• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI, LAPORAN DAN PEMBAHASAN

A. Metodologi Penelitian

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jenis penelitian, metode penelitian, pengumpulan data, analisis data, tempat dan waktu penelitian, responden penelitian, variabel penelitian dan instrumen penelitian.

1. Rumusan Permasalahan

a. Bagaimana pandangan para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta tentang mutu pelayanan?

b. Faktor apa yang mendukung dan menghambat pelaksanaan peranan meditasi bagi mutu pelayanan?

c. Bagaimana meditasi berperan terhadap pelayanan para suster Abdi Kristus khususnya Regio Yogyakarta?

d. Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan agar meditasi menjadi salah satu dasar dalam menjaga mutu pelayanan para suster Abdi Kristus?

2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk memahami sejauh mana meditasi memberi peran terhadap mutu pelayanan para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta.

b. Mengetahui bagaimana pelaksanaan meditasi selama ini dilaksanakan oleh para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta.

c. Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dialami oleh para suster Abdi Kristus dalam melaksanakan karya pelayanannya.

d. Mengusahakan bersama penghayatan meditasi sehingga menjadi sarana semakin berkualitasnya hidup perutusan para suster Abdi Kristus dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan.

3. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi para Suster Abdi Kristus

1) Para suster Abdi Kristus diharapkan semakin menyadari pentingnya penghayatan meditasi sehingga menjadi sarana bermutunya pelayanan.

2) Para suster Abdi Kristus diharapkan mau mengupayakan penghayatan meditasi dalam hidup sehari-hari, yang mengalir dari kesadaran pribadi sebagai seorang religius yang bertanggungjawab terhadap mutu pelayanannya.

3) Para suster Abdi Kristus diharapkan semakin menyadari perannya dalam menjalankan tugas perutusan sebagai seorang religius yang mengedepankan mutu pelayanan untuk membangun semangat perutusan baik di dalam maupun di luar kongregasi.

4) Para suster Abdi Kristus diharapkan semakin meningkatkan mutu pelayanannya dengan menggali kedalaman hidup rohani melalui meditasi, sehingga akan berdampak dalam kedalaman mutu pelayanan hidup sehari-hari.

b. Bagi Penulis

Penulis sebagai seorang biarawati diharapkan semakin tekun menghayati meditasi sehari-hari sehingga mampu mewujudkan pelayanan yang berkualitas baik di komunitas maupun di tempat karya. Supaya terpacu untuk mengolah diri terus menerus agar semakin menjadi pribadi yang memiliki mutu pelayanan sehingga mampu melaksanakan karya pelayanan dengan penuh kegembiraan dan tanggung jawab dalam melayani seperti yang diharapkan kongregasi maupun Gereja.

c. Bagi Pembaca

Supaya pembaca tergerak hati untuk memahami kehidupan membiara dan mengetahui misi kehadirannya, secara khusus pelayanan para suster Abdi Kristus dalam keterlibatannya dalam karya penyelamatan Allah.

4. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ex post facto. Sugiyono dalam Riduwan (2008: 50) menyatakan penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

5. Metode Penelitian

Metode penelitian yang gunakan oleh penulis adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kaulitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme/interpretif, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2014: 9).

6. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah melalui wawancara terstruktur. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara penulis telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan. Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, penulis juga menggunakan alat bantu seperti Handphone (untuk

merekam), kamera yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar (Sugiyono, 2014: 387).

Melalui data yang terkumpul penulis secara selektif akan memperoleh informasi tentang keadaan responden. Penulis akan mencatat data yang diperoleh melalui wawancara kemudian mendiskripsikan masalah-masalah yang ada di lingkungan responden. Teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2014: 386). Dalam penelitian ini penulis melibatkan tiga unsur pokok, yakni; teknik wawancara, teknik observasi, dan pencatatan melalui dokumen. Ketiga teknik pengumpulan data ini akan digunakan untuk memperkaya temuan yang ada di lapangan yakni, komunitas para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta.

Sugiyono, mengutip dari Esterberg (2002) menuliskan bahwa wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik (Sugiyono, 2014: 231). Dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak bisa ditemukan melalui observasi (Sugiyono, 2014: 232).

