TABEL 4.7
Framing Berita Metro TV Tanggal 18 Agustus 2010
Struktur pada perangkat framing berita “Perampokan Bersenjata Api”
Elemen Strategi Penulisan
Sintaksis Skema berita ini dimulai dengan judul berita yang langsung menunjukan informasi bahwa telah terjadi perampokan oleh para pelaku yang menggunakan senjata api. Hal ini diperjelas melalui narasi pembuka oleh presenter berita yang mengatakan “Gerombolan perampok bersenjata api siang tadi merampok sebuah Bank di Medan Sumatera Utara. Belum diketahui total uang yang berhasil dirampok gerombolan tersebut.
Latar informasi yang ditampilkan secara langsung oleh reporter Metro TV dilokasi kejadian, menekankan pada uraian tentang korban yang terluka serta bagaimana peristiwa perampokan itu terjadi.
Dalam narasi berita ini Metro Sore mengutip pernyataan 2 orang baik secara langsung maupun tidak langsung. Mereka adalah salah satu masyarakat yang berada di lokasi kejadian dan Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno.
Untuk menutup Reporter Metro Sore memaparkan informasi yang dikutip dari Irjen Pol Oegroseno. Kutipan tersebut menjelaskan bahwa paska terjadinya perampokan pihak kepolisian masih melakukan identifikasi dan pelaku perampokan termasuk pemain lama.
Skrip Penekanan pada aspek peristiwa perampok bersenjata api yang kembali beraksi di Kota Medan, Sumatra Utara. Dimana kawanan perampok berhasil mengambil sejumlah uang dari CIMB Niaga dan menewaskan satu orang anggota Brigade Mobil yang sedang berjaga di Bank tersebut serta melukai seorang anggota satuan pengamanan Bank.
Tematik Berita ini mengusung tema tunggal yakni Bank CIMB Niaga Medan dirampok kelompok bersenjata api.
Retoris Dalam berita ini terdapat perangkat framing leksikon, kata “gerombolan” pada narasi pembuka secara struktur retoris menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh reporter untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan oleh reporter. “Gerombolan” memiliki arti sekelompok orang dalam jumlah banyak. Sedangkan pada narasi reporter yang disampaikan secara langsung dilokasi kejadian mengatakan “sempat terjadi baku tembak antara keduanya dengan para perampok”. Kalimat “baku tembak” digambarkan sebagai kejadian tembak-menembak antara pihak keamanan Bank dengan para perampok. Dan pada narasi penutup Irjen Pol Oegroseno dikutip pernyataannya secara tidak langsung. Oegroseno menyatakan bahwa kelompok perampokan ini adalah pemain lama. Istilah pemain lama dipakai oleh Oegroseno, menggambarkan kelompok perampok yang sudah sering melakukan aksi perampokan di kota Medan.
Dalam berita ini juga terdapat perangkat framing Grafis dari visual berita untuk mendukung arti penting suatu pesan. Visual ini menekankan kepada pemirsa pentingnya bagian tersebut. Visual yang terdapat dalam berita ini adalah anggota BRIMOB yang tewas tertembak.
Rabu, 18 Agustus 2010, Metro Sore menurunkan berita yang berjudul “Perampokan Bersenjata Api” sebagai berita utama dalam pemberitaan. Berita ini diturunkan pada hari yang sama dengan peristiwa itu terjadi, tepatnya hari Rabu paska perampokan pukul 14.57 WIB.
Analisis sintaksi terhadap berita dengan judul “Perampokan Bersenjata Api” akan memperlihatkan bagaimana Metro Sore menyusun fakta dalam skema narasi dan mengkonstruksikan realitas tersebut. Judul berita “Perampokan Bersenjata Api” menyampaikan fakta, bahwa telah terjadi perampokan Bank CIMB Niaga di Medan oleh kelompok perampok yang menggunakan senjata api untuk mengambil uang secara paksa pada Bank tersebut. Konstruksi awal berita ini diperjelas oleh narasi pembuka yang mengatakan:
“Gerombolan perampok bersenjata api siang tadi merampok sebuah Bank di Medan Sumatera Utara. Belum diketahui total uang yang berhasil dirampok gerombolan tersebut”.
Kata “Gerombolan” dalam narasi ini mengandung unsur leksikon pada struktur retoris yang digunakan untuk memberikan penekanan terhadap pelaku perampokan. “Gerombolan” diartikan sebagai sekelompok orang dalam jumlah yang banyak.
Segi sintaksis dari berita ini juga dilengkapi dengan pemberian latar dalam berita. Fakta atau realitas yang merupakan latar berita ini, dipaparkan pada laporan langsung oleh Adli Hakim (Reporter Metro TV) di lokasi kejadian. Laporan langsung ini dilakukan Metro TV untuk mendukung objektifitas dari judul atau tema berita. Narasi pertama yang disampaikan Reporter Metro TV Adli Hakim menguraikan tewasnya anggota BRIMOB yang bernama M. Simanjuntak
dan seorang satpam Bank yang terluka ketika berusaha mencegah para perampok masuk ke dalam Bank. Dalam laporan selanjutnya Reporter Metro TV Adli Hakim menyampaikan bahwa “sempat terjadi baku tembak antara keduanya dengan para perampok”. Namun dalam kejadian baku tembak ini M. Simanjuntak tewas di tempat akibat tertembak di bagian dada. Pernyataan ini juga didukung oleh unsur grafis pada struktur retoris, yaitu visual anggota BRIMOB yang tewas tertembak serta visual para wartawan memfoto anggota BRIMOB yang tewas tertembak. Visual ini dipakai dalam berita untuk menekankan fakta yang sebenarnya terjadi mengenai korban. Dari uraian ini dapat terlihat bagaimana Metro TV mengkonstruksi realitas yang terjadi bahwa pelaku perampokan lebih hebat dari pihak kemananan Bank, sehingga para perampok berhasil melumpuhkan pihak keamanan Bank yang berusaha menggagalkan aksi perampokan tersebut.
