• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Kebun Rambutan PT.Perkebunan Nusantara III, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan Kebun Rambutan merupakan kebun sawit yang memiliki prestasi baik di PT.Perkebunan Nusantara III.

Tabel 4. Kategori Kebun Terbaik di PTPN III

Kategori Kebun/unit Peringkat

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Sawit

Tanaman Menghasilkan (TM) Sawit

Pabrik Crumb Rubber

Pabrik Ribbed Smoke Sheet

Kebun Labuhan Haji Kebun Pamela

Kebun Rambutan

Kebun Tanah Raja Kebun Sei Silau Kebun Membang Muda

Kebun Gunung Para

Kebun Sarang Ginting Kebun Bandar Betsy Kebun Gunung Para

I (pertama) II (kedua) I (pertama) II (kedua) III (ketiga) I (pertama) II (kedua) I (pertama) II (kedua) III (ketiga)

Sumber :Humas PTPN III, 2009 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode simple

random sampling, yaitu melakukan pengambilan sampel secara acak kepada

karyawan panen dengan pertimbangan semua karyawan panen memiliki karakteristik yang relatif homogen yakni merupakan Karyawan Harian Tetap (KHT).

Populasi penelitian di Kebun Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III adalah karyawan panen yang berjumlah 327 Orang. Menurut Gay (1992) , bahwa

ukuran minimun sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan yaitu minimum 30 sampel, dan peneliti mengambil sampel

sebanyak 30 sampel karyawan panen.

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung kepada karyawan panen, sedangkan data sekunder diperoleh dari Kantor Pusat PT .Perkebunan Nusantara III, Kantor Kebun Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III, serta literatur yang mendukung penelitian ini.

Metode Analisis Data

Untuk Menganalisis masalah (1) digunakan metode analisis deskriptif dengan melihat faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam meningkatkan kinerja karyawan khususnya karyawan panen di Kebun Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III.

Untuk Menganalisis masalah (2) digunakan metode analisis deskriptif dengan melihat faktor apa saja yang menjadi peluang dan ancaman dalam meningkatkan kinerja karyawan khususnya karyawan panen di Kebun Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III.

Untuk memformulasi masalah (3) digunakan matriks SWOT. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada karyawan serta peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dalam peningkatan kinerja karyawan panen. Analisis SWOT menyediakan pemahaman realistis tentang hubungan suatu karyawan dengan lingkungan organisasinya untuk mendapatkan terciptanya strategi yang dapat memaksimumkan kekuatan

dan peluang serta meminimumkan kelemahan dan ancaman yang ada. Dengan gambaran tersebut kita akan dapat melihat bagaimana strategi peningkatan kinerja karyawan panen di Kebun Rambutan PTPN III.

Langkah-Langkah Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan panen. Berdasarkan itu, ditemukan beberapa variabel yang akan menentukan peningkatan kinerja karyawan panen. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan panen di Kebun Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III diperoleh dari teori, kemudian melakukan wawancara dengan mewawancarai karyawan panen sehingga diperoleh faktor- faktor yang lebih strategis dalam mempengaruhi kinerja karyawan panen. Pemilihan faktor-faktor ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan 15 karyawan panen dan pengamatan langsung ke Kebun Rambutan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan panen antara lain :

1. Tingkat pendidikan karyawan panen 2. Tingkat umur karyawan panen

3. Kemampuan karyawan memenuhi standar panennya

4. Kemampuan kerja sama karyawan panen dengan buruh panennya. 5. Kondisi alat-alat panen yang dimiliki oleh karyawan panen

6. Adanya pengalaman bekerja

8. Adanya kompensasi tidak langsung yang diberikan kepada karyawan panen

9. Kemampuan pimpinan dalam memberikan instruksi kerja. 10.Adanya Sanksi

11.Infrastruktur seperti jalan ke lokasi panen

2. Setelah diketahui faktor-faktor strategis, kemudian faktor-faktor tersebut dklasifikasikan menjadi 2 (dua) bagian yaitu :

a. Faktor Internal, yaitu faktor yang dapat dikendalikan oleh karyawan panen tersebut.

b. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh karyawan panen tersebut.

