• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN

A. Hasil Penelitian

1. Proses Penelitian Tindakan Kelas

Proses penelitian tindakan kelas menjelaskan siklus 1 dan 2 yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Siklus 1

Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SD Kanisius Nglinggi dengan jumlah 18 orang yang terdiri atas 10 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian siklus 1 dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan yaitu pada tanggal 11 November 2013, 13 November 2013, 14 November 2013, dan 16 November 2013. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2x35 menit), untuk pertemuan terakhir digunakan hanya untuk mengerjakan soal evaluasi. Materi yang disampaikan dalam siklus 1 yaitu tentang sifat bahan dan penyusunnya. Dalam siklus 1 peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam melakukan pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang sudah dibuat.

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti terlebih dahulu melakukan observasi dan wawancara dengan guru kelas tentang kegiatan pembelajaran IPA ketika di kelas, kegiatan ini berguna untuk mendapatkan informasi tentang kondisi awal minat siswa terhadap IPA. Setelah memperoleh informasi tentang kondisi awal minat siswa, peneliti juga mengumpulkan data nilai siswa dari tahun-tahun sebelumnya untuk digunakan sebagai acuhan dalam merencanakan tindakan yang dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP, ringkasan materi, LAS, soal evaluasi, rubrik penilaian dan kuesioner untuk mengukur minat belajar siswa. Perangkat pembelajaran yang telah dibuat kemudian divalidasikan kepada dosen, kepala sekolah, guru dan siswa.

2) Pelaksanaan

Pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 11 November 2013 diawali dengan salam pembuka, doa dan absensi. Guru juga memberikan motivasi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “kring -kring”. Setelah bernyanyi bersama, guru bersama dengan siswa melakukan tanya jawab mengenahi lagu yang telah dinyanyikan bersama dan diakhiri dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan pertama yang dilakukan pada kegiatan inti adalah dengan membagi siswa ke dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

Setelah kelompok sudah dibentuk dan siswa sudah berkumpul dengan anggota kelompok, masing-masing siswa diminta untuk mengumpulkan, mengamati dan menyebutkan bahan penyusun dari benda yang mereka bawa. Siswa kemudian dibimbing guru untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan bahan penyusun benda-benda tersebut. Guru juga meminta siswa untuk menulis dugaan jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul di dalam diri siswa tentang bahan penyusun suatu benda. Selanjutnya guru meminta salah satu siswa menyampaikan hipotesis yang telah dibuat. Siswa yang ditunjuk guru mengatakan bahwa benda-benda yang ada disekitar kita memiliki bahan pembuatan yang berbeda-beda. Siswa lain yang ditunjuk oleh guru mengatakan bahwa bahan pembuatan benda memiliki sifat yang berbeda-beda.

Guru kemudian membagi LAS dan meminta setiap kelompok untuk memahami isi dari LAS tersebut setelah semua siswa sudah siap untuk menerima pelajaran kembali. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mengerjakan LAS dengan cara melakukan pengamatan tentang bahan penyusun benda-benda seperti bolpen, sendok, pensil, buku, baju, kursi, plastik, paku, batu, penghapus karet, sepatu dan benda yang ada di kelas. Kegiatan selanjutnya adalah mengelompokkan benda yang sudah diamati ke dalam kategori logam atau non logam. Setiap kelompok kemudian menuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang ada pada LAS. Contoh hasil LAS siswa dapat dilihat pada Gambar IV. 1

Gambar IV. 1 Contoh Hasil LAS Siswa

Gambar IV. 1 merupakan LAS kelompok 3 yang beranggotakan 5 orang siswa. Dalam LAS ini menunjukkan bahwa siswa mampu mengidentifikasi bahan penyusun dari benda yang ada di sekitar siswa, hal ini dapat dilihat bahwa kelompok 3 dapat mengidentifikasi bahwa bahan penyusun dari sendok adalah alumunium. Siswa juga dapat mengkategorikan macam-macam benda yang masuk ke dalam logam dan non logam, sebagai bukti bahwa kelompok 3 dapat mengkategorikan benda ke dalam ketegori logam atau non logam dengan benar. Setelah mengisi tabel pengamatan, setiap kelompok membuat kesimpulan dari data-data yang diperoleh. Contoh hasil kesimpulan dapat dilihat pada Gambar IV. 2

