• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user B. Kerangka Berpikir

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti mengambil tempat di SMP Negeri 1 Kebakkramat, dengan alasan sebagai berikut:

a. Di SMP Negeri 1 Kebakkramat tersedia data untuk penelitian tentang implementasi pelaksanaan supervisi kepala sekolah.

b. Di SMP Negeri 1 Kebakkramat terdapat beberapa permasalahan dalam pelaskanaan kegiatan supervisi pendidikan.

c. Lokasi SMP Negeri 1 Kebakkramat sangat strategis dan mudah dijangkau sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.

2. Waktu penelitian

Penelitian dimulai dari pengajuan proposal ini direncanakan selama lima bulan (Februari–Juni 2012) dengan jadwal penelitian terlampir.

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian merupakan suatu usaha untuk menentukan, menggambarkan, dan menguji kebenaran dari suatu pengatahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Dalam menyelesaikan masalah tersebut diperlukan adanya suatu pendekatan.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Iskandar (2008) , “Pengertian kualitatif adalah penelitian yang berpegang kepada paradigma naturalistikatau fenomenologi”. (hlm.187).

Sedangkan Moleong (2006) berpendapat bahwa:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dipahami oleh subjek penelitian misalnya perilaku persepsi, motivasi, tindakan,dll.,secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.(hlm.6)

Menurut David William (1995) menyatakan bahwa “Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.”(Moleong,2006: 5)

Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu bentuk penelitian dimana seorang peneliti memperoleh data dari latar belakang alamiah (natural setting) yang berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang ada atau lisan dari orang-orang atau perilaku orang yang menjadi objek penelitian. Peneliti dalam penelitian kualitatif harus mampu menetapkan fokus penelitian, memilih informan yang mampu memberikan informasi tentang masalah yang diteliti, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menyajikan data, melakukan verifikasi dan membuat kesimpulan atas temuan di lapangan sebagai jawaban dari masalah yang diteliti.

Bentuk penelitian ini menggunakan paradigma penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan dengan variabel lain. Peneliti tidak memberikan perlakuan apapun terhadap objek penelitian sehingga objek dibiarkan seperti kondisi aslinya secara apa adanya. Sedangkan deskriptif dimaksudkan bahwa penelitian bertujuan mendeskripsikan data berdasarkan kenyataan dilapangan dengan kata-kata, uraian ataupun penjelasan cara untuk memecahkan masalah dengan menjabarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus. Menurut Iskandar (2008) mengemukakan “penelitian studi kasus bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, maknanya peneliti mengadakan telaah secara mendalam tentang suatu kasus, kesimpulan hanya berlaku atau terbatas pada kasus tertentu saja”(hlm.207).

Penelitian studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan starategi tunggal terpancang. Tunggal artinya penelitian ini

commit to user

hanya fokus pada satu masalah yaitu pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SMP Negeri 1 Kebakkramat dan pengumpulan data yang lebih terarah berdasarkan tujuan. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan dan hanya berlaku di SMP Negeri I Kebakkramat saja. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sutopo (2002) bahwa

Studi kasus terpancang (embedded research) yaitu penelitian yang sifatnya terpancang sudah terarah pada batasan atau fokus tertentu yang dijadikan sasaran dalam penelitian, sedangkan studi kasus tunggal bilamana penelitian itu terarah pada sasaran dengan satu karakteristik, artinya terarah pada satu sasaran (satu lokasi atau satu objek) (hlm.139).

