• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. PENDIDIKAN IMAN DAN MORAL ANAK OLEH ORANGTUA

B. Penelitian mengenai Pelaksanaan Tujuan Perkawinan: Pendidikan Iman

1. Metodologi Penelitian

Wasito (1997: 6) mengatakan bahwa “Penelitian sebagai usaha yang sistematik untuk memperoleh fakta atau prinsip (menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran) dengan cara mengumpulkan dan menganalisa data (informasi) yang dilaksanakan dengan teliti, jelas, sistematik, dan dapat dipertanggungjawabkan (metode ilmiah).”Untuk mengetahui pelaksanaa tujuan perkawinan dalam bidang iman dan moral anak oleh orangtua katolik yang usia perkawinan 7-15 tahun di Paroki Santa Maria Bunda Karmel Mansalong. Adapun metodologi penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Latarbelakang Penelitian

Pedoman Pastoral Keluarga (PPK) 31 mengatakan bahwa orangtua adalah pendidik dan pewarta iman yang pertama dan utama bagi anak-anak,maka pendidikan pertama kali di peroleh anak di dalam keluarga. Dalam ajaran Gereja katolik khususnya dalam KHK 1983, Kan. 1055§ 1 mengatakan bahwa perkawinan memiliki tiga tujuan, yakni: kesejahteraan antara pasangan suami istri (bonum coniugum), kelahiran dan pendidikan anak (bonum prolis). Oleh karena itu Gereja mengharapkan agar orangtua-orangtua katolik memberikan pendidikan

yang cukup kepada anak khususnya di bidang iman dan bidang moral. Mereka yang sudah menerima rahmat sakramen baptis dan berkeluarga, dihimpun oleh Sabda dan Sakramen sebagai Gereja Rumah Tangga atau dikenal dengan istilah “ecclesia domestica, bertindak sebagai Ibu dan Guru (mater et magistra) seperti Gereja semesta sendiri (FC 38).

Tugas mendidik berakar dalam panggilan suami istri untuk berperanserta dalam karya penciptaan (FC 36). Suami istri dipanggil ikut serta dalam menurunkan anak dan bertanggungjawab mendidik anak-anak yang dilahirkan, agar menjadi manusia bermartabat dan berakhlak mulia. Penulis beranggapan bahwa keluarga-keluarga katolik di Paroki Santa Maria Bunda Karmel belum sepenuhnya melaksanakan tujuan perkawinan mengenai pendidikan anak khusunya bidang iman dan bidang moral dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman ketika orangtua sibuk bekerja, sehingga mengalami kesulitan dalam memberikan pendidikan kepada anak.

Penulis mengamati sebagian besar anak-anak yang awalnya terlibat aktif di dalam kegiatan menggereja dan dididik di asrama katolik, namun mereka akhirnya meninggalkan iman katolik ketika mempunyai pasangan yang bukan katolik atau menikah. Hal ini menjadi alasan penulis melakukan penelitian di Paroki Santa Maria Bunda Karmel. Alasan penulis memilih orangtua yang usia perkawinan 7– 15 tahun mengandaikan mereka telah memiliki anak usia TK, SD ataupun SMP, sehingga penulis dapat mengetahui sejauhmana orangtua-orangtua katolik telah melaksanakan tujuan perkawinan dan memberikan pendampingan setelah baptis dalam pendidikan iman dan moral kepada anak-anak sejak dini, sehingga iman

mereka kuat sampai dewasa dan tidak meninggalkan iman katolik pada saat menikah dengan pasangan beragama lain.

b. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis dengan tujuan untuk mengetahui: 1) Orangtua katolik yang usia perkawinan 7-15 tahun di Paroki MBK Mansalong

memahami tujuan perkawinan, khususnya mengenai pendidikan iman dan moral

2) Orangtua katolik yang usia perkawinan 7-15 tahun di paroki Santa Maria Bunda Karmel Mansalong melaksanakan tujuan perkawinan mengenai pendidikan khususnya di bidang iman dan moral anak

3) Upaya yang perlu dilaksanakan, agar orangtua katolik yang usia perkawinan 7-15 tahun di Paroki MBK Mansalong dapat melaksanakan tujuan perkawinan

c. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang diperoleh dalam melakukan penelitian, antara lain:

1) Membantu orangtua katolik di Paroki Santa Maria Bunda Karmel Mansalong dalam upaya memahami tujuan perkawinan mengenai pendidikan iman dan moral anak.

2) Membantu orangtua-orangtua katolik diparoki dalam upaya menjalankan tujuan perkawinan khususnya dibidang pendidikan iman dan moral.

3) Membantu orangtua menemukan model pendampingan yang tepat, agar semakin dapat memberikan pendidikan iman dan moral yang baik kepada anak.

d. Jenis Penelitian

Sugiyono (2012: 6) mengatakan bahwa “Penelitian dapat digolongkan menjadi 3 bagian yaitu: penelitian akademis, penelitian professional dan penelitian institusional.” Sedangkan dari segi metode penelitian dapat dikelompokan menjadi 9 bentuk yaitu: penelitian survey, penelitian expost facto, penelitian eksperimen, penelitian naturalistic, policy research, evaluation research, action research, penelitian sejarah, dan research and revelopment.

