BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
6. Modul Pembelajaran
Modul merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat
digunakan untuk menunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Media
merupakan kata medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’
atau ‘pengantar’. Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-
perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara
pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialaminya (Arsyad,
Menurut Purwanto, dkk (2007: 9) berpendapat bahwa modul adalah
bahan belajar yang dirancang secara sistematik berdasarkan kurikulum
tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan
memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam satuan waktu tertentu.
Depdiknas (2008: 3) menjelaskan bahwa modul merupakan bahan ajar
cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta
pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di
dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Depdiknas
(2008: 4) menjelaskan bahwa modul merupakan salah satu bentuk bahan
ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat
seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk
membantu siswa menguasai tujuan belajar yang spesifik.
b. Karakteristik Modul
Depdiknas (2008: 4) menjelaskan bahwa untuk menghasilkan modul yang
mampu meningkatkan motivasi belajar, pengembangan modul harus
memperhatikan karakteristik yang diperlukan, yaitu:
1) Belajar Mandiri(Self Instruction)
Dengan karakter ini memungkinkan seseorang belajar secara mandiri
dan tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter self
instruction, maka modul harus:
a) Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, dan dapat
menggambarkan pencapaian Kompetensi Inti dan Kompetensi
b) Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit
kegiatan yang kecil/spesifik, sehingga memudahkan dipelajari
secara tuntas;
c) Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan
pemaparan materi pembelajaran;
d) Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang
memungkinkan untuk mengukur penguasaan siswa;
e) Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana,
tugas atau konteks kegiatan dan lingkungan siswa;
f) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif,
g) Terdapat rangkuman materi pembelajaran;
h) Terdapat instrumen penilaian, yang memungkinkan siswa
melakukan penilaian mandiri (self assessment);
i) Terdapat umpan balik atas penilaian siswa, sehingga siswa
mengetahui tingkat penguasaan materi;
j) Terdapat informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang
mendukung materi pembelajaran dimaksud.
2) Terkandung Sendiri(Self Contained)
Modul dikatakan self containedbila seluruh materi pembelajaran yang
dibutuhkan termuat dalam modul tersebut. Tujuan dari konsep ini
adalah memberikan kesempatan siswa mempelajari materi
pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas kedalam
pemisahan materi dari satu kompetensi inti/kompetensi dasar, harus
dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan kompetensi
inti/kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa.
3) Berdiri Sendiri (Stand Alone)
Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang
tidak tergantung pada bahan ajar/media lain, atau tidak harus
digunakan bersama-sama dengan bahan ajar/media lain. Dengan
menggunakan modul, siswa tidak perlu bahan ajar yang lain untuk
mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tersebut. Jika
siswa masih menggunakan dan bergantung pada bahan ajar lain selain
modul yang digunakan, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan
sebagai modul yang berdiri sendiri.
4) Adaptif
Modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul
tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta fleksibel/luwes digunakan di berbagai perangkat keras
(hardware).
5) Bersahabat/Akrab (User Friendly)
Modul hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau
bersahabat/akrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan
informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan
mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang
sederhana, mudah dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum
digunakan, merupakan salah satu bentuk user friendly.
c. Fungsi Modul
Adapun fungsi dari modul adalah sebagai berikut:
1) Bahan ajar mandiri
2) Pengganti fungsi pendidik
3) Sebagai alat evaluasi
4) Sebagai bahan rujukan bagi siswa (Andi Prastowo, 2012: 107-108).
Adapun fungsi modul menurut Purwanto, dkk (2007:8) adalah
sebagai bahan belajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran siswa.
Dengan modul siswa dapat belajar lebih terarah dan sistematis. Siswa
diharapkan dapat menguasai kompetensi yang dituntut oleh kegiatan
pembelajaran yang diikutinya. Modul juga diharapkan memberikan
petunjuk belajar bagi peserta selama mengikuti diklat.
d. Tujuan Penulisan Modul
Adapun tujuan penulisan modul (Depdiknas, 2008: 5-6) adalah:
1) Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbal
2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa
maupun guru.
3) Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi seperti:
b) Mengembangkan kemampuan siswa dalam berinteraksi langsung
dengan lingkungan sains sumber belajar lainnya.
c) Memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai kemampuan dan
minatnya
4) Memungkinkan siswa dapat mengukur dan mengevaluasi sendiri hasil
belajarnya.
Menurut Purwanto, dkk (2007:8) menjelaskan tujuan disusunnya
modul ialah agar peserta dapat menguasai kompetensi yang diajarkan
dalam diklat atau kegiatan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Bagi
guru, modul juga menjadi acuan dalam menyajikan dan memberikan
materi selama diklat atau kegiatan pembelajaran berlangsung.
e. Kerangka dan Tahap-Tahap Penyusunan Modul
Adapun kerangka dari modul menurut Depdiknas (2008: 21) adalah
sebagai berikut:
BAGIAN PEMBUKA
1. Judul
2. Daftar Isi
3. Peta Informasi
4. Daftar Tujuan Kompetensi
5. Tes Awal
BAGIAN INTI
1. Pendahuluan/Tinjauan Umum Materi
3. Uraian Materi Kegiatan Belajar 1 A. Tujuan Kompetensi B. Uraian Materi C. Tes Formatif D. Tugas E. Rangkuman Kegiatan Belajar 2 A. Tujuan Kompetensi B. Uraian Materi C. Tes Formatif D. Tugas E. Rangkuman Kegiatan Belajar 3 A. Tujuan Kompetensi B. Uraian Materi C. Tes Formatif D. Tugas E. Rangkuman
Menurut Depdiknas (2008: 32) Kerangka Modul adalah sebagai
berikut:
Kata Pengantar
Peta Kedudukan Modul
Glosarium
I. PENDAHULUAN
A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
B. Deskripsi
C. Waktu
D. Prasyarat
E. Petunjuk Penggunaan Modul
F. Tujuan Akhir
G. Cek Penguasaan Standar Kompetensi
II. PEMBELAJARAN A. Pembelajaran 1 1. Tujuan 2. Uraian Materi 3. Rangkuman 4. Tugas 5. Tes
6. Lembar Kerja Praktik
B. Pembelajaran 2 – n (dan seterusnya, mengikuti jumlah pembelajaran
yang dirancang)
1. Tujuan
2. Uraian Materi
4. Tugas
5. Tes
6. Lembar Kerja Praktik
III. EVALUASI A. Tes Pengetahuan B. Tes Keterampilan C. Penilaian Sikap KUNCI JAWABAN DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan kerangka modul di atas, maka kerangka modul yang
akan dikembangkan disesuiakan dengan model PBL. Kerangka modul
yang digunakan sebagai berikut:
Cover
Halaman francis
Kata pengantar
Daftar isi
Peta kedudukan modul
Glosarium
I. PENDAHULUAN
A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
B. Deskripsi
C. Prasyarat
E. Tujuan akhir
F. Tes kemampuan awal/cek penguasaan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
II. PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Belajar 1
1) Rumusan tujuan pembelajaran
2) Persoalan real diungkapkan.
3) Pembagian kelompok kecil.
4) Analisis masalah dan isu belajar.
5) Pemecahan masalah
6) Diskusi dalam kelompok kecil.
7) Menampilkan solusi, dengan cara mempresentasikan solusi.
8) Tugas. 9) Materi. 10) Rangkuman B. Kegiatan Belajar 2 C. Kegiatan Belajar 3 III. EVALUASI Kunci jawaban Daftar pustaka Catatan