Kesimpulan pada gambar IV. 2 juga merupakan kesimpulan dari kelompok 3. Kelompok 3 dapat menyimpulkan dengan benar bahwa benda memiliki setiap bahan memiliki bahan penyusun yang berbeda-beda. Kegiatan selanjutnya siswa mencocokkan hasil pengamatan dengan dugaan jawaban sementara yang telah dirumuskan sebelumnya. Aktivitas berikutnya adalah setiap kelompok menuliskan hasil pengamatan di papan tulis dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Setelah semua kelompok sudah menuliskan dan mempresentasikan hasil diskusi, guru bersama-sama dengan siswa kemudian mengambil kesimpulan. Pada kegiatan penutup guru membagikan kuesioner, lembar refleksi, menyampaikan tindak lanjut dan salam penutup. Contoh hasil refleksi dari siswa pada pertemuan pertama dapat dilihat pada Gambar IV. 3

Gambar IV. 3 Contoh Hasil Refleksi Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus 1

Gambar IV. 3 menunjukkan bahwa siswa merasa senang dalam pembelajaran yang telah dilakukan, dalam pembelajaran siswa mendapatkan pengetahuan tentang bahan-bahan penyusun suatu benda. Tidak ada kendala yang dialami siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 November 2013, pertemuan kedua diawali dengan salam pembuka, doa dan absensi. Guru memberi motivasi dengan meminta siswa bersama-sama menyanyikan lagu “layang-layang”. Setelah bernyanyi bersama, guru bersama dengan siswa melakukan tanya jawab mengenai lagu yang telah dinyanyikan bersama dan diakhiri dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti pada pertemuan kedua dimulai dengan meminta siswa berkumpul dengan anggota kelompok yang sama seperti pada pertemuan pertama. Kemudian siswa diperlihatkan sebuah kain, tali dan kertas, guru selanjutnya memberikan pertanyaan mengenahi macam-macam kain, benang dan kertas. Siswa juga dibimbing oleh guru untuk membuat pertanyaan yang berkaitan dengan sifat dari macam-macam kain, tali dan kertas. Guru meminta siswa untuk menulis dugaan jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan sifat bahan dan penyusunnya. Selanjutnya guru meminta salah satu siswa menyampaikan hipotesis yang telah dibuat. Siswa yang ditunjuk guru mengatakan bahwa macam-macam tali memiliki sifat yang berbeda, ada yang mudah putus dan ada yang tidak mudah putus. Siswa tersebut juga mengatakan bahwa macam-macam kain memiliki sifat yang berbeda-beda, ada kain yang kasar dan ada kain yang halus. Siswa lain

yang ditunjuk oleh guru mengatakan bahwa macam-macam kertas memiliki sifat-sifat yang berbeda, ada yang kuat dan ada yang rapuh.

Setelah semua siswa sudah siap untuk menerima pelajaran kembali, guru kemudian membagi LAS dan meminta setiap kelompok untuk memahami isi dari LAS tersebut. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mengerjakan LAS dengan cara melakukan percobaan yang berhubungan dengan sifat macam-macam tali, kain dan kertas. Masing-masing kelompok kemudian menuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang ada pada LAS dan membuat kesimpulan dari data yang diperoleh. Pada pertemuan kedua siswa diminta untuk melakukan 3 percobaan, percobaan yang pertama tentang sifat-sifat macam-macam tali. Contoh hasil LAS siswa pada percobaan pertama dapat dilihat pada Gambar IV. 4

Gambar IV. 4 Contoh Hasil LAS Siswa Percobaan Pertama

Gambar IV. 4 merupakan LAS kelompok 2 yang beranggotakan 5 orang siswa. Dalam LAS menunjukkan bahwa siswa mampu mengidentifikasi sifat dari macam-macam tali, hal ini terbukti dari hasil pengamatan siswa yang menunjukkan bahwa siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat tali dengan benar. Setelah mengisi tabel pengamatan setiap

kelompok membuat kesimpulan dari data-data yang diperoleh. Contoh Hasil kesimpulan dapat dilihat pada Gambar IV. 5