Reporter Metro TV Adli Hakim dalam narasi selanjutnya, mengutip pernyataan secara tidak langsung dari saksi mata yang melihat peristiwa perampokan ini. Kutipan narasi ini mengatakan:
“Menurut keterangan saksi mata perampokan terjadi sekitar jam 12 siang tadi. Saat itu Bank sedang sepi dari nasabah. Kedua belas orang perampok menutup mukanya dengan topeng dan mengendarai 6 sepeda motor. Mereka memaksa masuk ke dalam Bank CIMB Niaga cabang Jalan Aksara Medan sambil menembakan senjata api. Setelah berhasil masuk perampok mengambil uang di teller Bank dan memasukannya ke dalam karung goni. Namun polisi belum mengemukakan berapa jumlah total uang yang dirampok”.
Kutipan narasi ini pada struktur tematik mengandung unsur maksud, yaitu bagaimana informasi disampaikan secara detail dan panjang agar fakta yang terjadi dapat terlihat secara eksplisit dan jelas. Kutipan ini tidak semata-mata
disampaikan oleh reporter, namun juga didukung oleh wawancara secara langsung dari saksi mata yang berada di lokasi kejadian untuk mendukung objektifitas pemberitaan. Kutipan berita ini semakin memperjelas kehebatan dari pelaku mengenai keberhasilannya melakukan perampokan tersebut.
Sebagai laporan penutup Reporter Metro Sore dalam narasinya mengutip pernyataan secara tidak langsung dari Irjen Pol Oegroseno. Kutipan ini mengatakan:
“Saat ini di lokasi kejadian Polisi dari tim Laboratorium Forensik Poltabes Medan masih melakukan identifikasi. Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Oegroseno juga sempat langsung meninjau ke lokasi dan menurut Kapolda di lihat dari modusnya gerombolan perampok bersenjata api ini termasuk pemain lama”.
Dalam kutipan ini teredapat unsur leksikon pada struktur retoris yaitu “pemain lama”. Kalimat ini menggambarkan kelompok perampok yang sudah sering melakukan aksi perampokan di kota Medan.
Dari uraian narasi berita yang telah dianalisis, dapat terlihat bagaimana Metro TV mengkonstruksi berita atas realitas yang terjadi. Bahwa pelaku perampokan ternyata sangat hebat ketika melakukan aksinya. Hal tersebut terbukti ketika para perampok berhasil melumpuhkan dengan menewaskan salah satu anggota Brimob dan melukai satpam keamanan Bank yang ingin menggagalkan aksi perampokan tersebut pada saat terjadi baku tembak. Tidak hanya itu kehebatan para perampok juga ditandai dengan keberhasilan mereka membawa kabur uang yang telah diambil dari dalam Bank tersebut. Dalam berita ini Institusi Polri yang memiliki peran dalam melakukan pengusutan dan proses penyelidikan
kasus perampokan Bank CIMB Niaga di Medan yaitu Kapolda Sumut dan tim Laboratorium Forensik Poltabes Medan.
TABEL 4.8
Audio Visual Berita Metro TV Tanggal 18 Agustus 2010 80
Narasi Visual Image
Narasi Pembuka Presenter Berita:
Gerombolan perampok bersenjata api siang tadi merampok sebuah Bank di Medan Sumatera Utara. Belum diketahui total uang yang berhasil dirampok gerombolan tersebut. Dan selengakapnya akan dilaporkan oleh Adli Hakim langsung dari Medan Sumatera Utara. Adli apakah ada korban dalam perampokan ini? Narasi Reporter: (Adli Hakim)
Perampokan bersenjata api ini menewaskan seorang anggota BRIMOB yang sedang menjaga Bank dan juga melukai seorang satpam dari pihak Bank. Keduanya mengalami luka tembak saat berusaha mencegah para perampok masuk.
Anggota BRIMOB yang tewas bernama Brigadir M. Simanjuntak dan seorang satpam Bank yang terluka bernama Fahmi 26 tahun. Keduanya berusaha mencegah gerombolan perampok masuk dan sempat terjadi baku tembak antara keduanya dengan para perampok. Namun M. Simanjuntak kemudian tertembak di dada dan meninggal ditempat kejadian.
Menurut keterangan saksi mata perampokan terjadi sekitar jam 12 siang tadi. Saat itu Bank sedang sepi dari nasabah. Kedua belas orang perampok menutup mukanya dengan topeng dan mengendarai 6 sepeda motor. Mereka memaksa masuk ke dalam Bank CIMB Niaga cabang Jalan Aksara Medan sambil menembakan senjata api.
80 http://metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/08/18/111404/CIMB-Niaga-Medan-Dirampok-Kelompok-Bersenjata-Api
Setelah berhasil masuk perampok mengambil uang di teller Bank dan memasukannya ke dalam karung goni. Namun polisi belum mengemukakan berapa jumlah total uang yang dirampok.
Wawancara Narasumber yang berada di lokasi kejadian
Jam berapa tadi: Jam 12 pas
Yang terluka di Bank ini siapa saja: polisinya sama satpam
Narasi Reporter: (Adli Hakim)
Saat ini di lokasi kejadian Polisi dari tim Laboratorium Forensik Poltabes Medan masih melakukan identifikasi. Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Oegroseno juga sempat langsung meninjau ke lokasi dan menurut Kapolda di lihat dari modusnya gerombolan perampok bersenjata api ini termasuk pemain lama
Berita 2 Metro Hari Ini, Tanggal 19 Agustus 2010, Format Berita Package,