 2013: 165). Besarnya tingkat inancial leverage menunjukkan tingginya risiko kegagalan peru -sahaan untuk mengembalikan hutang-hutangnya sehingga investor memandang hal tersebut se -bagai sebuah risiko dan menyebabkan turunnya

harga saham. Oleh karena itu inancial leverage yang tinggi akan menyebabkan para investor un -tuk tidak membeli saham perusahaan tersebut, sebaliknya inancial leverage yang rendah akan membuat investor tertarik untuk membeli saham karena terhindar risiko.

Penelitian Rusliati dan Prasetyo (2011) men -unjukkan bahwa inancial leverage tidak berpen -garuh signiikan secara parsial terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa investor cenderung tidak terlalu memperhatikan inancial leverage dalam melakukan investasi. Penelitian yang dilakukan oleh Bismark (2008) dan Nurhi -dayah dan Windayanti (2013) menunjukkan bahwa inancial leverage berpengaruh signiikan terhadap harga saham. Artinya investor cenderung memperhatikan besarnya tingkat inancial lever-age dalam melakukan investasi agar terhindar dari risiko kegagalan.

Pengaruh DPS Terhadap Harga Saham Fakhruddin dan Hadianto (2001: 66) menje -laskan bahwa DPS menunjukkan seluruh pem -bayaran dividen dalam angka per saham. Salah satu alasan investor membeli saham adalah un -tuk mendapatkan dividen. Bagi investor dividen risikonya lebih kecil dari capital gain. Hal ini ter -jadi karena investor beranggapan bahwa keuntun -gan yang diterima dari dividen dapat diperkirakan sebelumnya, sedangkan capital gain lebih sulit untuk diperkirakan. Halim (2003: 17) menyebut -kan bahwa pembayaran dividen tinggi dianggap perusahaan mempunyai tingkat prospek keuntun -gan yang baik, sebaliknya penurunan pembayaran dividen dianggap prospek tingkat keuntungan kurang baik dan pada akhirnya harga saham cend -erung mengikuti naik turun besarnya dividen yang dibayarkan. Investor mengharapkan dividen yang diterimanya dalam jumlah besar dan mengalami peningkatan setiap periode.

(12)

-vestor tertarik untuk membeli saham perusahaan

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Hipotesis

Berdasarkan uraian yang telah paparkan, maka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

H1:

Laba akuntansi, arus kas, inancial leverage dan DPS secara simultan berpengaruh signii -kan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.

H2: Laba akuntansi berpengaruh secara signiikan terhadap harga saham pada perusahaan manu -faktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.

H3: Arus kas berpengaruh secara signiikan terha -dap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2014. H4: Financial leverage berpengaruh secara sig

-niikan terhadap harga saham pada perusa -haan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.

H5: DPS berpengaruh secara signiikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusa -haan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2010 sampai dengan 2014 sebanyak 131 perusa-haan. Sampel dalam penelitian ini adalah 25 peru -sahaan dengan 125 pengamatan. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu (Kuncoro, 2009: 139). Adapun kriteria-kriteria tersebut adalah:

1. Perusahaan manufaktur yang listing secara

ter-us-menerus di BEI periode tahun 2010-2014. 2. Perusahaan yang memperoleh laba positif ber

-turut-turut selama periode 2010-2014. 3. Perusahaan yang membayar dividen

berturut-turut selama periode 2010-2014.

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini ada -lah data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan yang ada di BEI periode 2010 -2014. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi yaitu mencatat dan mengklasii -kasikan data laporan keuangan berdasarkan k rite-ria yang telah ditentukan. Data ini diperoleh dari website resmi BEI yaitu www.idx.co.id.

Operasionalisasi Variabel 1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel teri -kat, yaitu variabel yang menjadi perhatian utama peneliti (Sekaran, 2006: 116). Didalam penelitian yang merupakan variabel terikat adalah harga sa -ham. Harga saham merupakan nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Harga saham dapat dirumuskan sebagai berikut (Samsul, 2006: 184):

Harga Saham =

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen merupakan variabel be -bas, variabel yang mempegaruhi variabel teri -kat, baik secara positif maupun negatif (Sekaran, 2006: 117). Didalam penelitian ini yang merupa -kan variabel bebas adalah laba akuntansi, arus kas, inancial leverage dan DPS.

a. Laba Akuntansi

Laba akuntansi adalah pendapatan bersih pe -rusahaan yang telah dikurangi beban-beban, baik beban operasi maupun beban pajak penghasilan. Laba akuntansi dalam penelitian ini diukur dari total laba bersih setelah pajak perusahaan.

b. Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan yang menje -laskan perubahan pada kas atau setara kas (cash equivalent) dalam periode tertentu (Stice et al, 2011: 284). Arus kas dalam penelitian ini diukur dari total aruskaspadaakhirperiode, yang berasal

(13)

daripenjumlahan arus kas aktivitas operasi, arus kas aktivitas pendanaan, dan arus kas aktivitas in -vestasi.

c. Financial Leverage

Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehing -ga akan meningkatkan keuntun-gan yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2010: 263). Fi-nancial leverage dapat dirumuskan sebagai beri -kut (Samsul, 2006: 146):

Financial Leverage =

d. Dividend Per Share (DPS)

Dividen merupakan sebagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham (Halim, 2003: 17). DPS dalam penelitian ini diukur dengan per -samaan sebagai berikut (Fakhruddin dan Hadianto 2001: 61):

Dividend Per Share =

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel penelitian yang diamati. Statistik deskriptif variabel yang diguna -kan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel1.

