• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu menekankan pada kenyataan yang sebenarnya dan berusaha mengungkap fenomena-fenomena yang seadanya. Penelitian kualitatif tidak mencari data/bukti untuk membuktikan hipotesis yang dimiliki sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan fenomena-fenomena, peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bentuk-bentuk representasi bahan ajar yang digunakan oleh dua guru fisika SMA di Yogyakarta. Data dikumpulkan dalam bentuk kata-kata dan gambar yang meliputi field notes, transkrip video proses pembelajaran, transkrip wawancara, serta foto peristiwa.

Bentuk dari penelitian kualitatif ini adalah Nonparticipant Observation yaitu peneliti tidak terlibat dalam kegiatan yang diteliti. Peneliti tidak melibatkan diri secara aktif dalam situasi yang diteliti tetapi hanya menjadi pengamat yang mengumpulkan data (Paul Suparno, 2007 h.154). Sedangkan tipe dari bentuk penelitian ini adalah naturalistic observation, yaitu peneliti meneliti subjek dalam seting yang natural, tidak membuat manipulasi apapun tetapi hanya mengamati, mencatat, dan merekam apa yang terjadi. Perspektif partisipan (guru yang diteliti) dalam penelitian ini dikaji dengan multi strategi yaitu observasi langsung, rekaman video, dan wawancara.

B. Subjek penelitian

Subjek penelitian yaitu kepada siapa penelitian dilakukan. Subjek dari penelitian ini adalah guru fisika pada salah satu SMA negeri di Yogyakarta dan guru fisika pada salah satu SMA swasta di Yogyakarta.

C. Objek Penelitian

Objek penelitian mengacu pada apa yang diteliti. Sehingga, objek dari penelitian ini adalah bentuk-bentuk representasi bahan ajar yang digunakan oleh guru fisika di SMA yang menjadi partisipan penelitian serta pengetahuan guru yang diduga mendasarinya.

D. Data Penelitian

Data penelitian berupa field notes, transkrip rekaman video proses pembelajaran, dan transkrip wawancara. Field notes diperoleh dari observasi langsung, transkrip rekaman video proses pembelajaran diperoleh dari observasi tidak langsung yaitu dengan menggunakan handycam, dan transkrip wawancara diperoleh dari rekaman wawancara bersama guru yang bersangkutan.

E. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di dua sekolah yaitu SMA negeri dan SMA swasta di Yogyakarta Kelas XII IA.

Kegiatan Keterangan SMA negeri SMA swasta

Observasi awal

Tanpa handycam

16 Juli 2009 14 & 15 Juli 2009

Menggunakan handycam 23 Juli 2009 22 Juli 2009 Pengambilan data Observasi & perekaman video - 23 Juli 2009 - 13 Agustus 2009 - 20 Agustus 2009 - 27 Agustus 2009 - 22 Juli 2009 - 24 Juli 2009 - 27 Juli 2009 Wawancara - 10 September 2009 - 19 November 2009 14 September 2009 F. Instrumen

Menurut Paul Suparno (2007), instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Penelitian ini bersifat kualitatif sehingga peneliti merupakan instrumen utama. Bentuk instrumen yang digunakan berupa field notes, rekaman video proses pembelajaran dan wawancara. Field notes merupakan catatan tertulis tentang segala sesuatu yang didengar, dilihat, diamati, atau di pikirkan oleh peneliti yang diperoleh dari kegiatan observasi. Rekaman video proses pembelajaran diambil

menggunakan handycam. Sedangkan wawancara merupakan suatu dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin yaitu peneliti membuat beberapa daftar pertanyaan, kemudian saat wawancara pertanyaan tersebut dikembangkan oleh peneliti. Pertanyaan wawancara dibuat berdasarkan peristiwa-peristiwa yang tampak pada rekaman video proses pembelajaran dan field notes, kemudian pertanyaan tersebut dikembangkan hingga peneliti memperoleh informasi yang lengkap. Daftar pertanyaan wawancara dapat di lihat pada lampiran 12 dan lampiran 13.