3. Setelah diklarifikasi faktor-faktor yang internal dan eksternalnya, kemudian disusun kuesioner untuk menentukan skor setiap faktor dengan menggunakan parameter. Skor tersebut akan menentukan apakah faktor tersebut di dalam faktor internal merupakan kekuatan dan kelemahan serta apakah di faktor eksternal merupakan ancaman dan peluang. Faktor dibagi menjadi 4 kategori yaitu 1 dan 2 merupakan nilai rendah serta 3 dan 4 merupakan nilai tinggi. Pada faktor internal 1 dan 2 yaitu kelemahan, 3 dan 4 yaitu kekuatan. Sedangkan pada faktor eksternal 1 dan 2 yaitu ancaman, 3 dan 4 yaitu peluang.

4. Setelah diperoleh kekuatan dan kelemahan di faktor internal serta peluang dan ancaman di faktor eksternal, kemudian nilai skor terbobot dengan mengalikan rating dari tiap faktor dengan bobot yang diperoleh dalam tiap faktor. Nilai dari skor terbobot ini digunakan untuk mengetahui bagaimana reaksi faktor-

faktor strategis internal dan faktor-faktor strategis eksternal terhadap strategi peningkatan kinerja karyawan panen.

Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam penafsiran penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut:

1. Karyawan panen di lokasi penelitian adalah karyawan yang melakukan tugasnya dalam memanen.

2. Faktor internal dalam peningkatan kinerja karyawan panen dapat dikontrol oleh karyawan panen,

3. Faktor eksternal dalam peningkatan kinerja karyawan panen tidak dapat dikontrol oleh karyawan panen.

4. Peningkatan yaitu kondisi suatu kualitas dan kuantitas yang diperoleh dalam keadaan yang lebih baik daripada sebelumnya di dalam kurun waktu penelitian dengan pemahaman semua faktor yang memperngaruhi memiliki asumsi dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Batasan Operasional

Adapun batasan operasional dari penelitian ini adalah : 1. Lokasi penelitian adalah Kebun Rambutan PTPN III 2. Waktu penelitian adalah tahun 2010.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Kebun Rambutan PT.Perkebunan Nusantara III, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan Kebun Rambutan merupakan kebun sawit yang memiliki prestasi baik di PT.Perkebunan Nusantara III.

Tabel 4. Kategori Kebun Terbaik di PTPN III

Kategori Kebun/unit Peringkat

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Sawit

Tanaman Menghasilkan (TM) Sawit

Pabrik Crumb Rubber

Pabrik Ribbed Smoke Sheet

Kebun Labuhan Haji Kebun Pamela

Kebun Rambutan

Kebun Tanah Raja Kebun Sei Silau Kebun Membang Muda

Kebun Gunung Para

Kebun Sarang Ginting Kebun Bandar Betsy Kebun Gunung Para

I (pertama) II (kedua) I (pertama) II (kedua) III (ketiga) I (pertama) II (kedua) I (pertama) II (kedua) III (ketiga)

Sumber :Humas PTPN III, 2009 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode simple

random sampling, yaitu melakukan pengambilan sampel secara acak kepada

karyawan panen dengan pertimbangan semua karyawan panen memiliki karakteristik yang relatif homogen yakni merupakan Karyawan Harian Tetap (KHT).

Populasi penelitian di Kebun Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III adalah karyawan panen yang berjumlah 327 Orang. Menurut Gay (1992) , bahwa

ukuran minimun sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan yaitu minimum 30 sampel, dan peneliti mengambil sampel

sebanyak 30 sampel karyawan panen.

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung kepada karyawan panen, sedangkan data sekunder diperoleh dari Kantor Pusat PT .Perkebunan Nusantara III, Kantor Kebun Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III, serta literatur yang mendukung penelitian ini.

Metode Analisis Data

Untuk Menganalisis masalah (1) digunakan metode analisis deskriptif dengan melihat faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam meningkatkan kinerja karyawan khususnya karyawan panen di Kebun Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III.

Untuk Menganalisis masalah (2) digunakan metode analisis deskriptif dengan melihat faktor apa saja yang menjadi peluang dan ancaman dalam meningkatkan kinerja karyawan khususnya karyawan panen di Kebun Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III.

