• Tidak ada hasil yang ditemukan

Misi Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir 2005-

1. Menjamin kualitas pelayanan infrastruktur dan mengurangi disparitas pembangunan antarwilayah;

2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan; 3. Memberdayakan ekonomi lokal yang berdaya saing;

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak mulia, sehat, dan berpendidikan;

5. Meningkatkan kemampuan birokrasi dan kapasitas keuangan daerah; Penjelasan masing-masing misi di atas adalah sebagai berikut:

1. Menjamin kualitas pelayanan infrastruktur dan mengurangi disparitas pembangunan antar wilayah

Pemerataan pembangunan antarwilayah menjadi salah satu ciri utama pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam 20 (dua puluh) tahun mendatang untuk menyelaraskan kontradiksi: Timur – Barat, Rawa – Darat, Pertanian – Perkebunan, dan kontradiksi lainnya dengan perbaikan kualitas pelayanan infrastruktur secara proporsional guna menunjang roda pembangunan daerah.

Penyediaan pelayanan infrastruktur yang berkualitas dan pengurangan disparitas pembangunan antarwilayah dilaksanakan melalui:

a) Realisasi fungsi-fungsi pusat pertumbuhan wilayah sesuai Rencana Tata Ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir yang mengedepankan keseimbangan pembangunan antarwilayah

b) Kebijakan pembangunan yang mendorong percepatan pembangunan di wilayah tengah dan wilayah Timur, khususnya pada daerah-daerah terpencil dan pedalaman

c) Peningkatan aksesibilitas wilayah melalui integrasi transportasi jalan dan sungai sebagai jenis transportasi utama bagi mobilitas barang dan penumpang dengan daya jangkau ke seluruh desa

d) Penyediaan pelayanan irigasi teknis yang mendukung perwujudan Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai pusat agrobisnis dan agroindustri

e) Peningkatan kualitas pelayanan air bersih dan sanitasi guna mendukung produktifitas kegiatan sosial dan ekonomi penduduk serta mendukung pelestarian sumber daya air secara berkelanjutan

f) Peningkatan keandalan pasokan dan distribusi listrik guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperluas daya jangkau pelayanan kelistrikan ke seluruh desa

2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan

Lingkungan hidup sebagai media kegiatan sosial dan ekonomi penduduk perlu dikelola dengan prinsip pembangunan berkelanjutan guna menjamin tersedianya lingkungan hidup yang berkualitas bagi generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Peningkatan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan dilaksanakan melalui:

a) Penerapan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang khususnya kawasan lindung secara konsisten dengan berpedoman kepada Rencana Tata Ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir;

b) Pelestarian kualitas seluruh sumber daya air secara terintegrasi dengan pengelolaan air bersih dan sanitasi;

c) Mitigasi bencana banjir, kebakaran hutan, dan gempa tektonik yang bertumpu pada kesadaran dan tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan: Pemerintah Daerah, DPRD, dunia usaha, dan masyarakat sipil. 3. Memberdayakan ekonomi lokal yang berdaya saing

Ekonomi lokal yang berdaya saing merupakan kekuatan utama daerah dalam menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Kekuatan ekonomi lokal juga merupakan wujud sumber daya manusia yang berdaya saing. Memberdayakan ekonomi lokal Kabupaten Ogan Komering Ilir yang berdaya saing dilaksanakan melalui:

a. Pengembangan pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan sebagai pilar utama ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ilir

Sektor pertanian menunjukkan kontribusi yang signifikan dalam menggerakkan perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ilir dimana subsektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan merupakan kontributor utama pertumbuhan sektor pertanian.

Pengembangan perikanan budidaya air tawar dan lepas pantai memerlukan penanganan yang terintegrasi dengan kegiatan pemenuhan sarana dan prasarana produksi, pengemasan, dan pemasaran.

Potensi pengembangan sektor pertanian sangat didukung oleh luas lahan pertanian yang belum dimanfaatkan, seperti lahan sawah lebak, lahan pasang surut, lahan tadah hujan, dan lahan kering yang terdapat di Kecamatan Tanjung Lubuk, Teluk Gelam, Pedamaran, Pedamaran Timur, Cengal, Sungai Menang, Jejawi, dan Kecamatan Pampangan.

b. Perluasan lapangan kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran

Dengan memadukan pemanfaatan potensi ekonomi lokal, dukungan investasi, dan jiwa kewirausahaan, lapangan kerja diharapkan dapat diciptakan oleh masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir, baik untuk masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir sendiri maupun masyarakat di luar Kabupaten Ogan Komering Ilir.

c. Pengembangan industri pengolahan hasil sektor pertanian, perikanan dan peternakan

Untuk dapat menjadi pusat agrobisnis dan agroindustri di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ilir perlu membangun keterkaitan antarsektor ekonomi, yaitu antara sektor pertanian, perikanan dan peternakan dengan sektor industri (pengolahan), perdagangan, serta pengangkutan dan komunikasi. Pengembangan industri pengolahan hasil pertanian ditujukan untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, mendorong terpeliharanya kuantitas, kualitas, dan kontinuitas produksi pertanian, perikanan dan peternakan serta perluasan lapangan kerja.