G. Metode Pengumpulan Data

Data penelitian ini diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung (observasi) dan tidak langsung yaitu dengan bantuan alat perekam (handycam) serta wawancara dengan guru yang bersangkutan. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengamati peristiwa-peristiwa atau tindakan guru di kelas dalam merepresentasikan bahan ajar. Kemudian tindakan guru/peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bentuk-bentuk representasi bahan ajar yang digunakan guru tersebut dicatat (field notes) dan menjadi data penelitian. Kemudian, pada waktu yang sama dilakukan perekaman proses pembelajaran menggunakan handycam yang dilakukan oleh partner peneliti. Perekaman proses pembelajaran menghasilkan video proses pembelajaran yang dapat diputar dan dilihat kembali secara berulang-ulang.

Setelah diperoleh rekaman video proses pembelajaran, peneliti melihat rekaman video proses pembelajaran secara berulang-ulang untuk menemukan peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bentuk-bentuk representasi bahan ajar yang digunakan oleh guru. Setelah itu, peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bentuk-bentuk representasi bahan ajar ditranskrip dan menjadi data penelitian. Proses pembuatan transkrip dan pengumpulkan data dilakukan dengan memutar video hasil rekaman secara berulang-ulang sehingga diharapkan peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bentuk-bentuk representasi bahan ajar dari guru yang akan disajikan dalam transkrip tidak ada yang terlewatkan. Kemudian, untuk meningkatkan validitas, peneliti juga melakukan pengecekan ulang dalam pembuatan transkrip. Berdasarkan data tentang bentuk-bentuk representasi bahan ajar yang ditemukan dari field notes dan rekaman video, dilakukan wawancara dengan guru fisika yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi tentang alasan/pengetahuan guru yang mendasari tindakannya.

Penelitian ini dilakukan melalui observasi dan perekaman proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan validitas data. Observasi dan perekaman video pembelajaran dilakukan pada waktu yang sama, kelas yang sama, dan guru yang sama sehingga penelitian ini dilakukan secara kolaborasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi langsung dan perekaman (pengambilan video) dilakukan oleh orang lain. Jika di tinjau dari cara pelaksanaannya, observasi yang digunakan merupakan observasi non-partisipatif yaitu kegiatan pengamatan di mana orang yang melakukannya

tidak ikut terlibat dalam yang diamati (Kasbolah h. 53). Sedangkan jika ditinjau dari sasarannya, jenis observasi yang digunakan adalah observasi terfokus. Peneliti memilih jenis observasi terfokus karena maksud dan sasaran observasi telah ditentukan sebelumnya yaitu pengamatan terfokus pada tindakan/kegiatan yang menunjukkan bentuk-bentuk representasi bahan ajar yang digunakan oleh guru.

H. Metode Analisis Data

Data dari penelitian dianalisis melalui tahap-tahap sebagai berikut : 1. Penentuan Topik Data

Data-data yang telah di transkrip dibaca kembali dengan teliti untuk menemukan peristiwa atau tindakan guru yang menunjukkan bentuk-bentuk representasi bahan ajar yang digunakan oleh guru. Kemudian, peristiwa atau tindakan guru yang menunjukkan bentuk-bentuk representasi bahan ajar tersebut dibuat topik data. Topik data merupakan deskripsi singkat mengenai bagian data yang mengandung makna tertentu sesuai dengan yang diteliti.

2. Pemberian Tanda (coding) dan Pengkategorian Data

Tiap topik data diberi tanda (coding) sesuai dengan makna yang terkandung di dalamnya. Coding diwujudkan dalam suatu kata atau frase yang menunjukkan isi dari topik data tertentu. Topik data dikelompokkan sesuai dengan kodenya dan diberi suatu gagasan yang dapat mewakili kelompok tersebut. Gagasan tersebut selanjutnya disebut sebagai kategori

data. Pembuatan kategori data disesuaikan dengan teori dan data yang diperoleh.

3. Pembahasan (penjelasan) dari Peristiwa dalam Topik Data

Setelah diperoleh pengkategorian data, pada bagian ini dipaparkan alasan atau yang menjadi dasar dari setiap tindakan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Alasan atau pengetahuan yang mendasari setiap tindakan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran diperoleh dari wawancara dengan guru yang bersangkutan.

28

Dokumen terkait