• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

2. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Minat memiliki peranan yang penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap pada semua usia. Ada beberapa definisi minat yang dikemukankan oleh para ahli. Syah (2002: 136) menjelaskan bahwa minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Surya (2004: 67) menjelaskan minat adalah rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek. Prinsip dasarnya bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila seseorang tersebut memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya.

Hurlock (1989: 114) menyatakan minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Minat ada jika mendatangkan suatu kepuasan, apabila kepuasan berkurang maka minat pun juga akan berkurang. Djamarah (2011: 166) menyatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.

Winkel (1987: 105) mengartikan minat sebagai kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Slameto (2010: 180) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan

pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat diapresiasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas yang dapat mendorong aktivitas berikutnya. Hilgard (dalam Slameto, 2010: 57) memberi rumusan tentang minat adalah sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content”. Minat merupakan kecenderungan seseorang yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang akan diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.

Peneliti menyimpulkan berdasarkan definisi minat di atas bahwa minat belajar adalah suatu perasaan tertarik terhadap suatu proses pembelajaran yang membuat siswa bersedia untuk memperhatikan dan mengikutinya serta adanya unsur rasa senang. Siswa yang berminat terhadap suatu pembelajaran akan selalu memperhatikan dengan serius dari awal sampai akhir proses pembelajaran. Siswa akan merasa senang apabila sedang mempelajari pelajaran yang diminati.

b. Faktor-faktor Minat Belajar

Minat belajar memiliki beberapa faktor yang mempengaruhinya, berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Hurlock (1989: 139):

1) Pengalaman dini di sekolah

Pengalaman yang didapat anak dari kelompok bermaian dan taman kanak-kanak akan mempermudah penyesuaian terhadap sekolah. Anak yang secara fisik dan intelektual telah siap untuk kelas 1 mempunyai

sikap positif terhadap sekolah dibandingkan anak yang belum siap untuk sekolah. Hal inilah yang membuat pendidikan usia anak dini sangat diperlukan untuk meningkatkan minat siswa untuk bersekolah.

2) Pengaruh orang tua

Sikap anak terhadap sekolah secara umum dan juga sikap terhadap pentingnya pendidikan sangat dipengaruhi oleh peran orang tua. Orang tua yang memiliki kesadaran terhadap pentingnya pendidikan akan membimbing anaknya untuk selalu belajar.

3) Sikap saudara kandung

Saudara kandung yang lebih tua mempunyai pengaruh yang sama seperti peran orang tua terhadap minat belajar anak. Saudara kandung yang lebih besar mempunyai pengaruh yang sama seperti orang tua. Sikap saudara kandung yang lebih kecil relatif tidak terlalu berpengaruh.

4) Sikap teman sebaya

Minat anak terhadap belajar dan terhadap berbagai kegiatan sekolah sangat diarahkan oleh teman sebaya. Agar diterima oleh kelompok teman sebaya, anak belajar bahwa ia harus menerima minat dan nilai kelompok. 5) Penerimaan oleh kelompok teman sebaya

Bagian hari-hari di sekolah yang disukai anak berpusat pada kegiatan ekstrakurikuler dengan teman sebaya, maka hubungan yang baik dengan guru dan nilai yang bagus tetap tidak dapat mengimbangi kurangnya penerimaan oleh teman sebaya.

6) Keberhasilan akademik

Besarnya pengaruh keberhasilan akademik pada sikap anak terhadap sekolah akan bergantung pada besarnya leberhasilan akademik dalam kelompok teman sebaya. Apabila keberhasilan akademik merupakan lambang status, maka anak akan meningkatkan status mereka dengan prestasi akademik yang baik.

7) Sikap terhadap pekerjaan

Anak yang biasanya dibesarkan oleh orang tua yang berpikir bahwa masa anak-anak harus bahagia dan bebas, biasanya mengembangkan sikap negatif terhadap kegiatan yang menyerupai pekerjaan. Hal ini berbeda dengan anak yang dibesarkan oleh orang tua yang berfikir bahwa masa anak-anak merupakan awal dari masa depan.

8) Hubungan guru dan murid

Banyak atau sedikitnya minat anak terhadap pembelajaran dipengaruhi sikap anak tersebut kepada guru. Jika anak membawa konsep yang negatif terhadap “guru” ke sekolah, maka minat anak terhadap pembelajaran juga kurang baik.

