BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Anggraeni Mashinta Sulistyani (2012) tentang perbedaan penerapan
model problem based learning dan cooperative learning tipe group
investigation dalam meningkatkan keterampilan observasi dan kemampuan
pengetahuan siswa pada pembelajaran IPA terpadu tema pencemaran air.
Penelitian ini sudah menggunakan IPA terpadu yang disesuaikan dengan
materi SMP. Pembelajaran IPA di SMP menggunakan IPA terpadu dengan
tema, tidak terpisah antara Fisika, Kimia, dan Biologi. Pembelajaran
menggunakan model pembelajaran PBL dan GI dapat meningkatkan
keterampilan observasi dan kemampuan pengetahuan siswa. Model
pembelajaran IPA terpadu dengan PBL ini menjadi acuan dalam
kapas
air kotor
pasir
kerikil
ijuk
hasil penjernihan
mengembangkan modul pembelajaran IPA terpadu dengan model PBL tema
Air Sehat.
2. Penelitian Oon Seng Tan (2009) tentang PBL dan kreativitas. Penelitian ini
berupa penelitian pustaka yang dilaksanakan selama 9 tahun (2000-2008)
untuk menjelaskan efektivitas PBL dalam mengembangkan kreativitas siswa.
Hasil eksplorasi pustaka ini menunjukkan indikasi bahwa meskipun ada
sebuah kumpulan tulisan yang mempelajari efek positif PBL, kekakuan
akademik dan kualitasnya dipertanyakan. Perhatian seharusnya dilatihkan
dalam penggunaan PBL sebagai suatu tambahan untuk kekurangan sistem
pendidikan Indonesia dalam memelihara kreativitas siswa. Dapat disimpulkan
bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut untuk kemajuan pengetahuan.
Sebagai tindak lanjut penelitian ini, dikembangkan sebuah penelitian
pengembangan sebuah modul IPA terpadu dengan model PBL untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Penelitian I Nyoman Suardana (2006) tentang penerapan strategi pembelajaran
berbasis masalah dengan pendekatan kooperatif berbantuan modul untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mahasiswa pada perkuliahan
Kimia Fisika. Penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan modul dan
menerapkannya melalui penelitian tindakan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
kemampuan mahasiswa melakukan pemecahan masalah, meningkatkan
aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar
berharap agar strategi pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
kooperatif berbantuan modul dapat dilanjutkan dan dikembangkan pada
pembelajaran Kimia Fisika. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa
pembelajaran berbantuan modul dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hal tersebut, maka dikembangkan modul IPA terpadu dengan
model PBL.
4. Penelitian Rai Sujanem, I Nyoman Putu Suwindra, I ketut Tika (2009) tentang
pengembangan modul Fisika Kontekstual Interaktif Berbasis Web untuk
Siswa Kelas 1 SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul Fisika SMA
sebaiknya dikembangkan secara eksplisit memuat materi pembelajaran yang
kontekstual. Pembelajaran Fisika di SMA sebaiknya dilakukan dengan model
pembelajaran berbasis masalah yang merupakan salah satu trategi pendekatan
kontekstual. Hasil pengujian menunjukkan bahwa modul Fisika yang
dikembangkan efektif digunakan sebagai fasilitas belajar siswa dalam
pembelajaran Fisika. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan modul IPA terpadu
berbasis pembelajaran berdasarkan masalah untuk mengoptimalkan hasil
belajar siswa.
5. Penelitian Paul van Kampen, Caroline Banahan, Michael Kelly, Eilish
McLoughlin, dan Eoin O’Learly (2003) tentang mengajar menggunakan
modul tunggal Fisika melalui Problem Based Learning dalam kurikulum
perkuliahan. Penelitian ini mendesain modul Pendahuluan Fisika Termal
melalui PBL dalam kurikulum perkuliahan dan mendiskusikan keuntungan
kemampuan mengajar dalam peningkatan motivasi mahasiswa dapat
direalisasikan dalam kerangka penelitian seperti yang dilakukan oleh peneliti.
Peneliti mendeskripsikan bahwa transisi dari pembelajaran berbasis ceramah
menuju pembelajaran PBL telah mengambil posisi dan mengilustrasikan
pengembangan dan implementasi metodologi dengan dua permasalahan dalam
modul. Penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam menganalisis
hasil penelitian pengembangan modul IPA terpadu dengan modul PBL untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
6. Penelitian Pei-Di Shen, Tsang-Hsiung Lee, dan Chia-Wen Tsai (2007) tentang
aplikasi web aktif berbasis PBL dan pembelajaran yang diatur sendiri untuk
meningkatkan keterampilan komputasi mahasiswa kejuruan Taiwan.
Penelitian ini merupakan studi kuasi-eksperimental dari modul jangka pendek.
Penelitian ini menguji efek dari pembelajaran aplikasi web berbasis PBL,
pembelajaran berbasis studi mandiri, dan kombinasi kedua jenis pembelajaran
tersebut untuk meningkatkan kemampuan komputasi mahasiswa dalam modul
jangka pendek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain yang signifikan
ialah pembelajaran pedagogi berbasis web untuk modul jangka pendek di
sekolah kejuruan. Web yang dikembangkan dalam penelitian ini berbasis
PBL. Penggunaan PBL diacu dalam pengembangan modul IPA terpadu
dengan model PBL tema Air Sehat.
7. Penelitian dari Wiyadi (2013) tentang pengembangan modul IPA terpadu
berbasis masalah dengan tema otot. Penelitian ini mempunyai keunggulan
modul IPA terpadu berbasis PBL dengan tema otot ini menjadi acuan untuk
mengembangkan modul IPA terpadu dengan model PBL tema Air Sehat.
Keterpaduan yang digunakan peneliti adalah tipe integrateddari Forgarty.
8. Ike Festiana (2013) tentang pengembangan modul fisika berbasis masalah
pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
siswa SMA. Penelitian ini mengembangkan modul berbasis masalah atau PBL
yang telah dinyatakan layak atau baik oleh beberapa validator dan diuji
keefektifannya. Modul fisika berbasis masalah tersebut dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif siswa SMA pada materi listrik dinamis. Modul
berbasis PBL meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar sehingga
melatih kemampuan berpikir kreatif siswa. Berdasarkan kelebihan
pembelajaran menggunakan modul dan model pembelajaran PBL, maka
peneliti menjadikan penelitian ini sebagai acuan dalam mengembangkan
modul IPA terpadu dengan modul PBL tema Air Sehat.
9. Mukhayyarotin Niswati Rodliyatul Jauhariyah (2013) tentang pengembangan
modul fisika berbasis PBL pada materi fluida untuk siswa cerdas istimewa
berbakat istimewa (CIBI). Diferensiasi kurikulum dengan menggunakan
model PBL dilakukan berdasarkan teori pembelajaran penemuan yang
dikemukakan oleh Bruner. Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar
penemuan menunjukkan bahwa pengetahuan bertahan lama dalam ingatan
atau lebih mudah diingat dari pada mempelajari dengan cara lain, hasil
penemuan memiliki efek transfer yang lebih baik dari pada hasil belajar
bebas. Dengan beberapa pertimbangan tersebut maka peneliti
mengembangkan modul IPA terpadu dengan model PBL pada tema Air Sehat.