Penulis menggunakan metode penelitian survei. Metode survei adalah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil. Tujuan utamanya mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok objek/populasi (Jamal Ma’Mur Asnani, 2011: 44). Penulis melakukan survey langsung di lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan saat penelitian.

e. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan ditujuh stasi yang jaraknya dekat dengan Paroki Santa Maria Bunda Karmel Mansalong, yakni: Stasi Beringin, Stasi St. Antonius Intin, Stasi St. Benediktus Tanjung Hulu, Stasi St. Teresia Lokasi, Stasi Mansalong, Stasi St. Nikolaus Tanjung Matol dan Stasi Pulau Keras.

f. Responden

Responden dalam penelitian ini adalah orangtua-orangtua katolik yang usia perkawinan 7–15 tahun di Paroki Santa Maria Bunda Karmel Mansalong, Keuskupan Tanjung Selor. Populasi orangtua katolik di Paroki MBK Mansalong Keuskupan Tanjung Selor yang usia perkawinan 7–15 tahun menurut arsip paroki sejumlah 333 keluarga (wawancara dewan paroki). Populasi yang di teliti sebanyak 56 orangtua yang diambil dari tujuh stasi yang jaraknya dekat dengan paroki MBK Mansalong. Populasi dikelompokkan menurut pendidikan sebagai berikut: tamatan SD sebanyak 25 orangtua, tamatan SMP sebanyak 15 orangtua, tamatan SMA sebanyak 12 orangtua dan tamatan sarjana sebanyak 4 orangtua. Sedangkan berdasarkan pekerjaan sebagai berikut: petani sebanyak 49 orangtua, PNS sebanyak 3 orangtua, pegawai swasta sebanyak 3 orangtua dan perawat sebanyak 1 orangtua.

g. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting (data dikumpulkan pada setting alamiah pada laboratorium dengan metode eksperimen) dan sumber (pengumpulan data dengan menggunakan sumber primer atau sumber data langsung dan sumber skunder atau sumber data tidak langsung) dan berbagai cara(pengumpulan data dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan dari ketiga-tiganya (Sugiyono, 2012:193–194). Penulis mengumpulkan data dengan menggunakan kuisioner. Kuesioner dapat bersifat terbuka dan tertutup. Kuisioner terbuka artinya kuisioner yang tidak menyediakan alternatif jawaban atas pertanyaan, sehingga responden

mempunyai kebebasan dalam memberikan jawaban. Sedangkan kuisioner tertutup artinya kuisioner yang menyediakan alternatif jawaban atas pertanyaan yang diberikan.

h. Variabel penelitian

Dalam melakukan penelitian ini variabel yang akan penulis teliti adalah tujuan perkawinan mengenai pendidikan iman dan pendidikan moral anak. Variabel dibuat dalam penyusunan instrumen terdiri dari dua bentuk pertanyaan yaitu pertanyaan tertutup (memilih jawaban yang sudah tersedia) dan pertanyaan terbuka (jawaban menurut pendapat sendiri).

Jumlah responden yang diteliti sebanyak 56 orangtua dengan usia perkawinan 7-15 tahun di Paroki Santa Maria Bunda Karmel Mansalong Keuskupan Tanjung Selor.

Tabel 1. Pertanyaan Tertutup

No Aspek Indikator Jumlah Soal

No. Soal 1 Tujuan perkawinan Tujuan perkawinan

mengenai pendidikan anak

2 1-2

2 Pendidikan iman - Alasan pentingnya pendidikan iman untuk anak

- Beberapa tujuan pendidikan iman untuk anak

- Cara memberikan pendidikan iman dalam keluarga

- Pendidikan iman dalam keluarga 3 1 3 6 3,4,5 6 7,8,9 10,11, 12,13, 14,15

- Faktor pendukung pendidikan iman dalam keluarga - Faktor penyebab kegagalan memberikan pendidikan iman di keluarga 4 1 16,17,18, 19 20

3 Pendidikan Moral - norma moral Katolik

- pembinaan suara hati dalam keluarga - memberikan pendidikan moral dalam keluarga 7 3 4 21,22,23, 24,25,26, 27 28,29,30 31,32,33, 34

Tabel 2. Pertanyaan Terbuka

No Aspek Indikator Jumlah Soal No. Soal 1 Pendidikan iman dan pendidikan moral - Caramemberikan pen-didikan iman dan moral dalam keluarga

- Pendidikan iman dan moral dalam keluarga - Faktor penyebab

kegagalan memberikan pendidikan iman dan moral dalam keluarga - Norma moral Katolik

1 1 1 3 35 36 37 38, 39,40

Dokumen terkait