• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model pembelajaran Inovatif

Dalam dokumen revisi buku pak darmin A4 (Halaman 69-72)

MODEL PAIKEM ( PEMBELAJARAN INOVATIF DAN KREATIF DALAM SAINS)

D. Model pembelajaran Inovatif

Pada uraian berikut ini dibahas mengenai model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran sains, yaitu:

1. Model Examples Non Examples

Pada model ini, maka contoh dapat berupa kasus/gambar yang relevan dengan kompetensi dasaryang akan disampaikan guru. Adapun langkah-langkah dari Model Examples Non Examples adalah sebagai berikut : (1) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2) Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/In Focus. (3) Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisa gambar, (4) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas, (5) Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya, (6) Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai, (7) Kesimpulan.

2. Picture And Picture

Langkah-langkah dalam model pembelajaran inovatif ini adalah : (a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, (b) Menyajikan materi sebagai pengantar, (c) Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi pembelajaran, (d) Guru menunjuk atau memanggil peserta didik secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar- gambar menjadi urutan yang logis, (e) Guru menanyakan alasan sebagai dasar pemikiran urutan gambar tersebut, (f) Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep atau pengetahuan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai, dan (g) menyusun kesimpulan atau rangkuman.

4. Model Pembelajaran Mind Mapping

Mind mapping sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal peserta didik atau untuk menemukan alternatif jawaban. Langkah-langkah dalam model mind mapping adalah: (a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, (b) Guru mengemukakan konsep atau permasalahan

yang akan ditanggapi oleh peserta didik atau sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban, (c) Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang, (d) Tiap kelompok menginventarisasi atau mencatat alternatif jawaban hasil diskusi, (e) Setiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru, (f) Dari data-data di papan peserta didik diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan.

5. Model Pembelajarn Make A Match (Mencari Pasangan)

Langkah-langkah dalam pembelajaran Make-A Match adalah (a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban, (b) Setiap peserta didik mendapat satu buah kartu, (c) Tiap peserta didik memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang, (d) Setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban), (e) Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin, (f) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya. (g) Demikian seterusnya, dan (h) Kesimpulan atau penutup.

6. Model Kooperatif Think Pair And Share (TPS)

Langkah-langkah dalam kegiatan TPS adalah : (a) Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai, (b) Peserta didik diminta untuk berfikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru, (c) Peserta didik diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing, (d) Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya, (e) Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan peserta didik, dan (f) Guru memberi kesimpulan. Pada Tabel 8.1 disajikan langkah pembelajaran tersebut.

Tabel 8.1. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif. Fase Indikator Kegiatan guru

1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik

Mmenyampaikan tujuan pemelajaran yang ingin dicapai dan memberi motivasi peserta didik agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif

2 Menyajikan informasi Menyajikan informasi kepada peserta didik dengan cara mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan

3 Mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok-kelompok

Menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien 4 Membimbing kelom-

pok bekerja dan belajar

Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas-tugas

5 Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajaridan juga terhadap presentasi hasil kerja setiap kelompok 6 Memberi penghargaan Mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar

MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF KREATIF [Model PAIKEM dalam Konteks Pembelajaran dan Penelitian Sains Bermuatan Karakter]

71 Ada lima hal dasar yang perlu diperhatikan agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan baik, yaitu:

a. Kemandirian yang positif

Kemandirian yang positif akan berhasil dengan baik apabila setiap anggota kelompok merasa sejajar dengan anggota yang lain. Artinya satu orang tidak akan berhasil kecuali anggota yang lain merasakan juga keberhasilannya. Apapun usaha yang dilakukan oleh setiap anggota tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi untuk semua anggota kelompok. Kemandirian yang positif merupakan inti pembelajaran kooperatif.

b. Peningkatan interaksi

Pada saat guru menekankan kemandirian yang positif, selayaknya guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling mengenal, tolong menolong, saling bantu, saling mendukung, memberi semangat dan saling memberi pujian atas usahanya dalam belajar. Aktivitas kognitif dan dinamika kelompok terjadi pada saat peserta didik diikutsertakan untuk belajar mengenal satu sama lain. Termasuk dalam hal ini menjelaskan bagaimana memecahkan masalah, mendiskusikan konsep yang akan dikerjakan, menjelaskan pada teman sekelas dan menghubungkan dengan pembelajaran yang terakhir dipelajari.

c. Pertanggungjawaban individu

Tujuan kelompok dalam pembelajarankooperatif adalah agar masing-masing anggota menjadi lebih kuat pengetahuannya. Peserta didik belajar bersama sehingga setelah itu mereka dapat melakukan yang lebih baik sebagai individu. Untuk memastikan bahwa setiap anggota lebih kuat, peserta didik harus membuat pertanggungjawaban secara individu terhadap tugas yang menjadi bagiannya dalam bekerja. Pertanggungjawaban individu akan terlaksana jika perbuatan masing- masing individu dinilai dan hasilnya diberitahukan pada individu dan kelompok. Pertanggungjawaban individu berguna bagi setiap anggota kelompok untuk mengetahui: siapa yang memerlukan lebih banyak bantuan, dukungan dan dorongan semangat dalam melengkapi tugas, bahwa mereka tidak ha ya e o e g pekerjaa te a .

d. Interpersonal dan kemampuan grup kecil

Dalam pembelajarankooperatif, selain materi pembelajaran (tugas kerja) peserta didik juga harus belajar tentang kerja kelompok. Nilai lebih pembelajarankooperatif adalah peserta didik belajar tentang keterampilan sosial. Penempatan sosial bagi individu yang tidak terlatih, walaupun disertai penjelasan bagaimana mereka harus bekerjasama tidak menjamin bahwa mereka akan bekerja secara efektif. Agar tercapai kualitas kerjasama yang tinggi setiap anggota kelompok harus mempelajari keterampilan sosial. Kepemimpinan, membuat keputusan, membangun kepercayaan, komunikasi dan keahlian menggelola konflik juga harus dipelajari seperti halnya tujuan mereka mempelajari materi pembelajaran.

e. Pengelolaan kelompok

Pengelolaan kelompok akan berhasil, jika setiap anggota kelompok mendiskusikan bagaimana mereka mencapai tujuan dan bagaimana mempertahankan hubungan kerja secara efektif. Kelompok perlu menggambarkan tindakan-tindakan apa yang akan membantu atau tidak akan membantu, selanjutnya membuat keputusan mengenai tingkah laku yang harus dilanjutkan atau diganti. Pengelolaan kelompok ini akan berpengaruh terhadap hasil kerja kelompok.

BAB 9

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Dalam dokumen revisi buku pak darmin A4 (Halaman 69-72)