• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

Metodelogi berasal dari kata methode dan logos. Methode berarti cara yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan logos berarti ilmu. Metodologi penelitian adalah suatu pengetahuan tentang prosedur atau cara yang mencakup teknik yang digunakan dalam penelitian.

Selanjutnya akan dikemukakan metodologi dalam penelitian ini meliputi tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang akan diteliti. Sesuai dengan judul penelitian, penulis melakukan penelitian yang berlokasi di SMA Negeri 1 Karanganyar. Penulis memilih lokasi ini dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Penulis ingin mengetahui apakah pemahaman akan materi politik yang diberikan melalui mata pelajaran Pkn memberikan pengaruh terhadap kesadaran politik dalam diri siswa.

2. Tersedianya data yang berhubungan dengan obyek penelitian.

3. Lokasi tersebut mudah dijangkau dengan cepat serta transportasi mudah sehingga lebih memperlancar jalannya penelitian terutama dalam pengumpulan data yang diperlukan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian mencakup serangkaian kegiatan dan alokasi waktu yang dibutuhkan Peneliti dalam melakukan Penelitian. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari pengajuan judul sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut :

commit to user

Tabel 1 : Rencana waktu penelitian

No Kegiatan

Tahun 2010

Feb-Maret April Mei Jun Juli Agust Sept 1. Pengajuan Judul 2. Penyusunan Proposal 3. Ijin Penelitian 4. Pengumpulan Data 5. Analisis Data 6. Penyusunan Laporan B. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian tentu memerlukan metode atau cara agar penelitian dapat berhasil. Suatu penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan yang tepat apabila menggunakan metode yang tepat dan benar. Prosedur tersebut dijalankan dengan menggunakan suatu teknik atau metode tertentu, oleh karena itu dalam setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu metode sebagai pegangan dan arahan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka seorang peneliti harus mampu menentukan metode penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti.

0HQXUXW:LQDUQR6XUDNKPDG³PHWRGHPHUXSDNDQFDUDXWDPD yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-DODWWHUWHQWX´

Sedangkan pengertian penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan LOPLDK GDODP UDQJND SHPHFDKDQ VXDWX SHUPDVDODKDQ´ 6HGDQJNDQ &KROLG 1DUEXNRGDQ$EX$FKPDGLPHQJHPXNDNDQEDKZD³PHWRGRORJLDGDODK cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk PHQFDULPHQFDWDWPHUXPXVNDQGDQPHQJDQDOLVLVVDPSDLPHQ\XVXQODSRUDQ´

commit to user

36

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah dalam mencari, mencatat, merumuskan, dan menganalisis data sampai menyusun laporan yang digunakan peneliti guna mencapai tujuan tertentu.

Selanjutnya menurut Winarno Surakhmad (1994:131), menyatakan jenis-jenis metode penelitian adalah:

1. Penelitian Historik

Penyelidikan yang menggunakan metode historik adalah penyelidikan yang mengaplikasikan metode pemecahan yang ilmiah dari perspektif historik. 2. Metode Penyelidikan Deskriptif

Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Pada umumnya metode deskriptif ialah menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak atau tentang suatu proses yang sedang berlangsung dan sebagainya. Pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan arti data itu. Alat untuk mengukur suatu dimensi tersebut adalah dengan menggunakan angket, tes dan interview.

3. Metode Penyelidikan Eksperimental

Metode penelitian eksperimental merupakan penelitian yang ditujukan pada segi-segi tertentu dari suatu peristiwa. Pada umumnya peristiwa yang terjadi adalah peristiwa yang terjadi secara berpasangan.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Moh. Nasir (1993:63) bahwa :

Metode diskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok kasus manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan metode diskriptif kuantitatif merupakan penelitian yang berusaha

commit to user

mendiskripsikan serta mengumpulkan informasi-informasi suatu gejala dan peristiwa yang sedang berlangsung pada masa sekarang.

Alasan penulis menggunakan metode ini adalah karena penulis ingin berusaha untuk memecahkan masalah yang ada pada saat sekarang berdasarkan analisa dari data atau fakta. Dari metode deskriptif kuantitatif tersebut peneliti bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari pemahaman politik terhadap kesadaran politik dalam diri siswa.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sample

Suatu penelitian ilmiah tidak akan terlepas dari penetapan populasi dan sampel, karena populasi dan sampel merupakan subyek penelitian dan keduanya merupakan sumber data penelitian.

1. Populasi Penelitian

0HQXUXW6XJL\RQR´SRSXODVLDGDODKZLOD\DKJHQHUDOLVDVL\DQJ terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang GLWHWDSNDQ ROHK SHQHOLWL XQWXN GLSHODMDUL GDQ NHPXGLDQ GLWDULN NHVLPSXODQ´ Sedangkan menurut Suharsimi AriNXQWR³3RSXODVLDGDODKNHVHOXUXKDQ VXEMHN SHQHOLWLDQ´ Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek penelitian yang datanya akan dianalisa kemudian ditarik suatu kesimpulan.

Sesuai dengan pendapat tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 9 kelas yang berjumlah 304 siswa.

2. Sampel Penelitian

0HQXUXW <DWLP 5L\DQWR ³6DPSHO DGDODK EDJLDQ SRSXODVL´ Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002: 109) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang menjadi subjek penelitian.

commit to user

38

Dalam menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini, menurut 6XKDUVLPL$ULNXQWREDKZD³8QWXNVHNHGDUDQFHU-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau20-DWDXOHELK«´

Tergantung setidak-tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan data.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c.Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sample lebih besar hasilnya akan lebih baik.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti menentukan sampel sebesar 25% dari jumlah populasi yang ada, sehingga sampel penelitian ini berjumlah 76 siswa. Sampel penelitian ini diambil secara acak dari 9 kelas yang ada pada Kelas XI yang berjumlah 304 siswa. Jadi jumlah keseluruhan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sejumlah 76 siswa (Lampiran 1).

3. Teknik Pengambilan Sample (Sampling)

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau dengan kata lain, sampel harus representatif. Riduwan (2003:11) mengatakan bahwa teknik pengambilan sampel DWDX WHNQLN VDPSOLQJ DGDODK ³6XDWX FDUD PHQJDPELO VDPSHO \DQJ UHSUHVHQWDWLI GDULSRSXODVL´ Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2004:110) ada dua macam teknik sampling yaitu:

a) Teknik Random Sampling (1) Cara undian

(2) Cara ordinal

(3) Cara randomisasi dari table bilangan random b) Teknik Non Random Sampling

(1) Proposional sampling (2) Stratified sampling (3) Purposive sampling (4) Quota sampling

commit to user

(5) Double sampling (6) Area sampling (7) Cluster sampling

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik proporsional randomsampling, dimana besar kecilnya sub populasi atau bagian individu±individu yang diambil tiap sub populasi diambil secara proporsional dan random atau acak. Dengan teknik pengambilan sampel secara proporsional randomsampling maka setiap anggota populasi akan mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel secara seimbang dari 9 kelas yang ada yaitu kelas XI IPA5 - XI IPS4.

Adapun Alasan penulis menggunakan teknik tersebut karena dalam teknik proporsionalrandomsampling bersifat secara objektif. Pelaksanaan pengambilan sampel dilakukan dengan cara pengambilan dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan sub-sub populasi yaitu tiap-tiap kelas.

Adapun penghitungannya adalah sebagai berikut:

Dalam pengambilan sampel secara random sebesar 25% dari jumlah siswa tersebut menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Jumlah siswa setiap kelas x jumlah sampel Jumlah populasi

Tabel 2. Jumlah sampel dari tiap kelas

Dokumen terkait