Uji Normalitas

Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov Smirnov untuk melihat apakah dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen atau keduanya terdistribusikan secara normal atau tidak. Model distribusi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 2, terlihat nilai Asymp. Sig menunjuk -kan nilai sebesar 0,07. Dengan dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah jika hasil One Sample Kolmogorov Smirnov di atas tingkat kepercayaan 0,05 menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi Total Aktiva

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Laba 125 846 55507382 1788120.66 5448088.005

Arus Kas 125 149 66425373 2545535.74 7573815.532

Financial Leverage 125 1.0 3.5 1.754 .5321

DPS 125 3 2800 163.26 289.847

Harga Saham 125 159 1200000 57387.27 174102.900

(14)

normalitas. Dengan demikian variabel ini terbebas dari asumsi normalitas.

Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas dalam penelitian ini da -pat dideteksi dengan melihat nilai dari Value In-lation Factor (VIF). Untuk semua variabel, de -penden maupun inde-penden, menunjukkan nilai VIF< 10, maka data penelitian memenuhi asumsi multikolonieritas.

Berdasarkan hasil uji multikolonieritas yang terlihat pada Tabel 3 tersebut menunjukkan bahwa nilai tolerance dari setiap variabel independen yang diteliti berada diatas 0,10 dan VIF≤ 10. Den -gan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini terbebas dari multikolonieritas, dan model regresi ini layak untuk digunakan.

Uji Heterokedatisitas

Uji heterokedatisitas dilakukan dengan mem -prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dan nilai residual SRESID. Dasar analisa dari uji heteroke -datisitas dilakukan melalui graik plot yaitu jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menye -bar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heterokedatisitas.

Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan bahwa data (titik- titik) menyebar di atas dan di bawah garis nol. Dari gambar tersebut dapat disimpul -kan bahwa penelitian ini tidak terjadi masalah he -terekedatisitas.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apa -kah dalam suatu model regresi linear berganda ter -dapat korelasi antara residual pada periode t den -gan residual periode t- 1 (sebelumnya). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Durbin Watson (DW- test).

Hasil pengujian autokorelasi dengan meng -gunakan uji Durbin Watson seperti terlihat pada Tabel 4 menunjukkan bahwa pada tingkat signii -kansi 5% nilai dw untuk 125 observasi dan 4 vari -abel yang menjelaskan du = 1,76 dan d = 2,322. Hal ini menunjukkan bahwa d > du yaitu 2,322 > 1,76. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa model regresi ini terbebas dari masalah autokore -lasi positif.

Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda, yaitu untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen.

Berdasarkan Tabel 5 maka persamaan regresi dari hasil uji coeicients adalah sebagai berikut:

Y = 2,804 + 0,163X1 + 0,011X2 - 4,986X3 + 0,156X4 + e

Persamaan regresi linear berganda diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Persamaan regresi linear berganda dalam pe -nelitian ini mempunyai konstansta sebesar 2,804. Hal ini menunjukkan bahwa jika vari -abel- variabel independen (Laba, Arus Kas, Financial Leverage, dan DPS) diasumsikan konstan, maka variabel dependen yaitu harga saham menyebabkan kenaikan sebesar 2,804. 2. Koeisien Laba menunjukkan nilai sebesar

0,163 yang berarti setiap kenaikan laba sebe -sar Rp 1 akan menyebabkan kenaikan harga saham sebesar Rp 0,163.

3. Koeisien Arus Kas menunjukkan nilai sebe -sar 0,011 yang berarti setiap kenaikan arus kas sebesar Rp 1 akan menyebabkan kenaikan harga saham sebesar Rp 0,011.

4. Koeisien Financial Leverage menunjukkan nilai sebesar -4,986 yang berarti setiap ke -naikan Financial Leverage sebesar 1% akan menyebabkan turunnya harga saham sebesar 4,986%.

5. Koeisien DPS menunjukkan nilai sebesar 0,156 yang berarti setiap kenaikan DPS sebe -sar Rp 1 akan menyebabkan kenaikan harga saham sebesar Rp 0, 156.

Hasil Uji Hipotesis

1. Koeisien Determinasi (R2)

(15)

Tabel 3

Hasil Uji Multikolonieritas Coeicientsa

Model

Collinearity Statistic Tolerance VIF 1 (Constant)

Laba Arus Kas

Financial Leverage DPS

,640 ,652 ,747 ,759

1,564 1,535 1,339 1,317 Dependent Variable: Harga Saham

Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summarya

Model Durbin- Watson

1 2,322

Predictors: (Constant), DPS, Laba, Financial Leverage, Arus Kas Dependent Variable: Harga Saham

Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)

Tabel 5

Hasil Uji Regresi Berganda Coeicientsa

Model

Unstandardized

Coeicients StandardizedCoeicients B Std. Error Beta 1 (Constant)

Laba Arus Kas

Financial Leverage DPS

2,804 ,163 ,011 -4,986 ,156

,462 ,041 ,032 ,308 ,065

,204 ,018 -,774 ,113 Dependent Variable: Harga Saham

Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)

(16)

Nilai R menunjukkan tingkat hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen. Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai R sebesar 0,892 atau 89,2%. Artinya hubungan antara vari -abel independen yaitu Laba, Arus Kas, Financial Leverage, dan DPS terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham dapat dikategorikan kuat. Nilai R2 pada tabel diatas sebesar 0,795 atau 79,5%. Hal ini memberi arti bahwa variabel independen yaitu Laba, Arus Kas, Financial Leverage, dan DPS da -pat menerangkan variabel dependen yaitu Harga Saham sebesar 79,5% dan sisanya 20,5% dit -erangkan oleh variabel lain yang tidak dimasuk -kan dalam penelitian ini. Adjusted R Square dalam penelitian ini adalah sebesar 0,788 atau 78,8% dan nilai standard Error of the Estimate adalah sebe -sar 0,364 atau 36,4%. Nilai ini merupakan kesala -han standar dari penaksiran.