d. Pengembangan tata niaga komoditas unggulan pertanian tanaman pangan, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan

Tata niaga komoditas unggulan sektor pertanian merupakan suatu kebutuhan dalam menciptakan daya saing produksi yang dihasilkan pilar- pilar ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ilir. Tata niaga ini menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan kemampuan bertahan dan keunggulan ekonomi lokal yang ditopang pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

e. Pengendalian eksploitasi pertambangan rakyat guna mendukung pelestarian lingkungan

Penambangan batu bara muda, gas metan (CBM), pasir kuwarsa, dan batu granit tetap dapat dilakukan dengan pengendalian yang ketat guna menjamin tidak menurunnya kualitas lingkungan. Penambangan di Kabupaten Ogan Komering Ilir mensyaratkan dilakukannya studi kelayakan dan AMDAL sebagai dasar pertimbangan penerbitan izin penambangan.

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak mulia, sehat, dan berpendidikan

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan aset utama pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sumber daya manusia Kabupaten Ogan Komering Ilir yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang berakhlak mulia, sehat, dan berpendidikan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Ogan Komering Ilir dilaksanakan melalui:

a. Penyediaan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.

Dengan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, maka kompetensi, sistem nilai, karakter, sikap, dan standar hidup akan terbentuk dengan lebih baik dan pengembangan perpustakaan daerah.

b. Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau

Dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, maka produktivitas masyarakat akan menjadi lebih baik, daya tumbuh dan kembang anak yang akan menjadi generasi berikutnya juga menjadi lebih baik.

c. Penanggulangan kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu ancaman bagi pengembangan kualitas sumberdaya manusia. Menyadari hal tersebut maka upaya penanggulangan kemiskinan akan diintegrasikan dengan upaya penyediaan pelayanan pendidikan, kesehatan, pemenuhan hak dasar warga, dan penciptaan lapangan kerja.

d. Pengarusutamaan gender

Pengarusutamaan gender memberikan akses yang sama bagi kaum laki-laki dan perempuan untuk berperan aktif dalam pembangunan dan untuk memperoleh pelayanan sebagai hasil pembangunan. Dengan pengarusutamaan gender diharapkan kapasitas perempuan dalam pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir semakin signifikan.

e. Pengembangan budaya dan wisata

Pengembangan Budaya dan wisata berbasis budaya lokal diyakini mampu mengasah sistem nilai dan karakter untuk menjadi lebih toleran dan peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar, yang merupakan modal utama dalam menciptakan keamanan dan meminimalkan potensi konflik dan kriminalitas.

5. Meningkatkan kemampuan birokrasi dan kapasitas keuangan daerah

Peningkatan kemampuan birokrasi dilakukan untuk meningkatkan daya dukung dan kemampuan dalam menyelenggarakan pembangunan dan memberikan pelayanan bagi masyarakat, dengan dukungan kapasitas keuangan daerah yang sehat dan kuat. Peningkatan kemampuan birokrasi dan kapasitas keuangan daerah ini dilaksanakan melalui:

a) Penguatan kapasitas aparatur dan kelembagaan

Penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ilir yang baik (Good Governance) dengan karakteristik: transparan, akuntabel, adil, wajar, demokratis, partisipatif, dan tanggap/peka/reponsif, dan profesional menjadi tonggak capaian yang akan dicapai.

b) Peningkatan efektifitas pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan pembangunan Peningkatan efektifitas pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan pembangunan dicirikan dengan meningkatnya kapasitas riil keuangan daerah. Peningkatan kapasitas riil keuangan daerah akan sangat dipengaruhi oleh efektifitas alokasi pendanaan, efisiensi penggunaan dana, tingkat kebocoran/penyelewengan dana, serta variasi sumber-sumber pendanaan yang bersumber dari APBD dan APBN. Kabupaten Ogan Komering Ilir perlu meningkatkan pemanfaatan atas laba BUMN/ pengelolaan aset daerah, bagi hasil pajak pusat, bagi hasil pajak provinsi, bagi hasil bukan pajak/Sumber Daya Alam, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus-Dana Reboisasi (DAK-DR), Dana Alokasi Khusus-Dana Non Reboisasi (DAK NON-DR), dan lain-lain pendapatan yang sah.

c) Penentuan batas wilayah

Kesepakatan tentang batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan kabupaten/kota yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir perlu dicapai secara damai. Batas wilayah ini selanjutnya menjadi acuan tentang cakupan wilayah yang menjadi tanggung jawab Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai daerah otonomi.

3.

Visi dan misi pembangunan daerah jangka panjang sebagai cita-cita bersama seluruh pemangku kepentingan daerah dan sebagai komitmen yang akan dilaksanakan dalam masa pembangunan 20 tahun, selanjutnya diterjemahkan kedalam sasaran pokok sebagai indikator kinerja hasil pelaksanaan misi. Pencapaian sasaran pokok dilakukan secara bertahap dalam empat periode lima tahunan