7. Analisis Data

Dalam rangka penelitian kualitatif, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan di lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2014: 402).

Setelah data-data terkumpul melalui observasi, wawancara dan pencatatan melalui dokumen, penulis mengelompokkan jawaban-jawaban responden menurut kelompok variabel. Kemudian penulis akan mendeskripsikan jawaban-jawaban dari responden dan akan diuraikan pada bagian laporan dan hasil penelitian.

8. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan di komunitas-komunitas para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta. Komunitas-komunitas tersebut meliputi komunitas Wates, Wonosari, Condronegaran, Sangkal Putung, Seminari Tinggi Kentungan, sebagai tempat atau lokasi penelitian, karena berdasarkan pertimbangan yakni lokasi mudah dijangkau oleh penulis.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015.

9. Responden penelitian a. Populasi

Sugiyono mengutip dari Spradley, istilah populasi disebut dengan “social

pelaku (actors), dan aktivitas (aktivity) yang berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2014: 363). Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta.

b. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendaknya diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlah lebih sedikit dari pada jumlah populasi (Sunyoto, 2009: 125). Sampel penelitian ini adalah para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta. Sampel yang berjumlah 12 orang ini dipilih karena dianggap mampu mewakili populasi dan mampu memberikan informasi data yang dibutuhkan oleh penulis.

10. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 38). Dalam skripsi terdiri dari dua variabel, yakni:

a. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2014: 39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen yakni peran meditasi.

b. Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014: 39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

dependen yakni mutu pelayanan para suster Abdi Kristus Regio Yogyakarta.

Tabel 1. Variabel Penelitian No Variabel yang

diungkapkan

Indikator

(1) (2) (3)

1 Peran Meditasi

1. Pelaksanaan dan penghayatan meditasi. 2. Buah-buah yang didapatkan dari meditasi.

3. Bagaimana meditasi berperan dan membantu dalam melaksanakan pelayanan.

4. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan meditasi.

2 Mutu pelayanan para suster Abdi Kristus

1. Karya pelayanan apa yang dijalani saat ini. 2. Mutu pelayanan.

3. Pandangan mereka tentang mutu pelayanan. 4. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga mutu pelayanan.

11. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari observasi baik langsung maupun partisipan, dokumentasi, dan wawancara terstruktur (sructured interview). Dalam melakukan wawancara penulis telah menyiapkan

instrumen penelitian berupa pedoman pertanyaan-pertanyaan. Dalam wawancara ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan penulis mencatatnya (Sugiyono, 2014: 138).

Hasil wawancara akan direkam dengan Handphone (HP) sebagai alat bantu pada saat wawancara agar penulis dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti mencatat jawaban-jawaban dari subyek. Hasil rekaman kemudian ditulis kembali dalam bentuk print out sebagai dokumen. Instrumen penelitian ini adalah pedoman pertanyaan wawancara.

Adapun butir-butir pokok yang dijadikan pedoman oleh penulis dalam wawancara adalah sebagai berikut:

Instrumen Penelitian Responden:

a. Karya pelayanan apa yang suster jalani saat ini? Berapa lama suster bekerja dalam bidang pelayanan itu dan dengan siapa saja suster bekerja?

b. Apakah di dalam pelayanan suster, suster merasakan kebahagiaan atau kegembiraan batin, meskipun menghadapi tantangan? Mengapa suster merasakan seperti itu?

c. Apa yang membuat suster bersemangat melaksanakan pelayanan? d. Menurut suster pelayanan yang bermutu itu seperti apa?

e. Bagaimana cara suster mengupayakan agar pelayanan suster bermutu?

f. Apakah sebelum dan sesudah pelayanan suster melakukan meditasi, mengapa? g. Apakah kebiasaan rutin meditasi suster jalani setiap hari?

h. Buah-buah apa yang suster dapatkan dari meditasi?

j. Usaha apa yang suster lakukan agar meditasi memberi peran dalam meningkatkan mutu pelayanan?

k. Harapan-harapan apa yang ingin suster sampaikan sehubungan dengan hal ini?

B. Laporan Hasil Penelitian

Dokumen terkait