2. Uji Simultan (Uji Statistik F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah vari -abel independen secara bersama- sama berpen -garuh terhadap variabel dependen.

Berdasarkan hasil uji statistik F yang dilihat pada Tabel 7 tersebut, dapat diketahui bahwa hasil uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 116,453 dengan signiikansi 0,000. Nilai signiikansi terse -but lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disim -pulkan bahwa variabel independen yaitu Laba, Arus Kas, Financial Leverage, dan DPS berpen -garuh secara simultan (bersama- sama) terhadap Harga Saham sehingga hipotesis yang diajukan yaitu “Laba, Arus Kas, Financial Leverage, dan DPS secara bersama- sama berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014” dapat diterima. Artinya setiap perubahan yang terjadi pada variabel independen yaitu, Laba, Arus Kas, Financial Leverage, dan DPS secara simultan (bersama- sama) akan berpengaruh pada perubahan harga saham pada periode penelitian 2010-2014.

3. Uji Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t digunakan untuk menguji vari -abel- variabel independen secara parsial berpen -garuh terhadap variabel dependen dengan tingkat signiikansi 0,05 atau 5%. Jika nilai signiikansi lebih kecil dari 0, 05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau signiikan. Sebaliknya jika

nilai signiikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau tidak signiikan. Koeisien variabel Laba, Arus Kas, Financial Leverage dan DPS dapat dilihat pada Tabel 8.

Hasil pengujian variabel dependen Harga Sa -ham adalah sebagai berikut:

a. Variabel Laba memiliki nilai t sebesar 3, 958 dengan tingkat signiikansi sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau 5%, dengan demikian dapat diartikan bahwa variabel Laba berpengaruh terhadap Harga Saham. Oleh karena itu hipotesis kedua yang menyatakan “Laba Akuntansi berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014” diterima. b. Arus kas memiliki nilai t sebesar 0,348 dengan tingkat signiikansi 0,729. Nilai ini lebih be -sar dari 0,05 atau 5%, sehingga dapat diartikan bahwa variabel Arus Kas tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Dengan demikian, hipotesis ketiga yang menyatakan “Arus Kas berpengaruh terhadap Harga Saham pada Pe -rusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014” ditolak.

c. Financial Leverage memiliki nilai t sebesar -16,2 dengan tingkat signiikansi 0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau 5%, sehingga da -pat diartikan bahwa variabel Financial Lever-age berpengaruh terhadap Harga Saham. Jadi hipotesis keempat yang menyatakan “ Finan-cial Leverage berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014” diterima. d. DPS memiliki nilai t sebesar 2,392 dengan

tingkat signiikansi 0,018. Nilai ini lebih ke -cil dari 0,05 atau 5%, sehingga dapat diartikan bahwa variabel DPS berpengaruh terhadap Harga Saham. Jadi hipotesis kelima yang men -yatakan “DPS berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014” diterima.

HASIL PEMBAHASAN

Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham

(17)

Tabel 6

Hasil Uji Koeisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,892a ,795 ,788 ,36421

Predictors: (Constant), DPS, Laba, Financial Leverage, Arus Kas Dependent Variable: Harga Saham

Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)

Tabel 7 Hasil Uji Simultan

ANOVAb

61,790 4 15,447 116,453 ,000a

15,918 120 ,133

77,708 124 Regression

Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DPS, Laba, FL, Arus Kas a.

Dependent Variable: Harga Saham b.

Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)

Tabel 8 Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

2,804 ,462 6,067 ,000

,163 ,041 ,204 3,958 ,000 ,640 1,564

,011 ,032 ,018 ,348 ,729 ,652 1,535

-4,986 ,308 -,774 -16,2 ,000 ,747 1,339

,156 ,065 ,113 2,392 ,018 ,759 1,317

(Constant) Laba Arus Kas FL DPS Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity

Statistics

Dependent Variable: Harga Saham a.

(18)

0,000 yang berada dibawah tingkat signiikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa Laba berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indo -nesia periode 2010- 2014. Penelitian ini menun -jukkan adanya pengaruh signiikan dari Laba ter -hadap Harga Saham. Pengaruh yang ditunjukkan oleh laba mengindikasikan bahwa semakin tinggi laba yang diperoleh sebuah perusahaan, maka se -makin tinggi pula harga saham pada perusahaan tersebut.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mutia (2012) yang menya -takan bahwa laba akuntansi berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini juga serupa den -gan penelitian Meythi dan Hartono (2012) yang menemukan bahwa laba secara signiikan berpen -garuh positif terhadap harga saham.

Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham Variabel arus kas memiliki tingkat signii -kansi sebesar 0,729 yang berada diatas tingkat signiikansi yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa arus kas tidak berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusa -haan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014. Hal ini mengindikasikan bahwa peru -bahan yang terjadi pada arus kas tidak menunjuk -kan pengaruh terhadap harga saham. Variabel arus kas tidak berpengaruh pada harga saham, yang be -rarti tinggi atau rendahnya arus kas yang diterima oleh sebuah perusahaan tidak akan mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Martani (2013) yang menyatakan bahwa arus kas dapat memprediksi harga saham. Hal ini dapat terjadi karena adanya keterkaitan antar variabel arus kas dengan variabel DPS. Keterkaitan dua variabel tersebut didukung oleh teori yang menya -takan bahwa arus kas dapat meramalkan dividen perusahaan dimasa depan.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pe -nelitian yang dilakukan oleh Mutia (2012) yang mengemukakan bahwa aktivitas investasi arus kas dan kegiatan pembiayaan arus kas berpengaruh signiikan terhadap harga saham, hanya aktivitas operasi arus kas yang tidak memiliki pengaruh signiikan terhadap harga saham. Akan tetapi,

hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi dan Hartono (2012) yang menguji pengaruh komponen arus kas, hasil penel -itian tersebut menunjukkan bahwa arus kas ope -rasi, arus kas investasi, dan kas pendanaan tidak berpengaruh signiikan terhadap harga saham.

Pengaruh Financial Leverage Terhadap Harga Saham

Variabel Financial Leverage menunjukkan tingkat signiikansi sebesar 0,000 yang berada dibawah tingkat signiikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa Finan-cial Leverage berpengaruh negatif terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh negatif dari Financial Leverage terhadap Harga Saham. Pen -garuh negatif yang ditunjukkan oleh Financial Leverage mengindikasikan bahwa apabila Finan-cial Leverage sebuah perusahaan semakin rendah, maka harga saham perusahaan tersebut akan se -makin tinggi. Hasil ini sesuai dengan teori yang ada, bahwa semakin rendah Financial Leverage maka harga saham semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya. Hal ini dikarenakan semakin kecilnya risiko yang dihadapi oleh investor untuk berinves -tasi pada perusahaan tersebut.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bismark (2008) dan Nurhi -dayah dan Windayanti (2013) menunjukkan bahwa inancial leverage berpengaruh signiikan terhadap harga saham. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rusliati dan Prase -tyo (2011) menunjukkan bahwa inancial leverage tidak berpengaruh signiikan secara parsial terha -dap harga saham.

(19)

yang diterima oleh investor maka harga saham pada perusahaan tersebut akan semakin tinggi pula. Hal ini sesuai dengan teori yang berlaku, yang menyatakan bahwa dividen dapat mempre -diksi harga saham karena dividen yang tinggi akan menghasilkan harga saham yang tinggi pula.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hutami (2012) yang menge -mukakan bahwa DPS berpengaruh signiikan ter -hadap harga saham. Penelitian ini juga sejalan den -gan penelitian yang dilakukan oleh Rusliati dan Prasetyo (2011) menunjukkan bahwa DPS berpen -garuh positif dan signiikan terhadap harga saham.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan hasil yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpul -kan bahwa:

1. Variabel Laba Akuntansi, Arus Kas, Financial Leverage, dan DPS secara simultan berpen -garuh signiikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indone -sia (BEI) periode 2010-2014.

2. Variabel Laba Akuntansi secara parsial ber -pengaruh signiikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014.

3. Variabel Arus Kas secara parsial tidak berpen -garuh signiikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indone -sia (BEI) periode 2010-2014.

4. Variabel Financial Leverage secara parsial berpengaruh negatif signiikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. 5. Variabel DPS secara parsial berpengaruh

signiikan terhadap Harga Saham pada Peru -sahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010- 2014.

KETERBATASAN

Penelitian ini memiliki banyak keterbatasan yang dapat dijadikan bahan masukan bagi peneliti

selanjutnya sehingga diperoleh hasil yang lebih baik di masa yang akan datang, antara lain: 1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

hanya empat dan masih ada sejumlah variabel lain yang belum digunakan yang memiliki kontribusi besar dalam mempengaruhi harga saham perusahaan.

2. Terbatasnya sampel penelitian dikarenakan masih sedikit perusahaan yang membagikan dividen selama 2010- 2014.

3. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang mengakibatkan kurangnya ke -mampuan generalisasi dari hasil penelitian.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka saran- saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga saham, seperti rasio likuiditas dan rasio prof -itabilitas.

2. Peneliti selanjutnya dapat memperluas objek penelitian di sektor-sektor lainnya, seperti sek -tor keuangan, pertambangan dan properti agar menemukan hasil penelitian yang berbeda. 3. Bagi para investor yang akan berinvestasi pada

suatu perusahaan, hendaknya dapat memper -timbangkan berbagai macam faktor yaitu fak -tor mikro (laba akuntansi, inancial leverage, DPS, dan lain-lain) dan faktor makro (tingkat bunga, tingkat inlasi, kurs valuta asing, dan lain-lain) yang mempengaruhi harga saham agar mendapatkan informasi yang relevan un -tuk memudahkan pengambilan keputusan inv -estasi.

(20)

REFERENSI

Ariin, Ali. 2007. Membaca Saham, Panduan Dasar Seni Berinvestasi. Yogyakarta: Andi.

Brealey, Richard A,.Myres, Stewart C,. Marcus, Alan J. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid 2 Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Brigham,. Eugene. F,. Houston,. Joel. F. 2013. Fundamentals Of Financial Management: Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Darmadji, Tjiptono,.Fakhruddin, Hendry. 2001. Pasar Modal Di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

Fakhruddin,.Hadianto, Sopian. 2001. Perangkat & Model Analisis Investasi Di Pasar Modal Buku 1. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Fernando, Rowland Bismark. 2008. Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2003-2006. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2, No. 2, Juli.

Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Hutami, Rescayana P. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity, dan Net Proit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia pe -riode 2006-2010. Jurnal Nominal , Volume I Nomor I.

Jogiyanto. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 7. Yogyakarta: BPFE UGM.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Bagaimana Meneliti & Menulis Te-sis, Edisi 3. Jakarta: Erlangga.

Martani et al. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat.

Meythi,. Hartono, Selvy. 2012. Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Terhadap Harga Saham. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Nomor 7 Tahun ke-3 BulanJanuari-April 2012.

Mutia, Evi. 2012. Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas terhadap Harga Saham. Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No. 1, Oktober 2012.

Nurhidayah,.Windayanti, Marta. 2013. Risiko Sistematis dan Leverage terhadap Harga Saham Subsek -tor Property dan Real Estate yang Listing di BEI. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Volume 2, Nomor 1, April.

Reeve et.al. 2009. ”Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia” Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

(21)

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. BPFE: Yogyakarta.

Sawir, Agus. 2004. Kebijakan Pendanaan & Restrukturisasi Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sekaran, Uma. 2007. Research Methods For Bussines: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Stice et. al. 2011. Akuntansi Keuangan Intermediate Accounting. Jakarta: Salemba Empat.

(22)
(23)

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA

SBI (BI RATE), INFLASI DAN NILAI TUKAR RUPIAH

TERHADAP RETURN SAHAM PADA

PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI

JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2014-2015

MUHAMMAD NASIR

1

, YENI IRAWAN

1

DAN ANISA PUTRI

2

1Dosen pada Politeknik Negeri Lhokseumawe 2Alumni Politeknik Negeri Lhokseumawe

This research aims to determine the efect of the rate of interest SBI (BI Rate), Inlation and Exchange Rate on the Stock Return in Companies Listed in the Jakarta Islamic Index (JII) Period 2014-2015. The population in this research are 40 com-panies listed in the Jakarta Islamic Index (JII) period from 2014 to 2015, and after passing through the stage of purposive sampling the sample size to 21 companies with the sample data in the form of share price activity data, and the data in the BI Rate, Inlation and the Exchange Rate published in Bank Indonesia. The analysis technique used is multiple linear regression and hypothesis testing using t test sta-tistics for testing the partial regression coeicient and Test Statistic F examines the efect together with a level of signiicance of 5%. The results of the analysis of partial showed that the SBI interest rate (BI rate) gives a negative inluence and signiicant to stock return, inlation gives a negative inluence and signiicant to stock return, while the exchange rate (exchange rate) have a positive inluence and signiicant to return stock.

(24)

LATAR BELAKANG

Pasar modal (capital market) merupakan

pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang instrumen keuangan berbasis syariah seperti Bank Syariah, Pasar Modal Syariah, dan Pasar Komoditi Syari-ah. Peran pasar modal dalam memajukan pereko-nomian suatu negara sangat penting, karena peran pasar modal dapat menunjang perekonomian ne-gara dalam banyak sektor. Tujuan utama dari ak-tivitas di pasar modal adalah untuk mendapatkan keuntungan (return). Para investor menggunakan

berbagai cara untuk mendapatkan return yang di-harapkan, baik dengan melakukan analisis sendiri terhadap perilaku perdagangan saham, maupun dengan memanfaatkan saran yang diberikan oleh para analis pasar modal seperti dealer, broker, manajer investasi dan lain-lain.

Selama ini, investasi syariah di pasar modal Indonesia identik dengan Jakarta Islamic Index

(JII), yang hanya terdiri dari 30 saham syariah

yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang di dalamnya terdiri dari saham-saham syariah pal-ing likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Perkembangan saham syariah menunjukkan hal positif, terlihat dari jumlah saham yang semak-in banyak. Pola harga saham yang luktuatif akan mempengaruhi return saham yang akan diperoleh

oleh pemegang saham atau investor. Harga saham yang luktuatif tersebut dipengaruhi oleh kondisi eksternal perusahaan, kondisi internal perusahaan dan karakteristik perusahaan tersebut. Kondisi ek-sternal tersebut antara lain faktor variabel makroe-konomi suatu negara.

Variabel makroekonomi diantaranya adalah tingkat suku bunga SBI (BI rate), inlasi dan nilai

tukar rupiah (kurs). Penelitian diatas memberikan beberapa hasil yang berbeda, sehingga penulis ter-tarik untuk melakukan penelitian lanjut yang lebih baik untuk melakukan pengembangan atau pen-gulangan mengenai pengaruh tingkat suku bunga SBI (BI rate), inlasi dan kurs terhadap Return

saham.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tingkat suku bunga SBI (BI

rate), inlasi dan nilai tukar rupiah (kurs)

se-cara simultan berpengaruh positif dan signii-kan terhadap return saham pada perusahaan

yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index (JII)

periode 2014-2015.

2. Untuk mengetahui tingkat suku bunga SBI (BI

rate), inlasi dan nilai tukar rupiah (kurs)

se-cara parsial berpengaruh positif dan signiikan terhadap return saham pada perusahaan yang

terdaftar pada Jakarta Islamic Index (JII)

peri-ode 2014-2015.

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat ber-manfaat bagi beberapa pihak yaitu :

1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan mem-beri kontribusi untuk memperluas ilmu peng-etahuan secara ilmiah khususnya dibidang analisis pengaruh tingkat suku bunga SBI (BI

rate), inlasi dan nilai tukar rupiah (kurs)

ter-hadap return saham.

