• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Dengan ini peneliti akan mengkaji dan merefleksi penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas. Proses belajar adalah proses konstruksi makna yang berlangsung terus menerus, setiap kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman baru diadakan rekonstruksi, baik secara kuat maupun lemah.1 Proses ini meliputi interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa, keadaan kelas dan materi sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 siklus. Siklus ini dapat berhenti jika telah tercapai tujuan pembelajaran dengan nilai hasil belajar siswa mencapai≥85% dari jumlah siswa yang ada di kelas.

1

Suyono dan Hariyanto,Belajar dan Pembelajaran,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), Cet ke-2, h. 127.

Pemilihan metodologi ini didasarkan pada pendapat ahli yang menerangkan bahwa PTK adalah penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas.2 Sedangkan menurut Hasley yang di kutif oleh Wina Sanjaya penelitian tindakan adalah intervensi dalam dunia nyata serta terhadap pengaruh yang ditimbulkan dari intervensi tersebut,3 maksudnya adalah perlakuan yang dilakukan dalam kehidupan nyata di kelas dan apakah ada pengaruh yang di timbulkan dari tindakan tersebut seperti hasil belajar yang meningkat.

Secara etimologis, ada tiga istilah yang berhubungan dengan tindakan kelas (PTK), yakni penelitian, tindakan dan kelas. Pertama, penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis, empiris dan terkontrol. kedua, tindakan adalah sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan oleh peneliti atau guru. Ketiga, kelas menunjukkan ada tempat proses pembelajaran berlangsung. Dari ketiga penjelasan diatas dapat disimpulkan bahawa Penelitian Tindakan Kelas adalah proses pengkajian masalah pembelajaran dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakukan tersebut.4

Desain penelitian tidakan kelas dilaksanakan secara bersiklus. Banyak sedikitnya siklus penelitian tergantung pada tercapai tidaknya tujuan penelitian. Dengan kata lain, banyaknya siklus ditentukan oleh berhasil tidaknya tindakan kelas yang dilakukan dan dapat mengatasi permasalahan yang ingin diatasi. Siklus akan berulang apabila masih terdapat hal-hal yang belum tercapai atau masih perlu perbaikan.

Menurut Wina Sanjaya terdapat 3 tujuan Penelitian Tindakan Kelas yaitu peningkatan praktik, pengembangan profesional, dan peningkatan situasi

2

Wina, Sanjaya,Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta: Kencana, 2010), Cet ke-2, h. 24

3 Ibid. 4

tempat praktik berlangsung.5 Tujuan utama PTK adalah peningkatan kualitas proses dan hasil belajar secara praktis, sehingga dalam pelaksanaannya sangat situasional dan kondisional yang kadang tidak memperhatikan kaidah ilmiah.

Penelitian ini ditekankan pada pembelajaran IPS dengan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Dan Satisfaction) sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar IPS, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa siklus yang didasarkan pada materi yang akan dilaksanakan. Secara garis besar terdapat empat tahap yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.6 Berikut penjelasan keempat kegiatan utama yang ada pada siklus yaitu:

1. Menyusun rancangan tindakan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung seperti:

a. Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Membuat instrumen penelitian

c. Melakukan uji validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran d. Menyiapkan sumber belajar

e. Mengembangkan format observasi pembelajaran dan f. Menyiapkan lembar penilaian siswa.

Perencanaan tersebut disusun untuk mencapai titik fokus dan mempermudah peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap tindakan ini peneliti mengimplementasikan atau menerapkan isi rancangan yang telah direncanakan pada tahap awal.

5

Ibid.,h. 30-32.

6

Didik, Komaidi dan Wahyu, Wijayati, Panduan Lengkap PTK (Penelitian Tindakan Kelas), (Yogyakarta: Sabda Media, 2011), Cet ke-1, h. 36.

3. Pengamati (Observation)

Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dengan lembar catatan lapangan.

4. Refleksi (reflection)

Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Hasil ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya. Berikut adalah rancangan siklus penelitian. Desain penelitian tindakan kelas yang dimaksud disajikan secara sistematis pada gambar dibawah ini:

Siklus - I

Siklus - II

Desain Penelitian Tindakan Kelas7

7 Ibid,h. 56. Perencanaan Tindakan - I Refleksi - I Perencanaan Tindakan - II Permasalahan baru, hasil refleksi Refleksi - II Bila permasalahan belum terselesaikan Pelaksanaan tindakan - I Pengamatan/ pengumpulan data I Pengamatan/ pengumpulan data II Pelaksanaan tindakan - II Dilanjutkan kesiklus selanjutnya Permasalahan Gambar 3.1

Berikut sedikit penjelasan mengenai desain penelitian tindakan kelas di atas adalah berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti di kelas maka akan terlihat permasalahan yang muncul. Dari masalah tersebut peneliti mulai melakukan perencanaan tindakan pertama dengan menyiapkan berbagai instrumen yang dibutuhkan dalam proses tindakan, selanjutnya setelah persiapan selesai mulailah dengan pelaksanaan tindakan di kelas dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS. Selanjutnya peneliti melakukan pengajaran dan pengamatan serta pengumpulan data. Selanjutnya peneliti melakukan refleksi dari hasil tindakan yang telah dilakukan, melakukan perbaikan dan melihat hasil apakah permasalahan sudah terselesaikan dan menelaah masalah baru apa yang muncul pada saat tindakan dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka peneliti akan melanjutkan pada siklus II. Dengan menyusun rencana II, pelaksanaan tindakan II, pengumpulan data, melakukan refleksi dan dianalisis. Jika penelitian sudah dirasa berhasil berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan maka penelitian sudah cukup, tetapi jika masalah belum terselesaikan maka dilanjutkan pada siklus selanjutnya dengan melkukan langkah-langkah yang sama.