• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori

5. Model Problem Based Learning

a. Pengertian Model Problem Based Learning

Model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi oleh teori konstruktivisme yang dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerja sama diantara peserta didik-peserta didik. Pengajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana peserta

34 Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama,2009), h.63.

35 Ibid, h.65.

didik mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan sendiri mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi. Guru memberikan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi pada peserta didik.36

PBL merupakan metode instruksional yang menantang peserta didik agar

“belajar untuk belajar”, bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini kemudian digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan dengan kemampuan analisis peserta didik dan inisiatif atas materi pelajaran. PBL mempersiapkan peserta didik untuk berpikir kritis dan analisis.37 Permasalahan yang disajikan dalam model ini adalah masalah yang dekat dengan dunia nyata. Dari masalah yang diberikan peserta didik akan bekerja sama dalam kelompok dan mencari informasi-informasi baru yang relevan untuk solusinya.

Tugas pendidik adalah sebagai fasilitator yang mengarahkan pemelajar untuk mencari dan menentukan solusi yang diperlukan (hanya mengarahkan, bukan menentukan) sekaligus yang menentukan kriteria pencapaian proses pembelajaran itu.38

Problem Based Learning menghendaki agar peserta didik aktif untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Agar peserta didik aktif maka diperlukan desain bahan ajar yang sesuai dengan mempertimbangkan pengetahuan peserta didik serta guru yang dapat memandu atau memberikan bantuan berupa petunjuk yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan solusinya.39 Beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model PBL merupakan model pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk menggali pengetahuannya dan keterampilan berpikirnya pada tingkatan yang lebih tinggi dalam memecahkan suatu masalah, sehingga didapatkan alternatif penyelesaian dari masalah-masalah yang ada.

36 Trianto,Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif,(Jakarta:Kencana Prenada Media Grup,2010),cet.3,h. 92.

37 M. Taufiq Amir, Inovatif Pendidikan Melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, (Jakarta: Kencana,2009), Cet.2, h.21.

38 Ibid, h.22

39 John R. Savery, “Overview Of Problem-Based Learning: Definition and Distinctions The Interdisciplinary,” Journal of Problem-Based Learning, Volume 1, No. 1, 2006, h. 12.

b. Karakteristik Problem Based Learning (PBL)

Karakteristik berupa permasalahan yang digunakan di awal pembelajaran, masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secara mengambang (ill-structured), biasanya masalah menuntut perspektif majemuk, masalah membuat pemelajar untuk mendapatkan pengetahuan baru, sangat mengutamakan belajar mandiri, memanfaatkan sumber belajar yang bervariasi, pembelajaran kolaboratif,komunikatif dan kooperatif. Pembelajaran bekerja dalam berkelompok, berinteraksi, saling mengajarkan dan melakukan presentasi.40

Problem based Learning (pembelajaran berbasis masalah) merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Berikut ciri-ciri problem based learning, yakni:41

1) Pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasinya ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan peserta didik, karena peserta didik tidak hanya sekadar mendengarkan, mencatat, kemudian menghapal materi pelajaran, akan tetapi peserta didik dituntut untuk aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.

2) Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah dan melalui pembelajaran berbasis masalah ini, masalah dijadikan sebagai kata kunci dari proses pembelajaran.

3) Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.

c. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning (PBL) 1) Keunggulan

Sebagai suatu strategi pembelajaran, pembelajaran berbasis masalah memiliki

40 Ibid.h. 12 -15

41 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group,2008)., cet.5, h.214-215

beberapa keunggulan, diantaranya:42

a) Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran

b) Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan Peserta didik serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi Peserta didik c) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran Peserta didik d) Pemecahan masalah dapat membantu Peserta didik bagaimana mentransfer

pengetahuan untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

e) Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang peserta didik lakukan. Selain itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.

f) Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada Peserta didik bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir dan sesuatu yang harus dimengerti oleh Peserta didik bukan hanya sekadar dari guru atau dari buku-buku saja

g) Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai Peserta didik h) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk

berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru

i) Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam dunia nyata.

j) Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat Peserta didik untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

2) Kelemahan

Pembelajaran berbasis masalah juga memiliki kelemahan, diantaranya:43 a) Peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa

masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan maka peserta didik akan merasa enggan untuk mencoba

42Ibid., h.220.

43 Ibid., h.221.

b) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan

c) Tahap pemahaman mengapa peserta didik berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari maka peserta didik tidak akan belajar apa yang ingin dipelajari.

d. Sintaks/tahapan Problem Based Learning

Pengajaran berbasis masalah terdiri dari 5 langkah utama yang dimulai dengan memperkenalkan Peserta didik kepada suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja Peserta didik. Kelima langkah tersebut dijelaskan berdasarkan pada langkah-langkah di bawah ini :44

Tabel 2.1 Tahapan-Tahapan Model PBL

Tahap Tingkah Laku Guru

Tahap-1

Orientasi Peserta didik pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan memotivasi Peserta didik untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.

Tahap-2

Mengorganisasikan Peserta didik

Guru membantu Peserta didik untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut

Tahap-3 Membimbing

penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mendorong Peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah

Tahap-4

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu untuk berbagi tugas dengan teman

Tahap-5

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu Peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi tentang materi yang telah dipelajari/

meminta kelompok mempresentasikan hasil kerja

44 Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, op.cit., h. 42.

6. Strategi Pembelajaran Aktif 1. Strategi Pembelajaran

Pembelajaran adalah upaya membelajarkan peserta didik untuk belajar.

Kegiatan pembelajaran akan melibatkan peserta didik mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Sedangkan strategi dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dengan anak didik dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang digariskan.45

Strategi pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam mengefektifkan, mengefisiensikan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara peserta didik dengan komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran.46

Dokumen terkait