2. Bagi emiten, ini akan memberi informasi bagi

Jakarta Islamic Index (JII)agar mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel tingkat suku bunga SBI (BI rate), inlasi dan nilai

tu-kar rupiah (kurs) terhadap return saham pada

emiten yang tergabung di Jakarta Islamic In-dex (JII).

3. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan da-pat memberikan konstribusi yang besar terha-dap wawasan dan ilmu pengetahuan tentang makro ekonomi serta teori tingkat suku bunga SBI (BI rate), inlasi, nilai tukar rupiah (kurs) dan return saham, dan dapat menjadi salah

satu referensi bagi peneliti selanjutnya.

STUDI PUSTAKA

Pasar Modal

(25)

berupa lembar surat-surat berharga di bursa efek. Pasar modal pada dasarnya bertujuan untuk men-jembatani aliran dana dari pihak yang memiliki dana (investor), dengan pihak perusahaan yang memerlukan dana (untuk ekspansi usaha ataupun untuk memperbaiki struktur modal perusahaan).

Menurut Soemitra (2009:111) pasar modal syariah adalah “Pasar modal yang seluruh me-kanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya telah sesuai dengan prinsip-sip syariah”. Adapun yang dimaksud dengan prin-sip-prinsip syariah adalah prinsip yang didasarkan oleh syariah ajaran Islam yang penetapannya di-lakukan oleh DSN-MUI melalui fatwa.

Menurut Soemitra (2009:114) keberadaan pasar modal syariah secara umum berfungsi: 1. Memungkinkan bagi masyarakat

berpartisipa-si dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan risikonya.

2. Memungkinkan para pemegang saham men-jual sahamnya guna mendapatkan likuiditas. 3. Memungkinkan perusahaan

meningkat-kan modal dari luar untuk membangun dan mengembangkan produksinya.

4. Memisahkan operasi kegiatan luktuasi jang-ka pendek harga saham yang merupajang-kan ciri umum pada pasar modal konvensional. 5. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu

ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis seba-gaimana tercermin pada harga saham.

Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate)

Menurut Purnomo, D. dkk (2013:98) tingkat suku bunga adalah sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat bunga sebagai “harga”dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi “pertu-karan” antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti. Menurut Purnomo, D. dkk (2013:330) Ser-tiikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjang-ka waktu pendek (kurang dari satu tahun). Pelak-sanaan SBI diatur dalam PBI nomor 4/9/PBI/2002 tentang Operasi Pasar Terbuka, PBI nomor 4/10/ PBI/2002 tentang Sertiikat Bank Indonesia dan PBI nomor 6/5/PBI/2004 tentang Perubahan Atas

PBI nomor 4/10/PBI/2002 tentang Sertiikat Bank Indonesia.

Inlasi

Menurut Karim (2008:135) secara umum in-lasi berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari barang/komoditas dan jasa selama suatu peri-ode waktu tertentu. Inlasi dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai unit penghitungan moneter terhadap suatu komoditas. Menurut Karim dalam bukunya yang berjudul “Ekonomi Makro Islam”, deinisi inlasi

oleh para ekonom modern adalah kenaikan yang menyeluruh dari jumlah uang yang harus dibayar-kan (nilai unit penghitungan moneter) terhadap barang-barang/komoditas dan jasa.

Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

Menurut Purnomo. D. dkk (2013:112) kurs mata uang adalah nilai sebuah mata uang negara tertentu yang diukur, dibandingkan atau dinyata-kan dalam mata uang negara lain. Jadi, nilai tu-kar rupiah merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS, nilai tukar rupiah terhadap Yen, dan lain se-bagainya.

Return Saham

Menurut Jogiyanto (2009: 199), return

meru-pakan hasil yang diperoleh dari investasi. Menu-rut Jogiyanto (2009: 109), return saham

dibeda-kan menjadi dua yaitu return realisasi (realized return), dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return yang sudah

ter-jadi yang dihitung berdasarkan data historis. Re-turn realisasi ini penting dalam mengukur kinerja

perusahaan. dan sebagai dasar penentuan return

dan risiko dimasa mendatang. Return ekspektasi

merupakan return yang diharapkan di masa

men-datang dan masih bersifat tidak pasti.

Tandelilin (2001:47) menyatakan: “Sumber-sumber investasi terdiri atas dua komponen utama yaitu yield dan capital gain (loss). Yield

merupa-kan komponen return yang mencerminmerupa-kan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara peri-odik dari suatu investasi. Pada saham, yield di

(26)

Sedangkan komponen kedua dari return

merupa-kan kenaimerupa-kan (penurunan) harga suatu surat ber-harga yang bisa memberikan keuntungan (keru-gian) bagi investor. Dengan kata lain, capital gain (loss) bisa juga di artikan sebagai perubahan harga

sekuritas”.

Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerang-ka pemikiran teoritis diatas makerang-ka dapat dirumus-kan hipotesis sebagai berikut:

1. Variabel Tingkat Suku Bunga (BI Rate), Inlasi

dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

Ho1 = Tingkat Suku Bunga (BI Rate), Inlasi dan

Nilai Tukar Rupiah (Kurs) secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap return sa

-ham pada emiten yang tergabung dalam Ja-karta Islamic Index (JII).

Ha1 = Tingkat Suku Bunga (BI Rate), Inlasi

dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) secara simul-tan berpengaruh positif terhadap return sa

-ham pada emiten yang tergabung dalam Ja-karta Islamic Index (JII).

