• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, berikut ini akan diajukan beberapa hal sebagai saran untuk kaum religius pada umumnya dan secara khusus bagi para suster Abdi Kristus sebagai warga Gereja.

1. Bagi Kaum Religius pada Umumnya

Dalam karya pelayanan zaman sekarang, orang dihadapkan pada banyak tawaran, akibat dari arus globalisasi dan post modern yang turut mempengaruhi hidup kaum religius. Namun di sisi lain, perkembangan dunia komunikasi saat ini juga dihidupi oleh orang-orang yang dilayani.

Kaum religius hendaknya tetap memiliki kesadaran akan jati dirinya sebagai kaum yang terpanggil menjadi saksi kehadiran Allah di tengah perkembangan zaman ini. Kesadaran tersebut akan selalu terpupuk, terjaga apabila kaum religius memiliki kedekatan dan relasi yang intim dengan Allah. Di tengah kesibukan karya dan perkembangan zaman tetap menjalin relasi yang mendalam dengan Allah. Doa serta hidup rohani lainnya tetap dijaga, dihidupi bukan karena rutinitas melainkan kesadaran penuh membutuhkan Allah dalam segala situasi. Dengan demikian mutu pelayanan dalam bentuk apapun akan tetap dapat dilaksanakan dengan kesadaran penuh melayani Tuhan dalam segala tindakan dan tutur kata.

Hidup doa, olah rohani, meditasi, hendaknya menjadi sarana suci sebagai rahmat untuk terus berkarya dan melayani di tengah keramaian dunia. Tetap dapat hening meski berhadapan dengan kenyataan dunia yang penuh tawaran

kenikmatan dan hiburan. Keheningan tersebut hanya dapat diperoleh dari relasi yang dekat dengan Allah.

2. Bagi para Suster Abdi Kristus

Sebagai orang-orang yang terpanggil untuk menjadi Abdi Kristus melalui tubuh Kongregasi Biarawati Abdi Kristus di mana Bunda Maria Hamba Allah menjadi pelindung utamanya, para suster Abdi Kristus baik yunior, medior maupun senior hendaknya selalu memiliki:

Kesadaran masing-masing pribadi dalam hidup rohani, memiliki kedisiplinan diri untuk selalu olah diri, olah rohani. Memiliki kesadaran rohani untuk selalu mengarahkan segala pelayanan baik tindakan maupun tutur kata, hanya untuk kemuliaan Tuhan. Semangat hidup doa, meditasi, hendaknya tidak hanya saat pembinaan atau kegiatan rohani bersama lainnya, melainkan menjadi milik, menjadi kedisiplinan hati setiap pribadi suster Abdi Kristus. Dengan demikian Bunda Maria Hamba Allah yang menjadi pola dan teladan hidup Kongregasi akan senantiasa bergema dan dihidupi oleh seluruh anggota Kongregasi. Mutu pelayanan, baik dalam hal besar maupun kecil dalam hidup sehari-hari akan dapat dirasakan oleh orang-orang yang dilayani.

Seperti hasil penelitian melalui wawancara yang penulis laksanakan, bahwa meditasi sungguh dirasakan memberi peran yang sangat baik dalam karya pelayanan sehari-hari, memberi daya kekuatan dalam hidup rohani yang mampu memberi roh dalam segala tindakan pelayanan. Maka, saran penulis yakni bersama-sama kembali melaksanakan dan menghayati meditasi dalam hidup harian, agar mutu pelayanan sebagai Abdi Kristus tetaplah terjaga.

Program rekoleksi penyegaran dalam menyambut Hari Raya Kongregasi semoga memberi kesegaran yang menyemangati untuk melaksanakannya dalam hidup harian selama menjalani panggilan dalam tubuh kongregasi Abdi Kristus.