Gambar IV. 5 Contoh Hasil Kesimpulan Siswa

Kelompok 2 dapat menyimpulkan dengan benar bahwa macam-macam tali memiliki tingkat kelenturan yang berbeda-beda. Percobaan yang kedua yaitu tentang sifat dari macam-macam kertas. Contoh hasil LAS siswa pada percobaan kedua dapat dilihat pada Gambar IV. 6

Gambar IV. 6 Hasil LAS Siswa Percobaan Kedua

Gambar IV. 6 merupakan LAS kelompok 2 yang beranggotakan 5 orang siswa. Hasil LAS menunjukkan bahwa siswa mampu mengidentifikasi sifat dari macam-macam kertas, hal ini terbukti dari hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat kertas dengan dengan benar. Setelah mengisi tabel pengamatan setiap kelompok membuat kesimpulan dari data-data yang diperoleh. Contoh hasil kesimpulan dapat dilihat pada Gambar IV. 7

Gambar IV. 7 Contoh Hasil Kesimpulan Siswa

Kelompok 2 dapat menyimpulkan dengan benar dari data yang diperoleh bahwa jenis kertas yang paling kuat adalah kertas karton, sedangkan jenis kertas yang paling mudah robek adalah kertas koran dan jenis kertas yang paling cepat menyerap air adalah kertas koran. Percobaan yang ketiga yaitu tentang sifat dari macam-macam kain. Contoh hasil LAS siswa pada percobaan ketiga dapat dilihat pada Gambar IV. 8

Gambar IV. 8 Contoh Hasil LAS Siswa Percobaan Ketiga

Gambar IV. 8 merupakan LAS kelompok 2 yang beranggotakan 5 orang siswa. Hasil LAS menunjukkan bahwa siswa mampu mengidentifikasi sifat dari macam-macam kain, hal ini terbukti dari hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat kain dengan benar. Setelah mengisi tabel pengamatan setiap kelompok membuat kesimpulan dari data-data yang diperoleh. Contoh hasil kesimpulan dapat dilihat pada Gambar IV. 9

Gambar IV. 9 Contoh Hasil Kesimpulan Siswa

Kelompok 2 juga dapat menyimpulkan dengan benar dari data yang diperoleh bahwa kain yang paling mudah menyerap air dan kasar adalah kain wol, dan kain yang paling halus adalah kain sutra. Kegiatan selanjutnya adalah masing-masing siswa mencocokkan hasil pengamatan dengan dugaan jawaban sementara yang telah dirumuskan sebelumnya. Kegiatan berikutnya setiap kelompok menuliskan hasil pengamatan di papan tulis dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Setelah semua kelompok sudah menuliskan dan mempresentasikan hasil diskusi, guru kemudian bersama-sama dengan siswa mengambil kesimpulan. Pada kegiatan penutup guru membagikan kuesioner, lembar refleksi, menyampaiakan tindak lanjut dan salam penutup. Contoh hasil refleksi dari siswa pada pertemuan kedua dapat dilihat pada Gambar IV. 10

Gambar IV. 10 Contoh Hasil Refleksi Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus 1

Gambar IV. 10 menunjukkan bahwa siswa merasa sangat senang dengan pembelajaran yang telah dilakukan, dalam pembelajaran siswa mendapatkan pengetahuan tentang sifat dari macam-macam kain, kertas, dan tali. Tidak ada kendala yang dialami siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 14 November 2013, pertemuan ini dimulai dengan salam pembuka, doa dan absensi. Guru juga memberi motivasi dengan mengajak siswa untuk tepuk semangat. Aktivitas selanjutnya adalah apesepsi dengan melakukan tanya jawab mengenahi materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan awal diakhiri dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti pada pertemuan ketiga dimulai dengan meminta siswa berkumpul dengan kelompok yang beranggotakan sama seperti pada

pertemuan pertama dan kedua. Langkah berikutnya yang dilakukan adalah guru membimbing siswa untuk membat pertanyaan yang berkaitan dengan kekuatan tali. Guru juga meminta siswa untuk menuliskan dugaan jawaban sementara yang berkaitan dengan kekuatan tali. Selanjutnya guru meminta salah satu siswa menyampaikan hipotesis yang telah dibuat. Siswa yang ditunjuk guru mengatakan bahwa macam-macam tali memiliki kekuatan yang berbeda. Siswa lain yang ditunjuk oleh guru mengatakan bahwa benang yang paling kuat adalah benang nilon.