2. Variabel Tingkat suku Bunga (BI Rate), Inlasi

dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

Ho2 = Tingkat Suku Bunga (BI Rate), Inlasi

dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) secara par-sial tidak berpengaruh positif terhadap re-turn pada emiten yang tergabung dalam Ja-karta Islamic Index (JII).

Ha2 = Tingkat Suku Bunga (BI Rate), Inlasi

dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) secara

par-sial berpengaruh positif terhadap return saham

pada emiten yang tergabung dalam Jakarta Is-lamic Index (JII).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan menganalisa tentang pen-garuh tingkat suku bunga, inlasi dan nilai tukar rupiah terhadap return saham pada perusahaan

yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII).

Variabel penelitian ini adalah Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), Inlasi, Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan Return Saham. Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Ketiga variabel bebas di penelitian ini adalah Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), Inlasi dan Nilai

Tu-kar Rupiah (Kurs) dan variabel terikatnya adalah

Return Saham.

Adapun yang menjadi objek penelitian ini ada-lah seluruh perusahaan atau emiten yang terdaftar

di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2014 sampai

dengan 2015, tetapi di penelitian ini penulis hanya mengambil perusahaan atau emiten tetap sebagai sampel objek penelitian untuk di teliti. Penulis mengambil data dari harga saham perusahaan dengan meneliti sesuai dengan variabel dalam pe-nelitian melalui http://www.idx.co.id dan http://i -nance.yahoo.com mengenai perusahaan yang

ter-daftar di Jakarta Islamic Index (JII)dalam bentuk

teoritis dan data harga saham perusahaan.

Analisis Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif variabel memberikan gam-baran mengenai data variabel-variabel yang di-gunakan dalam penelitian ini meliputi, variabel Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), Inlasi, Nilai

Tukar Rupiah (Kurs) serta Return Saham berupa

nilai minimum dan maksimum, rata-rata, dan de-viasi standar dari data-data emiten tersebut setiap tahun mulai tahun 2014 sampai dengan 2015.

Tabel 1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

BI_RATE 504 7,50 7,75 7,5313 0,00369 0,08276

INFLASI 504 3,35 8,36 6,4008 0,05877 1,31939

KURS 504 9,34 9,59 9,4417 0,00312 0,06999

RETURN_SAHAM 504 -30,86 28,24 0,1906 0,41672 9,35531

Valid N (listwise) 504

(27)

Berdasarkan hasil dari pengujian deskriptif seperti yang terlihat pada Tabel 1, dapat diketahui bahwa jumlah data yang digunakan dalam peneli-tian ini adalah 504 series data, yang merupakan data gabungan antara 21 emiten yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) dengan

penga-matan sebanyak 24 bulan atau 2 tahun, berikut analisis data per item:

1. BI Rate

BI rate dengan nilai tertinggi adalah 7,75%

atau 0,0775 dan nilai terendah adalah 7,50% atau 0,075. Nilai standar deviasi BI rate adalah sebesar

0,0827 lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata BI rate yang sebesar 0,0753. Dengan kecilnya

simpangan data, menunjukkan rendahnya luktua-si data variabel BI rate.

2. Inlasi

Inlasi dengan nilai tertinggi adalah 8,36% atau 0,0836 dan nilai terendah adalah 3,35% atau 0,0335. Nilai standar deviasi Inlasi adalah 1,3193 lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata In-lasi yang sebesar 6,40% atau 0,0640. Dengan ke-cilnya simpangan data, menunjukkan rendahnya luktuasi data variabel Inlasi.

3. Kurs

Kurs dengan nilai tertinggi adalah Rp 14.657,-

dan nilai terendah adalah Rp 11.404,-. Nilai standar deviasi kurs adalah sebesar Rp 907,36 leb-ih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata yang sebesar RP 12.671,-. Dengan besarnya simpangan data, menunjukkan tingginya luktuasi data vari-abel Kurs.

4. Return Saham

Return saham tertinggi adalah sebesar 28,24% dan return saham nilai terendah adalah sebesar

-30,86%. Standar deviasi return saham adalah

sebesar 9,35% lebih besar dibandingkan nilai

rata-rata return saham sebesar 0,19%, dimana setiap

Rp 1 modal awal investasi yang dimiliki perusa-haan mampu menghasilkan keuntungan sebesar 0,19%. Dengan kecilnya simpangan data, men-unjukkan rendahnya luktuasi data variabel return

saham.

Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, ter-lebih dahulu akan dilakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam metode

Ordinary Least Square (OLS) agar parameter atau

koeisien regresi tidak bias dan dapat mendeteksi keadaan yang sesungguhnya Best Linear Unbiases Estimator (BLUE). Uji asumsi klasik adalah

per-syaratan statistik yang harus dipenuhi pada anali-sis regresi linear berganda yang berbaanali-sis Ordinary Least Square (OLS). Menurut Nugroho (2005:

57) model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut me-menuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik itu multiko-lineritas, autokorelasi dan heteroskesdastisitas.

Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apa-kah dalam sebuah model regresi, Variabel inde-penden dan deinde-penden atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat menggunakan graik normal P-Plot dengan membandingkan distribusi kumulatif data sesungguhnya dengan data normal. 1. Graik Normal Probabilty Plot (Normal P-P

Plot)

Gambar 1. Uji Normalitas Graik P-Plot Sumber: Hasil Output SPSS 20. (2016)

(28)

menga-nalisis pengaruh variabel-variabel bebas (Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), Inlasi dan Nilai Tukar

Rupiah/Kurs) terhadap variabel terikat (Return

Saham).

