• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Pembelajaran

Dalam dokumen ANGGRAENI MASHINTA S (Halaman 52-62)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

6. Modul Pembelajaran

Modul merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat

digunakan untuk menunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Media

merupakan kata medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’

atau ‘pengantar’. Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-

perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara

pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialaminya (Arsyad,

Menurut Purwanto, dkk (2007: 9) berpendapat bahwa modul adalah

bahan belajar yang dirancang secara sistematik berdasarkan kurikulum

tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan

memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam satuan waktu tertentu.

Depdiknas (2008: 3) menjelaskan bahwa modul merupakan bahan ajar

cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta

pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di

dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Depdiknas

(2008: 4) menjelaskan bahwa modul merupakan salah satu bentuk bahan

ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat

seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk

membantu siswa menguasai tujuan belajar yang spesifik.

b. Karakteristik Modul

Depdiknas (2008: 4) menjelaskan bahwa untuk menghasilkan modul yang

mampu meningkatkan motivasi belajar, pengembangan modul harus

memperhatikan karakteristik yang diperlukan, yaitu:

1) Belajar Mandiri(Self Instruction)

Dengan karakter ini memungkinkan seseorang belajar secara mandiri

dan tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter self

instruction, maka modul harus:

a) Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, dan dapat

menggambarkan pencapaian Kompetensi Inti dan Kompetensi

b) Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit

kegiatan yang kecil/spesifik, sehingga memudahkan dipelajari

secara tuntas;

c) Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan

pemaparan materi pembelajaran;

d) Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang

memungkinkan untuk mengukur penguasaan siswa;

e) Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana,

tugas atau konteks kegiatan dan lingkungan siswa;

f) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif,

g) Terdapat rangkuman materi pembelajaran;

h) Terdapat instrumen penilaian, yang memungkinkan siswa

melakukan penilaian mandiri (self assessment);

i) Terdapat umpan balik atas penilaian siswa, sehingga siswa

mengetahui tingkat penguasaan materi;

j) Terdapat informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang

mendukung materi pembelajaran dimaksud.

2) Terkandung Sendiri(Self Contained)

Modul dikatakan self containedbila seluruh materi pembelajaran yang

dibutuhkan termuat dalam modul tersebut. Tujuan dari konsep ini

adalah memberikan kesempatan siswa mempelajari materi

pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas kedalam

pemisahan materi dari satu kompetensi inti/kompetensi dasar, harus

dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan kompetensi

inti/kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa.

3) Berdiri Sendiri (Stand Alone)

Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang

tidak tergantung pada bahan ajar/media lain, atau tidak harus

digunakan bersama-sama dengan bahan ajar/media lain. Dengan

menggunakan modul, siswa tidak perlu bahan ajar yang lain untuk

mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tersebut. Jika

siswa masih menggunakan dan bergantung pada bahan ajar lain selain

modul yang digunakan, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan

sebagai modul yang berdiri sendiri.

4) Adaptif

Modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap

perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul

tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta fleksibel/luwes digunakan di berbagai perangkat keras

(hardware).

5) Bersahabat/Akrab (User Friendly)

Modul hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau

bersahabat/akrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan

informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan

mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang

sederhana, mudah dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum

digunakan, merupakan salah satu bentuk user friendly.

c. Fungsi Modul

Adapun fungsi dari modul adalah sebagai berikut:

1) Bahan ajar mandiri

2) Pengganti fungsi pendidik

3) Sebagai alat evaluasi

4) Sebagai bahan rujukan bagi siswa (Andi Prastowo, 2012: 107-108).

Adapun fungsi modul menurut Purwanto, dkk (2007:8) adalah

sebagai bahan belajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran siswa.