Kegiatan berikutnya adalah guru membagikan LAS kepada setiap siswa. Siswa bersama dengan kelompok melakukan percobaan tentang kekuatan macam-macam tali. Setiap kelompok kemudian menuliskan hasil pengamatan pada tabel yang sudah disediakan di dalam LAS. Contoh hasil LAS siswa pada percobaan ketiga dapat dilihat pada Gambar IV. 11

Gambar IV. 11 merupakan LAS kelompok 1 yang beranggotakan 4 orang siswa. Hasil LAS menunjukkan bahwa siswa mampu mengidentifikasi kekuatan dari macam-macam tali. Setelah mengetahui sifat-sifat dan kekuatan dari macam-macam tali, kertas dan kain, siswa diminta untuk menuliskan kegunaan dari bahan tersebut. Contoh hasil pekerjaan siswa dapat dilihat pada Gambar IV. 12

Gambar IV. 12 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa

Gambar IV. 12 merupakan hasil pekerjaan siswa kelompok 1. Kelompok 1 mampu menyebutkan dengan baik kegunaan dari salah satu jenis kertas, kain, dan tali dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan selanjutnya masing-masing siswa diminta untuk mencocokkan dugaan jawaban sementara yang dirumuskan sebelumnya dengan hasil pengamatan. Kegiatan berikutnya setiap kelompok menuliskan hasil pengamatan di papan tulis dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Setelah semua kelompok sudah selesai, guru kemudian bersama-sama dengan siswa mengambil kesimpulan. Pada kegiatan penutup guru membagikan kuesioner, lembar refleksi, menyampaikan tindak lanjut dan salam penutup. Contoh hasil refleksi dari siswa pada pertemuan ketiga dapat dilihat pada Gambar IV. 13

Gambar IV. 13 Contoh Hasil Refleksi Siswa Pada Pertemuan Ketiga Siklus 1

Gambar IV. 13 menunjukkan bahwa siswa merasa senang dalam pembelajaran yang telah dilakukan, akan tetapi siswa tersebut memiliki kendala yaitu pada saat membedakan nama benang. Cara mengatasi kesulitan tersebut yaitu dengan terus berusaha mencari tahu baik dengan bertanya kepada teman atau guru. Kendala yang dihadapi siswa tersebut akan dijadikan bahan untuk melakukan perbaikan pada pembelajaran siklus 2.

Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 16 November 2013, pertemuan ini diawali dengan salam pembuka, doa dan absensi. Kegiatan selanjtnya adalah guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi. Setelah waktu yang ditentukan selesai guru meminta semua siswa mengumpulkan hasil pekerjaan. Guru menutup pelajaran dengan doa dan mengucapkan salam.

3) Observasi

Kegiatan pengamatan pada siklus 1 dilakukan oleh 2 orang observer, peneliti menggunakan 2 observer karena siswa kelas 5 hanya berjumlah 18 siswa, dan ruang kelas yang tidak terlalu besar. Setiap observer mengamati proses pembelajaran yang berlangsung dan melakukan penilaian afektif serta penilaian psikomotorik. Untuk menilai aspek afektif siswa, dalam melakukan pengamatan observer mengisi lembar observasi yang memuat 4 indikator minat, yaitu: rasa senang saat pembelajaran, perhatian saat proses pembelajaran, keterlibatan dalam proses pembelajaran, dan inisiatif mencari informasi baru. Observer mendiskripsikan hasil pengamatan setiap indikator dan mempersentasekan hasil pengamatan tersebut.

Penilaian psikomotor dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian yang telah buat oleh peneliti. Observer menilai siswa sesuai dengan kemampuan psikomotorik yang dimiliki siswa, untuk pedoman penilaian sudah ada di dalam rubrik penilaian. Setiap observer melakukan penilaian terhadap 2 kelompok.

