• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metro Hari Ini, Tanggal 19 Agustus 2010, Format Berita Package, Durasi 02.07 menit

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 46-56)

TABEL 4.9

Framing Berita Metro TV Tanggal 19 Agustus 2010

Struktur pada perangkat framing berita “Perampokan Bersenjata”

Elemen Strategi Penulisan

Sintaksis Dalam berita ini, Metro TV ingin menyampaikan perkembangan informasi hari kedua paska perampokan Bank CIMB Niaga di Medan oleh kelompok bersenjata tanggal 18 Agustus 2010 yang lalu. Peristiwa tersebut direpresentasikan dalam berita ini dengan judul “Perampokan Bersenjata”. Judul berita ini ditampilkan melalui grafis di awal berita.

Latar informasi yang ditampilkan menekankan pada upaya mempersempit ruang gerak pelaku dengan meningkatkan razia dan patroli jalanan. Disisi lain latar berita juga menceritakan kondisi satpam Bank sebagai korban luka tembak yang sudah mulai membaik paska operasi.

Kutipan pernyataan secara langsung diambil dari wawancara dengan Irjen Pol. Oegroseno. Dan kutipan pernyataan tidak langsung diambil dari Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri.

Sebagai penutup berita, Metro Hari ini menyampaikan fakta sebelumnya tentang kejadian perampokan pada tanggal 18 Agustus 2010 yang berhasil menggondol uang lebih dari 200 juta dan menewaskan anggota satuan Brimob M. Simanjuntak Skrip Penekanan pada pihak Polda Sumut untuk membentuk tim

khusus guna mengusut kasus perampokan ini seraya meningkatkan patoli dan razia untuk mempersempit ruang gerak

pelaku, disisi lain juga diceritakan mengenai kondisi satpam Bank sebagai korban luka tembak yang sudah mulai membaik paska operasi.

Tematik Berita ini mengusung beberapa 3 tema yaitu: - Polres Bungo Gelar Razia.

- Perampokan Bank CIMB Niaga di Medan tidak terkait perampokan toko emas di tebet.

- Kondisi satpam Bank mulai membaik.

Retoris Dalam berita ini terdapat perangkat framing leksikon, kalimat “mempersempit ruang gerak pelaku” pada narasi VO di awal dan “Kelompok terlatih” secara struktur retoris menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh reporter untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan. “Mempersempit ruang gerak pelaku” menggambarkan sebagai sebuah usaha pihak kepolisian agar dapat dengan mudah menangkap para pelaku perampokan. “Kelompok terlatih” menggambarkan bahwa pera pelaku perampokan sudah berpengalaman dalam melakukan kejahatan serupa.

Selain unsur leksikon, unsur metafor juga dipakai untuk memberikan penekanan terhadap fakta yang terjadi. Unsur metafor tersebut berupa visual tentang polisi yang sedang memberhentikan truk dan melakukan pemeriksaan.

Dalam frame berita berjudul “Perampokan Bersenjata”, Metro TV mengangkat 3 tema untuk menonjolkan fakta terbaru terkait dengan peristiwa perampokan Bank CIMB Niaga di Medan 18 Agustus 2010 yang lalu. Tema

pertama merupakan upaya Polda Sumut dalam mengusut kasus ini. Tema awal berita ini dapat dilihat dalam narasi pembuka yang mengatakan:

“Polda Sumatra Utara telah membentuk tim khusus, guna mengusut kasus perampokan bersenjata api terhadap Bank CIMB Niaga cabang Arif Rahman Hakim Medan. Sejauh ini polisi sudah menemukan dan sedang mengidentifikasi sidik jari pelaku dari TKP.

Narasi ini digambarkan oleh Metro TV sebagai keseriusan upaya pihak kepolisian dalam mengusut tuntas kasus perampokan di Bank CIMB Niaga Medan. Selain itu, Metro TV juga memaparkan antisipasi dan upaya lain dari Polda Sumut dalam mempermudah penangkapan pelaku perampokan Bank CIMB Niaga Medan. Salah satu antisipasi dan upaya yang dilakukan pihak kepolisian dalam mempermudah penangkapan para pelaku perampokan disampaikan Metro TV dalam awal narasi VO yang mengatakan:

“Paska perampokan bersenjata api yang diduga dilakukan lebih dari 10 orang di Bank CIMB Niaga Jalan Arif Rahman Hakim Medan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Oegroseno memerintahkan seluruh jajarannya untuk meningkatkan patroli dan razia. Menurut Oegroseno hal ini perlu dilakukan agar kasus serupa tidak terulang kembali. Selain itu patroli dan razia juga bertujuan mempersempit ruang gerak pelaku”.

Fakta yang disampaikan dalam narasi ini didukung oleh visual berita yang mengandung unsur metafora pada struktur retoris. Unsur metafor tersebut berupa visual tentang polisi yang sedang memberhentikan truk dan melakukan pemeriksaan. Visual ini memperjelas bagaimana upaya pihak kepolisian di jalanan dalam meningkatkan patroli dan razia untuk mempersempit ruang gerak pelaku. Kalimat “mempersempit ruang gerak pelaku” yang dipakai Metro VT pada narasi ini mengandung unsur leksikon pada struktur retoris yang berarti upaya dari pihak kepolisian untuk mempermudah proses pengejaran terhadap pelaku perampokan

Bank CIMB Niaga serta agar peristiwa perampokan tersebut tidak meluas atau terjadi kembali di tempat lain.

