• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.2 Landasan Teori

2.2.5 Model Pembelajaran Kooperatif

2.2.5.7 Pembelajaran IPS Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Materi yang diambil oleh peneliti untuk melakukan penelitian yaitu materi

kelas V mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial pada semester dua, yaitu

Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan.

Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat

dalam mempersiapkan dan mempertahankan

kemerdekaan Indonesia.

Kompetensi Dasar : 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan.

Indikator : 2.4.1. Menceritakan Peristiwa 10 November 1945 di

30  

: 2.4.2. Menceritakan Peristiwa Pertempuran

Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api.

Materi:

Sehari setelah diproklamasikan kemerdekaan Indonesia, negara kita

memiliki Undang Dasar Negara yang dikenal dengan sebutan

Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini merupakan salah satu langkah untuk

mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di lain pihak, Sekutu tidak mengakui

kemerdekaan Indonesia, karena mereka beranggapan bahwa apabila pihak Jepang

telah menyatakan kalah terhadap Sekutu, maka otomatis wilayah pendudukan

Jepang menjadi tanggung jawabnya. Sementara pihak Belanda masih

menginginkan kekuasaan di wilayah Nusantara dengan cara meminta bantuan

kepada Sekutu.

Berikut ini beberapa bentuk perlawanan rakyat Indonesia dalam upaya

mempertahankan kemerdekaan, antara lain:

(1) Pertempuran 10 November 1945

Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah

komando Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Tanjung Perak

Surabaya. Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran yang

hebat di Gedung Bank Internasional di Jembatan Merah. Pada kejadian

itu, Brigjen Mallaby ditemukan telah tewas. Hal ini menyebabkan

Sekutu berani mengeluarkan ultimatum yang sangat menyinggung

perasaan bangsa Indonesia. Bunyi ultimatum tersebut adalah

“Pemimpin dan orang-orang Indonesia yang bersenjata harus melapor

diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas waktu ancaman itu

adalah pukul 06.00 tanggal 10 November 1945”. Bung Tomo

memimpin rakyat dengan berpidato membangkitkan semangat lewat

radio. Untuk memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya, pemerintah

kemudian menetapkan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan.

(2) Bandung Lautan Api

Pada bulan Oktober 1945, tentara sekutu memasuki Kota

Bandung. Tanggal 21 November 1945, tentara sekutu mengeluarkan

ultimatum pertama, agar Kota Bandung bagian utara

selambat-lambatnya pada tanggal 29 November 1945 dikosongkan oleh pihak

Indonesia dengan alasan demi keamanan. Para pejuang Indonesia tidak

mengindahkan ultimatum tersebut. Akibatnya, sering terjadi insiden

antara pejuang Indonesia dan tentara sekutu. Pada tanggal 23 Maret

1946, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum untuk kedua kalinya.

Kali ini, para pejuang diminta meninggalkan seluruh kota Bandung.

Para pejuang sebelum meninggalkan Kota Bandung melancarkan

serangan umum ke arah markas besar sekutu dan berhasil

membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan. Maksudnya,

supaya tentara sekutu tidak dapat memanfaatkan bengunan-bangunan

yang ada di Kota Bandung. Peristiwa bumi hangus ini dikenal dengan

sebutan Bandung Lautan Api.

(3) Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa terjadi tanggal 21 November 1945.

32  

Netherlands Indies Civil Administration (NICA) yang membebaskan

interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding

terlebih dahulu dengan pihak republik. Oleh karena itu, terjadilah

bentrokan senjata antara pihak republik dan Sekutu di Magelang yang

meluas menjadi pertempuran. Pertempuran ini kemudian dikenal

dengan Pertempuran Ambarawa. Pertempuran melawan Sekutu

tersebut banyak menelan korban jiwa, salah satunya adalah Letnan

Kolonel Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Pada tanggal 12

Desember 1945, para pejuang kembali menyerang Sekutu secara

serempak pada waktu yang bersamaan. Pertempuran berlangsung

selama empat hari, pasukan Sekutu yang merupakan tentara Inggris

akhirnya dapat diusir dari Ambarawa.

(4) Pertempuran Medan Area

Pada tanggal 9 Oktober 1945, tentara Inggris yang diboncengi

NICA mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly.