4) Refleksi

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama tidak keseluruhan berjalan sesuai dengan rencana, masih terdapat beberapa kendala seperti masih sedikit sulit mengubah cara belajar siswa yang terbiasa hanya menerima informasi dari guru menjadi aktif mencari dan menemukan sendiri. Guru harus berusaha lebih keras dalam membimbing siswa. Dalam mengerjakan LAS terdapat 4 siswa yang kurang berpartisipasi.

Kendala yang dihadapi pada pertemuan kedua adalah saat mengerjakan LAS ada beberapa siswa yang bercanda dengan siswa dari kelompok lain, sehingga membuat siswa lain menjadi ikut gaduh. Cara untuk mengatasinya adalah dengan menyuruh anak yang bercanda tersebut pindah tempat agar saling berjauhan. Kendala lain saat kegiatan pembelajaran berlangsung adalah ketika guru akan membagikan bahan untuk percobaan banyak siswa yang maju dan saling berebut ingin mengambil alat dan bahan percobaan yang akan dibagikan kepada setiap kelompok. Cara mengatasinya adalah meminta semua anggota kelompok untuk duduk ditempatnya masing-masing, lalu meminta salah satu perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mengambil alat dan bahan yang sudah disiapkan.

Dalam pertemuan ketiga proses pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rencana, hanya terdapat sedikit kendala yaitu waktu yang terpotong cukup lama untuk menunggu siswa mempersiapkan diri untuk belajar kembali. Hal ini karena jam pertama adalah pelajaran olahraga, selain itu pelajaran olahraga selesai sedikit melebihi jam pelajaran yang ditentukan. Pada pertemuan ini jadwal pelajaran IPA juga terpotong oleh jam istirahat dan setelah istirahat selesai ada sedikit kegaduhan yang terjadi di dalam kelas. Karena waktu yang terpotong akhirnya guru memperpanjang jam pelajaran IPA menjadi lebih lama.

Pertemuan keempat sudah berjalan sesuai dengan rencana, pada pertemuan terakhir ini hanya digunakan untuk mengerjakan soal evaluasi. Semua siswa antusias untuk mengerjakan soal evaluasi tersebut. Pada saat

mengerjakan soal evaluasi semua siswa juga menaati peraturan-peraturan yang dibuat oleh guru sebelumnya. Hasil dari refleksi siklus 1 ini akan dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan perbaikan pada suklus 2.

Data kondisi awal menunjukkan bahwa rata-rata skor pada indikator rasa senang saat proses pembelajaran sebanyak 2,83, sedangkan target capaiannya adalah 3,30. Rata-rata skor pada indikator perhatian pada saat proses pembelajaran sebanyak 3,01, untuk target capaiannya adalah 3,50. Rata-rata skor pada indikator keterlibatan siswa selama proses pembelajaran sebanyak 2,84, untuk target capainnya adalah 3,30. Rata-rata skor pada indikator inisiatif mencari informasi baru sebanyak 2,86, untuk target capaiannya sebesar 3,40. Persentase siswa yang memiliki kategori minat minimal cukup berminat sebesar 61,11%, untuk target capaiannya sebesar 70%

Kondisi awal menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 43,47%, untuk target capaian dalam penelitian ini adalah 75%. Pada indikator rata-rata nilai kelas kondisi awal siswa adalah 58,69, untuk target capaian dalam penelitian ini adalah 80. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 terjadi peningkatan minat maupun prestasi belajar siswa. Hasil capaian siklus 1 dapat dilihat pada Tabel IV. 1

Tabel IV. 1 Hasil Capaian Siklus 1

Variabel Indikator Kondisi Awal Target Capaian Capaian Siklus 1 Minat

Rasa senang terhadap

pembelajaran IPA 2,83 3,30 3,58 Perhatian siswa terhadap pembelajaran IPA 3,01 3,50 3,60 Keterlibatan siswa terhadap pembelajaran IPA 2,84 3,30 3,61

Inisiatif siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA

2,86 3,40 3,49

Persentase siswa yang memiliki kategori minat minimal cukup

berminat

61,11% 70% 72,22%

Prestasi belajar

Presentase siswa yang

mencapai KKM 43,47% 75% 72,22%

Rata-rata nilai kelas 58,69 80 70,44

Tabel IV. 1 menunjukkan bahwa rata-rata skor indikator siswa yang merasa senang saat pembelajaran meningkat menjadi 3,58, sedangkan siswa yang memperhatikan saat proses pembelajaran meningkat menjadi 3,60. Rata-rata skor indikator keterlibatan dalam proses pembelajaran meningkat menjadi 3,61, dan indikator inisiatif dalam pembelajaran meningkat menjadi 3,49. Untuk persentase siswa yang memiliki kategori minimal cukup berminat juga mengalami peningkatan menjadi 72,22%.

