• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Interpretasi Hasil Analisis

1. Pelaksanaan Penelitian Pembelajaran Siklus I a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan siklus I ini adalah menyiapakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS, menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), soal tes akhir siklus (pretest dan postest), lembar observasi, lembar wawancara, catatan lapangan dan alat dokumentasi.

Materi yang akan diajarkan pada siklus I ini yaitu tentang Persiapan kemerdekaan (pembentukan BPUPKI dan PPKI) dan penyusunan dasar negara (Pancasila). Lembar Kerja Kelompok, latihan dan soal akhir siklus yang dibuat untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa. Lembar wawancara dipersiapkan untuk mewawancarai guru dan siswa, untuk mengetahui pendapat mereka mengenai model pembelajaran ARIAS dalam pembelajaran IPS yang telah diajarkan guru.

Target yang ingin dicapai pada siklus I adalah hasil belajar IPS meningkat dengan model pembelajaran ARIAS.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pada siklus I terdiri dari 4 kali pertemuan diataranya pretest (pertemuan pertama, kamis, 2 April 2015) pertemuan selanjutnya dilanjutkan dengan KBM dengan sub pokok bahasan menjelaskan tentang Pembentukan BPUPKI (Badan Persiapan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebagai usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (pertemuan kedua, selasa, 7 April 2015), menjelaskan proses perumusan dasar negara dan UUD (pertemuan ketiga , selasa, 14 April 2015) dan terakhir pemberikan soal postest pada siswa (pertemua keempat, Jumat, 17 April 2015). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I dapat dilihat pada lampiran.

Adapun tahap pembelajaran ARIAS pada siklus I adalah sebagai berikut:

(1) TahapAssurance(Kepercayaan Diri)

Pada tahap ini sebelum proses belajar mengajar berlangsung, guru selalu memotivasi dan menanamkan rasa percaya diri pada siswa dengan cara membicarakan salah satu tokoh pahlawan pada era modern dan menyambungkannya dengan tokoh pahlawan di masa lampau agar siswa tertarik dan mudah memahami konsep sendiri sehingga siswa menjadi yakin dan percaya bahwa mereka dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh kolaborator, dapat disimpulkan bahwa penerapan tahap Assurance pada siklus I ini sudah ada namun siswa belum terlihat mandiri. Hal ini terlihat dari tingkat kepercayaan diri siswa saat belajar IPS yang relatif rendah. Siswa masih terlihat mengandalkan teman yang aktif pada saat menyelesaikan tugas kelompok. Ketika peneliti memberikan

kesempatan pada siswa untuk bertanya, sebagian dari mereka hanya diam dan hanya mendengarkan. Dan pada akhir siklus I peneliti mewawancarai beberapa siswa dan diperoleh informasi bahwa siswa senang belajar namun ada beberapa siswa yang masih bingung dan mereka tidak bertanya karena merasa tidak percaya diri dalam mengungkapkannya. Kemudian kepercayaan diri siswa masih ada yang rendah yakni terlihat ketika mengerjakan tugas kelompok, beberapa siswa hanya diam dan pasif tidak mau terlibat.

Selain itu, dalam mengerjakan latihan soal tes akhir siklus I kepercayaan diri siswa masih ada yang kurang hal tersebut terlihat dari beberapa siswa menyontek dengan teman sebelahnya. Untuk mengatasi situasi seperti ini peneliti akan lebih menerapkan tahap assurance dengan menumbuh kembangkan kepercayaan diri siswa saat belajar dan mampu meningkatkan konsentrasi siswa saat penyampaian materi pembelajaran berlangsung.

(2) TahapRelevance(Relevansi/Kegunaan)

Pada tahap ini peneliti mengemukakan tujuan dan manfaat pembelajaran pada saat awal pembelajaran dimulai. Dari pengamatan peneliti untuk tahap Relevance siswa masih belum memahami terlihat dari siswa masih merasa bingung dan karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran ARIAS.

