A. Kajian Teori
3. Mind Mapping atau Peta Pikiran
Mapping adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Sebuah mapping merupakan teknik grafis yang kuat yang memberikan kunci universal untuk membuka potensi otak. Pada penggunaan mapping, menggunakan keterampilan kortikal-kata, gambar, nomor, logika, ritme, warna, dan ruang kesadaran dalam satu cara yang unik dan kuat. Dengan demikian, hal itu dapat memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menjelajahi luas tak terbatas dari otaknya. Mapping dapat diterapkan pada setiap aspek kehidupan dimana peningkatan belajar dan berpikir lebih jelas akan meningkatkan kinerja manusia.21
Mind mapping merupakan salah satu cara terbaik untuk menangkap ide dan juga pikiran yang dirupakan dalam bentuk visual.
Mind mapping lebih dari sekadar mencatat karena dapat membantu menjadi lebih kreatif, mengingat lebih banyak, dan menyelesaikan masalah dengan lebih efektif. Mind map juga dapat membangkitkan ide-ide orisinal dan membantu memicu ingatan yang mudah. Mind map juga dapat dikatakan menyenangkan, menenangkan, dan kreatif, karena cara ini nantinya akan memberikan kesan yang lebih dalam untuk menguraikan suatu pembahasan. Mind map adalah cara kreatif bagi
21 Doni Swadarma, Penerapan Mind Mapping dalam Kurikulum Pembelajaran, (Jakarta:
PT Elex Media Komputindo, 2013), h. 2.
peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Disamping itu juga dengan menggunakan mind map dapat melihat hal dari berbagai arah dan juga dapat mengembangkan berpikir kreatif, menarik, dan mudah untuk diingat.22
Mind map merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, dan memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional. Pada semua mind map memiliki adanya kesamaan. Semuanya menggunakan warna, memiliki struktur alami yang memancar dari pusat, serta menggunakan garis lengkung, symbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak. Dengan mind map, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sngat teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal.23
Pada praktiknya proses belajar selalu melibatkan ketiga aspek, baik visual, auditori, ataupun kinestetik. Hanya saja dengan menggunakan mapping, ide, gagasan, permasalahan, solusi atau apapun yang terlintas di kepala dan membebani otak bawah sadar kita yang selama ini sulit untuk direkam, maka dari itu dapat dengan mudah langsung dituliskan di atas selembar kertas. Dengan kata lain, mapping adalah metode efektif untuk menuangkan semua gagasan yang ada di dalam pikiran.24
Pemetaan pikiran membuat kita bisa menyimpulkan sesuatu secara lebih baik dibanding dengan catatan linier. Pemetaan pikiran
22 M. Arif Zainul Fuad, dkk, Metode Penelitian Kelautan dan Perikanan: Prinsip Dasar Penelitian, Pengambilan Sampel, Analisis, dan Interpretasi Data, (Malang: UB Press, 2019), h. 41.
23 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006), h.5
24 Doni Swadarma, Op.Cit.,
dikatakan sebagai salah satu teknik mencatat tingkat tinggi karena membuat kita bisa langsung melihat keterkaitan dan gambaran keseluruhan dengan mudah. Peta pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak monoton karena mind mapping memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain. Dengan begitu akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak. Otak dapat menerima informasi berupa gambar, simbol, citra, musik, dan lain-lain yang berhubungan dengan fungsi kerja otak kanan.25
b. Unsur Pembentuk Mapping
Unsur-unsur pembentuk mapping diantaranya yaitu:26 1) Tema besar (Central image)
Topik atau subjek yang akan dijadikan sebagai pokok pembahasan, terletak di tengah-tengah.
2) Sub tema
Cabang dari tema besar yang telah dikelompokkan secara sistematis berdasarkan kategori tertentu. Subtema dapat dikembangkan lagi menjadi sub-subtema yang lebih spesifik.
3) Urutan
Hubungan antartema besar – subtema – sub-subtema yang terjalin berdasarkan analisis yang dilakukan.
4) Garis hirarki
Garis yang menandakan adanya hubungan sebab-akibat, waktu, tempat atau pelaksanaan.
c. Langkah-Langkah Pembuatan Mind Mapping
Teknik pembuatan mind map dapat dilakukan dengan manual ataupun dengan bantuan komputer maupun smartphone. Pada umumnya akan lebih mudah untuk membuat sketsa, garis, dan gambar di atas kertas untuk selanjutnya dipindahkan maupun di-redesign di komputer.
