SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), dengan menjadikan bahan pustaka sebagai objek utama penelitian yang dalam hal ini adalah mengkaji hadis-hadis yang digunakan dalam menafsirkan ayat tentang hak dan
Ja>mi‘ al-Baya>n (Tafsir al-T{abari>)
Ayat Hak dan Kewajiban Suami Isteri
Hadis
Kritik Hadis
Kritik Sanad Kritik Matan
Kualitas Hadis Relevansi Penafsiran
Kesimpulan
oTafsir Nabawi
kewajiban suami isteri dalam tafsir al-T{abari>. Dalam penelitian ini, kajian kualitas hadis didekati dengan teori kritik sanad dan matan hadis sedang relevansi hadis dengan ayat didasarkan pada kesahihan riwayat, penafsiran Nabawi dan kesamaan konten antara hadis dan ayat.
2. Metode Pendekatan
Ada beberapa metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni: a. Teologis-normatif yaitu pendekatan yang dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan keagamaan.76 Dalam mengkaji sumber primer berupa hadis yang termuat dalam kitab tafsir maka yang digunakan adalah literatur berkaitan dengan ilmu hadis, ilmu Alquran, dan ilmu keagamaan terkait lainnya. Sedang untuk mengkaji kualitas hadis maka diperlukan kitab-kitab yang berbicara tentang teori dan studi kritik hadis.
b. Historis yakni pendekatan dengan menggunakan ilmu dan fakta sejarah. Hal ini dilakukan sebagai bahan untuk mengkaji sejarah kehidupan penulis kitab tafsir yakni al-T{abari> serta kondisi sosial kemasyarakatan yang melingkupinya.77 Kajian historis juga diharapkan mampu mengungkapkan kecenderungan al-T{abari> dan pemikir pada masanya dalam memahami ayat berkenaan dengan relasi antara suami dan isteri dalam rumah tangga.
76
Menurut Imam Suprayogo, ilmu-ilmu keagamaan seperti ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu fikih, ilmu taswuf dan ilmu kalam lahir dari metode teolog yang tujuannya adalah bermuara pada mengangkap dan menjelaskan kehendak Tuhan. Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian
Sosial-Agama (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 59. Abudin Nata memahami pendekatan
ini dengan ‘memandang agama darisegi ajarannya yang pokok dan asli dari Tuhan yang di dalamnya belum terdapat penalaran pemikiran manusia. Abudin Nata, Metodologi Studi Islam (Cet. III; Jakarta: Rajawali Press, 1999), h. 34.
77Diantara manfaat penggunaan pendekatan sejarah dalam penelitian adalah mengetahui periodisasi atau derivasi sebuah fakta, rekonstruksi proses genesis: perubahan dan perkembangan, mengetahui asal-usul pemikiran tokoh/golongan dan stereotype keberagamaan suatu kelompok dan sikap suatu kelompok dengan lainnya. Ibid., h. 65-66.
c. Linguistik (kebahasaan)
Pendekatan ini digunakan untuk menganalisis dan memahami makna teks hadis dan ayat. Analisis linguistik dinilai penting mengingat satu lafal dapat dipahami secara berbeda disesuaikan dengan konteks kalimat dan makna di luar teks. Satu lafal, misalnya, dapat mengandung beberapa kemungkinan pemaknaan diantaranya makna umum, khusus, mut}laq dan muqayyad atau menyimpan makna hakikat dan majaz (alegoris).78 Matan hadis sendiri mengandung berbagai bentuk yang dapat dipahami secara tekstual dan kontekstual. Diantara bentuk matan hadis tersebut adalah ja>mi‘ al-kalim, tamsil, simbolik, bahasa percakapan dan analog.79 Semua kemungkinan pemaknaan tersebut digunakan secara umum dalam teks kebahasaan terutama bahasa Arab. Karenanya, dalam memahami teks perlu digunakan pendekatan kebahasaan. Dalam kajian ini, matan hadis dan makna ayat dianalisis menggunakan pendekatan linguistik.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data ayat, penulis menggunakan kitab Mu‘jam
al-Mufahras li Alfa>z} al-Qur’a>n al-Kari>m karya Muh}ammad Fua>d ‘Abd al-Ba>qi> untuk
melacak keberadaan ayat-ayat yang berbicara tentang hak dan kewajiban suami isteri. Pelacakan dilakukan melalui lafal yang mengandung adanya relasi suami dan isteri, seperti ‘al-jauz’, ‘al-ba‘l’, atau ‘al-walad’ dan lainnya. Setelah ayat-ayat tersebut ditemukan dan diklasifikasikan berdasarkan dua tema inti yakni hak dan kewajiban suami isteri maka selanjutnya adalah mengambil hadis-hadis yang digunakan dalam menafsirkan ayat tersebut untuk diteliti kualitas dan relevansi
78‘Abdulla>h ibn Yu>suf al-Judai‘, Taisi>r ‘Ilm Us}u>l al-Fiqh (Beiru>t: Mu’assasah al-Rayya>n, 1997/1418), h. 231-285.