(3) TahapInterest(Minat/Perhatian)

Pada siklus I, peneliti menggunakan variasi dalam setiap kegiatan pembelajaran yaitu dengan menggunakan media, metode dan teknik dalam menyampaikan materi yang diajarkan seperti membuatmindmap (peta pikiran) secara berkelompok yang dibagi atas 6 kelompok dan indexs card(kartu indeks) yang terbagi atas dua tim besar. Berdasarkan hasil observasi peneliti dapat menyimpulkan pada tahap interestminat siswa sudah mulai terlihat yakni siswa terlihat bersemangat dan antusias namun masih ada beberapa siswa yang masih belum tertarik dengan

terlihat cuek dan malas dalam mengikuti proses belajar. Sebagian siswa juga masih sering mengobrol dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Berikut dokumentasi siswa pada saat mengerjakan tugas kelompok pada siklus I sebagai beriku:

(4) TahapAssessment(Evaluasi)

Pada tahap ini, peneliti selalu memberikan evaluasi di setiap akhir pembelajaran. Hasil dari evaluasi tersebut segera diinformasikan kepada siswa agar siswa dapat mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang telah dipahami siswa. Bentuk evaluasi yang diberikan oleh peneliti kepada siswa berupa latihan soal yang dikerjakan secara individu. Pada tahap Assessment hasil evaluasi pada siklus I belum menunjukan hasil yang memuaskan. Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata namun ada juga yang telah mencapai rata-rata. Berikut dokumentasi siswa pada saat membacakan hasil tugas siswa pada siklus I adalah sebagai beriku:

Gambar 4.1

Aktivitas Siswa pada saat mengerjakan tugas kelompok di siklus I

Gambar 4.2

(5) TahapSatisfaction(Kepuasan)

Pada tahap ini peneliti berusaha menanamkan rasa bangga dan puas dalam diri siswa agar siswa merasa lebih dihargai. Cara yang dilakukan peneliti untuk menerapkan tahap ini pada siklus I adalah memberikan reward berupa nilai tambahan kepada siswa yang mendapat nilai paling tinggi atau pada siswa yang aktif. Bahkan juga peneliti meberikan reward berupa makanan ringan pada siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Menurut hasil wawancara dengan siswa di akhir siklus I disimpulkan bahwa dengan adanya pemberian reward kepada siswa yang telah berhasil mengerjakan atau mencapai sesuatu yang bisa membuat siswa merasa puas/bangga atas keberhasilan yang telah diraihnya. Berikut dokumentasi siswa pada saat menerimarewarddan terlihat puas pada siklus I sebagai beriku:

c. Tahap Observasi dan Analisis

Pada tahap pertemuan pretest dari 20 soal pilihan ganda, diperoleh nilai rata-rata kelas 35,81 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 20. Dari hasil ini disimpulkan bahwa siswa di dalam kelas ini memiliki pengetahuan awal yang relatif sama dan belum menguasai konsep yang akan dipelajari dengan baik. Dari pengamatan peneliti

Gambar 4.3

masih banyak siswa yang bingung ketika peneliti menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang akan disampaikan karena mereka masih belum terbiasa dengan model pembelajaran ARIAS.

Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran ARIAS, maka pada siklus I masih ada beberapa siswa yang tidak percaya diri dalam mengerjakan tugas kelompok. Siswa tidak akan membantu mengerjakan jika guru tidak menginstruksikannya. Siswa belum memiliki rasa kebersamaan ketika mengerjakan tugas. Dalam proses diskusi kelompok belum berjalan dengan baik, karena masih ada siswa yang tidak ikut berperan dalam kegiatan ini. Pada saat presentasi hasil diskusi kelompok, siswa belum berani mengungkapkan hasil diskusinya. Kegiatan diskusi ini masih didominasi oleh beberapa kelompok saja, siswa yang tidak aktif lebih mengandalkan kepada siswa yang aktif.

Pada akhir pertemuan siklus I diadakan postest. Hasil tes dari 20 soal yang diberikan diperoleh rata-rata niai satu kelas adalah 76,75 dengan nilai terendah 65 dan nilai tertinggi 95 dengan gain 0,63. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa bila dibandingkan dengan hasil pretest. Berikut dokumentasi siswa pada saat mengerjakan soalpostestsiklus I sebagai beriku:

Gambar 4.4

Kemudian pada tahap selanjutnya adalah wawancara yang dilakukan oleh kolaborator sebagai observer. Wawancara dilakukan usai peneliti mengadakan tes akhir siklus I. Berdasarkan hasil wawancara dengan observer dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran ARIAS sudah cukup baik dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Tetapi dalam siklus I ini tahap-tahap pembelajaran ARIAS belum sepenuhnya peneliti laksanakan. Rangkuman hasil wawancara peneliti dengan observer pada siklus I dapat dilihat pada lampiran.