25 Femi Olivia, 5-7 Menit Asyik Mind Mapping Pelajaran Sekolah, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2014), h. 13
26 Doni Swadarma, Op.Cit., h. 9
Dengan menggunakan pena dan kertas mungkin lebih baik karena dapat mengeluarkan ide lebih cepat dan tindakan menarik cabang-cabang yang berupa garis dapat membantu mengingat. Di sisi lain, menggunakan komputer dapat membuat peta pikiran lebih luas dan dapat menyertakan lampiran. Saat ini sudah banyak perangkat lunak berbasis komputer yang tidak berbayar secara bebas dan dapat digunakan untuk membantu membuat mind mapping baik berbasis online maupun stand alone di-install di komputer. Diantara perangkat lunak tersebut adalah Freemind, X-mind, Coggle, Mind Maple, sketchboard, dan lain-lain.27
Langkah-langkah pembuatan mind map adalah sebagai berikut:
1) Dimulai dengan menuliskan ide utama di tengah halaman kosong, kemudian bergerak ke arah samping. Memulai dari pusat memberi otak kebebasan untuk menyebar ke segala arah dan mengekspresikan diri dengan lebih bebas dan alami.
2) Gunakan gambar atau sketsa untuk ide sentral. Sebuah gambar bernilai ribuan kata dan membantu penulis menggunakan imajinasinya. Gambar pusat lebih menarik, membuat tetap fokus, membantu berkonsentrasi, dan membuat otak lebih tenang.
3) Gunakan warna. Warna sama menariknya seperti halnya gambar, warna menambah semangat dan kehidupan ekstra untuk peta pikiran menambah energi luar biasa untuk berpikir kreatif dan menyenangkan.
4) Hubungkan cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang tingkat kedua dan ketiga Anda ke tingkat pertama dan kedua. Hal tersebut karena otak bekerja berdasarkan asosiasi yang suka menghubungkan dua (atau tiga, atau empat) hal bersama. Jika menghubungkan cabang, maka akan lebih mudah memahami dan mengingat.
27 M. Arif Zainul Fuad, dkk, Op.Cit, h. 42
5) Buatlah cabang-cabang melengkung daripada lurus. Karena garis lurus tanpa lengkungan dapat membuat otak bosan.
6) Gunakan satu kata kunci per line. Kata-kata kunci tunggal memberi peta pikiran lebih banyak kekuatan dan fleksibilitas.
7) Gunakan gambar di seluruh ide. Setiap gambar seperti gambar pusat, cabang, ide juga bernilai banyak arti dan pesan.28
Gambar 2. 1 Contoh Mind Map Pernapasan Hewan29 d. Kegunaan Mind Mapping
1) Mengumpulkan data yang hendak digunakan untuk berbagai keperluan secara sistematis.
2) Mengembangkan dan menganalisis ide atau pengetahuan seperti yang biasa dilakukan pada saat proses belajar mengajar.
3) Memudahkan untuk melihat kembali sekaligus mengulang-ulang ide dan gagasan.
4) Membuat banyak pilihan dari berbagai rute keputusan yang mungkin mempermudah proses brainstorming, karena ide dan gagasan yang selama ini tidak mudah direkam maka menjadi mudah dituangkan di atas selembar kertas.
5) Dapat melihat gambaran besar dari suatu gagasan sehingga membantu otak bekerja terhadap gagasan tersebut.
6) Menyederhanakan struktur ide dan gagasan yang semula rumit, panjang dan dan tak mudah dilihat menjadi lebih mudah.
28 Ibid., h. 43.
29 Sutanto Windura, 1st Mind Map Teknik Berpikir & Belajar Sesuai Cara Kerja Alami Otak, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2013), h. 11
7) Menyeleksi informasi berdasarkan sesuatu yang dianggap penting dan sesuai dengan tujuan.
8) Membuat banyak pilihan dari berbagai rute keputusan yang mungkin.
9) Mempercepat dan menambah pemahaman pada saat pembelajaran karena dapat melihat keterkaitan antar topik yang satu dengan yang lainnya.
10) Mengasah kemampuan kerja otak karena mapping penuh dengan unsur kreativitas.30
e. Keunggulan dan Kekurangan Mind Mapping Keunggulan Mapping: 31
1) Meningkatkan kinerja manajemen pengetahuan.
2) Memaksimalkan sistem kerja otak.
3) Saling berhubungan satu sama lain sehingga makin banyak ide dan informasi yang dapat disajikan.
4) Memacu kreatifitas, sederhana dan mudah dikerjakan.
5) Sewaktu-waktu dapat me-recall data yang ada dengan mudah.
6) Menarik dan mudah tertangkap mata (eye catching).
7) Dapat melihat sejumlah besar data dengan mudah.
Kekurangan Mapping:32
1) Hanya peserta didik yang aktif yang terlibat.
2) Memerlukan dasar dengan banyak membaca materi sebelum membuat mind mapping.
3) Oranglain mungkin tidak dapat memahami mind mapping yang dibuat oleh orang lain dikarenakan hanya berupa point inti saja yang dituliskan.
4) Beberapa orang mungkin kesulitan dalam merangkai panah/garis/alur mind mapping dengan rapih.
30 Doni Swadarma, Op.cit., h. 8.
31 Ibid., h.9.
32 Taufiqur Rahman, Aplikasi Model-Model Pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: CV. Pilar Nusantara, 2020), h. 50.