• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. PERAN FASILITATOR DAN CO-FASILITATOR PADA

4.1 Peran Fasilitator dan Co-fasilitator Pada Pelaksanaan Program STBM 73

4.1.5 Monitoring

Proses pemicuan dilakukan sebanyak dua kali di setiap RT berarti Informan fasilitator melakukan sebanyak 12 kali pemicuan selama menjalankan program STBM. Pekerjaannya tidak hanya sebatas memberikan sosialisasi dan pemicuan. Namun juga monitoring yang selalu dilakukan selama dua kali selama sebulan, seperti pernyataan yang dikeluarkan oleh fasilitator berikut.

”monitoring itu kita potret satu persatu dan sebagai arsip. Karena bagi mereka ada kebanggaan tersendiri. Dan mereka akan sebarkan informasi itu. [Ohh kemarin saya di foto dengan pak BD dan jamban saya ketika saya lagi buat jamban,,esuk pak BD akan kesini lagi] banyak yang cerita itu.” (BD, Fasilitator, April 2011).

”monitoring ya kalau awal-awal dilakukan sebulan dua kali setiap hari sabtu, tapi mulai kesini dilakukan sebulan sekali atau dua bulan sekali karna sudah banyak yang berubah” (BD, Fasilitator, April 2011).

Monitoring ini bertujuan untuk membuat warga semakin sadar dan mau berubah. Bahkan karena seringnya fasilitator turun kedesa, maka warga sering memberikan julukan fasilitator sebagai mantri jamban karena setiap fasilitator

datang pasti yang ditanyakan ke warganya yaitu jamban dan perkembangan jamban. Berikut adalah pernyataan warga terhadap fasilitator: ”...dia kan sering keliling desa nanyain jamban terus jadinya kan dia udah kayak mantri jamban. Di sini disebut mantri jamban karna ngurusin jamban terus...ngontrol warga gitu ” (WN, Warga, Mei 2011).

Tidak hanya fasilitator, proses pengontrolan juga dilakukan oleh fasilitator. Seperti halnya fasilitator, tujuan monitoring yang dilakukan co-fasilitator yaitu untuk memantau warga agar membuat jamban dengan giat.

” jadi begini [sekarang saya sosialisasi minggu depan saya kesini, mau tahu berapa orang yang bikin]...gituuu. Jadi mereka berlomba (warga).” (SY, Co-Fasilitator, Mei 2011).

“oh ia, saya ngontrol.. langsung gak cuma ngomong kita nanyai udah kelar belum. Tapi kita datangi, ada yang lebih dari satu bulan gak kelar-kelar bikin cubluk makanya harus d pantau terus...”. (SY, Co-Fasilitator, Mei 2011). ”saya mengontrol kerumah warga sambil berbincang-bincang jadi lebih santai dan mereka juga merasa lebih enak..kalau ngomongnya pake bahasa sini bahasa sunda bahasa sehari-hari kami” (KR, Co-Fasilitator, Mei 2011). “sampai sekarang ia, paling dia (pak UN) ngontrol airnya juga kan dia pengurus sarana air bersih.(BD, Fasilitator, April 2011).

Co-fasilitator melakukan monitoring hampir setiap hari karena mereka merupakan warga Ligarmukti, seperti dalam kutipan berikut.

”Sayakan kader ketua Desa Siaga jadi setiap hari keliling kemasyarakat melakukan kunjungan mengontrol dan mendampingi warga supaya mau berubah, jadi sekalian mensosialisasikan kesehatan dari desa siaga juga mensosialisasikan jamban dari program STBM ini. ” (SY, Co-fasilitator, Mei, 2011).

”tiap hari saya turun lapangan kerumah warga mengontrol warga, selalu mengingatkan warga dan memfasilitasi warga, itu saya kerjakan juga bersama pada saat posyandu, atau kegiatan lainnya. Kan saya juga pkk.” (KR, Co-fasilitator, Mei, 2011).

Co-fasilitator berperan untuk mensupport warga untuk berubah dengan melakukan kunjungan hampir setiap hari, karena fasilitator memiliki kapasitas kunjungan hanya 1 minggu sekali pada saat masa pemicuan dan sebulan sekali pada saat monitoring.