penafsirannya. Hadis yang akan dijadikan sampel adalah hadis yang berkualitas sahih dalam setiap klasifikasinya. Namun apabila seluruhnya daif maka diambil salah satunya untuk diteliti.
Data yang digali dalam penelitian ini mencakup dua hal yakni; pertama, data primer, berupa hadis-hadis yang merupakan penafsiran atas ayat tentang hak dan kewajiban suami isteri dalam tafsir al-T{abari> dengan mengkaji segi kualitas sanad dan matannya serta relevansi hadis dengan ayat. Kedua, data sekunder, berupa kitab-kitab hadis standar (kutub al-tis’ah) yang digunakan untuk menunjukkan keberadaan hadis yang ada dalam tafsir al-T{abari> dalam kitab standar tersebut (takhri>j al-h}adi>s\), kitab-kitab ilmu hadis yang menjelaskan metode kritik sanad dan matan, kitab-kitab tafsir terutama yang bi al-ma’s\u>r sebagai perbandingan atas tafsir al-T{abari> pada tema yang sama, serta buku-buku sejarah dan biografi yang dapat menjelaskan ketokohan dan keilmuan al-T{abari> sebagai seorang mufassir terkenal yang hidup di abad III dengan kondisi sosia-masyarakat yang melingkupinya.
Sumber data primer penelitian ini adalah tafsir al-T{abari> karya Muh}ammad bin Jari>r al-T{aba>ri>. Sedang sumber sekunder berupa kitab-kitab ilmu hadis, ilmu Alquran, asbāb al-nuzūl, asbāb al-wurūd dan kitab-kitab tafsir. Kitab yang berbicara
tentang kritik sanad dan matan seperti Manhaj Dira>sah al-Asa>ni>d wa al-H{ukm
‘alaiha> karya Wali>d bin H{asan, Manhaj Naqd al-Matan karya al-Adlabi>, Manhaj Naqd fi> ‘Ulu>m al-H{adi>s\ karya Nu>r al-Di>n ‘Itr. Sedang kitab hadis yang berkaitan
dengan wawasan dan keilmuan hadis adalah Us}u>l al-H{adi}s\; ‘Ulu>muhu wa
Mus}t}alah}uh karya Muh}ammad ‘Ajja>j al-Khat}i>b, ‘Ilm al-H{adīs\ Ibn Taimiyyah, Taus\i>q al-Sunnah fi> al-Qarn al-S|a>ni> al-Hijr karya Rif‘a>t Fauzi> ‘Abd Al-Mut}allib. Kitab yang
diantaranya, Tahz\īb al-Kamāl al-Mizzī dan al-Jarh} wa al-Ta’dīl Abū H{ātim al-Rāzī, Mi>za>n al-I‘tida>l karya al-Z|ahabi>, serta literatur yang berkaitan dengan sejarah, ilmu
Alquran dan tafsir.
4. Langkah-langkah Penelitian
Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
Pertama, menginventarisir ayat-ayat yang berbicara tentang hak dan
kewajiban suami isteri, kemudian mengklasifikasikannya berdasarkan kedua tema tersebut. Kedua, menginventarisir dan mengumpulkan hadis-hadis yang digunakan dalam menafsirkan ayat-ayat tentang hak dan kewajiban suami isteri. Hadis-hadis yang termuat dalam kitab tafsir tersebut disusun berdasarkan klasifikasi ayat hak dan kewajiban suami isteri. Ketiga, metode takhrīj yang dapat menunjukkan letak
hadis dalam kitab sumber aslinya dengan menerangkan rangkaian sanad dan matan.80 Selanjutnya diikuti dengan kegiatan i'tibār al-sanad untuk melihat ada atau tidaknya
pendukung yang berstatus mutābi' atau syāhid.81
Keempat, melakukan kritik sanad
dan matan hadis serta menentukan kualitasnya. Kelima, menganalisis relevansi antara hadis dengan ayat. Keenam, menyimpulkan hasil penelitian.