Narasi VO selanjutnya dalam berita ini memaparkan upaya lain pihak kepolisian dalam mengungkap identitas pelaku dari bukti yang ditemukan di lokasi kejadian seraya menyisipkan pernyataan dari Irjen Pol Oegroseno tentang kelompok perampokan Bank CIMB Niaga Medan.

“Sejauh ini Polisi memang belum dapat mengungkap identitas pelaku. Namun Oegroseno memperkirakan pelaku sudah terlatih karena tidak banyak meninggalkan barang bukti ataupun petunjuk yang kuat. Meski demikian polisi berhasil menemukan sidik jari pelaku dan proyektil peluru kaliber 7,62mm”.

Dalam narasi VO ini yang dikutip dari Irjen Pol Oegroseno terdapat kalimat “pelaku sudah terlatih” yang mengandung unsur leksikon pada struktur retoris. Sedangkan Metro TV menggunakan gaya bahasa lain sebagai “kelompok terlatih”. Penggunaan label yang diberikan Metro TV memberikan asumsi kepada permirsa bahwa, para pelaku perampokan Bank CIMB Niaga telah memiliki pengalaman dalam melakukan kejahatan serupa (“pemain lama” disebutkan dalam berita sebelumnya). Hal tersebut diperkuat juga dari pernyataan yang dikutip Metro TV dari Irjen Pol Oegroseno bahwa, dalam melakukan aksinya “para pelaku tidak banyak meninggalkan barang bukti ataupun petunjuk yang kuat” serta “ditemukannya proyektil peluru kaliber 7,62mm” yang berasal dari salah satu senjata yang digunakan para perampok

Uraian narasi pembuka dan narasi VO diatas juga dilengkapi dengan wawancara terhadap Irjen Pol. Oegroseno.

“Bukti yang sudah kita dapatkan sementara ya proyektil peluru. (Mengenai bukti lain) Itu nanti sedang dalam penganan. Saya rasa kalo di tkp sidik

jari juga sudah kita temukan (antisipasi diluar itu bagaimana) Jadi kehadiran polisi berseragam ini karena kita khawatirkan mereka akan melakukan aksinya kembali atau mungkin ada kelompok lain. Saya perintahkan kekuatan polisi yang dikantor dikurangi semuanya turunkan ke lapangan”.

Audio visual tentang wawancara langsung terhadap narasumber yang ditampilkan Metro TV dalam ini dipakai untuk mendukung tema berita serta fakta yang telah diuraikan, yaitu mengenai upaya untuk mempersempit ruang gerak pelaku oleh pihak kepolisian.

Disampaikan di tempat terpisah oleh KAPOLRI Bambang Hendarso Danuri secara tidak langsung tentang keterkaitan perampokan Bank CIMB Niaga Medan dengan perampokan Toko Emas di Tebet. Narasi ini merupakan kutipan tidak langsung dari KAPOLRI Bambang Hendarso Danuri.

”Sedangkan KAPOLRI Jenderal Bambang Hendarso Danuri belum dapat memastikan perampokan di Bank CIMB Niaga Medan terkait dengan perampokan toko emas di Tebet Jakarta 6 Agustus lalu. KAPOLRI juga menilai dua kejadian tersebut belum dapat disimpulkan terkait dengan terorisme”.

Dalam narasi ini terdapat kata yang mengandung unsur leksikon. Kata tersebut adalah ”terkait”. Terkait mengandung arti terdapat unsur kesamaan dari kasus ini dengan kasus perampokan yang terjadi di tempat lain. Melalui kata ”terkait” ini, terlihat ada upaya dari Metro TV untuk mengaitkan peristiwa ini dengan tidakan terorisme. Upaya tersebut coba didapatkan Metro TV dari pernyataan KAPOLRI melalui wawancara. Namun hal tersebut belum bisa dipastikan dari KAPOLRI .

Tema ketiga yang ingin di sampikan dalam berita ini, yaitu tentang kondisi terkini satpam Bank yang menjadi korban luka tembak. Penampilan tema ini bertolak belakang dengan judul serta tema pertama dan kedua. Namun hal ini

diangkat untuk melihat sisi lain dari peristiwa perampokan yang telah terjadi. Pengkonstruksian tema ini dapat dilihat dari narasi berikut:

”Sementara itu kondisi satpam yang menjadi korban tembak perampok sudah mulai membaik. Satpam Bank CIMB Niaga Fahmi telah menjalani operasi pembersihan proyektil peluru dari dalam tubuhnya. Saat ini Fahmi harus menjalani pemulihan paska operasi”

Uraian narasi ini dikonstruksikan oleh Metro TV untuk memberikan informasi terbaru paska terjadinya perampokan Bank CIMB Niaga Medan, bahwa salah satu satpam Bank yang menjadi korban luka tembak, kondisinya sudah mulai membaik setelah menjalani operasi. Narasi ini juga didukung visual ”salah seorang satpam yang dirawat di rumah sakit” untuk mempertegas fakta ini.