Wargapun merasakan adanya pengontrolan dari fasilitator maupun co-fasilitator. Pengontrolan tersebut kebanyakan dilakukan langsung kerumah-rumah warga seperti kutipan berikut: ”dia kan (pak BD) sering keliling desa nanyain jamban...ngontrol warga gitu” (WN, Warga, Mei 2011). “ia di kontrol terus sama ibu KR.” (ID, Warga, Juni 2011).”ya baru sekali, tapi saya sering liat dia (pak UN) kewarga-warga gitu sambil nanya-nanya jamban..(ED, Warga, Mei 2011).

Dalam melakukan monitoring fasilitator melakukan kerjasama dengan pihak RT untuk membantu mengontrol warganya karena fasilitator tidak dapat memonitoring setiap hari kerumah warga. ”kita sama pak RT mengontrol, pak RT yang memonitoring dan mendata. Nanti kita tinggal melakukan kunjungan hari sabtu karna hari kerja saya di puskesmas ... nah hari sabtu pak RT yang tunjukin siapa yang sudah buat...jadi lebih praktis dan cepat” (BD, Fasilitator, April 2011).

Selain itu, co-fasilitator juga bekerjasama dengan PKK untuk mengontrol diwilayah jangkauan mereka.

“tetap dikontrol sendiri, juga melalui pkk, karena pkk sering bergerak di lapangan jadi koordinasi dengan pkk menanyakan bagaimana keadaan di sana karena kader pkk hampir ada di setiap tempat dan selalu bergerak... Ada juga yang cubluknya udah penuh, [udah bikin lagi belum??] [baru mau pak!!] [nanti saya liat langsung deh] dan melapor lalu mereka bikin lalu saya mengontrol langsung.” (SY, Co-Fasilitator, Mei 2011).

Untuk wilayah RT 12 yang sulit di jangkau, fasilitator juga mengandalkan co-fasilitator untuk mendapatkan laporan dari warga RT 12. seperti hasil wawancara berikut “kalau pak BD agak susah langsung karena lokasi. Jadi pak BD minta laporan dari RT, RT dapat laporan dari saya..” (UN, Co-Fasilitator, Mei 2011).

Berikut adalah ringkasan tabel peran yang dijalankan oleh fasilitator dan co-fasilitator berdasarkan temuan lapangan yang sudah dipaparkan sebelumnya.

Tabel 4.1 Peran Fasilitator dan Co-fasilitator pada Pelaksanaan Program STBM No Peran Fasilitator pada pelaksanaan program

STBM Peran Co-fasilitator pada pelaksanaan program STBM 1. Fasilitator melakukan koordinasi

pelaksanaan program STBM kepada pihak kelurahan

- 2. Fasilitator melakukan koordinasi

pelaksanaan program STBM kepada pihak kelurahan

- 3. Fasilitator melakukan sosialisasi kepada

warga Ligarmukti Co-fasilitator kepada warga Ligarmukti melakukan sosialisasi a. Melakukan pengenalan program STBM

oleh fasilitator kepada warga Co-fasilitator mendampingi fasilitator dalam melakukan pengenalan program b. Melakukan Social Mapping Co-fasilitator mendampingi fasilitator

pada proses social mapping

c. Melakukan proses pemicuan Co-fasilitator mendampingi fasilitator pada proses pemicuan

- Pemicuan melalui pemberian tepuk tangan Co-fasilitator mendampingi fasilitator pada proses pemicuan pemberian tepuk tangan

- Melakukan perhitungan tinja Co-fasilitator mendampingi fasilitator pada proses perhitungan tinja

- Menanyakan kembali kepada warga yang

terpicu Co-fasilitator mendampingi fasilitator pada proses pemicuan - Memicu rasa jijik Co-fasilitator mendampingi fasilitator

pada proses pemicuan rasa jijik

- Memicu rasa malu Co-fasilitator mendampingi fasilitator pada proses pemicuan rasa malu

- Memicu rasa dosa Co-fasilitator mendampingi fasilitator pada proses pemicuan rasa dosa

- Menghentikan pemicuan Co-fasilitator mendampingi fasilitator pada proses penghentian pemicuan - Memberikan sanksi kepada yang tidak mau

berubah -

4. Memberikan penghargaan -

5. Monitoring Monitoring

Dalam dokumen program sanitasi total berbasis masyarakat (Halaman 121-125)