• Tidak ada hasil yang ditemukan

Monitoring, evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Proyek

Komponen 2.1 – Dukungan Pengembangan Usaha Perikanan Skala Kecil di

2. Monitoring, evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Proyek

Pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di tingkat di tingkat kota Makassar dengan uraian sebagai berikut:

a. Monitoring Kegiatan proyek

Monitoring merupakan kegiatan pengumpulan informasi tentang perkembangan pelaksanaan Proyek PMP yang dilakukan secara periodik dan berjenjang untuk memastikan tercapainya tujuan, sasaran, dan indikator keberhasilan.

LAPORAN AKHIR KONSULTAN KEGIATAN CCDP-IFAD TAHUN 2013 Page 80 of 90 b. Evaluasi Kegiatan proyek

Evaluasi kegiatan Proyek PMP dilakukan untuk menilai kinerja pelaksanaan kegiatan berdasarkan hasil monitoring dengan menilai hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan sertakualitasnya. Evaluasi dilakukan pada akhir pelaksanaan Proyek PMP untuk melihat dampak kegiatan secara keseluruhan sehingga dapat dijadikan sebagai dasar bagi upaya perbaikan terhadap kelemahan dan mengatasi hambatan yang terjadi pada pelaksanaan Proyek PMP tahun berikutnya.

c. Pelaporan Kegiatan Proyek

12.4. STRATEGI PEMBERDAYAAN DAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT

Dari hasil analisis ada lima strategi pemberdayaan dan pendampingan masyarakat di lokasi kegiatan, yaitu:

a) Peningkatan aspek sosial ekonomi Aspek kemampuan sumberdaya manusia, ketersediaan potensi sumberdaya alam dan lingkungan, ketersediaan infrastruktur yang memadai, kelembagaan yang efektif dan efisien, dan kondisi sosial ekonomi yang stabil dan mantap, merupakan factor-faktor yang seharusnya menjadi kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

b) Pengembangan akses pemasaran Pasar bisa menjadi kendala utama usaha bila tidak berkembang. Karena itu,membuka akses pemasaran merupakan cara untuk mengembangkan usaha pengembangan usaha kelompok masyarakat, Perbaikan sistem dan pengembangan akses pemasaran merupakan salah satu hal yang penting yang harus dilakukan untuk mengembangkan pemberdayaan masyarakat pesisir oleh program CCDP IFAD.

c) Peningkatan produktifitas tenaga pendamping Peningkatan kualitas sumberdaya manusia tenaga pendamping merupakan strategi yang mampu menjadi pendorong bagi keberhasilan program pemberdayaan. Hal ini mengingat tingkat pendidikan, keterampilan dan manajemen usaha masyarakat yang masih sangat lemah.

d) Pemberdayaan yang kontinyu oleh pendamping Merubah perilaku masyarakat tidaksemudah membalikkan telapak tanggan. Upaya ke arah ini memerlukan waktu yang panjang, disamping ketekunan dan kesabaran. Oleh karena itu

LAPORAN AKHIR KONSULTAN KEGIATAN CCDP-IFAD TAHUN 2013 Page 81 of 90

dibutukan proses pendampingan yang cukup lama.Proses pemberdayaaan yang menggunakan pendekatan proyek harus ditunjang dengan peran pemerintah, baik pusat maupun daerah, dengan porsi yang lebih besar.

e) Pengembangan metode/teknologi usaha yang disesuaikan dengan kondisi lokasi wilayah setempat, baik dari aspek kualitas lingkungan Penggunaan metode yang baik.

12.5. STRATEGI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN USAHA/VALUE CHAIN

Strategi pemasaran yang dilakukan terhadap rencana pemasaran produk /komoditas yang akan dilakukan oleh kelompok masyarakat sebagai markerter adalah memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya dan memenuhi dengan cara yang lebih efisien dan efektif dibanding pesaing.

Berangkat dari prinsip tersebut, seorang marketer pertama kali harus memusatkan perhatiannya pada pelanggan untuk mencari tahu kebutuhan dan keinginan pelanggan. Jadi, dalam hal ini kebutuhan dan keinginan pelanggan menempati titik sentral. Marketer/kelompok usaha harus paham betul kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Perlu diingat kembali bahwa pelanggan adalah orang-orang yang berkuasa untuk memutuskan untuk membeli atau tidak membeli suatu produk. Jadi, pelanggan adalah bagian dari pasar, karena yang disebut pasar adalah pembeli itu sendiri baik pembeli aktual maupun potensial.