Demikian uraian kesimpulan dan saran yang diajukan penulis terkait dengan pemaparan dan hasil penelitian pada bab-bab sebelumnya. Saran yang penulis ajukan di atas ditujukan bagi kaum religius dan secara khusus bagi para suster Abdi Kristus. Tentu saja masih ada banyak saran dan wujud konkret dalam upaya peningkatan mutu pelayanan yang dilaksanakan oleh para suster Abdi Kristus. Dengan harapan pelayanan akan semakin bermutu dan dijiwai oleh semangat meditasi. Mewujudkan secara konkret permenungan Sabda Tuhan dalam meditasi pada tindakan pelayanan sehari-hari, sehingga mutu pelayanan para suster Abdi Kristus semakin nyata dirasakan oleh banyak orang. Pelayanan kecil dan sederhana setiap hari yang dilakukan dengan penuh iman dan ketulusan merupakan wujud nyata turut ambil bagian dalam karya penyelamatan Tuhan yang agung di dunia ini.

DAFTAR PUSTAKA

Darminta, J. S.J. (1994). Maria Bunda Iman Kita. Yogyakarta: Kanisius.

De Mello, Anthony. S.J. (1980). Sadhana. Jalan Menemukan Tuhan. Yogyakarta: Kanisius.

Dewan Pimpinan Umum Kongregasi Biarawati Abdi Kristus. (2014). Laporan

Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Umum Kongregasi Biarawati Abdi Kristus Masa Bakti 2008-2014. Manuskrip berisi tentang laporan

pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Umum Masa Bakti 2008-2014, dikeluarkan di Gedanganak, Ungaran pada awal Januari 2014.

Freeman, Laurence. (2014). Latihan Harian Meditasi Kristiani. Jakarta: Obor. Kapitel Umum V. (2008). Menjadi Religius Abdi Kristus Konstitusional.

Manuskrip berisi tentang seluruh pembicaraan dan keputusan bersama selama Kapitel V berlangsung, dikeluarkan di Ungaran

Krispurwana Cahyadi. T, S.J. (2015). “Abdi Kristus” Bahan pertemuan Suster Yunior AK: Yogyakarta.

Kongregasi Biarawati Abdi Kristus. (2015). Katalog Suster-suster Abdi Kristus

Per Januari 2015. Ungaran: Kongregasi Biarawati Abdi Kristus

Konstitusi Tarekat Abdi Kristus. (1995). Manuskrip berisi Pedoman Hidup Para Suster Abdi Kristus yang disyahkan oleh Julius Kardinal Darmaatmaja pada tanggal 25 Oktober 1995 di Semarang.

Louf, Andre. (1984). Menyelami Tradisi Doa. Yogyakarta: Kanisius.

Mangunhardjana, A.M. (1979). Delapan Belas Sikap Doa. Yogyakarta: Kanisius. ___________________ (1987). 22 Metode Renungan. Yogyakarta: Kanisius. Martasudjita, E. (2003). Pelayanan yang Murah Hati. Yogyakarta: Kanisius. _____________(2006). Spiritualitas Pelayanan Kristiani. Yogyakarta: Kanisius. Mintara Sufiyanta. (2014). Roh Sang Guru. Obor: Yogyakarta

Mudji Sutrisno, F.X. (1984). Zen Dan Fransiskus. Pengalaman Menemukan Diri. Yogyakarta: Kanisius.

Nouwen, Henri J. M. (1986). Pelayanan yang Kreatif. Yogyakarta: Kanisius. __________________(2003). Bekal Peziarahan Hidup, Bread for the Journey.

Yogyakarta: Kanisius.

Oliver, David. (2006). Love Work Live Life, Menghadirkan Tuhan Dalam

Pekerjaan. Yogyakarta: Andi Offset.

Putranta, C. (2006). Doa Dalam Spiritualitas Aktif. (Umat Baru: Majalah Pastoral Kateketik Kristologi dan Pendampingan Iman, No. 226, XXXIX, Jan-Feb 2006; Yogyakarta: Pusat Kateketik.

Raguin, Yves. (1986). Berbagai Jalan Kontemplasi. Unsur-unsur Hidup Rohani. Yogyakarta: Kanisius.

Stockman, Rene. (2005). Bermeditasi bersama Romo Triest. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

________(2014). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Dokumen terkait