• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahasiswa non Papua

METODOLOGI PENELITIAN

6.1Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian perlu dibedakan dari teknik pengumpulan data yang merupakan teknik yang lebih spesifik untuk memperoleh data (Soehartono, 2008: 9). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang dapat menggambarkan sedalam-dalamnya suatu fenomena yang akan diteliti. Secara sederhana, dapat dinyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah meneliti informan sebagai subjek penelitian dalam lingkungan hidup kesehariannya. Untuk itu, para peneliti kualitatif sedapat mungkin berinteraksi secara dekat dengan informan, mengenal secara dekat dunia kehidupan mereka, mengamati dan mengikuti alur kehidupan informan secara apa adanya (Idrus, 2009: 23).

Penelitian kualitatif yang peneliti gunakan adalah pendekatan studi kasus, yaitu pendekatan yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis (Kriyantono, 2012: 66). Dalam pendekatan studi kasus, biasanya peneliti akan meneliti satu individu atau unit sosial tertentu secara lebih mendalam. Peneliti berusaha menemukan semua variabel penting yang terkait dengan diri subjek yang diteliti (Idrus, 2009: 57).

6.2 Objek Penelitian

Objek penelitian merujuk pada masalah atau tema yang sedang diteliti. Objek penelitian ini adalah culture shock dalam interkasi komunikasi antarbudaya.

6.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Istilah lainnya adalah informan, yaitu orang-orang yang memberi respons atau suatu perlakuan yang diberikan kepadanya (Idrus, 2009: 91). Untuk studi kasus, jumlah informan dipilih sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Orang-orang yang dapat dijadikan informan adalah orang yang memiliki pengalaman sesuai dengan penelitian dan tentu saja yang mudah diakses.

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa asal Papua angkatan 2012 di USU. Pemilihan subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling dan snow ball sampling. Teknik purposive sampling mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel. Teknik ini diambil karena peneliti mempunyai kriteria untuk memilih subjek penelitian, yaitu mahasiswa asal Papua angkatan 2012 yang sudah dua tahun tinggal di Kota Medan. Alasan peneliti memilih angkatan 2012 karena mereka sudah tinggak di Medan selama 2 tahun. Lamanya seseorang menempati suatu daerah akan berpengaruh pada bentuk culture shock apa saja yang dialami dan sudah sampai mana tingkatan culture shock. Lalu peneliti akan bertanya kepada subjek terdahulu (yang sedang diwawancarai) tentang siapa saja yang dapat dimintai informasi terkait dengan tema penelitian sampai jumlahnya lebih banyak. Proses ini baru berakhir bila peneliti merasa data telah jenuh, artinya peneliti tidak lagi menemukan sesuatu yang baru dari wawancara. Dengan teknik snow ball sampling ini, jumlah informan yang akan menjadi subjek akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan dan terpenuhinya informasi (Kriyantono, 2012:158).

6.4 Kerangka Analisis

Data yang dikumpulkan dari informan di lapangan dalam penelitian ini akan dilakukan dengan proses pengumpulan data yang dilakukan terus-menerus hingga data jenuh.

Peneliti akan melakukan reduksi data. Data yang diperoleh dari lapangan yang sangat banyak, sehingga perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi berarti merangkum dan memilih hal-hal apa saja yang pokok, dan berfokus pada hal-hal yang penting saja. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2005: 92).

6.5 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah :

1. Penelitian Lapangan (field research), yaitu pengumpulan data secara langsung dengan cara observasi dan wawancara mendalam dengan informan. Untuk menghindari ketidakvalidan data, peneliti melakukan wawancara secara mendalam kepada narasumber maupun para ahli. Wawancara dalam suatu penelitian yang bertujuan mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat, merupakan suatu pembantu utama dari metode observasi (pengamatan) (Bungin, 2003: 62)

2. Studi Kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menghimpun data dari buku-buku yang relevan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini peneliti mengambil data dari sumber-sumber bacaan guna mengambil teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli sebagai bahan rujukan.

3.5.1. Penentuan Informan

Dalam penelitian studi kasus, jumlah informan disesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan yang dapat dijadikan informan dalam penelitian ini adalah orang yang memiliki pengetahuan sesuai dengan penelitian dan juga bersedia untuk dijadikan sebagai informan. Melalui penelitian ini, peneliti dapat mengenal subjek secara lebih pribadi dan mendalam serta turut merasakan apa yang dialami subjek penelitian. Penentuan informan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling dimana ada kriteria yang dibuat oleh peneliti untuk menjadi seorang

informan dan snowball sampling yaitu teknik yang digunakan dengan cara bertanya ke informan sebelumnya. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa asal Papua angkatan 2012 yang kuliah di USU.

3.5.2. Keabsahan Data

Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Keikutsertaan

Kehadiran peneliti dalam setiap tahap penelitian kualitatif membantu peneliti untuk memahami semua data yang dihimpun dalam penelitian. Hampir dapat dipastikan bahwa peneliti kualitatif adalah orang yang turun secara langsung melakukan wawancara dan observasi terhadap informan-informannya. Karena itu peneliti memiliki waktu yang lama bersama dengan informan di lapangan, bahkan hingga tercapainya kejenuhan pengumpulan data.

2. Ketekunan Pengamatan

Pengamatan adalah suatu teknik pengumpulan data yang menggunakan semua panca indra termasuk pendengaran, perasaan, dan insting peneliti. Dengan meningkatkan ketekunan pengamatan di lapangan maka, derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula (Bungin, 2007 : 262-264).

6.6Teknik Analisis data

Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mendeteksinya, mencari, dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain ( Moleong, 2005: 248).

Methew B. Milles dan Michael Huberman membagi tiga alur dalam proses analisis data kualitatif yaitu :

1. Reduksi data, proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengasbtrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan di lapangan

2. Penyajian data, yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengamatan tindakan 3. Penarikan kesimpulan, kesimpulan tergantung pada besarnya

BAB IV

Dokumen terkait