• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.3 Motivasi

2.3.1 Pengertian Motivasi

Istilah motivasi diartikan sebagai sesuatu yang membuat seseorang melakukan sesuatu dan membantu orang tersebut untuk menyelesaikannya. Menurut Efendi (1990 : 69) ”motivasi adalah kegiatan yang memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendakinya”

Motivasi juga dapat diartikan sebagai daya penggerak di dalam suatu subjek melakukan aktvitas tertentu dalam mencapai suatu tujuan.

Sadirman (2003 : 74) menyatakan bahwa ”motivasi adalah energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feiling dan dilakukan dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.”

Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa motivasi akan membawa perubahan energi dalam diri manusia dengan melibatkan unsur fisik yang menentukan tingkah laku seseorang dalam melakukan sesuatu.

Suryabrata (1995 : 23) menerangkan bahwa :

Motivasi sebagai suatu keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi inilah penting sebagai salah satu prasyarat yang sangat penting dalam belajar. Kesediaan belajar itu dimulai dari kesediaan mahasiswa dalam mengerjakan tugas sampai berusaha keras mencapai keberhasilan belajar itu dipengaruhi oleh motivasi.

Selain itu Abraham Maslow seperti yang dikutip oleh Kartono (1994 : 208) menyatakan bahwa:

Motivasi disebabkan oleh adanya kebutuhan dalam diri seseorang yang mendorong ia untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu dan membuat dirinya menjadi aktif. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dibagi atas lima bagian antara lain:

1. Kebutuhan fisiologis (physiological needs) seperti sandang, pangan, papan dan lain-lain

2. Kebutuhan rasa aman (the savety needs) seperti perlindungan fiik, mendapatkan pekerjaan, jaminan hari tua dan lain-lain

3. Kebutuhan sosial (the social needs) seperti kebutuhan bergaul, diakui

masyarakat, berkawan, berkeluarga dan lain-lain

4. Kebutuhan harga diri (the esteem needs) untuk memuaskan egoisnya

seperti memiliki mobil bagus, berpakaian yang indah-indah, rumah bagus, memiliki gelar, berprestsi, status sosial yang tinggi dan lain-lain

5. Kebutuhan aktualisasi diri (the self-actualization needs) seperti untuk memuaskan diri dengan mengembangkan segenap potensi, bakat-bakat dan kemampuan, bekerja/ berkarya, berkreasi dan lain-lain.

Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan keinginan, hasrat, atau dorongan yang timbul pada diri seseorang, terutama jika kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan dan diperlukan untuk melakukan sesuatu hal maka harus didorong dengan motivsi yang tinggi agar dapat menghasilkan sesuatu yang ingin dicapai sebelumnya.

2.3.2 Jenis-Jenis Motivasi

Motivasi sebagai daya perangsang dan pendorong semangat seseorang untuk melakukan sesuatu memilki latar belakang kebutuhan yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan motivasi yang diberikan juga berbeda dalam melakukan aktivitas disamping adanya perbedaan waktu dan tempat.

Menurut Sardiman (1994 : 78) bila ditinjau dari jenisnya motivasi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya a. Motif-motif bawaan

Yang dimaksud denagn motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir tanpa dipelajari. Misalnya dorongan untuk makan, minum,, istirahat dan sebagainya.

b. Motif-motif yang dipelajari

Maksudnya yaitu motif-matif yang timbul karena dipelajari. Misalnya ilmu pengetahuan,

c. Motif kognitif

Motif ini menunjukkan pada gejala intrinsic yakni menyangkut

kepuasan individual. Kepuasan yang berada dalam diri manusia dan biasanya berwujud proses prduk mental.

d. Penampilan diri

Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia yang penting. Kebutuhan tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat sesuatu terjadi.

e. Aktualisasi diri

Melalui aktualisasi dii dan pengembangan kopetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Peningkatan dan kemajuan diri

2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Yang termasuk dalam motivasi jasmaniah seperti refleks, intiks otomatis, dan nafsu. Sedangkan yang termasuk dalam motivasi rohaniah misalny kemauan. Kemauan dalam diri manusia terbentuk melalui empat momen, yaitu:

a. Momen timbulya alasan

Maksudnya alasan itu timbul karena ingin menghormati atau menghargai orang lain.

b. Momen putusan

Dalam persaingan antara berbagai alasan, sudah tentu berakhir dengan dipilihnya alternative. Suatu alternative yang dipilih inilah yang menjadi keputusan untuk dikerjakan.

c. Momen terbentuknya kemauan

Kalau seseorang sudah menetapkan suatu keputusan untuk dikerjakan maka timbullah dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan keputusan itu.

3. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik a. Motivasi intinsik

Yang dimaksud denagn motivasi intrinsik adalah motivasi yang terjadi aktif atau funsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada doronagn untuk melakukan sesuatu. Misalnya senang membaca, mengoleksi perangko dan sebagainya. b. Motivasi ekstrinsik

Adalah motif-motif yang aktif karena adanya perangsang atau dorongan dari luar. Misalnya seseorang belajar karena besok ujian. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis motivasi ada tiga bagian yaitu motivasi dari dasar pembentukannya, motivasi jasmaniah dan rohaniah serta motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

2.3.3 Faktor-faktor Mempengaruhi Motivasi

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menurut Herzberg seperti yang dikutip oleh Zainun (1989 : 52) ada dua faktor motivasi yaitu ”motivasi yang bersifat intrinstik yaitu faktor-faktor yang memuaskan dalam diri seseorang, dan motivasi yang bersifat ekstrinsik yaitu faktor-faktor luar yang menyehatkan seseorang.”

Sedangkan menurut Prawati (2003 : 3) dari segi pengguna pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan di pengaruhi oleh dua faktor yaitu ”faktor internal dan eksternal, faktor internal meliputi kebutuhan, motif, minat, sedangkan faktor eksternal meliputi kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna, ketersediaan fasilitas dalam pencarian kembali.”

Selain pendapat di atas Trimo dalam Boga Pratala (2006 : 39) menyatakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi pemakai dalam memanfaatkan koleksi di perpustakaan untuk mendapatkan informasi yaitu:

Faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu pengguna yang terdiri dari tiga unsur yaitu motivasi (intrinsic dan ekstrinsik), kebutuhan dan minat. Sedangkan faktor eksternal yaitu pihak perpustakaan sendiri terdiri dari kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan dan fasilitas yang tersedia. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Faktor Internal

a. Motivasi terdiri dari:

• Motivasi Intrinsik, yaitu dengan yang muncul dari diri pengguna.

Dengan motivasi ini seseorang sadar dan merasa perlu untuk mengetahui sesuatu. Oleh sebab itu maka seseorang akan memanfaatkan koleksi perpustakaan karena kesadaran sendiri tanpa ada pengaruh orang lain.

• Motivasi Ekstrinsik, yaitu dorongan yang muncul dari luar diri

pengguna atau karena pengaruh dari luar.

b. Kebutuhan

Kebutuhan merupakan stimulus yang datang dari dalam diri seseorang pada saat menghadapi sesuatu, misalnya : untuk menyegarkan hasil laporan penelitian maka akan datang ke perpustakaan untuk mencari literatur yag sesuai dengan kegiatannya.

c. Minat

Minat adalah stimulus yang mendorong seseorang untuk bertindak dengan objek yang dihadapi. Oleh sebab itu seseorang akan memanfaatkan koleksi perpustakaan apabila dalam dirinya ada minat untuk memanfaatkannya.

2. Faktor Eksternal

a. Kelengkapan koleksi

Hal ini berkaitan dengan penyediaan koleksi yang lengkap dengan ragam koleksi yang beraneka macam, serta isi informasi yang mutakhir karena dengan koleksi yang lengkap dan mutakhir akan dapat menjadi perangsang bagi pengguna unutk memanfaatkan koleksi yang tersedia di perpustakaan.

b. Keterampilan pustakawan

Hal ini berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh pustakawan kepada pengguna yang membutuhkan dan mencari informasi yang dibutuhkan. Apabila seorang pustakawan memilki keterampilan untuk melayani pengguna perpustakaan dengan baik maka hal tersebut dapat memberi kepuasan tersendiri bagi pengguna sehingga pengguna terdorong untuk kembali menggunakan perpustakaan.

c. Fasilitas

Hal ini berkaitan dengan penyediaan sarana pendukung pelayanan perpustakaan seperti : komputer, fotocopy, telepon, dll. Apabila sarana dan prasarana yang ada mendukung maka pengguna akan merasa puas dan akan selalu memanfaatkan jasa layanan yang telah disediakan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berasal dari dalam dan luar diri seseorang.

Dokumen terkait