Hasil prestasi belajar pada penelitian siklus 1 sudah menunjukkan adanya peningkatan walaupun masih belum mencapai target capaian. Meningkat atau tidaknya prestasi belajar dapat dilihat dari 2 indikator, yaitu siswa yang lulus KKM dan rata-rata nilai kelas. Hasil penelitian pada siklus 1

menunjukkan bahwa persentase siswa yang lulus KKM meningkat menjadi 72,22%, sedangkan rata-rata nilai kelas meningkat menjadi 70,44. Hasil dari capaian variabel prestasi belajar masih masih belum mencapai target capaian penelitian sehingga penelitian ini akan dilanjutkan ke siklus 2.

b. Siklus 2

Penelitian pada siklus 2 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 25 November 2013, 27 November 2013, dan 28 November 2013. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2x35 menit), untuk pertemuan terakhir digunakan hanya untuk mengerjakan soal evaluasi. Materi yang disampaikan dalam siklus 2 yaitu tentang perubahan sifat benda.

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP, ringkasan materi, LAS, soal evaluasi, rubrik penilaian dan kuesioner untuk mengukur minat belajar siswa. Perangkat pembelajaran yang telah dibuat kemudian divalidasikan kepada dosen, kepala sekolah, guru dan siswa.

Pada siklus 2 peneliti bersama dengan guru membuat target capaian baru untuk variabel minat siswa, hal ini dilakukan karena veriabel minat belajar dalam siklus 1 telah mencapai target capaian yang ditentukan. Peneliti dan guru tidak membuat target capaian baru untuk variabel prestasi belajar pada siklus 2, hal ini dikarenakan ketika sesudah dilakukan tindakan pada siklus 1 prestasi belajar siswa belum mencapai target capaian yang ditentukan. Dengan dilaksanakannya siklus 2 peneliti berharap semua

variabel dapat mencapai target capaian yang ditentukan. Target capaian siklus 2 dapat dilihat pada Tabel IV. 2

Tabel IV. 2 Target Capaian Siklus 2

Variabel Indikator Kondisi

Awal Siklus 1 Siklus 2 Target Capaian Capaian Target Capaian Minat

Rasa senang terhadap

pembelajaran IPA 2,83 3,30 3,58 4,00 Perhatian siswa terhadap pembelajaran IPA 3,01 3,50 3,60 4,10 Keterlibatan siswa terhadap pembelajaran IPA 2,84 3,30 3,61 4,10

Inisiatif siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA 2,86 3,40 3,49 4,00 Persentase siswa yang memiliki kategori minat minimal cukup berminat 61,11% 70% 72,22% 85% Prestasi belajar Persentase siswa yang mencapai KKM 43,47 % 75 % 72,22% 75% Rata-rata nilai kelas 58,69 80 70,44 80

Tabel IV. 2 menunjukkan bahwa target capaian untuk rata-rata skor indikator rasa senang saat proses pembelajaran menjadi 4,00, sedangkan target capaian untuk indikator perhatian siswa saat proses pembelajaran adalah 4,10. Rata-rata skor indikator keterlibatan siswa target capaiannya adalah 4,10, dan untuk indikator inisiatif siswa adalah sebesar 4,00. Target capaian untuk persentase siswa yang memiliki kategori minat minimal cukup berminat adalah 85%. Target capain prestasi belajar masih sama yaitu pada indikator persentase siswa yang mencapai KKM adalah 75%, dan rata-rata nilai kelas adalah 80.

2) Pelaksanaan

Pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 November 2013 dimulai dengan salam pembuka, doa dan absensi. Guru juga

Dokumen terkait