Pasar sangatlah beragam berarti keinginan pembeli juga beragam. Fakta ini membuat marketer tidak mungkin memenuhi semua kebutuhan dan keinginan pasar. Dengan demikian, apa yang harus dilakukan marketer kalau ternyata selera pasar sangat beragam? Pertama, harus mengelompokkan pasar terlebih dahulu. Dengan kata lain harus menentukan pelanggan sasaran (target customers). Kedua, marketer/kelompok usaha harus memancing agar pasar sasaran memberikan respons yang diinginkan. Jadi, bagaimana caranya supaya pelanggan merasa bahwa produk yang kita buat atau pasarkan adalah yang cocok bagi mereka. Respons tersebut adalah pasar sasaran mengenal, menyukai, menjadikan produk sebagai pilihan, membeli produk dan menjadi pelanggan yang loyal terhadap produk.

Untuk memperoleh respon tersebut harus menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, menetapkan harga yang sesuai (tidak

LAPORAN AKHIR KONSULTAN KEGIATAN CCDP-IFAD TAHUN 2013 Page 82 of 90

terlalu mahal dan tidak terlalu murah) bagi pasar sasaran, menyediakan produk pada tempat-tempat yang biasanya didatangi pasar sasaran dan melalukan promosi yang format dan metodenya mengenal dengan pasar sasaran. Alat yang bisa dikontrol oleh perusahaan dan diarahkan untuk memperoleh respons yang diinginkan dari pasar sasaran yang meliputi produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion) yang disebut 4 P yang dikenal dengan bauran pemasaran (marketing mix).

Berkaitan dengan marketing mix, point apa saja yang harus menjadi perhatian pada produk/komoditi? Bagaimana seorang marketer menyikapi hal ini dikaitkan dengan marketing mix.

1. Produk (Product)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh kelompok masyarakat ke dalam pasar untuk dibeli maupun dimiliki. Misalnya bagaimana variasi produk berbasis lele, apakah hanya satu jenis saja misal abon lele atau diupayakan beberapa jenis olahan yang dapat diterima semua baik anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak. Bagaimana kualitas produk olahan lele, apakah tinggi, sedang atau rendah. Sebaiknya kualitas olahan lele kualitas, selain penampilan fisik produk juga diperhatikan dari sisi keamanan pangan. Bahan-bahan untuk mengolah termasuk produk yang aman untuk dikonsumsi

• Bagaimana desain produk • Apa mereknya

• Fitur apa yang perlu ditampilkan pada produk • Kemasan bagaimana

• Ukurannya bagaimana

• Apakah menerima produk yang rusak, dll 2. Harga (Price)

Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk. Untuk menetapkan sembarang harga adalah mudah. Menentukan harga yang tepat adalah sulit. Harga yang tepat yaitu tidak terlalu mahal di mata konsumen, masih memberikan keuntungan bagi perusahaan dan tidak menjadi kelemahan perusahaan di mata pesaing. Sehubungan dengan harga, banyak hal yang harus dipikirkan oleh perusahaan yaitu :

LAPORAN AKHIR KONSULTAN KEGIATAN CCDP-IFAD TAHUN 2013 Page 83 of 90

Seberapa bebas perantara dalam menetapkan harga, karena umumnya perantaralah (bukan produsen) yang berhubungan dengan konsumen akhir.

Berapa harga minimum dan maksimum yang bisa diterapkan oleh perantara (allowances)

Berapa lama jangka waktu pembayaran

Bagaimana persyaratan-persyaratan untuk pembelian secara kredit

3. Tempat (Place)

Tempat adalah lokasi dimana konsumen biasanya membeli produk tersebut. Misalnya tempat menjual abon lele di warung,, nuget lele di mini market, super market, dan lele asam manis di restoran, dst. Tempat yang dimaksud dalam bauran pemasaran adalah menyediakan produk kepada konsumen pada tempat yang tepat, kualitas yang tepat dan jumlah yang tepat. Hal-hal yang perlu direncanakan berkaitan dengan tempat adalah :

- Saluran pemasaran - Cakupan pasar

- Keanekaragaman produk (assortment) - Lokasi

- Manajemen persediaan - Transportasi dan logistik 4. Promosi (Promotion)

Promosi adalah kegiatan-kegiatan untuk mengkomunikasikan kelebihan-kelebihan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya. Respons yang diharapkan dari pasar sasaran juga dipengaruhi oleh kegiatan promosi. Hal-hal yang perlu direncanakan berkaitan dengan tempat adalah :

- Apa sasaran yang ingin dicapai melalui promosi - Berapa anggaran yang diperlukan

- Apa pesan yang ingin disampaikan

- Apa metode promosi yang digunakan, apakah iklan, personal selling, hubungan masyarakat, promosi penjualan ataukah pemasaran langsung.