9) Suasana emosional sekolah

Guru yang memiliki hubungan yang baik dengan semua murid dan menggunakan disiplin yang demokratis akan mendorong sikap lebih positif pada murid dibandingkan dengan guru yang subjektif.

c. Ciri-ciri Minat Belajar

Minat memiliki ciri tertentu, menurut Hurlock (1989: 115) ciri-ciri minat adalah:

1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental

Minat dapat berubah selama perubahan fisik dan mental siswa berkembang. Pada waktu siswa mencapai cukup kematangan, minat siswa menjadi lebih stabil.

2) Minat bergantung pada kesiapan belajar

Siswa tidak dapat memiliki minat sebelum mereka memiliki kesiapan secara fisik dan mental. Sebagai contoh siswa tidak dapat memiliki minat untuk permainan bola sampai ia memiliki kekuatan dan koordinasi otot yang diperlukam untuk permainan bola tersebut.

3) Minat bergantung pada kesempatan belajar

Minat pada anak berasal dari lingkungan yang paling dekat dengan anak, yaitu rumah. Seiring dengan bertambah luasnya lingkup sosial, anak akan menjadi tertarik pada hal-hal yang baru yang mereka minati.

4) Perkembangan minat anak mungkin terbatas

Keterbatasan perkembangan minat anak dapat dipengaruhi karena ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial anak.

5) Minat dipengaruhi pengaruh budaya

Minat seorang anak ditentukan oleh orang tua, guru, dan orang dewasa lain dengan memberi kesempatan kepada anak untuk belajar apa saja

yang mereka minati asalkan minat tersebut sesuai dengan kelompok budaya mereka.

6) Minat berbobot emosional

Bobot emosional dan aspek afektif dari minat menentukan tinggi rendahnya minat. Bobot emosional yang tidak menyenangkan akan melemahkan minat, dan bobot emosional yang menyenangkan akan memperkuat minat.

7) Minat itu egosentris

Sepanjang masa kanak-kanak minat bersifat egosentris. Misalnya minat anak lak-laki pada matematik, sering berlandaskan keyakinan bahwa kepandaian di bidang matematika merupakan langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan di dunia kerja.

d. Indikator Minat Belajar

Seseorang yang memiliki minat atau tidak terhadap suatu kegiatan dapat dilihat dari beberapa indikator. Djamarah (2002 : 132) menyebutkan beberapa indikator siswa yang berminat dalam belajar, yaitu: 1) pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lain, 2) partisipasi dalam suatu kegiatan, 3) memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati tanpa menghiraukan yang lain.

Minat belajar dapat dilihat pada siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, menurut Slameto (2003: 58) hal tersebut dapat dilihat pada siswa yang memliki memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) memiliki kecenderungan untuk memberikan perhatian lebih terhadap sesuatu, 2)

adanya rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminati, 3) memperoleh kebanggaan dan kepuasan pada hal yang diminati, 4) adanya rasa keterikatan pada aktivitas-aktivitas yang diminati, 5) lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada hal yang lainnya, 6) dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.

Peneliti menyimpulkan dari pendapat beberapa ahli di atas bahwa indikator minat dalam belajar dapat dilihat dari: 1) perasaan senang saat pembelajaran; 2) perhatian dalam proses pembelajaran; 3) partisipasi saat pembelajaran; dan 4) inisiatif mencari informasi baru.

e. Klasifikasi Minat Belajar

Minat dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, Surya (2007: 122) mengklasifikasikan minat berdasarkan alasan timbulnya menjadi 3 macam, yaitu: pertama, minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa adanya pengaruh dari luar (minat volunter). Minat volunter ada dikarenakan adanya bakat, keahlian khusus ataupun gen bawaan. Minat volunter dimiliki siswa memang karena sejak awal tertarik, dan biasanya bertahan lebih lama karena tidak ada faktor eksternal yang mempengaruhi.

Kedua, minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan adanya pengaruh situasi yang diciptakan oleh lingkungan luar (minat involunter). Minat involunter ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal saja, akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Ketiga, minat yang timbul dari dalam diri siswa secara paksa atau diharuskan (minat nonvolunter).

Dokumen terkait