Adapun catatan lapangan pada siklus I ini adalah pada saat proses diskusi kelompok berlangsung penyediaan lembar kerja satu kelompok satu kurang membuat siswa tertarik mengikuti pembelajaran karena hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan tugas sisanya hanya melihat dan banyak dari mereka sibuk mengobrol. Sehingga penyampaian materi dirasa kurang efektif yakni siswa yang mengerti hanya siswa yang aktif mengerjakan tugas namun siswa yang hanya melihat dan mengobrol belum mengerti isi materi tersebut. Kemudian pada saat proses presentasi banyak dari siswa yang malu untuk mempersentasikan hasil kerja kelompoknya. Artinya siswa belum memiliki rasa percaya diri dan proses penilaian pun terhambat.

d. Tahap Refleksi

Tahap ini dilakukan oleh peneliti dan kolaborator setelah melakukan analisis pada hasil belajar siklus I, wawancara siswa dan guru serta catatan lapangan ditemukan beberapa permasalahan yang ada pada siklus I.

Hasil refleksi tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 4.7

Refleksi Tindakan Pembelajaran pada Siklus I

No. Permasalahan Rencana Perbaikan

ARIAS pada tahap Assurance siswa masih belum sepenuhnya percaya diri untuk bertanya, menjawab pertanyaan guru, mengerjakan tugas secara mandiri dan cenderung mengandalkan teman saat berdiskusi, bahkan pada saat menyelesaikan tugas kelompok beberapa siswa terlihat sangat pasif dan hanya diam.

percaya diri siswa dengan cara memberikan point tambahan pada siswa yang berani bertanya dan menjawab pertanyaan guru. Serta membuat LKS yang dikerjakan oleh individu walaupun dikerjakan dalam kelompok agar siswa yang pasif menjadi aktif mengerjakan tugas dan bertanggung jawab atas tugasnya sendiri.

2.

Untuk tahap Relevance siswa masih merasa bingung untuk memberi contoh masalah yang berhubungan dengan materi dan kehidupan sehari-hari siswa.

Memberikan bimbingan kepada siswa dalam mencari contoh masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa saat ini.

3.

Untuk tahapInterest, ada sebagian siswa yang masih kurang berminat pada pelajaran IPS yang mengakibatkan pada saat proses pembelajaran siswa terlihat asik bermain sendiri dan mengobrol.

Lebih memberikan variasi lagi pada saat menyampaikan materi pembelajaran agar minat belajar siswa meningkat dan proses pembelajaran menjadi dinamis.

4.

Untuk tahap Assessment, masih ada beberapa siswa yang mendapat nilai rendah. Dan secara keseluruhan penampilan kelompok bagus namun secara individu masih ada yang tidak melaksanakan evaluasi dengan baik.

Memberikan proses pembelajaran yang lebih berkesan agar siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara baik dan dapat melaksanakan evaluasi dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru.

5.

Untuk tahap Satisfaction, masih ada siswa yang belum merasa puas karena saat pembelajaran pasif dan tidak mendapat reward.atau nilai tambahan.

Memberikan semangat pada siswa untuk saling berkompetisi dengan siswa yang lain untuk merebutkan posisi terbaik dan mendapatkan sebuahrewarddan nilai tambahan.

Berdasarkan hasil refleksi tindakan pembelajaran siklus I diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa pada tes akhir siklus I (postest) sudah mencapai nilai yang memuaskan dengan nilai rata-rata 76,75. Peneliti merasa bahwa siklus I belum mencapai hasil interventasi tindakan yang diharapkan yaitu hasil belajar siswa belum mencapai ≥

85% dari jumlah siswa yang ada di kelas. Kemudian peneliti belum merasa puas karena sebagian anak masih belum percaya diri pada saat proses pembelajaran di kelas kemudian hasil belajar yang dicapaipun masih belum seluruhnya baik ada 6 siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata. Sehingga perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan refleksi siklus I digunakan sebagai acuan di siklus berikutnya atau siklus II.

2. Pelaksanaan Penelitian Pembelajaran Siklus II