LAPORAN AKHIR KONSULTAN KEGIATAN CCDP-IFAD TAHUN 2013 Page 84 of 90

Koordinasi kegiatan Proyek CCDP harus dilakukan dari tahap, perencanaan

program, sosialisasi program melalui proses sosial yang matang, pelaksanaan dan implementasi program di lapangan, serta dalam kegiatan monitoring dan evaluasi. Di samping itu koordinasi yang harmonis dari tahap awal hingga akhir diharapkan memperoleh umpan balik dari masyarakat dan pelaku usaha guna penyempurnaan berbagai program kegiatan CCDP IFAD Kota Makassar.

Ada tiga pilar utama utnuk membangun kelembagaan dalam program CCDP IFAD; yaitu: kelembagaan masyarakat (voluntary sector), kelembagaan ekonomi atau pasar (private sector

), dan kelembagaan pemerintah-politik (public sector). Kinerja kelembagaan tersebut di dalam pelaksanaan program CCDP IFAD Kota Makassar baik di tingkat PIU dan di tingkat kelurahan /pokmas harus diperkuat sehingga Implikasi dari kondisi di atas adalah mempermudah melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan dalam perencanaan serta pelaksanaan kegiatan, sehingga menyebabkan alokasi penggunaan sumberdaya dapat optimal. Beberapa peran penting yang dapat dilakukan kelembagaan masyarakat antara lain, adalah: (1) membangun kelompok masyarakat kelompok masyarakat yang berkualitas sehingga mampu mengembangkan dirinya keluar dari lingkaran kemiskinan; (2) mampu melakukan transformasi pada kelompok masyarakat miskin menjadi kelompok masyarakat yang produktif; (3) meningkatkan disipilin diri dan menghargai waktu pada kelompok masyarakat untuk berbagai kegiatan produktif; (4) mendorong kelompok masyarakat untuk memiliki etos kerja yang bagus; (5) meningkatkan kebersamaan dalam wadah kelompok usaha ekonomi produktif

12.7. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN KEGIATAN

Sistem monitoring dan evaluasi (monev) dan sistem penyusunan basis data (baseline data) pada tahun pertama pelaksanaan Proyek. Sistem monev ini akan terintegrasi di semua tingkat dan dapat menggambarkan dampak kegiatan Proyek pada semua penerima manfaat dan pemangku kepentingan. Sistem monev tersebut akan meliputi pelaporan keuangan dan fisik sesuai dengan persyaratan dari pemerintah dan IFAD, termasuk data Sistem Pemantauan Hasil dan Dampak (Result

LAPORAN AKHIR KONSULTAN KEGIATAN CCDP-IFAD TAHUN 2013 Page 85 of 90 and Impact Management System-RIMS), dan juga mencakup pemantauan kemajuan

dan dampak/hasil.

Monitoring

Monitoring merupakan kegiatan pengumpulan informasi tentang perkembangan pelaksanaan Proyek PMP di wilayah program yang dilakukan secara periodik dan berjenjang untuk memastikan tercapainya tujuan, sasaran, dan indikator keberhasilan. Hasil monitoring diharapkan dapat memberikan informasi yang menyangkut masukan (input), pelaksanaan (proses), keluaran (output), tujuan, dan sasaran kegiatan, serta kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap rencana tahapan monitoring.

Monitoring Kegiatan

Pada tahun 2013, PIU melakukan monitoring secara mandiri terhadap kegiatan dan komponen kegiatan yang ada dalam RKAKL agar berjalan sesuai target waktu dan indikator output yang sudah direncanakan. Hasil monitoring ini agar disampaikan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan PMO untuk dikompilasi menjadi data nasionaldan sebagai bahan masukan serta solusi terhadap permasalahan. Selanjutnya PMO dan/atau bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi, atau UPT KP3K akan melakukan monitoring pelaksanaan Proyek PMP kedaerah untuk pengendalian dan pembinaan pelaksanaan kegiatan.

Evaluasi

Evaluasi kegiatan Proyek PMP dilakukan untuk menilai kinerja pelaksanaan kegiatan berdasarkan hasil monitoring dengan menilai hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan berikut kualitasnya. Evaluasi dilakukan pada akhir pelaksanaan Proyek PMP untuk melihat dampak kegiatan secara keseluruhan sehingga dapat dijadikan sebagai dasar bagi upaya perbaikan terhadap kelemahan dan mengatasi hambatan yang terjadi pada pelaksanaan Proyek PMP tahun berikutnya.