• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian akulturasi pekerja Tiongkok terhadap masyarakat pribumi ini menggunakan pendekatan metode penelitian deskriptif kualitatif. Deskriptif sendiri merupakan data yang dikumpulkan berupa kata-kata,gambar dan bukan angka-angka, sehingga laporan penelitian ini akan berisi mengenai kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian dari laporan tersebut(Moleong, 2009:11).

Selanjutnya Denzin & Lincoln (dalam Moleong, 2009:5) mengatakan jika penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dalam Moleong (2009:14) juga menjelaskan berbagai macam karakteristik dari penelitian kualitatif itu sendiri, antara lain:

a. Berlatar alamiah

b. Manusia sebagai alat(instrument) c. Metode kualitatif

d. Analisis data secara induktif e. Teori dari dasar (grounded theory) f. Deskriptif

g. Lebih mementingkan proses daripada hasil h. Adanya batas yang ditentukan oleh focus i. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data j. Desain yang bersifat sementara

22

Univeristas Sumatera Utara 3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan poin dari permasalahan yang ingin diteliti. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Akulturasi Pekerja Asal Tiongkok terhadap masyarakat Pribumi di desa Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu.

3.3Subjek Penelitian

Subjek Penelitian adalah informan yang dimintai keterangan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun subjek penelitian ini adalah para pekerja imigran Tiongkok yang berjumlah 168 orang (sumber: Bagus Karya, Januari 2015) yang terdaftar bekerja dalam Pembangunan Proyek PLTU desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu.

3.4 Unit Analisis

Unit analisis pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi yang diteliti objek penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini meliputi 3 komponen menurut Speadly (dalam Sugiono,2007: 68)

1. Tempat

Tempat penelitian ini sendiri diadakan di PLTU (Pembangkit Listrik tenaga Uap) 2 x 220 MW (Mega Watt) Pangkalan Susuyang terletak di desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, lokasi ini berjarak sekitar 68 Km dari Kabupaten Langkat dan sekitar 120 KM dari kota Medan atau sekitar 3 jam perjalanan dari KNIA (Kuala Namu International Airport).

2. Pelaku

Pelaku dalam penelitian ini adalah subjek penelitian sebagai informan yang sesuai dengan penelitian, yaitu pekerja imigran Tiongkok di Proyek PLTU desa Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu. Adapun pelaku yang terlibat dalam penelitian ini ialah :

a. Pekerja Tiongkok yang mampu berbahasa Indonesia

b. Pekerja Tiongkok yang belum mampu berbahasa Indonesia namun sudah menetap dan bekerja selama 2 Tahun.

c. Pekerja dan masyarakat lokal yang pekerjaan atau kehidupannya berhubungan langsung dengan para pekerja Tiongkok.

d. Informan tambahan untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai akulturasi budaya Tiongkok yaitu tranlator atau penerjemah bahasa, dan dokter yang khusus menangani pekerja Tiongkok.

3. Kegiatan

Kegiatan ataupun aktivitas yang berlangsung ialah interaksi antara pekerja Tiongkok dan penduduk pribumi baik di dalam pembangunan proyek PLTU Pangkalan Susu, maupun dalam kehidupan sehari-hari di Mess.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan dataadalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset dalam mengumpulkan data (Kriyantono, 2006:91). Penelitian ini menggunakan 2 metode pengumpulan data yaitu:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data pertama dan tangan pertama di lapangan (Kriyantono, 2006 : 43 ). Adapun data untuk mendapatkan data primer, yaitu :

a. Metode wawancara mendalam

Tipe wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan atau informasi untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lain. Dengan demikian keabsahan wawancara adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan (Bungin, 2007 : 108).