Dengan modul siswa dapat belajar lebih terarah dan sistematis. Siswa

diharapkan dapat menguasai kompetensi yang dituntut oleh kegiatan

pembelajaran yang diikutinya. Modul juga diharapkan memberikan

petunjuk belajar bagi peserta selama mengikuti diklat.

d. Tujuan Penulisan Modul

Adapun tujuan penulisan modul (Depdiknas, 2008: 5-6) adalah:

1) Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu

bersifat verbal

2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa

maupun guru.

3) Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi seperti:

b) Mengembangkan kemampuan siswa dalam berinteraksi langsung

dengan lingkungan sains sumber belajar lainnya.

c) Memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai kemampuan dan

minatnya

4) Memungkinkan siswa dapat mengukur dan mengevaluasi sendiri hasil

belajarnya.

Menurut Purwanto, dkk (2007:8) menjelaskan tujuan disusunnya

modul ialah agar peserta dapat menguasai kompetensi yang diajarkan

dalam diklat atau kegiatan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Bagi

guru, modul juga menjadi acuan dalam menyajikan dan memberikan

materi selama diklat atau kegiatan pembelajaran berlangsung.

e. Kerangka dan Tahap-Tahap Penyusunan Modul

Adapun kerangka dari modul menurut Depdiknas (2008: 21) adalah

sebagai berikut:

BAGIAN PEMBUKA

1. Judul

2. Daftar Isi

3. Peta Informasi

4. Daftar Tujuan Kompetensi

5. Tes Awal

BAGIAN INTI

1. Pendahuluan/Tinjauan Umum Materi

3. Uraian Materi Kegiatan Belajar 1 A. Tujuan Kompetensi B. Uraian Materi C. Tes Formatif D. Tugas E. Rangkuman Kegiatan Belajar 2 A. Tujuan Kompetensi B. Uraian Materi C. Tes Formatif D. Tugas E. Rangkuman Kegiatan Belajar 3 A. Tujuan Kompetensi B. Uraian Materi C. Tes Formatif D. Tugas E. Rangkuman

Menurut Depdiknas (2008: 32) Kerangka Modul adalah sebagai

berikut:

Kata Pengantar

Peta Kedudukan Modul

Glosarium

I. PENDAHULUAN

A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

B. Deskripsi

C. Waktu

D. Prasyarat

E. Petunjuk Penggunaan Modul

F. Tujuan Akhir

G. Cek Penguasaan Standar Kompetensi

II. PEMBELAJARAN A. Pembelajaran 1 1. Tujuan 2. Uraian Materi 3. Rangkuman 4. Tugas 5. Tes

6. Lembar Kerja Praktik

B. Pembelajaran 2 – n (dan seterusnya, mengikuti jumlah pembelajaran

yang dirancang)

1. Tujuan

2. Uraian Materi

4. Tugas

5. Tes

6. Lembar Kerja Praktik

III. EVALUASI A. Tes Pengetahuan B. Tes Keterampilan C. Penilaian Sikap KUNCI JAWABAN DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan kerangka modul di atas, maka kerangka modul yang

akan dikembangkan disesuiakan dengan model PBL. Kerangka modul

yang digunakan sebagai berikut:

Cover

Halaman francis

Kata pengantar

Daftar isi

Peta kedudukan modul

Glosarium

I. PENDAHULUAN

A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

B. Deskripsi

C. Prasyarat

E. Tujuan akhir

F. Tes kemampuan awal/cek penguasaan Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar

II. PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Belajar 1

1) Rumusan tujuan pembelajaran

2) Persoalan real diungkapkan.

3) Pembagian kelompok kecil.

4) Analisis masalah dan isu belajar.

5) Pemecahan masalah

6) Diskusi dalam kelompok kecil.

7) Menampilkan solusi, dengan cara mempresentasikan solusi.

8) Tugas. 9) Materi. 10) Rangkuman B. Kegiatan Belajar 2 C. Kegiatan Belajar 3 III. EVALUASI Kunci jawaban Daftar pustaka Catatan

Dalam dokumen ANGGRAENI MASHINTA S (Halaman 52-62)

Dokumen terkait