Hasil pengujian untuk membuktikan distribusi normal pada seluruh variabel dapat dicermati pada graik distribusi berikut:

Gambar 2. Uji Normalitas Graik Histogram Sumber : Hasil Output SPSS 20. (2016)

Berdasarkan Gambar 2 di atas, histogram Re-gression Standardized Residual berbentuk lonceng

dari angka nol, kurva tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan (sisi kanan dan sisi kiri sama lebarnya) maka data dapat dikatakan normal.

Uji Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov

Uji Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov di

-gunakan untuk mengetahui distribusi nilai-nilai sampel yang teramati sesuai dengan distribusi teoritis tertentu dan beranggapan bahwa distri-busi variabel sedang diuji bersifat continue dan

pengambilan sampel secara acak.

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas signiikan yang diperoleh dari uji

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,265 yang

menun-jukan bahwa lebih besar dari tingkat kekeliruan 5% (0.05), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terdistribusi normal dan layak dipakai ka-rena memenuhi asumsi normalitas.

Uji Heteroskesdastisitas

Heteroskesdastisitas terjadi apabila tidak ada kesamaan deviasi standar nilai variabel dependen pada setiap variabel independen. Jika varian dan

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika ber-beda disebut heteroskesdastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi heteroskesdastisitas.

Uji Glejser untuk penelitian ini dilakukan den-gan menggunakan program SPSS versi 20,0 dan diperoleh hasil sebagaimana tertera pada Tabel3.

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai koeisien regresi untuk seluruh variabel inde-penden dalam penelitian ini, terdapat satu variabel yang signiikan secara statistik yaitu variabel kurs dan variabel BI rate dan Inlasi tidak terjadi

sig-niikan secara statistik. Hal ini ditandai oleh nilai t hitung variabel kurs yang lebih tinggi dari ttabel (1,960) dan nilai probabilitas (p-value) untuk

vari-abel kurs lebih kecil dari pada 0,05 (α=5%). Se-dangkan variabel BI rate dan Inlasi nilai t hitung

lebih rendah dari t tabel (1,960) dan nilai proba-bilitas (p-value) untuk variabel kurs lebih besar

dari pada 0,05 (α=5%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk variabel Kurs terjadi heteroskedastisitas, sedangkan untuk variabel BI

rate dan inlasi tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Multikolineritas

Uji Multikolineritas bertujuan untuk men-unjukkan adanya derajat kolinieritas yang tinggi diantara variabel bebas. Bila variabel-variabel bebas berkorelasi secara sempurna, maka metode kuadrat terkecil tidak bisa digunakan.Var-iabel-variabel dikatakan orthogonal jika

variabel-variabel tersebut tidak berkorelasi. Dalam peneli-tian ini diperoleh nilai VIF seperti Tabel 4.

Berdasarkan Tabel 4, dari hasil pengolahan data diperoleh nilai tolerance menunjukkan tidak

ada variabel independen yang memiliki toler-ance kurang dari angka 0,10 yaitu X1 (0.941),

(29)

Tabel 2

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 504

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 9,06471430

Most Extreme Diferences

Absolute 0,045

Positive 0,045

Negative -0,021

Kolmogorov-Smirnov Z 1,005

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,265

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2016)

Tabel 3

Hasil Uji Heteroskedastisitas Coeicientsa

Model

B

Unstandardized Coeicients Standardized

Coeicients T Sig.

Std. Error Beta

1

(Constant) 7,740 24,101 0,321 0,748

BI_RATE -2,323 3,152 -0,033 -0737 0,462

INFLASI 0,058 0,197 0,013 0,293 0,770

KURS 0,001 0,000 0,202 4,601 0,000

a. Dependent Variable: Abres

Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2016)

Tabel 4

Hasil Uji Multikolinearitas Coeicientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Constant

BI RATE (X1) 0,941 1,063

INFLASI (X2) 0,949 1,054

KURS (X3) 0,988 1,012

a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM

Sumber : Hasil Output SPSS 20. (2016).

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 0,247a 0,061 0,056 9,09187 2,102

a. Predictors: (Constant), KURS, INFLASI, BI_RATE b. Dependent Variable: RETURN_SAHAM

Gambar

Tabel 1
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Tabel 4.2Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.4Hasil Uji  Autokorelasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Akses informasi tersebut dianggap oleh investor sebagai cara mudah untuk memperhatikan perilaku oportunistik dari manajemen dalam melakukan tindakan agresivitas

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap inklusi keuangan pada Investor saham syariah di Pekanbaru dan financial

Laporan keuangan merupakan laporan yang menggambarkan hasil proses akuntansi yang digunakan sebagai media komunikasi antara manajemen perusahaan dengan para investor atau

Peran sebagai strategi untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat juga digunakan dalam pembinaan logistik wilayah yang dilakukan oleh Lantamal III Jakarta dalam upaya

Bagi investor, dalam memutuskan untuk melakukan investasi, sebaiknya investor potensial menghindari perusahaan yang sedang mengalami kondisi financial distress yaitu

kuat, artinya faktor budaya mempunyai hubungan yang kuat dan positif. Faktor budaya berhubungan kuat terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli laptop ASUS. Budaya

Menurunnya volume perdagangan saham TVA jangan diartikan saham semakin tidak di- minati oleh investor, tetapi justru sebaliknya diprediksi pasca akasi korporasi aksi jual saham turun

Investor pada praktek margin trading telah membeli sesuatu yang tidak pasti keuntungan yang dihasilkan oleh saham suatu perusahaan dengan suatu kepastian pembayaran bunga ditambah fee