C. Data dan Sumber Data

Dalam pendekatan kualitatif, data atau informasi yang menjadi bahan baku penelitian untuk diolah merupakan data yang berwujud data primer dan data sekunder (Iskandar, 2008: 252).

a Dalam penelitian ini data primer berasal dari:

1) Hasil observasi yang berupa kata-kata, aktivitas/tindakan dan foto. 2) Hasil wawancara yang berupa kata-kata

b Data sekunder berasal dari:

Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari dokumen resmi dari SMP Negeri I Kebakkramat, laporan, dokumen dan referensi yang relevan dengan masalah penelitian

Data tidak akan diperoleh tanpa adanya sumber data. Lofland dan Lofland(1984) menyatakan bahwa“Sumber datautama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.”(Moleong,2006: 157). Berkaitan dengan hal itu, jenis datanya dibagi ke dalam kata–kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Informan

Sutopo (2002) menyatakan bahwa “Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (narasumber) sangat penting peranannya sebagai

individu yang memiliki informasinya.” (hlm.50). Seorang informan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Informan dari penelitian ini antara lain:

a. Kepala sekolah SMP Negeri 1 Kebakkramat (key informan). b. Wakil kepala sekolah SMP Negeri 1 Kebakkramat

c. Guru–guru supervisor di SMP Negeri 1 Kebakkramat d. Guru–guru di SMP Negeri I Kebakkramat

2. Tempat dan Peristiwa

Tempat dan peristiwa menjadi sumber data karena dalam penelitian harus sesuai dengan konteks dan situasi sosial yang melibatkan tempat, pelaku dan peristiwa. Sutopo (2002) menyatakan bahwa “Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah atu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh peneliti.”(hlm.52). Tempat dan peristiwa yang digunakan sebagai sumber data pada penelitian ini adalah peristiwa di SMP Negeri 1 Kebakkramat.

3. Dokumen dan Arsip

Sutopo (2002) menyatakan bahwa “Dokumen dan arsip merupakan bahan tertusi yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu.”(hlm.54). Sedangkan menurut Moleong (2006) menyatakan bahwa ”Dokumen pribadi yaitu tulisan tentang diri sesorang yang ditulisnya sendiri.”(hlm.159). Dalam mengkaji dokumen, peneliti sebaiknya tidak hanya mencatat apa yang tertulis, tetapi juga berusaha menggali dan menangkap makna yang tersirat dari dokumen tersebut.

Dokumen dan arsip yang digunakan dalam penelitian ini adalah data, laporan, draft peraturan, profil SMP Negeri 1 Kebakkramat, jurnal pengawasan (buku presensi, jurnal mengajar, buku piket guru), jadwal pelaksanaan supervisi, serta arsip dokumen lain yang dapat menunjang penelitian ini.

commit to user

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling digunakan untuk menyelesaikan dan memfokuskan permasalahan agar pemilihan sampel lebih mengarah pada tujuan penelitian. Menurut Sutopo (2002) menyatakan bahwa “Teknik cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses sebagai pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi.”(hlm.55). Teknik sampling pada penelitian kualitatif digunakan untuk menyeleksi dan memfokuskan permasalahan agar dalam melaksanakan penelitian atau dalam memilih sampel lebih terarah dan tepat pada orang yang mengetahui permasalahan.

Pengambilan sampel data penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling atau sampel yang bertujuan, yaitu peneliti tidak menentukan sejumlah sampel, tetapi peneliti menentukan informan untuk diwawancarai guna memperoleh informasi tentang permasalahan yang diteliti. Moleong (2006) menyatakan bahwa “Maksud sampling dalam hal ini adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (constructions).”(hlm.224). Dengan demikian, tujuan dari teknik sampling bukan memusatkan pada adanya perbedaan – perbedaan yang nantinya dikembangkan dalam generalisasi.

Dalam menggali informasi dari informan, peneliti menggunakan teknik bola salju(snowball sampling).Yin (1987) menyatakan bahwa:

Snowball sampling merupakan penggunaan sampling tanpa persiapan tetapi mengambil orang pertama yang dijumpai dan selanjutnya dengan mengikuti petunjuknya untuk mendapatkan informan berikutnya sehingga mendapatkan data lengkap dan mendalam, ibarat bola salju yang menggelinding, semakin jauh semakin besar. (Sutopo,2002: 37) Berdasarkan pendapat tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh data yang mendalam diperlukan informan yang dianggap menguasai masalah yang diteliti. Setelah keterangan dari informan dirasa cukup, informan tersebut akan diminta menunjukkan subjek lain yang dianggap mengetahui permasalahan ini lebih luas, sehingga diperoleh data yang mendalam dan

benar-benar mendukung tercapainya tujuan penelitian. Dengan demikian jumlah sampel akan semakin besar seperti bola salju.

E. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian untuk membuktikan kebenaran dari suatu peristiwa. Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:

1. Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2006), “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara(interviewer) yang mengajukan pertanyaan itu dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.”(hlm.186).Sutopo (2002) menyatakan bahwa:

Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya, untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal – hal itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang. (hlm.58)

Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam (indepth interviewing). Yang dimaksud dengan wawancara mendalam yaitu tidak dilakukan dengan terstruktur, akan tetapi pewawancara tetap membawa kerangka pertanyaan namun pertanyaan tidak hanya terikat pada kerangka saja. Tujuannya adalah untuk memudahkan jalan memperoleh data agar lebih mendalam terutama data tentang pelaksanaan supervisi kepala sekolah Wawancara dilakukan kepada pimpinan sekolah (kepala sekolah), wakil kepala sekolah dan guru.

commit to user

2. Observasi

Sutopo (2002) berpendapat bahwa “Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda serta rekaman gambar.”(hlm.64).Dalam teknik ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung pada tempat dan objek yang diamati yaitu SMP Negeri 1 Kebakkramat dengan menggunakan observasi berperan secara pasif. Maksudnya adalah peneliti hanya mendatangi lokasi, tetapi tidak berperan sama sekali atau hanya sebagai pengamat pasif. Peneliti mengamati, memahami dan mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan obyek penelitian yang meliputi berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi. Untuk mendapatkan data yang valid, pengamatan dilakukan beberapa kali di tempat yang sama.

3. Dokumentasi

Sutopo (2002) menyatakan bahwa “Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif.”(hlm.69). Dalam penelitian ini, teknis analisis yang dilakukan adalah dengan cara mencatat dan mengumpulkan data yang bersumber dari arsip, buku-buku, laporan-laporan, dokumen, dan gejala dari objek yang diteliti yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian. Dapat dikatakan bahwa dokumentasi merupakan teknik penelitian yang dilakukan dengan cara mencatat dan mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang isinya berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan supervisi kepala sekolah di SMP Negeri I Kebakkramat.

F. Validasi Instrumen Penelitian

Dalam penelitian, untuk mendapatkan keabsahan atau kebenaran data, diperlukan teknik pemeriksaan data yang didasarkan atas jumlah tertentu. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Sutopo (2002) bahwa “Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus

diusahakan kemantapan dan kebenarannya.”(hlm.78). Penelitian ini menggunakan trianggulasi untuk menjamin validitas data.

Menurut Moleong (2006), “Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.”(hlm.330). Sedangkan Patton (1984) berpendapat bahwa ada empat macam teknik trianggulasi, yaitu: 1. Trianggulasi data(data triangulation)

Trianggulasi data menurut istilah Patton juga sering disebut sebagai trianggulasi sumber. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia.

2. Trianggulasi peneliti(investigator triangulation)

Yang dimaksud dengan cara trianggulasi ini adalah hasil penelitian baik data ataupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.

3. Trianggulasi metodologis(methodological triangulation)

Jenis trianggulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Maksudnya adalah penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya.

4. Trianggulasi teoritis(theoretical triangulation)

Trianggulasi ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. (Sutopo,2002: 78)

Jenis trianggulasi yang digunakan untuk mencapai validitas dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Dalam trianggulasi sumber, peneliti menggunakan beberapa narasumber yang berbeda untuk mengumpulkan data atau informasi sejenis, sehingga informasi yang diperoleh dari narasumber satu dapat dibandingkan dengan informasi yang diperoleh dari narasumber lainnya. Dalam trianggulasi metode, data hasil wawancara dilakukan uji keabsahan dengan sumber data hasil pengamatan atau juga dengan data dokumentasi sehingga diharapkan mutu dari keseluruhan proses pengumpulan data dalam penelitian ini menjadi valid atau absah.

commit to user

Dokumen terkait