Untuk memformulasi masalah (3) digunakan matriks SWOT. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada karyawan serta peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dalam peningkatan kinerja karyawan panen. Analisis SWOT menyediakan pemahaman realistis tentang hubungan suatu karyawan dengan lingkungan organisasinya untuk mendapatkan terciptanya strategi yang dapat memaksimumkan kekuatan

dan peluang serta meminimumkan kelemahan dan ancaman yang ada. Dengan gambaran tersebut kita akan dapat melihat bagaimana strategi peningkatan kinerja karyawan panen di Kebun Rambutan PTPN III.

Langkah-Langkah Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan panen. Berdasarkan itu, ditemukan beberapa variabel yang akan menentukan peningkatan kinerja karyawan panen. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan panen di Kebun Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III diperoleh dari teori, kemudian melakukan wawancara dengan mewawancarai karyawan panen sehingga diperoleh faktor- faktor yang lebih strategis dalam mempengaruhi kinerja karyawan panen. Pemilihan faktor-faktor ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan 15 karyawan panen dan pengamatan langsung ke Kebun Rambutan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan panen antara lain :

1. Tingkat pendidikan karyawan panen 2. Tingkat umur karyawan panen

3. Kemampuan karyawan memenuhi standar panennya

4. Kemampuan kerja sama karyawan panen dengan buruh panennya. 5. Kondisi alat-alat panen yang dimiliki oleh karyawan panen

6. Adanya pengalaman bekerja

8. Adanya kompensasi tidak langsung yang diberikan kepada karyawan panen

9. Kemampuan pimpinan dalam memberikan instruksi kerja. 10.Adanya Sanksi

11.Infrastruktur seperti jalan ke lokasi panen

2. Setelah diketahui faktor-faktor strategis, kemudian faktor-faktor tersebut dklasifikasikan menjadi 2 (dua) bagian yaitu :

a. Faktor Internal, yaitu faktor yang dapat dikendalikan oleh karyawan panen tersebut.

b. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh karyawan panen tersebut.

3. Setelah diklarifikasi faktor-faktor yang internal dan eksternalnya, kemudian disusun kuesioner untuk menentukan skor setiap faktor dengan menggunakan parameter. Skor tersebut akan menentukan apakah faktor tersebut di dalam faktor internal merupakan kekuatan dan kelemahan serta apakah di faktor eksternal merupakan ancaman dan peluang. Faktor dibagi menjadi 4 kategori yaitu 1 dan 2 merupakan nilai rendah serta 3 dan 4 merupakan nilai tinggi. Pada faktor internal 1 dan 2 yaitu kelemahan, 3 dan 4 yaitu kekuatan. Sedangkan pada faktor eksternal 1 dan 2 yaitu ancaman, 3 dan 4 yaitu peluang.

4. Setelah diperoleh kekuatan dan kelemahan di faktor internal serta peluang dan ancaman di faktor eksternal, kemudian nilai skor terbobot dengan mengalikan rating dari tiap faktor dengan bobot yang diperoleh dalam tiap faktor. Nilai dari skor terbobot ini digunakan untuk mengetahui bagaimana reaksi faktor-

faktor strategis internal dan faktor-faktor strategis eksternal terhadap strategi peningkatan kinerja karyawan panen.

Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam penafsiran penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut:

1. Karyawan panen di lokasi penelitian adalah karyawan yang melakukan tugasnya dalam memanen.

2. Faktor internal dalam peningkatan kinerja karyawan panen dapat dikontrol oleh karyawan panen,

3. Faktor eksternal dalam peningkatan kinerja karyawan panen tidak dapat dikontrol oleh karyawan panen.

4. Peningkatan yaitu kondisi suatu kualitas dan kuantitas yang diperoleh dalam keadaan yang lebih baik daripada sebelumnya di dalam kurun waktu penelitian dengan pemahaman semua faktor yang memperngaruhi memiliki asumsi dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Batasan Operasional

Adapun batasan operasional dari penelitian ini adalah : 1. Lokasi penelitian adalah Kebun Rambutan PTPN III 2. Waktu penelitian adalah tahun 2010.

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK