• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A. Seting Penelitian

E. Model Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan ini merupakan penelitian tindakan kelas

(Clasroom Action Research) yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif.

Artinya peneliti tidak melakukan penelitian sendiri, namun berkolaborasi dan bekerja sama dengan guru sejarah kelas XI IPA 1 SMAN 10 Yogyakarta. Secara partisipatif bersama-sama dengan rekan peneliti melaksanakan penelitian ini tahap demi tahap.

F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data a. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kueisioner, tes, observasi, dan dokumentasi.

a. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar sejarah siswa.

b. Tes

Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. c. Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar dan aplikasi pembelajaran dalam model pembelajaran berbasis masalah dan pemanfaatan media audio-visual.

d. Wawancara

Wawacara digunakan untuk memperoleh informasi tentang motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa. Wawancara dilakukan baik pada guru maupun siswa.

e. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dalam bentuk foto.

b. Instrumen pengumpulan data a. Motivasi Belajar

1. Kuesioner motivasi

Penentuan skor kuesioner terdiri dari lima kategori, yaitu: pernyataan positif, alternatif jawaban “Sangat Setuju” (SS) diberi skor 5, “Setuju” (S) diberi skor 4, “Ragu-ragu” (R) diberi skor 3, “Tidak Setuju” (TS) diberi skor 2, “Sangat Tidak Setuju” (STS) diberi skor 1. Sebaliknya untuk pernyataan negatif, alternatif jawaban “ Sangat Setuju” (SS) diberi skor 1, “Setuju” (S) diberi skor 2, “Ragu-ragu” (R) diberi skor 3, “Tidak Setuju” (TS) diberi skor 4, “Sangat tidak Setuju” (STS) diberi skor 5.

Untuk menghitung indeks persentase motivasi dihitung dengan rumus berikut ini.

%= 𝑛

𝑁𝑥 100 Keterangan :

N : jumlah seluruh nilai atau nilai total (skor ideal)

Pedoman menganalisis data motivasi pada penelitian ini terdiri dari 5 kategori (1) Kategori I : sangat tinggi, (2) Kategori II : tinggi, (3) Kategori III : cukup, (4) Kategori IV : rendah dan (5) Kategori V : sangat rendah. Berikut ini adalah tabel presentase sesuai dengan PAP II sebagai berikut:

Tabel 1 :Persentase PAP II

No Kategori Persentase

1 Sangat Tinggi 81%-100%

2 Tinggi 66%-80%

3 Cukup 56%-65%

4 Rendah 46%-55%

5 Sangat Rendah Dibawah 46%

2. Observasi

Observasi ini menggunakan lembar partisipasi yang terdiri dari indikator-indikator dalam Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Penilaian pada lembar partisipasi berdasarkan persentase setiap indikatornya, Indikator tersebut terdiri dari.

1. Mencari informasi dan menemukan masalah.

2. a). Mencari informasi dan sumber belajar untuk pemecahan masalah.

b). Menulis atau mencatat hasil penemuannya 3. a). Kerjasama dengan teman

b). Mengajukan pertanyaan kepada guru.

c). Menjawab atau menanggapi pertanyaan guru dan teman 4. a). Menulis laporan hasil diskusi

b). Melaporkan hasil diskusi.

3. Wawacara

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar sejarah siswa. Wawancara dilakukan pada guru dan siswa.

4. Dokumentasi

Dokumentasi terdiri dari pengambilan foto, prestasi/nilai awal, dan perekaman.

a. Prestasi belajar 1) Tes dan Non tes

1. Tes

Tes prestasi belajar berupa soal ulangan yang sesuai dengan KD yang akan diajar pada kelas yang akan diteliti. Untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa dengan pengkoperasian nilai keadaan awal, nilai siklus I dan nilai siklus II.

2. Non Tes

Non tes berupa protofolio yang terdiri diskusi kelompok, tugas individu.

2) Observasi

Observasi dilaksanakan pada saat siswa melakukan presentasi dan tanya jawab.

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Validitas

Penelitian ini menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi digunakan untuk menguji tes prestasi sedangkan validitas konstruk digunakan untuk menguji item-item dalam kueisioner motivasi.

Validitas isi disebut juga validitas kurikulum yang mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur.73 Oleh karena itu, validitas ini erat kaitannya dengan materi yang akan diukur dalam tes. Tentu saja materi yang dimaksud adalah materi yang terdapat dalam kurikulum. Validitas isi mencerminkan sejauh mana butir-butir dalam tes mencerminkan materi yang disajikan dalam kurikulum. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.74 Dalam validitas isi, semua instrumen sudah dikonsultasikan dengan orang yang berkompeten dibidangnya. Dalam hal ini adalah guru kelas dan dosen pembimbing sehingga instrumen yang digunakan dapat tepat sesuai dengan apa yang akan diukur.

Konstruk (construct) adalah sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak tetapi gejala dapat diamati dan diukur. Sedangkan validitas konstruk mengandung arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabilah telah cocok dengan konstruksi teoritik dimana tes itu dibuat. Dengan kata lain sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabilah

73 Sumarna Surapranata. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Implementasi Hasil Tes.Bandung: PT Remaja, hlm, 51.

soalnya mengukur setiap aspek berfikir seperti yang diuraikan dalam standar kopetensi, kompetensi dasar maupun indikator yang terdapat dalam kurikulum.75 Validitas konstruk digunakan untuk menguji validitas item-item dalam kueisioner motivasi.

Menurut Harsimi Arikonto tingkat validitas masing-masing item diuji dengan menggunakan rumus product momen yaitu sebagai berikut:76

Rxy = 𝐍𝚺𝐗𝐘−(∑𝐗)(∑𝐘)

√{𝐍∑𝐗𝟐 −(∑𝐗)𝟐 }{𝐍∑𝐘𝟐−(∑𝐘)𝟐}

Keterangan :

Rxy = kofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dan dua variabel yang dikorelasikan.

N = banyak subjek

∑X = jumlah skor item

∑Y = jumlah skor total

∑xy = jumlah perkalian X dan Y

X2 = kuadrat X

Y2 = kuadrat Y

Sedangkan untuk menguji taraf signifikansi validitas instrumen maka dilakukan uji t dengan rumus Nana Sudjana77.

t = 𝑟 . √𝑛−2

√1−𝑟2 keterangan : t = taraf signifikan

r = korelasi skor item dan skor total n = jumlah item

Berdasarkan hasil uji validitas item-item dalam kuesioner motivasi, diperoleh hasil bahwa dari 60 item yang disiapkan untuk penelitian terdapat

75 Ibid, hlm. 55.

76 Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. 2009. Hlm 67

77 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 1990. Hlm 146.

55 item yang dinyatakan valid dengan signifikansi 0,001 sedangkan 5 item yang lain dinyatakan gugur atau tidak valid adalah item butir 13, 20, 23, 26, dan 38.

b. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukurannya yang diperhatikan dalam taraf ketepatan dan ketelitian.78

𝑟

11

=

𝟐𝒓 𝟏 𝟐𝟏 𝟐 (𝟏 + 𝒓 𝟏 𝟐 𝟏 𝟐

)

Keterangang : r 2𝑟 1 21 2⁄

= korelasi antar skor-skor setiap belahan.

Dokumen terkait