Dalam narasi VO yang merupakan penutup berita, Metro TV memaparkan fakta sebelumnya tetang korban tewas serta fakta baru tentang jumalh uang yang berhasil di ambil oleh pelaku perampokan.

”Perampokan Bank CIMB Niaga cabang Medan terjadi Rabu siang. Salah seorang Polisi Brigadir M. Simanjuntak tewas ditembak dalam kantor Bank. Pihak Bank mengatakan perampok berhasil menggondol uang lebih dari 200 juta rupiah”.

Dalam narasai penutup ini terdapat kalimat ”menggondol uang lebih dari 200 juta rupiah” yang mengandung unsur leksikon pada struktur retoris. Istilah “menggondol” digunakan oleh Metro TV untuk menyampaikan pandangannya terhadap keberhasilan para pelaku merampok uang lebih dari 200 juta. Istilah ”menggondol” juga mengandung makna konotasi yang bernilai kasar tetapi sengaja dipakai oleh Metro TV untuk memberi tekanan tetapi tanpa terasa kekasarannya.

Dari analisa ini dapat terlihat bagaimana Metro TV mengkonstruksi tiga tema berita yang berusaha untuk dikaitkan. Walaupun tema besar dalam ini adalah tentang upaya pihak Polda Sumut dalam mengusut tuntas kasus perampokan Bank CIMB Niaga di Medan Sumatera Utara. Konstruksi berita yang dibangun Metro TV dari berita ini adalah begitu gencarnya pihak Polda Sumut melakukan upaya-upaya pengejaran terhadap pelaku perampokan ini. Upaya mempersempit ruang gerak pelaku dengan meningkatkan razia dan patroli di jalanan adalah agar Polda Sumut juga bisa meminimalisir peristiwa serupa dapat terjadi kembali di Medan Sumatera Utara.

TABEL 4.10

Audio Visual Berita Metro TV Tanggal 19 Agustus 2010 81

Narasi Visual Image

Narasi Pembuka Presenter Berita:

Polda Sumatra Utara telah membentuk tim khusus, guna mengusut kasus perampokan bersenjata api terhadap Bank CIMB Niaga cabang Arif Rahman Hakim Medan. Sejauh ini polisi sudah menemukan dan sedang mengidentifikasi sidik jari pelaku dari TKP. Narasi Latar VO:

Paska perampokan bersenjata api yang diduga dilakukan lebih dari 10 orang di Bank CIMB Niaga Jalan Arif Rahman Hakim Medan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Oegroseno memerintahkan seluruh jajarannya untuk meningkatkan patroli dan razia. Menurut Oegroseno hal ini perlu dilakukan agar kasus serupa tidak terulang kembali. Selain itu patroli dan razia juga bertujuan mempersempit ruang

81 http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/08/19/111496/Perampok-Bank-Niaga-Kelompok-Terlatih

gerak pelaku.

Sejauh ini Polisi memang belum dapat mengungkap identitas pelaku. Namun Oegroseno memperkirakan pelaku sudah terlatih karena tidak banyak meninggalkan barang bukti ataupun petunjuk yang kuat. Meski demikian polisi berhasil menemukan sidik jari pelaku dan proyektil peluru kaliber 7,62mm.

Wawancara Narasumber:

Bukti yang sudah kita dapatkan sementara ya proyektil peluru. (Mengenai bukti lain) Itu nanti sedang dalam penganan. Saya rasa kalo di tkp sidik jari juga sudah kita temukan (antisipasi diluar itu bagaimana) Jadi kehadiran polisi berseragam ini karena kita khawatirkan mereka akan melakukan aksinya kembali atau mungkin ada kelompok lain. Saya perintahkan kekuatan polisi yang dikantor dikurangi semuanya turunkan ke lapangan.

Narasi Latar VO:

Sedangkan KAPOLRI Jenderal Bambang Hendarso Danuri belum dapat memastikan perampokan di Bank CIMB Niaga Medan terkait dengan perampokan toko emas di Tebet Jakarta 6 Agustus lalu. KAPOLRI juga menilai dua kejadian tersebut belum dapat disimpulkan terkait dengan terorisme.

Sementara itu kondisi satpam yang menjadi korban tembak perampok sudah mulai membaik. Satpam Bank CIMB Niaga Fahmi telah menjalani operasi pembersihan proyektil peluru dari dalam tubuhnya. Saat ini Fahmi harus menjalani pemulihan paska operasi.

Narasi VO penutup:

Perampokan Bank CIMB Niaga cabang Medan terjadi Rabu siang. Salah seorang Polisi Brigadir M. Simanjuntak tewas ditembak dalam kantor Bank. Pihak Bank mengatakan perampok berhasil menggondol uang lebih dari 200 juta rupiah.

Berita 3 Metro Hari Ini, Tanggal 20 Agustus 2010, Format berita Voice Over,

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 46-56)