Tanggal 13 Oktober 1945, terjadi pertempuran pertama antara para pemuda dan pasukan Sekutu. Pertempuran kemudian menyebar

keseluruh Kota Medan. Bentrokan antara para pejuang dan pasukan

Sekutu sering terjadi. Oleh karena itu, pada tanggal 18 Oktober 1945

Sekutu mengeluarkan peringatan yang melarang rakyat membawa

senjata. Semua senjata harus diserahkan kepada Sekutu. Pada tanggal

10 Desember 1945, tentara Sekutu melancarkan serangan militer

besar-besaran yang dilengkapi dengan pesawat tempur canggih. Seluruh daerah Medan dijadikan sasaran serangan.

(5) Pertempuran Lima Hari di Semarang

Pertempuran lima hari di Semarang terjadi pada tanggal 15-20

Oktober 1945. Pertempuran ini terjadi antara pemuda dan pejuang

Indonesia melawan pasukan Kidobutai yang dibantu oleh batalyon

Jepang lain yang kebetulan sedang singgah di Semarang. Pertempuran

baru berhenti setelah Gubernur Wongsonegoro dan pemimpin Tentara

Komando Rakyat (TKR) berunding dengan komandan tentara Jepang.

Proses gencatan senjata dipercepat setelah Brigadir Jendral Bethel dari

pasukan Sekutu ikut terlibat dalam perundingan pada tanggal 20

Oktober 1945.

(6) Serangan Umum 1 Maret 1949

Dalam Agresi Militer Belanda II, Belanda berhasil menangkap

para pemimpin politik dan menduduki ibu kota Republik Indonesia

(RI) di Yogyakarta. Menghadapi tindakan Belanda tersebut, Tentara

Nasional Indonesia (TNI) menyusun kekuatan untuk melawan Belanda.

Puncak serangan TNI yaitu serangan umum terhadap Kota Yogyakarta

pada tanggal 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh Letnan Kolonel

Soeharto.

Sementara itu, tahap-tahap membelajarkan materi Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:

(1) Tahap persiapan pembelajaran

Guru menyiapkan materi yang akan disampaikan, yaitu

34  

menyajikan materi pelajaran, guru harus sudah membuat lembar

kegiatan siswa (LKS) yang akan dipelajari kelompok beserta

dengan lembar jawabnya. Setelah itu, guru membagi siswa ke

dalam 9 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri atas 4-5

orang yang dibagi berdasarkan kemampuan akademik, jenis

kelamin, dan etnisnya dan kemudian guru menentukan skor dasar

yang merupakan rata-rata skor pada kuis sebelumnya, yaitu tes

kemampuan prasyarat/tes pengetahuan awal atau nilai siswa pada

semester sebelumnya.

(2) Tahap penyajian materi

Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar

20-45 menit.

(3) Tahap kegiatan belajar kelompok

Pada tahap ini, setiap kelompok diberi lembar kegiatan,

lembar tugas, dan lembar kunci jawaban yang masing-masing dua

lembar untuk setiap kelompok. Materi yang akan diajarkan

menggunakan model STAD ini dilakukan melalui dua kali

pertemuan yang terdiri atas materi tentang berbagai peristiwa

perlawanan rakyat Indonesia melawan penjajah. Materi tersebut

antara lain: pertemuan pertama, terdiri atas materi Pertempuran 10

November 1945 (kelompok 1, 2, dan 3), Bandung Lautan Api

(kelompok 4, 5, dan 6), dan Pertempuran Ambarawa (kelompok 7,

Area (kelompok 1, 2, dan 3), Pertempuran Lima Hari di Semarang

(kelompok 4, 5, dan 6), dan Serangan Umum 1 Maret 1949

(kelompok 7, 8, dan 9).

(4) Tahap pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok

Tahap ini dilakukan dengan cara mempresentasikan hasil

kegiatan kelompok di depan kelas oleh wakil dari setiap kelompok.

(5) Tahap tes individual

Tahap ini dilakukan dengan memberikan soal individual yang

berupa pilihan ganda yang terdiri atas 20 soal.

(6) Tahap pemeriksaan hasil tes

Tahap ini dilakukan dengan memeriksa hasil tes.

(7) Tahap pemberian penghargaan kelompok

Pemberian penghargaan kepada kelompok, diberikan

berdasarkan poin perkembangan kelompok tertinggi.