Kegiatan wawancara mendalam juga tidak dinilai dari skala waktu, dikarenakan kedalaman data hingga menghasilkan data jenuh tidak ditentukan oleh lama atau tidaknya wawancara, akan tetapi bagaimana upaya peneliti menghasilkan data dari setiap proses wawancara mendalam. Wawancara mendalam juga tidak terlalu kaku pada daftar pertanyaan yang telah dibuat melainkan sesuai dengan keadaan informan di lapangan. Dalam metode ini

24

Univeristas Sumatera Utara

peneliti juga menggunakan berbagai macam strategi untuk menghimpun data yang diperlukan seperti catatan kecil,alat rekam audio dan video serta foto dokumentasi.

Pedoman wawancara yang telah peneliti susun berkisar tentang identitas pribadi pekerja Tiongkok dan para pekerja lokal lainnya yang terlibat dan telah memenuhi kriteria yang dijelaskan dibagian unit analisis di atas. kemudian setelah itu wawancara ini berkisar mengenai motivasi mendasar dari pekerja Tiongkok bekerja ditempat tersebut, seperti mengapa memilih bekerja di proyek ini, sebelum memutuskan untuk bekerja di sini apakah sudah pernah mencoba untuk belajar dan mengetahui bagaimana lingkungan tempat kerja sekarang, kemudian frekuensi interaksi antara pekerja Tiongkok dan masyarakat pribumi yang akan menggali sejauh mana para pekerja Tiongkok mampu membaur dengan ruang lingkup sosial budaya yang ada di desa Tanjung Pasir tersebut. Kemudian dari sisi bahasa yang dilihat dari para pekerja Tiongkok yang mahir berbahasa Indonesia, nilai-nilai serta kebiasaan yang berubah yang dialami oleh pekerja Tiongkok, yang dilihat dari kacamata pekerja Tiongkok itu sendiri maupun pekerja lokal dan masayarakat setempat yang memiliki intensitas interaksi yang tergolong tinggi dan hambatan yang terjadi pada para imigran yang belum mampu berbahasa Indonesia. Serta mengetahui dalam tahap mana Culture shock atau gegar budaya yang dialami oleh para pekerja Tiongkok(daftar pertanyaan terlampir dilampiran). b. Observasi

Observasi diartikan sebagai aktivitas pencatatan fenomena yang ada yang dilakukan secara sistematis dan terfokus pada hal yang hendak diteliti. Kegiatan ini juga melakukan pengamatan secara langsung dan dengan tujuan mengetahui kegiatan yang dilakukan objek yang akan diobservasi.

Untuk melihat proses interaksi dan akulturasi secara detail dan mendalam maka peneliti harus masuk kedalam aktivitas sehari-hari mereka, seperti mengobservasi bagaimana mereka bekerja, berinteraksi dengan para pekerja lokal dan masyarakat setempat, mengobservasi pola hidup dan sikap yang mereka tonjolkan sehari-hari hingga data yang dibutuhkan tercapai.

Pada umumnya data sekunder berbentuk catatan atau laporan dokumentasi oleh lembaga tertentu (Ruslan,2003:138). Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu mencari, melihat dan membuka dokumen, situs-situs, atau buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain (Moleong, 2009 : 248). Dengan teknik analisis data model Miles & Huberman peneliti menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan Reduksi Data

Mereduksi artinya ialah merangkum,memilih hal yang pokok, memfokuskan hal yang penting untuk penelitian. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya banyak sehingga diperlukan analisis data melalui reduksi data, dengan demikian akan terlihat jelas gambaran dari penelitian yang bertujuan untuk mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya jika diperlukan.

2. Penyajian Data

Data yang didapatkan dari pengamatan dan metode lainnya akan disajikan berupa teks naratif, grafik,Chart (grafik) dan lain sebagainya.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat harus didukung dari data-data yang valid dan konsisten yang berasal dari penelitian di lapangan. Kegiatan analisis data ini akan dimulai dengan pengumpulan data dan dilanjutkan dengan menelaah data yang terkumpul baik primer ataupun data sekunder. Hasil data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data kemudian akan disusun membentuk laporan sistematis. Hasil penelitian kemudian disajikan dalam pembahasan yang didukung dengan teori dan kemudian akan dianalisis untuk mengetahui “ Bagaimanakah Akulturasi yang

26 Universitas Sumatera Utara

BAB IV